Perbedaan uang asli dan palsu 50 ribu lama

Perbedaan uang asli dan palsu 50 ribu lama
Sebagai alat transaksi dan pembayaran yang resmi diterima serta digunakan oleh masyarakat, uang tunai memang cukup rawan terkena pemalsuan. Di berita tentu kita sering mendengar para sindikat uang palsu yang tertangkap oleh polisi, dan telah memproduksi uang palsu hingga milyaran rupiah. Sebut saja sindikat uang palsu di Madura yang tertangkap Oktober silam, yang diduga penyebaran uang palsunya sampai ke 6 provinsi.

Hal ini menunjukkan bahwa uang palsu memang cukup banyak beredar di masyarakat, belum lagi dari para pelaku yang belum tertangkap. Menurut polisi, penyebaran uang palsu semakin meningkat jumlahnya ketika kebutuhan terhadap uang tunai tinggi seperti saat bulan puasa dan lebaran. Uang palsu tersebut mungkin saja ada di sekitar kita, namun tidak disadari keberadaannya. Salah-salah, kita jadi menerima uang palsu tersebut yang akhirnya tidak bisa dibelanjakan dan malah harus berurusan dengan polisi.

Untuk itu, kita harus jeli dan waspada untuk selalu memeriksa apakah uang yang kita terima adalah uang yang asli atau bukan. Hal yang dapat kita lakukan adalah dengan menerapkan teknik 3D, yaitu Dilihat, Diraba, Diterawang. Teknik ini telah cukup lama diperkenalkan dan digalakkan oleh pemerintah sebagai tindakan pertama dalam mengecek uang palsu. Yang selanjutnya perlu kita ketahui adalah apa saja ciri-ciri yang membedakan antara uang palsu dengan uang yang asli.

Berikut adalah hal-hal yang membedakan uang palsu dari uang asli yang resmi dicetak dan diedarkan oleh Bank Indonesia:

1. Tampilan

Hal pertama yang dapat membedakan antara uang palsu dengan yang asli adalah tampilan dari uang itu sendiri, dan dapat dilihat secara kasat mata. Mulai dari perbedaan warna, yang mana uang palsu memiliki warna yang lebih pucat dan kusam dibanding uang yang asli. Selain itu, uang palsu juga akan luntur warnanya jika terkena air akibat dari perbedaan tinta yang digunakan dalam membuat uang palsu dan uang yang asli.

Perbedaan warna ini juga bisa dilihat dari benang pengaman pada uang tersebut, dimana uang asli memiliki benang pengaman yang dapat berubah warna. Perubahan warna ini terjadi karena uang asli dibuat dengan tinta pigmen yang khusus sehingga akan terjadi perubahan warna pada tampilannya. Sedangkan pada uang palsu tidak akan terjadi perubahan warna, baik pada benang pengaman atau tampilan uang secara keseluruhan. Benang pengaman tersebut juga akan terlihat tersulam timbul pada uang yang asli, sedangkan pada uang palsu akan terlihat seperti tercetak biasa saja.

Selain warna, tampilan uang palsu dan asli bisa dibedakan dengan hologram yang ada di kedua sisi uang tersebut. Uang yang asli akan memiliki hologram dengan warna yang terlihat berubah-ubah, terutama jika dilihat dari sudut yang berbeda. Sedangkan uang palsu tidak memiliki hologram atau warnanya tetap tanpa ada perubahan meski dilihat dari sudut manapun.

2. Tekstur Kertas

Hal selanjutnya yang dapat dijadikan standar dalam membedakan uang palsu dan uang asli adalah tekstur kertas dari uang tersebut. Uang yang asli jika jika diraba maka teksturnya akan terasa lebih kasar dibanding uang palsu. Tekstur yang kasar ini akan lebih terasa jika diraba pada bagian lambang negara, dimana uang yang palsu tidak akan memiliki tekstur pada lambang negara.

Uang palsu juga biasanya lebih halus dan tipis dibanding uang asli, akan terasa seperti meraba kertas HVS atau kertas biasa. Hal ini karena dalam uang palsu tidak terdapat unsur-unsur pengaman seperti yang ada dalam uang asli. Kalaupun uang palsu terasa agak kasar, itu berasal dari tinta sablon yang biasa digunakan bukan dari kertasnya itu sendiri. Uang palsu juga cenderung lebih mudah lecek karena ketipisan kertasnya dibandingkan dengan uang yang asli.

3. Gambar dan Tulisan

Uang palsu dan asli dapat dibedakan dari tanda air gambar pahlawan yang terdapat pada uang tersebut, yang akan terlihat jika diterawang. Pada uang yang asli, tanda air gambar pahlawan tersebut tidak saling berlawanan namun saling mengisi serta utuh antara bagian depan dan belakangnya, atau yang disebut juga dengan rectoverso. Sedangkan pada uang palsu, tanda air gambar pahlawan justru berlawanan dan tidak saling mengisi antara depan dan belakang sehingga terlihat berantakan.

Selain gambar, perbedaan juga terlihat pada tulisan yang terdapat pada permukaan uang, terutama pada rupiah yang baru dikeluarkan Desember 2016 silam. Pada uang yang asli, tulisan “Negara Kesatuan Republik Indonesia” menyatu baik dengan benang pengaman. Sedangkan pada uang palsu, tulisan ini terlihat seperti tertindih oleh benang pengaman dan seolah berada di bagian bawahnya.

