Pernyataan yang tepat tentang konsep alat bantu analisis konflik adalah

Pernyataan yang tepat tentang konsep alat bantu analisis konflik adalah

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

27 October 2011 dari pertama pelatihan. Dimulai dengan ingatkan kembali apa yang di bahas 1 tahun yang lalu khususnya tentang alat alat analisa konflik. Pada tahun lalu di pelatihan training of trainers di Filipina, ada 9 alat yang digunakan namun habis pembahasan dan masukan dari peserta lebih efektif hanya penggunakan 4 alat saja. Adapun alat alat tersebut adalah Peta konflik, Time line, Onion/ bawang konflik, segit tiga conflict and segi tiga kekerasan.
Peta Konflik Peta konflik digunakan untuk mengetahui pihak pihak yang terlibat dalam konflik. Siapa pelaku utama, siapa pelaku yang mempunyai pengaruh, siapa pelaku yang kena dampak, siapa pelaku yang di rugikan atau di untungkan dari konflik ini. Sebaiknya di tulis satu per satu. Habis di tulis di bundarkan. Berikutnya harus dapat menentukan hubungan antara satu pihka dengan yang lainnya. Apakah hubungan atau interaksi tersebut merupakan hubungan yang kuat dengan sangat mendukung atau hubungan yang bersifat bertentangan. Apabila mendukung maka di kasih satu garis yang berarti ada hubungan namun apabila ada yang sangat mendukung kasih dua garis untuk menunjukan bahwa hubungan itu merupakan aliansi yang kuat. Disisi lain apabila hubungan antara kedua belah pihak bertentangan maka harus di kasih garis berzig zag untuk menunjuklan bahwa hubungan kurang harmonis. Dan apabila ada hubungan yang sudah terjalin tapi putus di tengan jalan maka di kasih silang aja. Apabila hubungannya belum diketahui maka di kasih garis bertitik ataupun tanda Tanya. Penting untuk dibuatkan legenda juga agar orang lain bias memahami apa isi dari peta konflik tersebut. Peta ini dibuat untuk lebih mengetahui siap saja yang terlibat konflik dan apa hubungannya satu sama lainnya. Peta ini untuk engungkapkan dynamika dalam konflik.

Time line

Time line adalah garis waktu yang menjelaskan sejarah dari atau awalmulanya sebuah konflik sampai saat ini dan juga menunjukan tingkat intensitas apakah masa damai atau ekskalasi menjadi perang terbuka. Yang penting adalah tanggal ataupun tahun di catat setiap kejadi penting yang berhubungan dengan terciptanya konflik atau tidak. Apakah itu demonstrasi atau kekerasan antar kelompok, atau upaya negosiasi dan diplomasi. Apabila kita membuat timeline kita bisa mengetahu bahwa satu kejadian itu mempunyai keterikatan dengan keterikatan satu sama lainnya. Setiap tahapan merupakan bagian dari proses konflik apakah adan meningkatkan ketegangan ataupun meredam. Jangan terjebak dalam melaporkan kejadian saja tampa melihat kejadi kejadian yang sebelumnya.

 3 lapisan konflik – Bawang

Onion merupakan bawang yang bias mencerimakan sebuah konflik yaitu dengan cara mengalalisa lapisan lapisan dalam konflik. Dengan cara ini kita bisa mengatahui apa posisi(positions), kepentingan(interest) dan kebutuhan (needs) pihak pihak yang terlibat.

Posisi merupakan tuntutan pelaku yang di suarakan secara explicit. Hal ini terlihat di permukaan saja. Namun kita sebagai jurnalis harus tahu apa kepentingan di belakan tuntutan tersebut. Di posisi ini kita bias melihat bahwa dengan tuntutan yang saling bertentangan ini hanya ada dua hasil saja yaitu satu pihak menang dan satu pihak kalah.

Kepentingan adalah apa yang para pelaku inginkan sebenarnya. Hal ini yang sering di sembunyikan karena setiap orang mempunyai kepentingan kepentinan yang berbeda dan kadang saling bertentangan. Oleh karena itu kita harus menggali lebih dalam lagi agar tahu apa yang mereka inginkan. Apa motivasinya?

Kebutuhan merupakan dasar atau akar dari permasalah. Biasa setiap orang akan melakukan sesuatu agar tetap bias bertahan hidup karena yang ada di dunia ini hanyalah orang orang yang bias bertahan kalau tidak bias maka akan mati. Keberlangsungan hidup merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus di penuhi oleh setiap orang. Pada dasarnya setiap orang harus terpenuhi kebutuhan dasar yaitu sandang pangan dan papan. Kebutuhan pakaian, makanan dan tempat tinggal agar merasa aman dalan hidupnya. Apabila mereka terancam mereka akan melakukamn segara cara untuk mendapatkannya. I selain itu kebutuhannya berikutnya ditataran pemikiran dan perasaan. Apakah mereka punya kesempatan untuk berkembang dan memilih. Hal ini berkaitan kebebasan individu, bebeasan untuk berfikir, berbicara dan berbuat. Kebebasan agar bias tumbuh sehat ke tingkat yang paling optimal. Kebebasan untuk menjalankan agama maupun kepercayaan dan keberlangsungan identitas diri dan budaya masyarakat.

Segi Tiga Konflik

Adalah segi tiga ABC yaitu terdiri dari Attitudes, Behavior dan Context. Segi tiga ini merupakan salah cara untuk menganalisa konflik mulai dari perilaku yang hanya kelihatan di permukaan saja. Berikutnya adalah apa yang tidak ada di permukaan yaitu sikap mereka dan juga konteks. Sikat mereka bias berkaitan dengan pengetahuan dan perasaan mereka terhadap konflik. Dan konteksi berisi tentang kondisi social dan budaya yang ada. Bias di sebutkan sejarah atau latarbelakang. Sikap dan konteksi member penjelasan mengapa itu terjadi dan bukan hanya melaporkan yang dipermukaan saja.

Segi Tiga Kekerasan Sebelum menjelaskan apa itu segi tiga kekerasan harus bias membeda apa itu kekerasan dan apa itu konflik. Kalau konflik itu pihak pihak yang saling bertentangan karena kepentingan kepentingan yang berbeda beda dan tujuan yang berbeda beda yang saling berlawanan. Kekerasan meruapakan salah satu cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Kekerasan merupakan alat untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Oleh karena itu kekerasan merupakan bagian dari konflik dan konflik bisa berujung kepada kekerasan tapi konflik itu bukan kekerasan.

Ada kekerasan langsung yang terlihat di permukaan, ada juga kekerasan structural dan kekerasan budaya.

Poin pada soal adalah alat analisis konflik dalam permasalahan-permasalahan sosial masyarakat. 

Dalam kehidupan masyarakat tentu saja memiliki hubungan-hubungan sosial antara satu masyarakat dengan masyarakat lain, karena sebagai makhluk sosial manusia akan selalu membutuhkan orang lain untuk memnuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga dari hubungan yang ada tentu saja akan ada hubungan yang mengarah pada hubungan negatif yang akan menyebabkan konflik yang ada dalam kehidupan masyarakat. Yang mana konflik merupakan suatu proses sosial antara dua orang atau lebih. Di mana salah satu pihak berusaha yang ingin menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya. Dan konflik yang ada di kehidupan masyrakat tidak akan pernah bisa lepas. Karena konflik berasal dari perbedaan-perbedaan yang ada di kehidupan masyarakat yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada. 

Dalam permasalahan-permasalahan yang menyebabkan konflik di lingkungan masyarakat, hal itu dapat dianalisis dengan menggunakan alat analisis konflik seperto pohon konflik, segitika S.P.K, dan kekuatan konflik. 

Jika dicontohkan dalam analisis konflik, saat ini akan menggunakan dengan alat yaitu segitiga S.P.K yang mana ini adalah  menganalisis berbagai faktor yang berkaitan dengan Sikap, Perilaku, dan Konteks. Artinya dalam menganalisis dengan menggunakan alat ini akan berkaitan dengan sikap kedua belah pihak yang berkonflik dan kemudian sikap pihak ketiga yang berkonflik, Melihat tindakan pihak yang berkonflik dan juga tindakan pihak ketiga untuk membantu menyelesaikan konflik yang ada. konteks akan berkaitan dengan situasi yang ada saat konflik hal ini dilihat dari upaya penyelesaian konflik apakah konflik akan dibiarkan begitu saja atau di selesaikan bersama pihak ketiga. 

Contoh kasus : 

Konflik antara siswa kelas XI dan siswa kelas XII karena terjadi sebuah pembullyan yang dilakukan kelas XII terhadap salah satu siswa kelas XI, hal itu membuat kelas XI bersatu untuk membalas  perbuatan kelas XII hingga terjadi konflik disekolah. Kemudian perwakilan antara Kelas XI dan kelas XII di panggil ke ruang BK untuk menyelesaikan masalah tersebut hingga masalah itu terselsaikan dengan jalan damai dengan kelas XII meminta maaf kepada korban pembullyan dan menulis surat pernyataan. 

Jika dianalisis dari segitiga S.P.K yaitu 

Sikap yang mengakibatkan konflik yaitu rasa tidak terima dari kelas XI dengan kelas XII yang telah melakukan perundungan terhadap salah satu anak kelas XI. 

Perilaku menggambarkan konflik dan usaha penyelesaian konflik yaitu  antara kedua belah pihak yang berkonflik mengutarakan penyebab konflik berupa pembullyan yang ada, dan menceritakan duduk perkara, kemudian guru BK sebagai penengah dan menawarkan jalan perdamaian antara kedua belah pihak. 

Konteks (situasi) yang ada antara kedua belah pihak yang berkonflik, mereka sepakat untuk melakukan jalan damai dengan meminta maaf kepada korban syarat dengan surat tertulis dan bertanda tangan, dan situjui oleh pihak kelas XII, sebagai saksi adalah guru BK.