Peralatan dan perlengkapan serta gaji pegawai termasuk dalam modal

Mengenal Macam-Macam Modal Usaha

Di dalam menjalankan sebuah usaha , ada tiga jenis modal usaha yaitu :

1. Modal Investasi awal

2. Modal Kerja

3. Modal Operasional

Dari ketiga jenis modal usaha tersebut biasanya akan melekat dalam setiap bisnis yang dijalanlan. Pengertian ketiga modal usaha tersebut adalah sebagai berikut:

Modal Investasi awal adalah jenis modal yang harus dikeluarkan pada awal memulai usaha, dan biasanya dipakai untuk jangka panjang. Contoh modal usaha ini adalah bangunan, peralatan seperti komputer, kendaraan, perabotan kantor dan barang-barang lain yang dipakai untuk jangka panjang. Sebagai contoh jika usaha anda adalah bengkel motor, maka modal investasi awal Anda adalah bangunan, alat-alat perbengkelan, dan perabot lain yang dibutuhkan di bengkel tersebut. Kalau usaha Anda toko, maka modal investasi awal Anda adalah rak, meja, bahkan mungkin juga mesin kasir. Biasanya, modal udaha ini nilainya cukup besar karena dipakai untuk jangka panjang. Tetapi nilai dari Modal Investasi Awal ini akan mengalami penyusutan dari tahun ke tahun bahkan bisa dari bulan ke bulan. Nilai penyusutan ini harus dihitung, jika sudah bernilai nol harus dilakukan peremajaan lagi.

Modal kerja adalah modal yang harus dikeluarkan untuk membeli atau membuat barang dagangan Anda. Modal kerja ini bisa dikeluarkan setiap bulan, atau setiap datang order. Sebagai contoh, kalau usaha Anda usaha tempat makan, maka modal kerja yang Anda butuhkan adalah modal untuk membeli bahan makanan. Kalau usaha Anda usaha pembuatan barang kerajinan, maka modal kerja Anda adalah uang yang Anda keluarkan untuk membeli bahan baku. Kalau usaha Anda adalah jasa fotokopi, ya modal kerja Anda uang yang Anda keluarkan untuk membeli kertas, tinta, dan lain sebagainya. Prinsipnya, tanpa modal kerja, Anda tidak akan bisa menyelesaikan order Anda atau tidak memiliki barang dagangan. Nanti, bisa-bisa Anda malah tidak akan dapat pembeli karena barangnya saja tidak ada. Itulah pentingnya modal kerja.

Modal yang terakhir adalah modal operasional. Modal operasional adalah modal yang harus Anda keluarkan untuk membayar biaya operasi bulanan dari bisnis Anda. Contohnya pembayaran gaji pegawai, pulsa telepon bulanan, PLN, air, bahkan retribusi. Pos-pos dalam modal operasional ini pada setiap bisnis umumnya hampir sama. Ini karena pada prinsipnya, yang dimaksud dengan modal operasional adalah uang yang harus Anda keluarkan untuk membayar pos-pos biaya di luar bisnis Anda secara langsung. Jadi, Modal Operasional ini biasanya dibayar secara bulanan.
Dengan mengenali berbagai macam modal usaha tersebut bisa Anda hitung sendiri, berapa modal yang harus dikeluarkan untuk memulai usaha.(Galeriukm).

Sumber:
Safir Senduk, //www.perencanakeuangan.com

GAPURAOFFICE – Hai sobat Gapura! Apakah jika ingin memulai bisnis di saat pandemi sekarang ini harus memiliki modal besar? Jawabannya, tidak juga. Asal bisa diatur dan dikelola dengan baik, modal usaha yang tidak besar juga bisa menjadi dasar yang baik pada suatu bisnis.

Pada dasarnya, ada tiga modal usaha yang biasa dibagi oleh pebisnis di awal merintis bisnis. Namun, sebelum menghitung modal awal, kenali dulu tiga modal ini.

1. Modal Investasi

Apa itu modal investasi? Jenis modal ini diperlukan di tahap awal untuk memulai usaha. Modal ini digunakan untuk jangka panjang dan berulang kali. Contohnya, alat produksi atau lahan berjualan.

Jika jenis usaha Anda membutuhkan penambahan keterampilan melalui seminar, kursus singkat, juga dimasukkan biayanya pada modal investasi awal. Apa contohnya dari modal investasi awal?

Jika Anda ingin membuka bisnis makanan atau minuman, maka investasi awal yang harus dihitung adalah alat press minuman/cup sealer, alat masak panci/saringan.

Jika ingin membuka/menyewa tempat usaha, berarti menghitung meja dan kursi minimalis, dan dibutuhkan tablet untuk pengganti kasir atau sebagai menu digital.

Tidak perlu mahal, Andau bisa beli tablet harga sejutaan. Jika punya modal lebih, Anda bisa menggunakan jasa pembuatan design logo untuk tampilan yang lebih bagus.

