Show
Testis merupakan organ yang sangat penting dalam sistem reproduksi pria. Fungsi testis adalah memproduksi sperma dan hormon testosteron. Karena fungsinya begitu penting, kesehatan testis harus selalu dijaga agar terhindar dari berbagai macam gangguan. Setiap pria memiliki sepasang testis dengan ukuran sekitar 5 cm. Testis tumbuh pada tahap awal pubertas, yaitu sekitar usia 10–13 tahun. Saat testis tumbuh, kulit pembungkus testis atau skrotum akan berwarna lebih gelap, ditumbuhi rambut, dan menggantung ke bawah. Ragam Fungsi TestisOrgan reproduksi pria meliputi testis, epididimis, vas deferens, kelenjar-kelenjar aksesori yang meliputi vesikula seminalis dan kelenjar prostat, serta penis. Semua bagian tersebut memiliki fungsi dan peranannya masing-masing. Testis memiliki fungsi yang begitu penting dalam sistem reproduksi pria. Berikut ini adalah beberapa fungsi testis: Menghasilkan dan menyimpan spermaFungsi utama testis adalah menghasilkan dan menyimpan jutaan sel sperma setiap harinya. Sperma ini ang nantinya akan membuahi sel telur wanita jika terjadi ejakulasi saat berhubungan seksual. Memproduksi hormon priaSelain menghasilkan dan menyimpan sperma, testis juga berfungsi sebagai penghasil hormon pria atau hormon androgen. Hormon ini berperan penting dalam fungsi seks dan reproduksi pria. Jenis hormon androgen yang paling aktif dan dominan adalah hormon testosteron. Pada pria, testosteron berfungsi sebagai hormon yang meningkatkan libido, pembentukan massa otot dan tulang, serta metabolisme tubuh dan tingkat energi. Selain fungsi tersebut, ada beberapa fakta seputar testis yang perlu Anda ketahui. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
Gangguan yang Dapat Terjadi pada Fungsi TestisTestis terletak di dalam skrotum yang menggantung di luar tubuh, sehingga tidak memiliki perlindungan dari otot dan tulang. Hal ini membuat testis rentan untuk tertendang, terpukul, atau tertindih. Kaum pria biasanya mengalami cedera pada testis saat berolahraga. Gangguan pada fungsi testis ditandai dengan pembengkakan atau nyeri testis. Selain karena cedera, gangguan tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:
Gangguan pada testis tidak bisa dianggap sepele karena dapat menyebabkan masalah serius yang meliputi gangguan hormon, disfungsi seksual, dan infertilitas. Untuk menjaga agar testis tidak terkena penyakit atau cedera, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan. Misalnya, Anda disarankan untuk menggunakan kondom saat berhubungan intim agar terhindar dari penyakit menular seksual. Demikian pula saat Anda berolahraga, gunakan celana khusus olahraga yang memiliki pelindung di area selangkangan sehingga testis tetap terlindungi. Hal yang tak kalah penting adalah melakukan vaksinasi MMR untuk mencegah radang testis akibat infeksi virus. Jika Anda merasa mengalami gangguan fungsi testis atau perubahan bentuk testis, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapat pemeriksaan dan penanganan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda. Terakhir diperbarui: 19 April 2022 Hormon testosteron adalah salah satu hormon androgen pada laki-laki. Hormon testosteron berperan penting dalam masa puber dan berkaitan dengan hasrat seksual pria. Meski bisa dibilang ini adalah hormon laki-laki, wanita juga punya hormon testosteron. Ketahui serba-serbi hormon testosteron, mulai dari fungsi hingga kelainannya dalam artikel berikut ini. Macam-macam fungsi hormon testosteron pada priaHormon testosteron adalah hormon yang berada di tubuh manusia dan hewan. Ini menjadi hormon yang diproduksi oleh gonad atau organ seks. Mengutip Cleveland Clinic, hormon reproduksi pria ini diproduksi atau dihasilkan testis sejak dalam kandungan. Selain itu, kelenjar adrenal juga menghasilkan hormon dehydroepiandrosterone (DHEA), lalu tubuh mengubahnya menjadi testosteron dan estrogen. Proses produksi testosteron ini terjadi berkat kerja sama hipotalamus dan kelenjar pituitari di otak. Umumnya, fungsi hormon testosteron adalah berperan dalam perkembangan organ reproduksi pria dan seksualitas. Berikut adalah berbagai macam fungsi hormon testosteron pada laki-laki: 1. Perubahan fisik dan hasrat seksualSebagai hormon reproduksi, fungsi hormon testosteron adalah berperan dalam perubahan fisik dan hasrat seksual. Hormon ini mulai bekerja saat anak laki-laki memasuki usia pubertas. Beberapa perubahan fisik dan psikologis yang dipengaruhi oleh hormon testosteron, antara lain:
2. Perkembangan sistem reproduksiMemasuki usia pubertas, hormon testosteron akan mulai memproduksi sperma dan perkembangan organ reproduksi pria, seperti penis dan testis. Itu sebabnya, pada usia ini pula anak laki-laki umumnya akan mengalami mimpi basah untuk pertama kalinya. Mimpi basah pertama pada anak laki-laki menandakan kerja hormon testosteron yang mulai aktif. 3. Pertumbuhan ototFungsi hormon testosteron lainnya pada laki-laki adalah berperan dalam perkembangan massa otot. Hormon ini meningkatkan produksi neurotransmiter (senyawa kimia di otak) untuk mendorong pertumbuhan otot. Itu sebabnya, wanita yang melakukan olahraga tidak akan memiliki otot sebesar laki-laki karena kadar testosteronnya cenderung jauh lebih rendah. 4. Pertumbuhan tulangSelain otot, hormon testosteron juga berfungsi untuk meningkatkan kepadatan tulang. Rendahnya kadar testosteron dalam tubuh pria membuatnya lebih rentan mengalami patah tulang dan tulang keropos. Selain itu, hormon testosteron juga memerintahkan sumsum tulang untuk membentuk sel darah merah. 5. Pembentukan sifat dan perilakuPerbedaan tingkah laku antara pria dan wanita disebut-sebut juga ada peran dari testosteron. Beberapa contoh tingkah laku dan sifat pria, yang dipengaruhi oleh hormon testosteron, yaitu:
Walaupun begitu, penting untuk diingat bahwa hormon testosteron hanyalah satu dari sekian banyak faktor yang menyebabkan perilaku tersebut. Faktor lainnya, seperti biologis dan lingkungan, juga berkontribusi. 6. Merangsang pertumbuhan rambutTumbuhnya rambut halus pada masa puber juga menjadi efek dari hormon testosteron. Biasanya, pada pria akan muncul rambut di area ketiak, alat kelamin, serta wajah. Fungsi hormon testosteron pada wanitaMeski termasuk hormon androgen, wanita juga mempunyai hormon testosteron dalam tubuh. Tentu, jumlahnya tidak sebanyak pada pria. Hormon testosteron pada wanita diproduksi oleh ovarium, kelenjar adrenal, sel lemak, dan sel kulit. Diukur melalui darah, kadar hormon testosteron yang normal pada wanita adalah berkisar antara 15-70 nanogram per desiliter. Berikut adalah beberapa fungsi hormon testosteron pada tubuh wanita:
Efek jika kadar hormon testosteron tidak seimbangKadar normal hormon testosteron pada pria berkisar antara 250-1.100 nanogram per desiliter. Tingkat testosteron yang terlalu tinggi atau rendah bisa mengakibatkan disfungsi pada area tubuh tertentu. Beberapa akibat kadar testosteron rendah pada pria, antara lain:
Sedangkan kadar hormon testosteron yang tinggi bukanlah hal yang umum terjadi. Kondisi abnormal ini dikenal sebagai hipergonadisme. Beberapa efek yang muncul jika hormon testosteron terlalu tinggi, antara lain:
Untuk mengetahui jumlah hormon testosteron apakah normal atau tidak, Anda perlu melakukan serangkaian tes testosteron terlebih dahulu. Cara meningkatkan hormon testosteronAda berbagai penyebab saat kadar hormon testosteron menurun atau rendah. Misalnya, gaya hidup tidak sehat, obesitas, atau bahkan kondisi kesehatan tertentu. Berikut adalah beberapa cara meningkatkan hormon testosteron yang bisa Anda coba:
Pria perlu memperhatikan kadar hormon testosteron dalam tubuh. Walaupun, seiring bartambahnya usia hormon ini akan menurun secara alami. Apabila timbul gejaka parah dari kadar hormon yang tidak seimbang, segera konsultasikan dengan dokter. Ingin tahu lebih banyak mengenai fungsi hormon testosteron? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play. |