Tulisan lain yang membedakan antara uang palsu dengan yang asli dapat terlihat pada cetakan “Bank Indonesia” dan nominal uang tersebut. Pada uang yang asli, cetakan tulisan dan nominal tersebut terlihat dengan jelas dan berada pada titik-titik putih yang membentuk trapesium. Sedangkan pada uang palsu, tulisan dan nominal tersebut terlihat lebih buram dan trapesium yang berada di dasarnya tidak terlihat dengan jelas.

Demikianlah hal-hal yang dapat membedakan antara uang asli dengan uang palsu yang masih beredar di masyarakat. Selain kehati-hatian terhadap uang palsu, kita juga perlu melakukan perawatan terhadap rupiah asli yang dimiliki agar kondisinya tetap baik. Dengan begitu, kita dapat berperan serta dalam menghindarkan orang lain terjebak uang palsu. Semoga informasi ini bermanfaat!

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang cara membedakan uang palsu dan uang asli, semoga bermanfaat bagi Anda semua.

Perbedaan uang asli dan palsu 50 ribu lama

Perbedaan uang asli dan palsu 50 ribu lama
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK

Ilustrasi cara membedakan uang asli dan palsu.

JAKARTA, KOMPAS.com - Cara membedakan uang asli dan palsu sebenarnya cukup mudah. Hal ini perlu diketahui agar tidak terjebak dalam tindak kejahatan pemalsuan uang yang nantinya bisa merugikan Anda.

Para pelaku tindak pidana kejahatan pemalsuan uang rupiah biasanya mengedarkan uang palsu di pasar tradisional atau toko-toko kecil dengan cara yang dibelanjakan pada saat ramai pengunjung/pembeli. Sebab, saat itu pedagang pada umumnya tidak meluangkan waktu untuk memeriksa uang yang diterima.

Kita juga harus berhati-hati kepada orang yang menawarkan uang di ATM pada saat melakukan tarik tunai dengan dalih ingin melakukan transaksi pembayaran dengan rekannya. Waspadai oknum yang mengiming-imingi penggandaan uang atau orang yang berjanji dapat melipatgandakan uang atau perhiasan kita.

Baca juga: BI Buka Kembali Layanan Penukaran Uang Rusak, Simak Jadwal dan Caranya

Oleh karena itu, ada baiknya kita mengantisipasinya dengan cara mengenali maupun mengetahui cara mengecek keaslian uang.

Berikut cara membedakan uang palsu dan asli berdasarkan laman indonesia.go.id:

Ciri-ciri Uang Rupiah Asli

Uang kertas rupiah terbuat dari kertas khusus yang berbahan serat kapas.

Terdapat benang pengaman seperti dianyam pada uang kertas rupiah pecahan Rp100.000, Rp50.000, dan Rp20.000. Khusus untuk pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 akan berubah warna bila dilihat dari sudut pandang tertentu.

Terdapat watermark pada semua pecahan uang kertas berupa gambar pahlawan. Pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, dan Rp10.000 ada electrotype yang berupa logo BI dan ornamen tertentu yang akan terlihat jika diterawang ke arah cahaya.

Setiap uang kertas rupiah memiliki desain, ukuran, dan warna uang yang terlihat terang, jelas, dan spesifik/khusus sehingga secara kasatmata mudah dikenali.

Sebagian besar unsur pengaman pada uang kertas rupiah dibuat menggunakan teknik cetak yang dapat dikenali dengan cara Dilihat, Diraba, Diterawang (3D).

Perbedaan uang asli dan palsu 50 ribu lama

Perbedaan uang asli dan palsu 50 ribu lama
Lihat Foto

Facebook: Nox Almah Formosa

Sebuah foto menampilkan uang palsu pecahan Rp 50.000 yang tidak memiliki benang bertuliskan nominal dan pasangan garis untuk tuna netra melengkung beredar di Facebook pada Sabtu (7/12/2019).

KOMPAS.com - Sebuah foto menampilkan dua lembar pecahan uang Rp 50.000 beredar di media sosial Facebook pada Sabtu (7/12/2019).

Dalam foto yang diunggah oleh akun bernama Nox Almah Formosa ini, juga memperlihatkan tiga foto lainnya dengan keterangan bahwa salah satu uang pecahan Rp 50.000 adalah uang palsu.

Perbedaan yang ditandai dalam tiga foto tersebut, yakni garis di sisi kanan muka depan uang dan benang yang tidak ada nominal angka.

"Untung teleti di penggang beda langsung aku bandingkan. Alhamdulillah enggak kena tipu. Buat kalian yang jualan hati-hati, uang palsu mirip banget, ditrawang hampir sama, benang juga tembus..., semoga bermanfaat," tulis akun Nox dalam unggahan tersebut.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, uang tersebut diduga beredar di Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah.

Baca juga: Kalau Uang Rusak atau Dimakan Rayap, Apa yang Bisa Dilakukan?

Uang asli

Hingga kini, unggahan tersebut telah direspons sebanyak lebih dari 2.200 kali dan dibagikan sebanyak 21.401 kali oleh pengguna Facebook lainnya.

Atas beredarnya foto tersebut, Humas Bank Indonesia (BI) Aswin Gantina menyampaikan bahwa ada beberapa cara untuk membedakan uang palsu dengan uang asli.

"Dilihat dari benang pengamannya, diraba hingga terasa tekstur kasar digambar pahlawan dan di nominalnya, diterawang akan nampak tanda air berupa gambar pahlawan," ujar Aswin saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (10/12/2019).

Aswin menjelaskan pada pecahan uang Rp 100.000 terdapat tersembunyi dan dapat berubah warna jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda.

Selain itu, pada uang asli nominal angka pada pojok kiri atas jika diraba akan terasa tekstur kasarnya.