Sebutkan lima contoh badan usaha ekstraktif yang memanfaatkan langsung sumber daya alam

Pertanian di ladang merupakan salah satu contoh usaha agraris untuk memperoleh keuntungan. Foto: Pixabay

Usaha agraris dan ekstraktif merupakan salah satu dari jenis-jenis badan usaha yang menggunakan, memanfaatkan, dan mengolah faktor produksi untuk memperoleh keuntungan, serta memuaskan kebutuhan masyarakat.

Lantas, bagaimana bentuk kegiatan usaha agraris dan ekstraktif? Apa saja contoh-contohnya? Agar lebih memahaminya, simak ulasan lengkap berikut ini.

Berdasarkan buku Kantong Ekonomi SMA IPS 96 karangan M. Zamroni (2009: 96), usaha ekstraktif adalah badan usaha yang menekankan kegiatan pada upaya pengambilan dan pengelolaan bahan baku secara langsung dari alam, agar dapat lebih bermanfaat.

Sementara itu, usaha agraris, yaitu badan usaha yang kegiatannya menghasilkan hasil alam, tetapi hasilnya tidak serta merta langsung diambil dari alam seperti halnya usaha ekstraktif.

Pelaku usaha bidang agraris harus melakukan pengolahan dan pemanfaatan alam seperti mengolah tanah terlebih dahulu, untuk selanjutnya mendapatkan hasil alam sebagai outputnya.

Agar lebih mengerti perbedaan antara usaha agraris dan ekstraktif, berikut contoh-contoh usahanya, yang dirangkum berdasarkan buku IPS Terpadu SMP karya Drs. Anwar Kurnia (2007: 160).

Kegiatan usaha peternakan berkaitan dengan pemeliharaan hewan, agar dapat diambil susu, daging, dan anggota tubuh lainnya. Foto: Pixabay

Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya.

Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian, biasanya dipahami sebagai budidaya tanaman, bercocok tanaman, serta pembesaran hewan ternak.

Peternakan adalah cabang pertanian yang berkaitan dengan pemeliharaan hewan untuk diambil daging, serat, susu, telur, atau produk lainnya. Kegiatan usaha peternakan ini termasuk perawatan sehari-hari, pembiakan selektif, dan pemeliharaan ternak.

Penampakan perkebunan sawit. Foto: Pixabay

Perkebunan sawit merupakan kegiatan pertanian yang berspesialisasi pada tanaman kelapa sawit. Tanaman ini termasuk tanaman komersial. Di Indonesia sendiri, perkebunan kelapa sawit menghasilkan dua jenis energi terbarukan, yaitu:

  • Biofuel generasi pertama (first generation biofuel), berupa biodiesel.

  • Biofuel generasi kedua (second generation biofuel), berupa bioethanol (berbasis biomas) dan biogas (berbasis POME).

Perikanan darat ialah usaha pembudidayaan ikan di perairan darat, seperti di daerah sungai, danau, waduk, rawa, sawah (yang digenangi air selama padi masih muda), dan tambak.

Usaha perikanan darat bisa dilakukan di dua tempat, yaitu:

  • Air tawar, yaitu pembudidayaan ikan yang dilakukan di daerah sungai, danau, rawa, dan waduk. Jenis ikan yang dipelihara, contohnya seperti ikan sepat, mujair, gurame, dan gabus.

  • Air payau, yaitu pembudidayaan ikan dilakukan di tambak (campuran antara air tawar dan air asin) yang bentuknya berpetak-petak dan berada di daerah pinggiran pantai. Contoh ikan yang dipelihara di antaranya adalah ikan bandeng, belanak boso, dan jenis udang-udangan.

Contoh usaha ekstraktif di bidang perikanan laut. Foto: Pixabay

Perikanan laut dilakukan di semua samudera dan lautan di dunia, termasuk teluk dan muara. Penangkapan dan budidaya organisme akuatik dalam air asin, ternyata menyumbang sebagian besar produk perikanan yang mencapai pasar dunia.

Pertambangan diperlukan untuk mendapatkan bahan apa pun yang tidak dapat ditanam melalui proses pertanian, atau dibuat secara artifisial di laboratorium maupun pabrik. Salah satu contohnya, yaitu pertambangan logam.

Proses penambangan logam modern melibatkan pencarian calon bijih, analisis potensi keuntungan dari tambang yang diusulkan, ekstraksi bahan yang diinginkan, dan reklamasi akhir tanah setelah tambang ditutup.

Pertambangan minyak merupakan contoh usaha ekstraktif sumber daya alam yang tidak terbarukan. Foto: Pixabay

Selain logam, kegiatan pertambangan juga termasuk mengekstraksi sumber daya alam yang tidak terbarukan seperti minyak bumi. Metode ekstraksi minyak bumi didasarkan pada sistem penggalian tambang bawah tanah.

Metode tersebut digunakan untuk menambang kolam yang mengandung minyak viskositas tinggi atau bitumen, dan kolam heterogen dari minyak viskositas menengah yang tidak lagi produktif dengan metode lain.

Pertambangan garam merupakan usaha ekstraksi garam batu atau halite dari deposit. Hal tersebut berbeda dengan garam yang dipanen dari laut, sebab garam ini ditambang selayaknya bahan tambang bebatuan.

Tambang garam dilakukan di area di mana pernah terdapat badan air, seperti danau, sungai, dan laut yang telah mengering.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA