Prestasi bangsa Indonesia dalam mengembangkan iptek dalam teknologi transportasi

Nama : Chritian Angelita / mahasiswa business Creation Universitas Bina Nusantara

& Hari Sriyanto

Perkembangan teknologi saat ini memang sudah sangat pesat. Semua orang tidak akan lepas dari perkembangan teknologi, tetapi apakah perkembangan teknologi sudah sesuai dengan nilai-nilai Pancasila? Dan apakah sikap kita sudah menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam menggunakan teknologi? Pertanyaan-pertanyaan itu muncul karena banyak orang meyalahgunakan perkembangan iptek.

Pengertian Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat mengacu pada beberapa jenis pemahaman. Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Kedua, bahwa setiap iptek yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan iptek itu sendiri.

Ketiga, nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan iptek di Indonesia, artinya mampu mengendalikan iptek agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia. Keempat, bahwa setiap pengembangan iptek harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah indegenisasi ilmu [mempribumian ilmu].

Pengertian Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu mengandung konsekuensi yang berbeda-beda. Pengertian pertama bahwa iptek tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila mengandung asumsi bahwa iptek itu sendiri berkembang secara otonom, kemudian dalam perjalanannya dilakukan adaptasi dengan nilai-nilai Pancasila. Setiap iptek yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal, mengandaikan bahwa sejak awal pengembangan iptek sudah harus melibatkan nilai-nilai Pancasila. Namun, keterlibatan nilai-nilai Pancasila ada dalam posisi tarik ulur, artinya ilmuwan dapat mempertimbangkan sebatas yang mereka anggap layak untuk dilibatkan.

Pengertian selanjutnya bahwa nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan iptek mengasumsikan bahwa ada aturan main yang harus disepakati oleh para ilmuwan sebelum ilmu itu dikembangkan. Namun, tidak ada jaminan bahwa aturan main itu akan terus ditaati dalam perjalanan pengembangan iptek itu sendiri. Sebab ketika iptek terus berkembang, aturan main seharusnya terus mengawal dan membayangi agar tidak terjadi kesenjangan antara pengembangan iptek dan aturan main.

Pengertian berikutnya yang menempatkan bahwa setiap pengembangan iptek harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri sebagai proses indegenisasi ilmu mengandaikan bahwa Pancasila bukan hanya sebagai dasar nilai pengembangan ilmu, tetapi sudah menjadi paradigma ilmu yang berkembang di Indonesia. Untuk itu, diperlukan penjabaran yang lebih rinci dan pembicaraan di kalangan intelektual Indonesia, sejauh mana nilai-nilai Pancasila selalu menjadi bahan pertimbangan bagi keputusan-keputusan ilmiah yang diambil.

Pentingnya Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu dapat ditelusuri ke dalam hal-hal sebagai berikut; Pertama, pluralitas nilai yang berkembang dalam kehidupan bangsa Indonesia dewasa ini seiring dengan kemajuan iptek menimbulkan perubahan dalam cara pandang manusia tentang kehidupan. Hal ini membutuhkan renungan dan refleksi yang mendalam agar bangsa Indonesia tidak terjerumus ke dalam penentuan keputusan nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Kedua, dampak negatif yang ditimbulkan kemajuan iptek terhadap lingkungan hidup berada dalam titik nadir yang membahayakan eksistensi hidup manusia di masa yang akan datang. Oleh karena itu, diperlukan tuntunan moral bagi para ilmuwan dalam pengembangan iptek di Indonesia. Ketiga, perkembangan iptek yang didominasi negara-negara Barat dengan politik global ikut mengancam nilai-nilai khas dalam kehidupan bangsa Indonesia, seperti spiritualitas, gotong royong, solidaritas, musyawarah, dan cita rasa keadilan.

Oleh karena itu, diperlukan orientasi yang jelas untuk menyaring dan menangkal pengaruh nilai-nilai global yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia.

Pahamifren, pernah nggak kamu membayangkan, bagaimana jadinya dunia tanpa teknologi? Nah, berbagai gadget canggih yang kamu gunakan saat ini ternyata telah mengalami serangkaian perkembangan lho. Sebagai negara berkembang, Indonesia juga turut merasakan dampak dari kemajuan teknologi. Seperti apa sih perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Indonesia?

Pada materi Sejarah Wajib Kelas 12 ini, Mipi mau mengajak kamu membahas lebih jauh tentang Perkembangan IPTEK di Indonesia. Bagaimana Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Indonesia? Yuk simak artikel ini sampai selesai.

Pengertian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Sebelum lebih jauh, ada baiknya jika kamu memahami dulu pengertian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Sesuai namanya, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi [IPTEK] dapat dikatakan sebagai segala hal yang berhubungan dengan teknologi, baik itu penemuan terbaru yang bersangkutan dengan teknologi ataupun perkembangan di bidang teknologi itu sendiri.