2. Modal Kerja/ Produksi

Berbeda dengan modal investasi awal, modal kerja/ produksi adalah modal yang dibutuhkan untuk menunjang produksi barang/ jasa sehari-hari. Contohnya, jika menjual kue/ pudding, maka modal produksi yang dibutuhkan adalah bahan membuat kue/puding (susu, tepung, gula, telur, coklat, dan sebagainya), cup untuk pudding, sticker untuk packaging, sendok atapun kantong untuk pengiriman.

Hal tersebut dipastikan tidak cepat habis dan selalu stok sesuai kebutuhan. Jadi, lebih baik membeli produk dengan grosiran untuk kebutuhan 1 – 2 bulan ke depan, karena akan mendapat harga lebih murah.

3. Modal Operasional

Modal operasional adalah modal yang dibutuhkan secara rutin untuk mendukung kegiatan produksi.Contohnya, biaya listrik, air, internet, gaji untuk pegawai, sewa tempat, dan lainnya.

Contohnya, jika Anda membuka usaha untuk pengiriman, maka jasa pegawai kurir, gaji kurir, dan bensin untuk operasional, harus diperhitungkan.

Modal operasional ini sifatnya akan tetap berjalan, meskipun produksi barang/ jasa pun sedang menurun. Pastikan perhitungan ini selalu akan masuk di jurnal pencatatan Anda di tiap bulannya.

Ketika sudah mengenali ketiga modal di atas, maka bisa dihitung modal awal, dengan rumus :

Modal Awal = Modal Investasi + Modal Kerja + Modal Operasional. 

Ketiga jenis modal di atas itulah yang perlu Anda perhatikan ketika ingin membuka sebuah bisnis. Tidak perlu takut untuk membuka bisnis. Asalkan dengan perhitungan yang jelas, bisnis Anda pasti bisa tetap bertahan meskipun saat pandemi.

Nah, bagi Anda yang saat ini sedang membutuhkan jasa untuk pembuatan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), atau mendirikan PT ataupun CV yang kredibel dan tepercaya, percayakan dan hubungi segera Gapura Office atau Virtual Officeku.

Serahkan kepada kami. Karena kami adalah salah satu konsultan penyedia jasa perizinan dan legalitas yang terpercaya di Indonesia. Dengan proses yang cepat, kami siap membantu Anda membuatkan perizinan usaha.

Keunggulan dari layanan kami adalah, peizinan yang tidak sulit, Izin Usaha yang lengkap, mudahnya mendapatkan perizinan, dan kosultasi hukum pada orang yang ahli. Semua pelayanan tersebut bisa Anda dapatkan hanya dalam satu paket biaya saja, dan tentunya dengan harga yang cukup terjangkau.

Jadi, tunggu apa lagi? Legalitaskan bisnis usaha Anda hanya di Gapura Office. Dan dapatkan layanan pengurusan legalitas perizinan bisnis usaha Anda dengan cepat dan profesional.

Anda dapat Hubungi Kami untuk mendapatkan informasi lebih lengkap dan konsultasi GRATIS untuk pendirian usaha perdagangan Anda dengan kunjungi website official kami hanya di virtualofficeku.co.id.

Dalam memulai suatu usaha hal pertama yang menjadi perhatian adalah modal. Sederhananya, modal ini dapat didefinisikan sebagai investasi usaha yang dikeluarkan di awal dan dipakai dalam jangka waktu panjang untuk menjalankan serta mengembangkan usaha. 

Seberapa besarkah sebenarnya modal yang kamu butuhkan dalam merintis usaha? Cukup tidak modal yang saat ini kamu miliki untuk membuka bisnis atau usaha? modal yang saat ini  kamu miliki untuk membuka bisnis atau usaha? Untuk itu perlu dihitung dengan cermat modal agar usahamu bisa berjalan. Bagi kamu seorang pebisnis pemula perlu mengetahui bagaimana cara menghitung modal usaha dengan benar, agar bisnismu bisa kembali modal atau bahkan mendapatkan profit yang besar. 

Secara umum modal usaha dibagi dua yakni:

1. Capital Expenses

Modal yang digunakan untuk pengadaan fixed asset, seperti pembelian peralatan usaha, pengadaan kendaraan, dan perlengkapan kantor. Intinya adalah penggunaan barang dengan masa pakai yang lama.

2. Operasional Expenses

Modal yang digunakan untuk operasional usaha, seperti biaya listrik, biaya telepon, gaji karyawan, sewa tempat dll. Operational expenses ini bersifat berkala sehingga anda perlu membuat anggaran biaya dalam satu periode tertentu untuk kebutuhan yang sama.

Selain 2 jenis modal di atas, yang tidak kalah pentingnya adalah modal usaha yang digunakan untuk stok. Besarnya modal yang dibutuhkan untuk stok dibuat berdasarkan target omset dalam satu bulan dan jumlah perputaran stok yang diperlukan untuk mencapai omzet dalam satu bulan.

Modal Usaha = Pengadaan Asset + Barang Kulakan + Operasional Bulanan

Dikutip dari sejumlah website akuntansi, cara menghitung modal usaha terbagi dalam 3 jenis yakni Modal Pengadaan Barang Aset (Modal Investasi), Modal Barang Dagangan (Modal Kerja), dan Modal Operasional Bulanan. 

  1. Modal Pengadaan Barang Asset (Modal Investasi)

Modal investasi adalah modal pada pengadaan barang untuk kebutuhan jangka panjang. Misalnya membeli atau menyewa gedung, beli alat produksi dan sebagainya. Biasanya barang dalam kategori ini punya masa pemakaian lama dan perlu dihitung juga penyusutannya dari waktu ke waktu.

Contoh : 

Kamu akan memulai usaha konveksi baju dengan membeli alat produksi berupa: 

Asset Biaya

Mesin Jahit – merek Butterfly Rp 1.000.000

Subtotal Asset                    Rp 1.000.000

  1. Modal Barang Dagangan (Modal Kerja)

Inilah yang biasa disebut barang kulakan atau bahan baku yang diolah. Kamu akan menemukan barang ini pada supplier.

Contoh : 

Barang Dagangan/ Produksi Biaya

Belanja bahan baku, kain dan benang untuk 20 baju @ Rp 50.000 Rp 1.000.000

Subtotal Modal Kerja Rp 1.000.000

  1. Modal Operasional Bulanan (Biaya SDM + Akomodasi)

Operasional adalah konsekuensi dari laba usaha. Modal agar bertambah atau menjadi laba maka perlu ada kegiatan usaha seperti produksi atau berjualan 

Contoh : 

Gaji penjahit         Rp 200.000

Listrik + Air         Rp 200.000

Konsumsi         Rp 100.000

Subtotal Asset :        Rp 500.000

Jadi, total Modal awal Usaha kamu adalah    Rp 1.000.000 + Rp 1.000.000 + Rp 500.000 = Rp 2.500.000

Namun, jarang sekali suatu usaha hanya akan diawali dengan satu bulan saja. Seringkali uji coba bisnis kecil dimulai dari operasional  3 bulan pertama dulu, namun ini tetaplah opsional sesuai dengan keinginan kamu sebagai pemilik usaha.

Misal, modal usaha selama 3 bulan pertama, maka akan dihitung beban operasionalnya saja selama 3 bulan lamanya .  Bahan baku boleh bervariasi tetap atau bertambah.

Modal Awal 3 Bulan = Rp 1.000.000 + Rp1.000.000 + ( 3 * 500.000) =  Rp 3.500.000

Cara Menghitung Modal Usaha Balik

Setelah beberapa waktu usaha kamu berjalan, ada dua hal yang akan kamu pikirkan, yakni profit dan balik modal. Namun, sebelum memikirkan atau menghitung profit atau keuntungan sebaiknya kamu hitung dahulu apakah usaha yang kamu jalankan ini balik modal atau tidak. Jika usaha dijalankan selama ini tidak kembali modal, bisa dibilang usahamu mengalami kerugian. 

Rumus Balik Modal Usaha:

Rumus balik modal usaha ada 2, yakni dalam bentuk jumlah barang dan dalam bentuk uang tunai. Untuk rumusnya agak sedikit rumit, tapi mari kita bahas dengan contohnya!

Misal, modal yang akan kamu tanam sebesar Rp 1.000.000.

Bagaimana cara kamu bisa menumbuhkan modal kamu sehingga bertambah atau menjadi profit ? Tentu saja dengan berjualan.

Bayangkan kamu akan menjual pakaian dan biaya tetap yang direncanakan sebesar Rp 300.000.

Perkiraan Pengeluaran Produksi

Lakukan dengan rumus:

HPP atau harga pokok produksi, misalnya

Modal = Rp  1.000.000 ,

Perkiraan produksi barang = 20 buah

Perhitungan Laba Barang

Laba berapa yang diinginkan =  20%  x HPP

Laba=20%×HPPLaba=20%×50.000=10.000

Harga jual = 50.000 + 10.000 = 60.000 / buah

Perhitungan BEP (Break Even Point)

Break Even Point adalah titik di mana jumlah pengeluaran sama dengan jumlah pendapatan. Begini cara menghitungnya! Dengan menggunakan rumus BEP yang ada di atas, berikut ini hasil perhitungan balik modal

Jadi, jumlah minimal barang terjual agar impas dengan operasional bulanan kamu adalah sebanyak 30 buah. Untuk mencapai profit usaha kamu harus menjual lebih dari 30 buah. Bagi yang masih pemula, menghitungnya mungkin terasa agak menyulitkan. Namun, jika sudah terbiasa dijamin akan sangat mudah menghitungnya.

Itulah cara menghitung modal usaha yang sederhana. Semoga bisa membantu kamu yang akan memulai usahanya dari awal!

Setelah usahamu sudah jadi dan mulai berkembang, tentunya berbagai macam transaksi akan kamu lakukan. Untuk transaksi secara aman dan nyaman kamu membutuhkan aplikasi perbankan digital dengan teknologi yang mengakomodir kebutuhan transaksimu setiap hari. Nantikan Hijra Bank, aplikasi perbankan syariah digital dengan keamanan dan kenyamanan transaksi serta bebas dari riba! Untuk jadi yang pertama mendapatkan aplikasi Hijra Bank, daftarkan namamu dan emailmu di hijra.id. 

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA