Perilaku yang perlu diteladani dari kisah nabi yunus alaihissalam di atas adalah

EF Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at ef.dhafi.link. with Accurate Answer. >>

tirto.id - Bagaimana kisah keteladanan Nabi Yunus AS?

Salah satu kisah yang cukup menarik dari perjalanan dakwah Nabi Yunus AS ialah ketika ia ditelan seekor ikan besar di tengah laut.

Namun, berkat kehendak Allah SWT, Nabi Yunus tetap bisa hidup dan keluar dari perut binatang tersebut.

Pada saat menjalani dakwah, mulanya Nabi Yunus As menyerukan kepada umat kala itu untuk kembali menyembah kepada Allah SWT.

Akan tetapi, sang kaum bersikeras untuk tidak mau diajak kembali ke jalan yang benar dan tetap menyekutukan-Nya.

Sebagai akibat, Nabi Yunus As pun meninggalkannya seraya memberi ancaman bahwa bakal tiba azab dari Allah SWT kepada mereka lantaran telah mengingkarinya.

Kemudian, pergilah Nabi Yunus As menuju Aleppo (Suriah), Yafa (Palestina), serta Tarsyisy (Tunisia).

Sementara kaum yang ditinggalkan tadi sudah mulai resah. Mereka khawatir akan benar-benar datang azab Allah SWT yang bakal ditimpakan.

Merasa terancam, kaum tersebut bertaubat dan menyadari atas kesalahan yang telah diperbuat selama ini.

Dikisahkan bahwa mereka memisahkan anak-anak dari ibunya. Hal itu tidak hanya berlaku untuk manusia, tetapi juga terhadap binatang yang ada.

Cara tersebut dimaksudkan agar terdengar suara yang cukup kencang sambil berdoa kepada Allah SWT untuk memohon pengampunan. Alhasil, Allah SWT tidak menurunkan azab kepada mereka.

Dalam surah Yunus ayat 98, disebutkan bahwa:

فَلَوْلَا كَانَتْ قَرْيَةٌ ءَامَنَتْ فَنَفَعَهَآ إِيمَٰنُهَآ إِلَّا قَوْمَ يُونُسَ لَمَّآ ءَامَنُوا۟ كَشَفْنَا عَنْهُمْ عَذَابَ ٱلْخِزْىِ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَمَتَّعْنَٰهُمْ إِلَىٰ حِينٍ

Artinya: "Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka (kaum Yunus itu), beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu".

Kisah Keteladanan Nabi Yunus As Ditelan Ikan Besar

Di lain tempat, Nabi Yunus As menumpang sebuah kapal dalam menjalankan pelayarannya.

Namun, kapal yang ditumpangi tersebut justru mengalami kendala terkait bobot. Salah satu pilihan ialah dengan mengurangi salah satu penumpang dan diceburkan ke tengah laut.

Melalui surah Ash-Shaffat, dijelaskan bahwa: "Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul, (ingatlah) ketika ia lari, ke kapal yang penuh muatan, kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian".

Kejadian berikutnya adalah Nabi Yunus As akhirnya menceburkan diri ke laut secara suka rela. Tidak butuh waktu yang lama, seekor ikan besar menelannya.

Doa Nabi Yunus

Di dalam perut ikan tersebut, Nabi Yunus melakukan zikir tiada henti dalam suasana kegelapan. Dirinya pun bertasbih memohon ampunan kepada Allah SWT.

Berikut ini salah satu doa Nabi Yunus saat berada di dalam perut ikan:

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Laa ilaaha illaa anta, subhaanaka, innii kuntu minadz dzaalimiin

Artinya: “Ya Allah, Tiada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Allah. Sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri dan aku termasuk golongan orang yang zalim."

QS Al-Anbiyâ ayat 87 menuliskan:

"Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, "Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim".

Melihat sang nabi yang sudah mengakui kesalahannya lantaran meninggalkan umat dalam kondisi marah, Allah SWT mengabulkan permohonan beliau.

Lanjutan ayat berikutnya berbunyi:

"Maka Kami kabulkan (doa)nya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman".

Nabi Yunus As akhirnya dilemparkan dari perut ikan tersebut ke daerah yang cukup tandus dalam keadaan sakit.

Di tempat yang sangat kering itu, ia menemukan sebuah pohon labu yang langsung dijadikan santapan makanan.

Hikmah Beriman Kepada Para Rasul Allah SWT

Allah SWT mewajibkan umat Islam untuk beriman kepada para RasulNya, tentu memiliki makna yang penting. Salah satu hal penting tersebut disampaikan oleh Allah SWT dalam kitabnya sebagai berikut:

“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah." (QS Al-Ahzab {33}:21)

Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti oleh Kemendikbud (2017:114), beriman kepada para Rasul Allah SWT akan memberikan manfaat dan hikmah kepada umat Islam. Beberapa manfaat dan hikmah yang akan didapatkan sebagai berikut:

1. Menyempurnakan rukun iman yang keempat

2. Menjadikan kisah para Rasul sebagai suri teladan yang baik dalam hidup

3. Termotivasi untuk melakukan perilaku sosial yang baik dalam masyarakat

4. Tidak akan kehilangan arah dalam contoh manusia yang baik

5. Timbulnya rasa cinta (mahabah) kepada para Rasul dan mulai mencontoh perilaku-perilaku terpujinya

6. Mengetahui hakikat hidup seorang manusia, yaitu untuk taat beribadah kepada Allah SWT

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku." (Az-Zariyat {51}:56)

