Pernyataan yang menunjukkan pengertian mad shilah qashirah adalah

Pernyataan yang menunjukkan pengertian mad shilah qashirah adalah
Alquran. shutterstock/Egypix

JATIM | 15 Januari 2021 08:25 Reporter : Rakha Fahreza Widyananda

Merdeka.com - Di saat membaca Alquran, pastinya kita wajib mengetahui tajwid. Salah satu dari hukum bacaan tajwid ialah hukum bacaan mad. Pengertian mad dalam ilmu tajwid menjadi salah satu hukum yang paling penting untuk dipelajari. Bila pemahaman minim, akan menyebabkan qori’ jatuh pada kesalahan. Memendekkan yang seharusnya dibaca panjang dan juga sebaliknya.

Di dalam hal ini, pengertian mad menurut bahasa artinya adalah memanjangkan serta menambah, sedangkan menurut istilah mad artinya memanjangkan suara dengan salah satu huruf dari huruf-huruf mad (asli). Huruf mad seperti yang dimaksudkan dalam definisi di atas itu ada tiga yakni alif (أ), wawu (و), ya’ (ي). ketiganya merupakan huruf-huruf dasar mad.

Agar dapat mengetahui dengan lebih rinci, berikut ini kami telah rangkum pengertian mad serta macamnya dalam ilmu tajwid, yang dilansir dari Liputan6.com.

2 dari 5 halaman

Pernyataan yang menunjukkan pengertian mad shilah qashirah adalah

©Shutterstock

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengertian mad menurut bahasa artinya adalah memanjangkan serta menambah, sedangkan menurut istilah mad artinya memanjangkan suara dengan salah satu huruf dari huruf-huruf mad (asli).

Secara umumnya, bacaan mad terbagi menjadi 2 saja, yaitu mad thabi’i (mad asli) dan mad far’i (mad cabangnya atau bagiannya). Dari mad far’i ini, nanti dibagi lagi hukum mad menjadi berbagai macam bacaan mad.

3 dari 5 halaman

Mad Thabi'i

Mad Thabi’i (mas asli) merupakan macam-macam mad yang terjadi apabila ada alif yang terletak sesudah fathah, atau ya’ sukun terletak sedudah kasrah atau juga huruf wau yang terletak sesudah dhammah maka ini dihukumi sebagai bacaan mad thabi’i. Dimana Mad berarti panjang dan Thabi’i yang artinya biasa.

Cara membacanya harus sepanjang dua harakat atau disebut satu alif, contohnya:
كتَا بٌ - يَقُوْلُ - سمِيْعٌ

Mad Far’i

Pengertian Mad Far’i secara bahasa  bahasa artinya adalah cabang. Sedangkan menurut istilah Mad Far'i adalah mad yang merupakan hukum tambahan dari mad asli (sebagai hukum asalnya), yang disebabkan oleh hamzah atau sukun. Mad Far'i ini terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya sebagai berikut:

4 dari 5 halaman

1. Mad Wajib Muttasil

Pengertian mad dan macamnya selajutnya merupakan bagian dari Mad Far’i yaitu Mad Wajib Muttasil. Terjadinya mad ini apabila mad thabi’I bertemu dengan hamzah pada satu kalimat atau ayat. Untuk cara membacanya, wajib dipanjangkan sepanjang lima harakat atau setara dengan dua setengah kali dari mad thabi’i (dua setengah alif).

Contohnya:
سَوَآءٌ - جَآءَ - جِيْءَ

2. Mad Jaiz Munfasil

Mad Jaiz Munfasil terjadi apabila ada mad thabi’i yang bertemu dengan hamzah, namun hamzah tersebut berada pada lain kalimat. Jaiz sendiri berarti boleh, sedangkan Munfashil memiliki arti terpisah.

Untuk membaca mad ini adalah boleh seperti Mad Wajib Muttasil tadi dan boleh juga seperti Mad Thobi’i.

Begini contohnya:
وَﻻَأنْتُمْ بِمَا أُنْزِلَ

3. Mad Lazim Mustsaqqal Kilmi

Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi ini masih termausk ke dalam macam-macam mad. Mad ini terjadi jika ada Mad Thabi’i bertemu dengan tasydid pada satu kata atau ayat. Cara membaca mad ini adalah harus panjang selama tiga kali Mad Thabi’i atau sekitar enam harakat.

Contohnya:
وَﻻَالضَّآلِّينَ اَلصّاخَةُ‎

4. Mad Lazim Mukhaffaf KilmiMad Lazim Mukhaffaf Kilmi ini adalah mad yang terjadi jika ada Mad Thob’i bertemu dengan huruf mati atau sukun. Cara membacanya adalah sepanjang enam harakat. Contohnya:

آﻻَن‎

5. Mad LayyinMacam-macam mad selanjutnya adalah Mad Layyin. Mad ini terjadi jika setelah huruf yang berharakat fatha wau sukun atau ya’ sukun. Cara membacanya adalah dengan membaca mad dengan sekedar lunak dan lemas saja. Contohnya:

رَيْبٌ خَوْفٌ

5 dari 5 halaman

6. Mad ‘Arid Lissukun

Mad ‘Arid Lissukun dibaca jika terdapat waqaf atau tempat pemberhentian membaca, sedangkan sebelum waqaf tersebut terdapat Mad Thobi’i atau Mad Lein. Cara membacanya adalah terbagi menjadi tiga macam:

  • Yang paling utama dibaca panjang seperti halnya mad wajib muttashil atau setara 6 harakat.
  • Yang pertengahan bisa dibaca sepanjang empat harakat ya’ni dua kalinya mad thobi’i.
  • Yang pendek ya’ni boleh hanya dibaca seperti mad thobi’i biasa.

Contohnya:
بَصِيْرٌ خَالِدُوْنَ والنَّاسِ سَمِيْعٌ‎

7. Mad Shilah Qashirah

Mad Shilah Qashirah terjadi jika ada haa dhamir sedangkan sebelum haa tadi terdapat huruf hidup (berharakat). Maka untuk cara membacanya haruslah panjang seperti halnya mad thobi’i.

Contohnya:
اِنَّهُ كَانَ ﻻَشَرِيْك لَهُ‎

8. Mad Shilah Thawilah

Macam-macam mad selanjutnya adalah Mad Shilah Thawilah. Mad ini dihukumi jika ada Mad Qashirah bertemu dengan hamzah ( ء ). Cara untuk membacanya adalah seperti Mad Jaiz Munfashil.

Contohnya adalah:
عِنْدَهُ اِﻻَّبِاذْنِه لَهُ اَخْلَدَهُ

9. Mad ‘Iwad

Pengertian Mad ‘Iwadl adalah mad yang dibaca jika terdapat fathatain yang ditemukan pada waqaf atau pemberhentian pada akhir kalimat atau ayat. Untuk cara membaca mad ini adalah seperti mad thobi’i.

Contohnya adalah:
سَميْعًا بَصيْرًا عَلِِيْمًا حَكِيمًا

(mdk/raf)

Jakarta -

Mad Shilah secara bahasa artinya hubungan, sedangkan secara istilah berarti mad tambahan. Mad shilah juga disebut sebagai mad tambahan dari mad asli/tabi'i yang disebabkan oleh ha dhamir (ه).

Mad shilah dibagi menjadi dua, yaitu mad shilah qashirah dan mad shilah thawilah. Mengutip dari buku Sehari Mahir Tajwid + Juz Amma yang disusun oleh Ustaz Rusdianto, S.Pd.I, berikut merupakan penjelasan terkait kedua jenis mad shilah.

Pengertian Mad Shilah Qashirah

Pada mad shilah qashirah biasanya terjadi pada kata ganti orang ketiga tunggal laki-laki dengan lambang hi/hu (هِ/هُ) yang sebelumnya terdapat huruf hidup (bukan berharakat mati atau sukun) namun setelahnya tidak berupa hamzah. Ukuran bacaan mad shilah qashirah yaitu sebanyak 2 ketukan.

Panjang harakat mad shilah qashirah tergolong pendek karena hanya berjumlah 2 ketukan, makanya disebut qashirah yang artinya pendek.

Contoh Bacaan Mad Shilah Qashirah

Contoh bacaan mad shilah qashirah dalam Al-Qur'an yaitu sebagai berikut:

1. Surat An-Naba Ayat 15

لِّنُخْرِجَ بِهِۦ حَبًّا وَنَبَاتًا

Latinnya: 'Linukhrija bihī ḥabbaw wa nabātā"

2. Surat At-Tariq Ayat 8

إِنَّهُۥ عَلَىٰ رَجْعِهِۦ لَقَادِرٌ

Latinnya: "Innahụ 'alā raj'ihī laqādir"

3. Surat Al-Ikhlas Ayat 4

وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ

Latinnya: "Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad"

4. An-Nasr Ayat 3

فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَٱسْتَغْفِرْهُ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ تَوَّابًۢا

Latinnya: "Fa sabbiḥ biḥamdi rabbika wastagfir-h, innahụ kāna tawwābā"

Pengertian Mad Shilah Thawilah

Mad shilah thawilah terjadi pada kata ganti dhamir orang ketiga tunggal laki-laki dengan lambang hi/hu (هِ/هُ), yang sebelumnya terdapat huruf hidup dan sesudahnya ada hamzah. Artinya, berkebalikan dengan pengertian mad shilah qashirah.

Panjang bacaannya sendiri yaitu 2-5 ketuan, karena itu digolongkan sebagai thawilah yang memiliki arti panjang. Namun, ada hal yang perlu diperhatikan dalam mad shilah thawilah, apabila setelah hi/hu terdiri atas huruf mati atau sukun, maka mad shilah tidak berlaku.

Kemudian, jika sebelum hi/hu terdiri atas huruf mati atau sukun, mad shilah juga tidak berlaku.

Contoh Bacaan Mad Shilah Thawilah

1. Surat Al-Balad Ayat 7 أَيَحْسَبُ أَن لَّمْ يَرَهُۥٓ أَحَدٌ

Latinnya: "A yaḥsabu al lam yarahū aḥad"

2. Surat Al-Humazah Ayat 3

يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُۥٓ أَخْلَدَهُۥ

Latinnya: "Yaḥsabu anna mālahū akhladah"

3. Surat Al-Muthaffifin Ayat 12

وَمَا يُكَذِّبُ بِهِۦٓ إِلَّا كُلُّ مُعْتَدٍ أَثِيمٍ

Latinnya: "Wa mā yukażżibu bihī illā kullu mu'tadin aṡīm"

4. Surat Al-Fajr Ayat 26

وَلَا يُوثِقُ وَثَاقَهُۥٓ أَحَدٌ

Latinnya: "Wa lā yụṡiqu waṡāqahū aḥad"

Selain mad shilah qashirah dan mad shilah thawilah, terdapat beberapa mad-mad lain yang perlu diketahui, yaitu:

Mad Iwad

Mad iwad adalah mad yang berharakat fathatain (tanwin fathah) yang dibaca waqaf. Huruf yang berharakat fathatain tersebut diganti menjadi fatha biasa.

Contoh dari mad iwadh yaitu:

1. Surat Al-Adiyat Ayat 2

فَالۡمُوۡرِيٰتِ قَدۡحًا

Latinnya: "Fal muuri yaati qadha"

2. Surat An-Nasr Ayat 3

فَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ وَاسۡتَغۡفِرۡهُ ؔؕ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا

Latinnya: "Fa sab bih bihamdi rabbika was taghfir, innahu kaana tawwaaba"

3. Surat Al-Insyirah Ayat 5

فَاِنَّ مَعَ الۡعُسۡرِ يُسۡرًا

Latin: "Fa inna ma'al usri yusra"

Mad Aridh Lissukun

Mad aridh lissukun ini merupakan mad tabi'i yang bertemu dengan huruf hidup yang dimatikan karena waqaf. Sesuai dengan arti aridh lissukun, berarti sukun baru datang.

Cara membaca mad aridh lissukun yaitu dipanjangkan selama 2 sampai 6 ketukan (harakat). Contoh dari mad aridh lissukun yaitu sebagai berikut:

1. Surat Al-Baqarah Ayat 3

ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِٱلْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ

Latinnya: "Allażīna yu`minụna bil-gaibi wa yuqīmụnaṣ-ṣalāta wa mimmā razaqnāhum yunfiqụn"

2. Surat Al-Fiil Ayat 2

َمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِى تَضْلِيلٍ

Latinnya: "A lam yaj'al kaidahum fī taḍhlīl"

3. Surat Al-Kafirun Ayat 1

قُلْ يَٰٓأَيُّهَا ٱلْكَٰفِرُونَ

Latinnya: "Qul yā ayyuhal-kāfirụn"

Nah, itulah pengertian tentang mad shilah qashirah dan thawilah. Semoga mudah dipahami ya, detikers!

Simak Video "Menyantap Steak Ditemani Suasana Puncak yang Asri"



(lus/lus)