Penyakit tekanan darah rendah disebut juga

Anda mungkin sudah familiar dengan istilah hipertensi atau tekanan darah tinggi. Ya, hipertensi adalah kondisi yang berbahaya karena bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Di sisi lain, tekanan darah yang terlalu rendah juga ternyata tidak boleh disepelekan. Meskipun tekanan darah yang tinggi harus dihindari, banyak yang mengira memiliki tekanan darah rendah adalah hal yang baik. Padahal, kenyataannya bukan seperti itu. Kondisi ini disebut dengan hipotensi. Yuk, kenali seperti apa gejala hipotensi!

Gejala Hipotensi

Tekanan darah dapat diartikan sebagai kekuatan aliran darah yang keluar terhadap dinding pembuluh darah. Tinggi atau rendahnya tekanan darah bergantung pada resistensi pembuluh darah dan seberapa kuat jantung memompa darah. 

Pada tubuh yang sehat, tekanan darah akan cenderung normal, tidak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Ukuran tekanan darah sendiri diperlihatkan dalam dua angka, yaitu tekanan sistolik (bilangan atas) dan tekanan diastolik (bilangan bawah).

Tekanan darah yang normal adalah berkisar pada angka 90/60 mm/Hg dan 120/80 mmHg. Bila saat dilakukan pengukuran tekanan darah angka yang keluar di bawah 90/60 mm/Hg, berarti Anda mengalami hipotensi. Banyak orang bilang saat tekanan darah naik, mereka merasakan pusing dan sakit kepala. Lantas, bagaimana dengan hipotensi?

Ternyata hipotensi juga ada gejalanya sendiri. Jika tekanan darah Anda terlalu rendah, biasanya akan muncul gejala hipotensi seperti berikut ini.

  • Pusing atau sensasi berputar

  • Mual atau muntah

  • Penglihatan kabur

  • Kelelahan

  • Lesu atau lemas

  • Napas cepat atau pendek

  • Sulit berkonsentrasi

  • Sempoyongan atau kehilangan keseimbangan

  • Pingsan

Gejala hipotensi biasanya bersifat sementara dan dapat mereda setelah penderitanya beristirahat dan minum air putih. Meski begitu, bukan berarti hipotensi dapat disepelekan dan dibiarkan begitu saja. Bisa saja muncul risiko komplikasi seperti jatuh (akibat kehilangan keseimbangan atau pingsan), syok (karena aliran darah ke organ kurang), dan masalah pada jantung.

Jika tekanan darah terlalu rendah, aliran darah ke otak dan organ vital lainnya bisa terhambat atau berkurang. Kondisi ini yang kemudian menyebabkan timbulnya gejala-gejala hipotensi. 

Penyebab Hipotensi Bisa Dihindari!

Pada dasarnya, tekanan darah seseorang bisa naik dan bisa juga turun. Perubahan tekanan darah ini dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti pertambahan usia, pengobatan, dan kondisi cuaca. 

Ada beberapa kondisi ketika tekanan darah seseorang cenderung lebih rendah, seperti saat sedang relaks, setelah makan, dan ketika rajin berolahraga. Selain itu, tekanan darah seseorang pada malam hari biasanya lebih rendah daripada saat siang hari. Pada kondisi-kondisi seperti ini, penurunan tekanan darah umumnya tidak menimbulkan gejala khusus.

Namun, ada kondisi tertentu yang bisa menyebabkan tekanan darah seseorang drop hingga di bawah normal. Kondisi-kondisi ini perlu diwaspadai karena bisa membahayakan keselamatan. Berikut kondisi tertentu yang perlu Anda waspadai.

  • Kehamilan, terutama pada trimester pertama

  • Dehidrasi berat

  • Tirah baring

  • Perdarahan sehingga volume darah rendah

  • Gangguan jantung, misalnya berdetak terlalu cepat atau terlalu lambat

  • Gangguan fungsi paru-paru

  • Gangguan hormon, seperti hipotiroid, diabetes

  • Konsumsi obat-obatan tertentu, misalnya untuk kondisi gagal jantung, disfungsi ereksi, masalah neurologis, depresi, dan lain-lain

  • Suhu ekstrem, misalnya terlalu panas atau terlalu dingin

  • Kekurangan vitamin B12 dan asam folat yang menyebabkan anemia berkepanjangan

  • Syok anafilaktik akibat reaksi alergi hebat

  • Penyakit sistem saraf pusat seperti Parkinson

Jika Anda mengalami hipotensi yang sampai mengganggu kenyamanan dan aktivitas sehar-hari Anda, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Terlebih lagi jika Anda pernah sampai kehilangan kesadaran, sesak napas, keringat dingin, atau serangan syok. Dokter akan memberikan penanganan atau pengobatan yang disesuaikan dengan faktor penyebabnya. 

Tips Mencegah Hipotensi

Kemungkinan besar, setiap orang pernah mengalami tekanan darah tubuhnya menurun. Namun, bila gejala hipotensi cukup sering terjadi, bisa jadi Anda perlu mengubah beberapa kebiasaan dalam keseharian Anda.

Kabar baiknya, hipotensi bisa dicegah dengan penyesuaian gaya hidup atau kebiasaan. Supaya gejala hipotensi tidak kambuh lagi, lakukan langkah-langkah berikut ini.

  • Batasi konsumsi minuman berkafein dan beralkohol

  • Konsumsi makanan dalam porsi kecil tapi sering

  • Konsumsi makanan yang ampuh atasi darah rendah, seperti kismis, wortel, buah bit, kacang-kacangan, bayam, telur

  • Batasi asupan garam, yaitu tidak lebih dari 5 gram per hari

  • Cukupi kebutuhan cairan harian, minimal 8 gelas per hari

  • Tidak langsung berdiri setelah makan

  • Tidak duduk atau berdiri terlalu lama

  • Tidak mengubah posisi secara tiba-tiba

  • Berdiri secara perlahan dari posisi duduk atau berbaring

  • Tidak mengangkat beban yang terlalu berat

  • Posisikan kepala lebih tinggi dari tubuh ketika tidur

  • Rajin olahraga untuk meningkatkan massa otot tubuh dan melancarkan aliran darah

  • Tidak merokok

Untuk mendukung pola hidup sehat Anda, minum juga Anlene Gold Plus setiap hari. Anlene memberikan nutrisi yang dibutuhkan agar daya tahan tubuh tetap kuat. Anlene Gold Plus memiliki kandungan kalsium tinggi, kolagen, protein, vitamin B2, B6, B12, C, D, E, zinc, dan magnesium. Anlene juga rendah kolesterol sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes. Dengan asupan nutrisi yang cukup dan dibarengi dengan rajin berolahraga, gejala hipotensi dapat dihindari.

Referensi:

https://www.halodoc.com/kesehatan/hipotensi

https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3584159/hipotensi-beda-dengan-hipertensi-ini-penjelasannya

https://www.halodoc.com/artikel/tekanan-darah-rendah-coba-10-makanan-ini

https://www.alodokter.com/hipotensi

https://www.klikdokter.com/penyakit/hipotensi

Penyakit tekanan darah rendah disebut juga

Penyakit tekanan darah rendah disebut juga
Lihat Foto

shutterstock

Ilustrasi mengukur tekanan darah

KOMPAS.com - Tekanan darah rendah adalah kondisi saat hasil pengecekan tensi kurang dari 90/60 mmHg.

Melansir NHS, tekanan darah rendah atau disebut hipotensi ini kerap tidak menimbulkan gejala khusus.

Penderita bisa merasakan ciri-ciri darah rendah, seperti:

  • Pusing
  • Tidak enak badan
  • Pandangan kabur
  • Lemah
  • Bingung

Apabila kondisi tekanan darah terlalu rendah, penderita bisa mengalami pingsan.

Baca juga: 10 Ciri-ciri Darah Rendah Kambuh

Tekanan darah rendah bisa disebabkan banyak kondisi sampai penyakit tertentu. Berikut beberapa penyebab tekanan darah rendah:

1. Perubahan posisi secara tiba-tiba

Melansir Mayo Clinic, salah satu jenis tekanan darah tinggi adalah ortostatik atau postural.

Kondisi ini membuat tekanan darah menurun saat seseorang tiba-tiba beranjak dari tempat duduk atau bangun dari tempat tidur.

Ketika berdiri dari posisi duduk, jongkok, atau berbaring, secara alami gravitasi akan mendorong darah berkumpul di bagian kaki.

Normalnya, tubuh akan mengimbanginya dengan meningkatan detak jantung dan menyempitkan pembuluh darah agar darah kembali ke otak dan tubuh tidak limbung.

Tapi, penyakit hipotensi ortostatik membuat mekanisme ini tidak berjalan. Dampaknya, darah tak kunjung kembali ke otak dan memicu gejala darah rendah.

Baca juga: Perbedaan Kurang Darah dan Darah Rendah

Penyakit tekanan darah rendah disebut juga

Penyakit tekanan darah rendah disebut juga
Lihat Foto

THINKSTOCKPHOTOS

Ilustrasi perempuan hamil.

Melansir American Heart Association, penyebab tekanan darah rendah lainnya yakni kehamilan.

Ibu hamil biasanya mengalami penurunan tekanan darah rendah selama 24 minggu pertama kehamilan.

Kondisi ini disebabkan perubahan sistem peredaran darah yang berkembang dengan cepat.

3. Volume darah menurun

Berkurangnya volume darah juga dapat menyebabkan tekanan darah rendah.

Beberapa kondisi yang jamak memicu penurunan volume darah antara lain dehidrasi dan pendarahan di dalam tubuh yang parah.

Kecelakaan yang membuat seseorang kehilangan banyak darah juga bisa menyebabkan volume darah menurun dan memicu darah rendah.

Baca juga: Tekanan Darah Rendah: Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Beberapa jenis obat seperti obat yang memicu sering kencing, obat beta blocker, obat antidepresan, dan narkotika dapat menyebabkan tekanan darah rendah.

Selain itu, konsumsi obat tekanan darah tinggi dengan beberapa jenis obat lain juga bisa menyebabkan tensi menurun.

Kendati beberapa obat bisa jadi penyebab tekanan darah rendah, jangan sembarangan menghentikan pengobatan atau mengganti obat tanpa persetujuan dokter.

Konsultasikan ke dokter terkait obat sejenis yang lebih minim efek samping.

Penyakit tekanan darah rendah disebut juga

Penyakit tekanan darah rendah disebut juga
Lihat Foto

Ilustrasi pemeriksaan penyakit jantung koroner atau arteri koroner.

Penyakit jantung seperti detak jantung lambat (bradikardia), gangguan katup jantung, serangan jantung, dan gagal jantung dapat menyebabkan tekanan darah rendah.

Penyakit jantung bisa jadi penyebab tekanan darah rendah karena gangguan di organ vital ini tidak dapat memompa darah secara optimal.

Baca juga: Penyebab Hipertensi dan Faktor Risikonya

6. Gangguan kelenjar endokrin

Penyebab tekanan darah yang cukup lazim lainnya adalah gangguan kelenjar endokrin.

Gangguan kelenjar endokrin umumnya disebabkan komplikasi kelenjar tiroid yang kurang aktif, penyakit paratiroid, penyakit addison, gula darah rendah, dan diabetes.

7. Infeksi parah

Tekanan darah rendah juga bisa disebabkan infeksi parah atau syok septik.

Syok septik dapat terjadi ketika bakteri yang sebelumnya menginfeksi paru-paru, perut, sampai saluran kemih memasuki aliran darah.

Bakteri tersebut memproduksi racun yang merusak pembuluh darah. Akibatnya, tekanan darah drop sampai bisa mengancam jiwa.

Baca juga: Hati-hati, Diabetes dan Hipertensi Jadi Penyebab Utama Sakit Ginjal

8. Alergi

Penyakit tekanan darah rendah disebut juga

Penyakit tekanan darah rendah disebut juga
Lihat Foto

Ilustrasi alergi makanan

Reaksi alergi atau anafilaksis juga bisa jadi penyebab tekanan darah rendah.

Kondisi ini jamak dialami orang yang sangat sensitif terhadap obat, makanan, atau zat tertentu.

Jenis syok akibat alergi ini bisa menyebabkan gejala tekanan darah rendah, gangguan pernapasan, gatal, sampai tenggorokan bengkak.

9. Kurang vitamin B-12 dan asam folat

Kurang nutrisi sebenarnya bukanlah penyebab tekanan darah rendah secara langsung.

Kekurangan vitamin B-12 dan asam folat dapat menyebabkan anemia atau kurang darah. Kondisi inilah yang menyebabkan tekanan darah rendah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.