Pernyataan yang tepat terkait perbedaan antara proses respirasi anaerob dan fermentasi adalah

dibaca normal 2 menit

Penulis: Cicik Novita
tirto.id - 19 Sep 2021 12:20 WIB

View non-AMP version at tirto.id

Respirasi aerob dan anaerob punya pengertian berbeda merujuk pada kebutuhan oksigen. Berikut perbedaan dan contohnya masing-masing.

tirto.id - Respirasi aerob adalah proses respirasi yang membutuhkan oksigen atau O2, sedangkan respirasi anaerob adalah respirasi yang tidak memerlukan oksigen. Berikut penjelasan detail perbedaan di antara keduanya.

Secara umum pengertian respirasi adalah suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan bantuan oksigen.

Advertising

Advertising

Respirasi bisa juga diartikan sebagai reaksi oksidasi senyawa organik untuk menghasilkan energi yang digunakan dalam aktifitas sel. Dalam ilmu biologi, secara umum terdapat dua jenis respirasi menurut keterlibatan oksigen antara lain respirasi anaerob dan respirasi aerob.

Pengertian Respirasi Anaerob

Mengutip dari buku Modul Mata Pelajaran Biologi terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016, pengertian respirasi anaerob adalah proses respirasi yang tidak memerlukan oksigen atau O2.

Respirasi anaerob terjadi di bagian sitoplasma yang bertujuan mengurangi senyawa organik. Hasil dari respirasi tanpa oksigen ini adalah sejumlah energi yang lebih kecil yaitu 2 ATP.

Contoh dari respirasi anaerob, salah satunya adalah proses fermentasi yang dibantu oleh mikroorganisme seperti bakteri dan jamur. Contoh lain adalah pada pernapasan intramolukel. Pada manusia dan dan hewan proses respirasi anaerob ini juga bisa terjadi jika tubuh memerlukan energi secara cepat.

Respirasi anaerob dilakukan oleh mikroorganisme karena keadaan lingkungan yang tidak memungkinkan misalnya belum memiliki sistem metabolisme yang kompleks.

Proses respirasi anerob: glukosa dipecah secara tidak sempurna menjadi komponen H2O dan CO2. Di respirasi anaerob, hidrogen bergabung bersama sejumlah komponen yaitu Asam Piruvat, Asetaldehida yang selanjutnya membentuk asam laktat dan etanol.

Pengertian Respirasi Aerob

Respirasi aerob adalah sebuah reaksi katabolisme yang memerlukan suasana aerobic dengan proses keberadaan oksigen [O2] sangat dibutuhkan yang menghasilkan energi dengan jumlah yang besar.

Energi tersebut dikenal dengan kode ATP. Energi ATP digunakan oleh sel dalam tubuh makhluk hidup untuk menunjang pertumbuhan, gerak, transportasi, reproduksi dan kegiatan yang lainnya.

Rumus aerob digambarkan secara sederhana yaitu C6H12 6O2=6HCO2 6H2O.

Infografik SC Perbedaan Respirasi Aerob & Anaerob. tirto.id/Fuad

Ada 3 tahapan dalam respirasi aerob, yaitu:

  1. Glikolisis: proses pemecahan molekul C6 atau glukosa yang menjadi senyawa asam piruvat atau dikenal dengan rumus kimia C3
  2. Siklus krebs: reaksi molekul aseil CoA yang kemudian menghasilkan oksalosetat dan asam sitrat.
  3. Transpor elektron: reaksi reduksi atau oksidasi NADH2 dan molekul FADH2 yang akhirnya menghasilkan H2O energi berupa ATP.

Perbedaan Respirasi Anaerob dan Aerob

Respirasi Aerob:

  • Memerlukan oksigen
  • Proses yang terjadi dalam matriks mitokondria
  • Untuk memecah senyawa organik ke an-organik menghasilkan energi dalam jumlah besar yaitu 36 ATP.

Respirasi Anaerob

  • Tidak memerlukan kehadiran oksigen dalam prosesnya
  • Berlangsung dalam sitoplasma
  • Tujuan untuk mengurangi senyawa organik
  • Menghasilkan energi tapi dalam jumlah sedikit yaitu 2 ATP.

Baca juga: Cara Meningkatkan Kualitas Tidur: Hindari Stres & Atur Jam Biologis

Manfaat Respirasi Anaerob Fermentasi pada Makanan

Proses fermentasi pada makanan yakni bahan gula dan karbohidrat pada jenis makanan diubah menjadi bentuk lain. Contohnya kedelai, diubah menjadi tempe dengan bantuan ragi. Demikian juga susu yang difermentasi menjadi yogurt.

Ada 6 manfaat makanan hasil fermentasi bagi manusia, yakni:

  1. Mudah dicerna; misalnya susu yang telah difermentasi menjadi yogurt. Sebabnya karena laktosa dalam susu telah dipecah menjadi bentuk lain yang lebih mudah dicerna.
  2. Kaya enzim; misalnya kimchi atau acar yang telah melewati proses fermentasi. Terdapat kandungan enzim yang membantu memecah nutrisi dalam makanan sehingga lebih bermanfaat bagi manusia.
  3. Kaya vitamin; contohnya susu fermentasi meningkatkan kepadatan vitamin termasuk asam folat, vitamin B, riboflavin, dan biotin.
  4. Bakteri baik; kandungan bakteri baik dalam makanan yang difermentasi membantu saluran pencernaan bekerja lebih optimal. Ketidakseimbangan bakteri dalam usus dapat menyebabkan intoleransi laktosa, intoleransi gluten, infeksi jamur, alergi, bahkan asma. Oleh karena itu, tambahan bakteri baik sangat diperlukan oleh tubuh.
  5. Menghindari mubazir; misalnya pada jenis sayuran yang mudah busuk seperti sawi putih, wortel, kol, metimun, lobak, proses fermentasi akan memperpanjang usia sayuran hingga berbulan-bulan. Pada negara dengan empat musim yang sulit menanam sayuran sepanjang tahun, hal ini akan membantu menyuplai kebutuhan sayuran dalam bentuk acar.
  6. Hemat biaya; karena proses fermentasi lebih murah dibanding proses pengawetan lainnya. Selain itu kesehatan tubuh meningkat dengan makanan hasil fermentasi.

Baca juga:

Baca juga artikel terkait FERMENTASI atau tulisan menarik lainnya Cicik Novita
[tirto.id - cck/ylk]

Penulis: Cicik Novita Editor: Yulaika Ramadhani Kontributor: Cicik Novita

© 2022 tirto.id - All Rights Reserved.

Lihat Foto

Sciepro/Science Photo Library

Ilustrasi mitokondria, tempat terjadinya respirasi sel.

KOMPAS.com- Respirasi sel dibedakan berdasarkan keperluan oksigen nya terdiri dari respirasi aerob dan anaerob. Respirasi aerob adalah proses yang memerlukan oksigen, terdiri dari glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus krebs, dan transpor elektron. 

Respirasi anaerob adalah respirasi yang tidak memerlukan oksigen, yaitu proses fermentasi. Di sisi lain, apakah kamu tahu ciri-ciri dari respirasi aerob? Bagaimana energi yang dihasilkan pada kedua proses respirasi ini? Mari cari tahu jawabannya disini!

Soal dan Pembahasan

1. Pada respirasi anaerob dihasilkan energi lebih sedikit dibandingkan dengan respirasi aerob karena…

Jawaban:

Respirasi anaerobik adalah respirasi yang tidak menggunakan oksigen. Dalam respirasi aerobik, gula memang dipecah untuk mendapatkan energi, namun pemecahan gula ini tidak berlangsung secara lengkap karena tidak adanya oksigen.

Pemecahan gula yang tidak sempurna membuat respirasi aerob hanya menghasilkan energi yang lebih sedikit dibandingkan dengan hasil respirasi aerob.

Baca juga: Katabolisme Karbohidrat: Perbedaan Respirasi Aerob dan Anaerob

Jumlah energi yang dihasilkan respirasi anaerob adalah 2 ATP energi, terpaut 36 ATP energi jauhnya dengan respirasi aerob [respirasi dengan oksigen]. Hasil dari respirasi aerob juga bukanlah karbon dioksida dan air seperti pada respirasi aerob, namun berupa asam laktat.

Dilansir dari BBC, asam laktat ini nantinya harus dipecah menjadi air dan karbon dioksida oleh oksigen, ini menyebkan adanya hutang oksigen yang harus dilunasi setelah respirasi anaerob terjadi.

Penumpukan asam laktatlah yang membuat nyeri otot setelah olah raga berat, juga membuat kita bernafas lebih cepat untuk melunasi hutang oksigen respirasi anaerob.

2. Ciri-ciri respirasi anaerob adalah…

Jawaban:

  • Tidak memerlukan oksigen,
  • Berlangsung secara cepat,
  • Terjadi pada otot manusia,
  • Menghasilkan 2 ATP energi,
  • Produk akhirnya berupa asam laktat dan alkhohol,
  • Terjadi pada bakteri, ragi, dan organisme prokariotik,
  • Tidak melalui tahapan respirasi aerob seperti glikolisis, dekarboksilatif oksidasi, siklus krebs, dan transport elektron.

 Baca juga: Perbedaan Fotosintesis dan Respirasi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Video yang berhubungan

Untuk memenuhi kebutuhan energi dalam upaya bertahan hidup, makhluk hidup harus memecah senyawa glukosa terlebih dahulu. Proses pemecahan ini dikenal dengan istilah respirasi. Respirasi adalah suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan bantuan oksigen. Secara umum, terdapat dua jenis respirasi menurut keterlibatan oksigen, yakni respirasi aerob dan respirasi anaerob.

Pada materi kali ini kita akan membahas mengenai respirasi anaerob. Respirasi anaerob merupakan proses pemecahan glukosa guna membebaskan energi dengan kondisi lingkungan tanpa oksigen. Dimana, respirasi ini terjadi ketika kondisi kurang menguntungkan.

Pada manusia dan hewan, misalnya, proses respirasi ini terjadi saat tubuh memerlukan energi secara cepat. Selain itu, respirasi ini hanya terjadi pada sel otot manusia dan pada makhluk hidup tingkat rendah.

Ada beberapa jenis respirasi anaerob yang perlu diketahui, diantaranya anaerob fakultatif, dan anaerob obligat.

Anaerob fakultatif adalah respirasi yang dapat terjadi ketika kondisi tidak ada oksigen, namun masih dapat melakukan respirasi bila ada oksigen. Sedangkan anaerob Obligat adalah respirasi yang hanya akan terjadi ketika tidak ada oksigen sama sekali.

Baca juga: Mekanisme Respirasi atau Pernapasan

Adapun contoh dari respirasi anaerob adalah fermentasi. Terdapat dua contoh fermentasi, yaitu fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat. Pada dasarnya fermentasi mempunyai tujuan untuk membebaskan energi. Namun, energi yang dibebaskan pada respirasi aerob lebih besar jika dibandingkan dengan respirasi anaerob yang menghasilkan 2 ATP.

Fermentasi Alkohol

Fermentasi alkohol banyak dilakukan oleh ragi. Asam piruvat hasil dari glikolisis selanjutnya didekarboksilasi dengan bantuan enzim piruvat dekarboksilase yang memacah ikatan karbon dioksida dan gugus karbonat sehingga tersebentuk asetaldehid.

Asetaldehid kemudian direduksi menjadi etanol. Oleh karena itu, fermentasi alkohol menghasilkan 2 ATP, 2 etanol, dan 2 CO2 yang dihasilkan dari fermentasi alkohol akan membuat roti mengembang.

Fermentasi Asam Laktat

Fermentasi asam laktat banyak dilakukan oleh bakteri, contohnya pada proses pembuatan yoghurt. Yoghurt adalah produk fermentasi berbahan dasar susu yang difermentasi dengan bantuan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus.

Bakteri asam laktat mengubah laktosa pada susu menjadi asam laktat melalui reduksi asam piruvat hasil glikolisis oleh NADH. Asam laktat yang dihasilkan dapat menggumpalkan susu, sehingga tekstur yoghurt kental.

Asam laktat juga terbentuk pada otot manusia. Pada saat berlari, otot membutuhkan banyak oksigen agar diperoleh banyak energi untuk berlari. Jika otot kekurangan oksigen maka otot akan memperoleh energi melalui jalur fermentasi asam laktat. Terbentuknya asam laktat ini akan membuat otot terasa pegal-pegal.