Berbicara tentang perkembangan IPTEK di Indonesia, tentu tak bisa lepas dari peran teknologi informasi yang terus berkembang. Sebagai satu di antara negara berkembang di Asia, penggunaan teknologi di Indonesia tergolong pesat.

Berbagai usaha untuk memajukan kualitas IPTEK di Indonesia pun dilakukan, beberapa produk buatan anak bangsa pun diakui dunia. Misalnya teknologi konstruksi sistem Cakar Ayam, Jembatan Sosrobahu hingga teknologi jaringan 4G. Berikut adalah beberapa contoh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia, antara lain:

Satelit

Di antara kamu tentu sudah tahu kan kalau Indonesia punya satelit? Satelit milik Indonesia dinamakan Sistem Komunikasi Satelit Domestik [SKSD] Palapa. Satelit ini dibangun melalui sistem komunikasi yang dikendalikan Indonesia sejak tahun 1974 dan selesai pada tahun 1976.

Sistem satelit Palapa ini memungkinkan Indonesia mengakses berbagai informasi melalui sinyal yang dipancarkan ke berbagai perangkat elektronik, seperti televisi, radio, telepon dan sejenisnya.

Telepon Seluler

Jauh sebelum smartphone yang kamu miliki sekarang, teknologi telepon seluler sudah dikenal Indonesia sejak tahun 1990-an lho. Saat itu, penggunaan teknologi ponsel memang masih sederhana, yaitu hanya sebatas untuk melakukan dan menerima panggilan, hingga mengirim pesan singkat Short Message Service [SMS].

Awalnya, jenis telepon seluler yang dipasarkan di Indonesia berteknologi sistem AMPS [Advance Mobile Phone System]. Namun, karena memiliki kelemahan yang tidak dapat menjangkau daerah terpencil, telepon seluler pun beralih ke teknologi sistem Global System Mobile [GSM].

Penggunaan GSM terlihat dari banyaknya stasiun pemancar sinyal seluler Base Transceiver Station [BTS], yang didirikan di daerah terpencil di Indonesia. Seiring perkembangannya, kini penggunaan telepon seluler pun jauh lebih kompleks. Dari yang hanya menerima panggilan dan berkirim pesan, menjadi perangkat personal yang lengkap dengan berbagai aplikasi canggih, mulai dari pemutar lagu, kamera hingga mengakses jaringan internet.

Televisi

Jauh sebelum ditemukannya YouTube, televisi menjadi media penyampai informasi yang sangat digemari di Indonesia. Perkembangan teknologi siaran televisi bermula dari ditemukannya alat teleskop elektronik oleh seorang mahasiswa dari Berlin yang bernama Paul Nipkow yang menggunakan teleskop elektronik tersebut untuk mengirim gambar tanpa kabel dari satu tempat ke tempat lainnya pada tahun 1884.

Di Indonesia, televisi diperkenalkan tahun 1962 dengan siaran televisi Republik Indonesia [TVRI]  yang kemudian mengalami perkembangan yang sangat signifikan dengan munculnya beberapa televisi swasta yakni, RCTI, SCTV, TPI, ANTEVE, TV7. Global TV dan masih banyak lagi yang lainnya.

Komputer dan Internet

Pada tahun 1990-an, perkembangan IPTEK di Indonesia ditandai dengan diperkenalkannya sistem teknologi informasi berupa jaringan internet. Internet memanfaatkan jaringan berbagai komputer yang terhubung secara langsung [online]. Jaringan internet dapat digunakan untuk mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat  di bidang bisnis, telekomunikasi dan pendidikan.

Sebagai contoh, adanya fasilitas e-mail [electronic mail], chatting [komunikasi langsung] dan dengan ditemukanya teknologi VoIP [Voice on Internet Protocol] di jaringan internet, kita semua bisa melakukan pembicaraan telepon jarak jauh dan sambungan langsung internasional yang mudah dan murah.

Di bidang perdagangan, bisa juga membuat situs internet [website], untuk mempromosikan produk dan jasa di internet. Selanjutnya, produsen dan konsumen bisa melakukan transaksi dagang atau aktifitas jual beli produk dan jasa melalui jaringan internet yang disebut dengan e-commerce.

Teknologi 4G

Membahas jaringan internet dan seluler tentu tak bisa lepas dari teknologi 4G. Siapa sangka teknologi jaringan dengan koneksi cepat ini ditemukan oleh orang Indonesia. Ya, benar sekali, teknologi 4G ternyata ditemukan oleh profesor muda asal Kediri, Jawa Timur bernama Prof. Dr. Khoirul Anwar.

Di Indonesia, nama Prof Khoirul mungkin tidak terlalu terkenal. Namun, siapa sangka beliau begitu terkenal di Jepang dan negara lainnya. Profesor lulusan Teknik Elektro ITB tahun 2000 ini melanjutkan studi di Nara Institute of Sains Technology Jepang.

Saat berkuliah di Jepang ini lah, Khoirul Anwar menemukan teknologi jaringan internet yang lebih cepat dari teknologi 3G, Pahamifren, keren kan? Lewat temuannya, seluruh pengguna internet di dunia merasakan manfaat begitu besar, yaitu kecepatan transfer data dan efektifitas penggunaan perangkat seluler.

Perkembangan Teknologi Transportasi

Selain perkembangan teknologi komunikasi, Indonesia juga mengalami perkembangan di bidang transportasi, sebagai berikut:

Transportasi Darat

Transportasi darat diawali dengan adanya pembangunan jalan tol besar pada tahun 1973 untuk menghubungkan daerah-daerah terpencil. Jalan Tol pertama yang dibangun pada tahun 1973 adalah jalan tol Jakarta – Bogor – Ciawi  dan masih banyak lagi pembangunan jalan tol yang masih berlangsung hingga sekarang.

Selain jalan tol, pada tahun 1995 telah diresmikan penggunaan kereta api ekspres yang berkecepatan 120 km per jam. Jakarta-Surabaya yang awalnya ditempuh dalam waktu 14 Jam dapat dipersingkat hanya 9 Jam. Berkat perkembangan IPTEK, sampai sekarang transportasi di Indonesia berkembang lagi dengan dioperasikannya KRL [ Kereta  Rel Listrik] Jabodetabek, LRT dan MRT.

Transportasi Laut

Bidang transportasi laut telah mengalami perkembangan pesat di Indonesia. Selama Repelita V, upaya yang dilakukan pemerintah dalam pembangunan sarana transportasi laut adalah merehabilitasi dan meningkatkan kapasitas infrastruktur yang ada, seperti pengadaan kapal feri, pengangkut barang, perbaikan pelabuhan dan dermaga untuk memperluas dan mempercepat lalu lintas antar pulau.

Transportasi Udara

Perkembangan transportasi udara ditandai dengan semakin mudah dan cepatnya perjalanan melalui udara, baik antar pulau maupun antar negara yaitu dengan tersedianya pesawat angkut penumpang dan maskapai penerbangan nasional seperti Garuda Indonesia, Merpati Air, Adam Air, Lion Air, Sriwijaya Air, Air Asia, dan lain-lain.

Maskapai penerbangan di Indonesia memakai berbagai jenis pesawat penumpang seperti MD II, Boeing 737 400  dan FOKKER F-28 dan Indonesia juga memiliki Industri Pesawat Terbang Nusantara [IPTN] di Bandung yang telah memproduksi Helikopter dan Pesawat Terbang.

Dampak dari Perkembangan IPTEK di Indonesia

Perkembangan IPTEK di berbagai bidang diatas tentunya membawa dampak bagi perubahan kehidupan manusia baik dampak positif maupun dampak negatif. Adapun dampak positif perkembangan IPTEK adalah :

  • Memberikan berbagai kemudahan.
  • Mempercepat dan mempermudah proses informasi dan distribusi dalam kegiatan ekonomi.
  • Menambah efektifitas dan efisiensi dalam interaksi sosial masyarakat.
  • Peningkatan di bidang produksi.
  • Menambah pengetahuan dan wawasan.
  • Perusahaan atau industri dapat menjual produknya lebih luas lagi.
  • Bersaingnya harga barang di pasar global.
  • Meningkatkan kualitas pendidikan.

Sedangkan beberapa contoh Dampak Negatif  Perkembangan IPTEK adalah:

  • Munculnya kejahatan baru khususnya cyber crime.
  • Berkembangnya sifat konsumtif.
  • Hilangnya budaya tradisional.
  • Menumbuhkan kecenderungan sikap anti-sosial.
  • Munculnya hoax atau berita bohong dan disinformasi.

Nah, Itulah pembahasan Materi Sejarah Wajib Kelas 12 mengenai Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Indonesia. Buat kamu yang ingin mendapatkan akses materi pelajaran SMA menarik lainnya, kamu bisa mengunduh Pahamify.

Khusus buat kamu yang lagi ngambis masuk PTN impian, kamu bisa belajar dengan lebih terarah pakai fitur Pegasus. Di Pegasus, kamu ga lagi bingung harus belajar dari mana, dapetin strategi belajar yang manjur, track progres belajar, dan pastinya dapet support system perjalanan masuk kampus.

Download aplikasi Pahamify untuk nikmati fitur Pegasus sekarang!

Penulis: Alya Rizkia Zahra

Video yang berhubungan