Halodoc, Jakarta - Respirasi sering disamakan dengan proses manusia bernapas. Padahal, sebenarnya bernapas merupakan salah satu proses yang terjadi dalam tubuh dan melibatkan banyak organ serta sel tubuh. Bernapas sendiri merupakan proses terjadinya pertukaran oksigen dengan karbondioksida di dalam organ paru-paru setiap 3 hingga 5 detik sekali. Show Setelahnya, berlangsung proses yang dinamakan respirasi eksternal saat oksigen dari paru-paru berpindah ke darah. Lalu, terjadi proses respirasi internal saat oksigen dari darah kemudian dialirkan menuju sel di seluruh bagian tubuh, sehingga mampu melakukan tugasnya dengan baik. Rangkaian itulah yang dikenal dengan proses respirasi. Ini yang Terjadi saat Proses RespirasiProses respirasi terbilang kompleks karena melibatkan banyak organ tubuh. Dimulai dari hidung sebagai tempat awal masuknya oksigen, laring, hingga paru-paru. Proses ini dimulai saat kamu menghirup udara melalui hidung atau inhalasi. Otot diafragma akan meregang sehingga akan ada ruang yang luas untuk tempat masuknya oksigen. Baca juga: Begini Cara Menjaga Kapasitas Paru-Paru Kemudian, oksigen akan masuk ke tubuh melalui tenggorokan bagian belakang, melewati bagian laring lalu terbagi ke arah kanan dan kiri paru-paru melalui tabung bronkus. Agar proses pernapasan berjalan lancar, tabung bronkus tidak boleh mengalami gangguan, baik oleh peradangan maupun lendir. Setelah itu, oksigen akan terbagi lagi dalam saluran yang berukuran lebih kecil yang disebut bronkiolus juga kantung udara yang dinamakan alveoli. Manusia memiliki rata-rata 600 juta alveoli dalam tubuh yang dikelilingi oleh pembuluh darah kapiler. Inilah tempat terjadinya proses respirasi eksternal atau berpindahnya oksigen dari paru-paru menuju ke darah. Karbondioksida menjadi gas sisa dalam proses ini. Gas ini akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui ekshalasi atau pembuangan napas. Ketika proses ini terjadi, otot diafragma akan kembali mengecil sehingga karbondioksida bisa keluar melalui paru-paru. Baca juga: Manfaat Ubi untuk Paru-Paru Sehat Berbagai Gangguan Kesehatan yang Dapat Mengganggu Proses RespirasiProses respirasi juga bisa tidak lancar atau mengalami gangguan saat ada masalah pada sistem pernapasan. Penyebabnya bisa karena infeksi bakteri, virus, atau gangguan kesehatan kronis. Beberapa penyakit tersebut, antara lain:
PPOK adalah penyakit jangka panjang. Gejalanya akan memburuk seiring dengan berkembangnya penyakit tersebut. Sering kali, masalah kesehatan ini terjadi pada seseorang yang aktif merokok atau memiliki riwayat sebagai perokok. Sesak napas menjadi gejala utama dari penyakit asma. Napas berbunyi atau mengi dan batuk juga bisa muncul saat seseorang terserang asma. Gejala yang muncul bisa ringan atau parah, jadi pastikan kamu segera melakukan pengobatan saat mengalaminya. Download dan gunakan aplikasi Halodoc karena kamu bisa chat atau video call dengan dokter spesialis paru kapan saja. Pneumonia terjadi karena infeksi yang menyerang alveoli, baik itu karena virus, jamur, maupun bakteri. Kondisi ini bisa sangat membahayakan bagi seseorang dengan kondisi medis tertentu, jadi segera lakukan pengobatan. Baca juga: Jangan Sepelekan Penyakit Paru-Paru Basah! Ini Ciri & Tips Mencegahnya Emfisema merupakan bentuk lain dari penyakit paru kronis yang ditandai dengan sulitnya seseorang melakukan ekshalasi karena kerusakan pada bagian alveoli. Sayangnya, belum ada obat yang bisa menyembuhkan emfisema, tetapi kamu bisa mengurangi tingkat keparahannya dengan berhenti merokok atau tidak terkena paparan asap rokok. Itulah tadi penjelasan singkat respirasi, proses yang terjadi, dan apa saja masalah kesehatan yang bisa mengganggu kelancarannya. Jadi, pastikan kamu tetap menjaga kesehatan paru-paru agar respirasi tetap lancar, ya! Referensi:WebMD. Diakses pada 2021. Respiratory System.Livescience. Diakses pada 2021. Respiratory System: Our Avenue for Gas Exchange.Healthy People. Diakses pada 2021. Respiratory Diseases.
Sistem pernapasan pada manusia merupakan salah satu tanda vital tubuh yang paling utama. Tanpa cara kerja sistem pernapasan yang baik, seseorang tidak akan mampu bernapas, bahkan bisa berdampak pada fungsi organ lainnya. Sistem pernapasan pada manusia adalah sekumpulan organ yang terlibat dalam proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam darah. Seseorang dapat dikatakan memiliki laju pernapasan normal apabila ia bernapas sebanyak 12–20 kali per menit saat istirahat dan berlangsung secara berkesinambungan. Organ-Organ Sistem Pernapasan pada ManusiaSebelum mengetahui cara kerja sistem pernapasan pada manusia, mari kenali lebih dulu organ yang berperan dalam sistem ini. Sistem pernapasan manusia terbagi menjadi dua, yaitu sistem pernapasan bagian atas dan bawah. Berikut ini adalah penjelasannya: Sistem pernapasan bagian atasAda beberapa organ di dalam sistem pernapasan bagian atas manusia, yaitu:
Sistem pernapasan bagian bawahBeberapa organ dalam sistem pernapasan bagian bawah meliputi:
Cara Kerja Sistem Pernapasan pada ManusiaKerja sistem pernapasan pada manusia melibatkan semua organ pernapasan. Organ-organ ini bekerja sama untuk membantu tubuh dalam pertukaran gas antara paru-paru dan pembuluh darah, yang kemudian akan disalurkan ke seluruh bagian tubuh atau diembuskan ke udara. Berikut ini adalah cara kerja sistem pernapasan pada manusia:
Selain berperan dalam pertukaran udara dan gas, sistem pernapasan juga dapat menyaring, menghangatkan, dan melembapkan udara yang dihirup serta berperan dalam proses berbicara dan penciuman. Sistem pernapasan pada manusia memang tampak seperti hal yang sederhana. Namun, di balik setiap tarikan dan hembusan napas, terdapat kerja sama antarorgan yang cukup rumit guna mendapatkan oksigen untuk kelangsungan seluruh sistem dalam tubuh. Bila satu organ tidak bekerja dengan baik, fungsi sistem pernapasan secara keseluruhan pun bisa terganggu. Gangguan pernapasan yang sering terjadi dan cukup berbahaya adalah asma, bronkitis, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), pneumonia, TBC, dan asfiksia. Lidah tertelan juga dapat menjadi salah satu gangguan pada saluran napas yang membahayakan jika tidak mendapatkan penanganan yang segera. Oleh karena itu, kesehatan sistem pernapasan harus dijaga dengan baik, misalnya dengan berhenti merokok atau menghindari asap rokok dan berolahraga secara rutin. Jika Anda mengalami gejala adanya gangguan pada sistem pernapasan, seperti sesak napas atau batuk, apalagi yang sudah berlangsung lama, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat. Terakhir diperbarui: 8 Juni 2022 |