Periksa haid ke dokter apa

Gangguan menstruasi sering dikaitkan dengan sindrom polikistik ovarium.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis kebidanan dan kandungan dr Gita PratamaSp.OG(K), MRepSc, mengimbau perempuan yang mengalami gangguan menstruasi berupa siklus yang tidak teratur agar segera memeriksakan diri ke dokter. Pasalnya, hal ini dikhawatirkan mengidap polycysticovariansyndrome (PCOS) atau sindrom polikistik ovarium.

"Mitos bahwa gangguan haid itu lumrah pada perempuan sebelum menikah itu sebaiknya jangan dipercaya. Kalau memang ada gangguan haid, terutama kalau sudah sampai 3 bulan ke atas, sebaiknya langsung ke dokter karena khawatir terjadinya penebalan dinding rahim," kata dokter dari RSUPN DrCipto Mangunkusumo itu dalam diskusi virtual di Jakarta, Rabu (5/10/2022).

Ia menjelaskan bahwa sindrom polikistik ovarium (PCOS) merupakan suatu kelainan pada perempuan dengan berbagai kumpulan gejala. Gejala-gejala tersebut dapat berupa gejala kelainan hormonal, reproduksi, atau juga metabolik. Selain masalah infertilitas, ia mengatakan PCOS dikhawatirkan memicu penebalan dinding rahim (endometrium) bahkan kanker endometrium.

"PCOS ini banyak sekali penderitanya dan pasien saya juga bisa dibilang sebagian besar pasien PCOS," ujar dokter yang akrab disapa Tommy itu.

Ia memperkirakan sekitar 10 hingga 15 perempuan menderita PCOS, namun sayangnya sekitar 50 persen dari pasien PCOS tidak terdiagnosis dengan baik. Ketidaktahuan pada pasien serta ketidakmampuan dokter umum dalam mendiagnosis menjadi faktor PCOS tidak tertangani.

Tommy menjelaskan, setidaknya terdapat tiga gejala umum PCOS, yaitu gangguan siklus haid, hiper-androgen atau kelebihan hormon testoteron yang ditandai salah satunya tumbuh rambut berlebihan, serta folikel atau telur yang tidak membesar pada saat masa subur yang dapat dilihat melalui USG. Gangguan siklus menstruasi memang menjadi salah satu gejala yang kerap dijumpai pada pasien PCOS. Namun begitu, kata Tommy, terdapat sekitar 10 persen pasien PCOS yang memiliki siklus haid teratur.

"Kalau memang haidnya teratur tetapi ada pertumbuhan rambut yang berlebihan atau susah punya anak, sebaiknya ke dokter juga. Walaupun kecil (risiko), bisa terjadi (PCOS). Kalau ke dokter mungkin bagusnya pada saat masa subur, untuk dilihat apakah ada telur yang membesar atau tidak," katanya.

PCOS lebih rentan dialami perempuan dengan obesitas karena berkaitan dengan peningkatan kadar insulin yang dapat menyebabkan telur tidak membesar serta terganggunya proses ovulasi. Namun demikian, Tommy juga mengatakan perempuan dengan tubuh kurus bukan berarti lepas dari risiko PCOS. Biasanya perempuan kurus yang mengalami PCOS berkaitan dengan masalah kelebihan produksi hormon peluteinatauluteinising hormone(LH).

"LH ini bersama dengan hormon lain yaitufollicle stimulating hormone(FSH) akan mengatur perkembangan telur, jadi harus seimbang. Misalnya LH kadarnya 5, berarti FSH-nya 5. Tapi kalau LH-nya berlebihan, misal LH-nya 10 sementara FSH-nya 5, maka akan terjadi peningkatan hormon androgen atau hormon laki-laki," kata Tommy.

Proses selanjutnya sama seperti pada perempuan obesitas. Dengan peningkatan hormon androgen akan menyebabkan telur susah tumbuh, tidak terjadi ovulasi, dan kemudian terjadi gangguan-gangguan hiper-androgen.

Menurut Tommy, langkah awal yang perlu dilakukan pada penderita PCOS yaitu mengubah gaya hidup sehat dengan konsumsi gizi seimbang serta berolahraga. Walau pasien PCOS bukan obesitas dan tidak perlu menurunkan berat badan, olahraga tetap dibutuhkan untuk membantu memperbaiki hormon LH.

"Penelitian menunjukkan kalau pasien yang nir-obes olahraga, ternyata ada perbaikan dari hormon LH. Jadi coba olahraga teratur karena hormon LH ini juga bisa dipengaruhi oleh berbagai macam hal misalnya faktor lingkungan, stres, dan sebagainya," katanya.

sumber : Antara

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap wanita pada masa subur, normalnya mengalami haid sebulan sekali atau 21-35 hari sekali. Namun, tak semua wanita mengalami siklus haid atau menstruasi yang teratur.

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Yassin Yanuar MIB mengatakan, cukup banyak wanita yang mengalami siklus haid tidak teratur. Misalnya, mengalami haid 40 hari sekali, tiga bulan sekali, bahkan lima bulan sekali.

"Haid setiap bulan berarti ada sel telur yang matang, tapi tidak dibuahi. Kalau haid tidak teratur menandakan ada gangguan fungsi hormonal, gangguan sistem reproduksi," kata Yassin dalam seminar di Jakarta, Selasa (29/3/2016).

Yassin mengatakan, selain gangguan hormonal, haid tidak teratur atau jarang, juga bisa terjadi karena faktor gaya hidup dan lingkungan yang tidak sehat. Pada wanita yang telah menikah, haid tidak teratur merupakan risiko infertilitas atau ketidaksuburan.

"Kalau mengalami gangguan haid, jangan tunda pergi dokter kandungan. Jadi saat ingin hamil mendapat penatalaksanaan yang tepat," ujar Yassin.

Dokter akan terlebih dahulu mencari penyebab haid yang tidak normal. Jika haid disertai nyeri yang berlebihan, bisa jadi tanda adanya kista atau endometriosis. Tak perlu takut, sehingga menunda pemeriksaan ke dokter.

Semakin awal ditangani, semakin baik. Apalagi bagi wanita yang sudah menikah dan ingin segera hamil, tetapi siklus haidnya tidak teratur. Sebab, sistem reproduksi wanita juga akan mengalami penuaan.

Umumnya, cadangan sel telur akan berkurang seiring bertambahnya usia. Pemeriksaan ke dokter kandungan dan ditangani dengan tepat bisa meningkatkan peluang kehamilan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Konsultasi Masalah haid ke dokter apa?

Berikut ini adalah beberapa masalah kesehatan yang dapat ditangani oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi: Masalah seputar menstruasi dan menopause.

Berapa biaya cek haid?

Dokter mungkin akan bertanya kapan kamu haid terakhir kali dan apakah ada keluhan lain yang kamu alami. Untuk biaya konsultasi, biayanya berkisar Rp300.000 hingga Rp500.000, tergantung di mana tempat kamu memeriksakan diri.

Haid tidak teratur apakah harus ke dokter?

Dilansir dari Cleveland Clinic, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter jika kamu mengalami beberapa siklus menstruasi, seperti: Periode menstruasi kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari. Perdarahan yang terjadi lebih banyak dibandingkan menstruasi yang biasanya terjadi..

Berapa lama biasanya telat haid karena stres?

Telat haid karena stres biasanya berlangsung selama lima hari atau lebih dari tanggal normal Anda menstruasi.