Baca juga:

  • Kisah Teladan Nabi Daud As: Ketika Gunung dan Burung Ikut Bertasbih
  • Kisah Nabi Nuh AS: Sabar dalam Berdakwah dan Selalu Mendoakan

Baca juga artikel terkait KISAH NABI YUNUS atau tulisan menarik lainnya Beni Jo
(tirto.id - ben/tha)


Penulis: Beni Jo
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Beni Jo

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Kisah – kisah nabi merupakan kisah yang memiliki banyak hikmah. Utamanya dalam perkara agama dan interaksi antar manusia. Tidak terkecuali kisah Nabi Yunus. Bagian paling terkenal dari kisah Nabi Yunus adalah ceritanya saat ditelan oleh ikan paus. Dan doa yang diucapkan Nabi Yunus kala itu juga menjadi salah satu doa yang paling dikenal dan terus digunakan sampai hari ini.

Namun, mengenal cerita Nabi tidak cukup jika hanya mengetahui ceritanya saja. Lebih dari itu, kisah para nabi sudah seharusnya menjadi pelajaran dan diambil hikmahnya oleh seluruh umat. Termasuk juga hikmah dari kisah nabi Yunus. Nah, berikut ini adalah beberapa hikmah yang bisa Anda ambil dari kisah nabi Yunus :

1. Banyak Mengingat Allah

Sepanjang hidupnya, Nabi Yunus adalah seorang hamba yang senantiasa mengingat Allah, bertasbih, dan juga selalu mengharap ampunan dari Allah. Hal ini diceritakan juga di dalam Al-Quran surat Ash-Shaafat ayat 143 – 144 :

Maka, kalau sekiranya dia (Yunus) tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.

Yang dimaksud mengingat Allah bukan hanya mengingat Allah di waktu sulit saja, tapi juga di waktu senang atau lapang. Allah menjanjikan kemudahan dan jalan keluar dari kesulitan untuk orang – orang yang senantiasa mengingat Allah di waktu senangnya.

2. Kembali kepada Allah

Melakukan kesalahan merupakan hal yang wajar dan pasti dilakukan oleh setiap manusia. Namun, dengan adanya dosa tersebut justru seharusnya kita semakin mendekatkan diri dan kembali kepada Allah. Sebab perasaan sempit karena berbuat dosa tidak akan bisa dihilangkan oleh apapun kecuali dengan memohon ampun kepada-Nya.

Nabi Yunus memahami hal ini. Beliau mengetahui bahwa keputusan beliau meninggalkan kaumnya disertai rasa marah dan putus asa. Setelah menyadari kesalahannya, maka beliau terus memohon ampun dan mengucapkan kalimat tauhid kemudian bertasbih sebagai wujud pengakuan atas dosa yang diperbuat dan sebagai pengakuan atas kesempurnaan Allah dari segala kekurangan dan kelemahan.

Doa Nabi Yunus ini masih terus dilafalkan sampai dengan hari ini, yaitu doa yang berbunyi, “Laa ilaha illa Anta, subhanaka inni kuntu min adz-dzholimin.” Doa tersebut memiliki arti:

Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang yang zalim.

Doa ini disebut sebagai doa yang pasti dijawab oleh Allah apabila seorang muslim memanjatkannya pada saat berada di dalam bencana.

3. Sabar dalam Berdakwah

Kisah Nabi Yunus juga mengungkapkan pembelajaran yang tidak terkira bagi pada pendakwah atau da’i. Yaitu pelajaran untuk bersabar dalam berdakwah dan juga percaya bahwa bersama kesulitan ada kemudahan.

Dalam kisah Nabi Yunus, Nabi Yunus yang merasa lelah karena umatnya yang terus membangkang akhirnya marah dan meninggalkan umatnya tersebut. Sepeninggal Nabi Yunus, umatnya tersebut malah menyadari kesalahannya dan bertaubat tanpa sempat diketahui oleh Nabi Yunus.

Ketika Nabi Yunus memutuskan untuk keluar dari kesulitan (mendakwahi kaumnya), beliau malah mendapatkan kesulitan lain. Yaitu harus menceburkan diri ke laut dan ditelah oleh ikan paus. Ketidaksabaran Nabi Yunus ini kemudian diceritakan di dalam surat al-Qalaam ayat 48 – 50, yang artinya:

Maka, bersabarlah kamu (hai Muhammad) terhadap ketetapan Tuhanmu dan janganlah kamu seperti orang yang berada dalam (perut) ikan ketika ia berdosa dan sedang dalam keadaan marah (kepada kaumnya). Kalau sekiranya ia tidak segera mendapat nikmat dari Tuhannya, benar-benar ia dicampakkan ke tanah tandus dalam keadaan tercela. Lalu, Tuhannya memilihnya dan menjadikannya termasuk orang-orang yang saleh.

Itulah beberapa hikmah yang bisa diambil dari kisah Nabi Yunus. Meskipun Nabi Yunus pernah melakukan kesalahan, tidak berarti kemuliannya sebagai nabi menjadi berkurang. Kesalahan yang dilakukan para nabi pada dasarnya adalah pembelajaran bagi umat – umat selanjutnya. Termasuk juga kita sebagai umat islam saat ini dan juga umat – umat yang akan datang.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA