Penyakit menular dengan gejala yang muncul pada saluran pencernaan adalah

Artikel KM Dilihat: 155596

Penyakit Menular adalah penyakit yang disebut juga infeksi; yang dapat menular ke manusia dimana disebabkan oleh agen biologi, antara lain virus, bakteri, jamur, dan parasit; bukan disebabkan faktor fisik atau kimia; penularan bisa langsung atau melalui media atau vektor dan binatang pembawa penyakit.

Penyakit menular masih menjadi masalah besar kesehatan masyarakat yang dapat menimbulkan kesakitan, kematian, dan kecacatan yang tinggi sehingga perlu dilakukan penyelenggaraan penanggulangan melalui upaya pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan yang efektif dan efisien.Penyakit menular bisa menjadi wabah; adalah  kejadian  berjangkitnya suatu  penyakit  menular  dalam  masyarakat  yang  jumlah penderitanya meningkat  secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada  waktu dan daerah tertentu  serta dapat menimbulkan malapetaka. COVID-19 yang disebabkan oleh penularan dan infeksi Virus SARSCoV2 merupakan contoh penyakit menular yang telah menjadi wabah bahkan pandemi yang melanda hampir seluruh penjuru dunia.

Jenis Penyakit Menular :

Berdasarkan cara penularannya, Penyakit Menular dikelompokkan menjadi:a. Penyakit Menular Langsung; dan

b. Penyakit Tular Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit

Penyakit menular langsung sebagaimana dimaksud terdiri atas:

Beberpa penyeakit menular langsung, antara lain : Difteri; Pertusis; Tetanus; Polio; Campak; Typhoid; Kolera: Rubella; Yellow Fever; Influensa; Meningitis; Tuberkulosis; Hepatitis; penyakit akibat Pneumokokus; penyakit akibat Rotavirus; penyakit akibat Human Papiloma Virus (HPV); penyakit virus ebola; MERS-CoV; Infeksi Saluran Pencernaan; Infeksi Menular Seksual; Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV); Infeksi Saluran Pernafasan; Kusta; dan Frambusia.

Jenis penyakit tular vektor dan binatang pembawa penyakit terdiri atas:


Beberapa penyakit tular vektor dan binatang pembawa penyakit antara lain : Malaria; Demam Berdarah (DBD); hikungunya; Filariasis dan Kecacingan; Schistosomiasis; Japanese Enchepalitis; Rabies; Antraks; Pes; Toxoplasma; dll.

Penanggulangan penyakit Menular

Penanggulangan Penyakit Menular adalah upaya kesehatan yang mengutamakan aspek promotif dan preventif yang ditujukan untuk menurunkan dan menghilangkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian, membatasi penularan, serta penyebaran penyakit agar tidak meluas antar daerah maupun antar negara serta berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa/wabah.

1) Upaya pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan dilakukan melalui beberpa kegiatan :

  1. promosi kesehatan;
  2. surveilans kesehatan;
  3. pengendalian faktor risiko;
  4. penemuan kasus;
  5. penanganan kasus;
  6. pemberian kekebalan (imunisasi)
  7. pemberian obat pencegahan secara massal;

2) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat;(PHBS);  paling sedikit berupa:

  1. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS);
  2. pemberantasan jentik nyamuk;
  3. menggunakan air bersih untuk keperluan rumah tangga;
  4. mengkonsumsi makanan Gizi Seimbang;
  5. melakukan Aktivitas Fisik setiap hari;
  6. menggunakan jamban sehat;
  7. menjaga dan memperhatikan kesehatan reproduksi; dan
  8. mengupayakan kondisi lingkungan yang sehat.

3) Mengurangi Kontak.Pencegahan penyakit menular dapat diupayakan melalui perilaku mengurangi kontak; yaitu mengurangi kontak dengan orang yang sakit dan mengurangi kontak dengan binatang pembawa penyakit. Perilaku mengurangi kontak anatara lain : mengenakan masker, menjaga jarak, dan tidak mengunjungi tempat yang sedang terdapat wabah.Pengendalian faktor risiko ditujukan untuk memutus rantai penularan dengan cara: perbaikan kualitas media lingkungan; pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit; rekayasa lingkungan. Sedangkan pemberian vaksin untuk mencegah dan menangkal terjadinya penyakit tertentu. Suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu antigen, sehingga jika terpapar olen antigen yang sama tidak terjadi infeksi.

Pencegahan dengan vaksin relatif lebih baik; namun proses pembuatan vaksin sejak munculnya penularan atau infeksi; cukup lama dan punya perjalanan panjang dengan berbagai tahapan. Pembuatan vaksin selain memakan waktu yang lama juga memerlukan biaya tinggi, dimulai dengan identifikasi virus atau mikroorganisme, pembuatan, percobaan pada hewan, percobaan pada manusia, sampai dinyatakan aman untuk digunakan sebagai vaksin.

Baca Juga :

Lihat Foto

shutterstock

Ilustrasi sakit

KOMPAS.com – Cara penyebaran atau mode of transmission penyakit infeksi dapat melalui beberapa cara, baik terjadi secara langsung maupun tidak langsung dari satu orang ke orang lainnya.

Melansir Buku Ilmu Kedokteran Pencegahan & Komunitas (2009) karya Dr. Budiman Chandra, sedikitnya ada 4 cara penularan penyakit menular yang patut dipahami.

Baca juga: Waspada Kutil Kelamin (1): Gejalanya Kerap Tak Disadari

Berikut penjelasannya:

1. Media langsung dari orang ke orang (permukaan kulit)

Jenis penyakit yang dapat ditularkan dengan cara ini, antara lain:

  • Penyakit kelamin
  • Trakoma
  • Atraks
  • Penyakit pada kaki dan mulut
  • HIV (AIDS)
  • Skabies
  • Gas-gangren
  • Rabies
  • Esrisipelas
  • Infeksi luka aerobik

Penyakit kelamin seperti gonore, sifilis dan HIV, agen penyakitnya ditularkan langsung dari seseorang yang infeksius ke orang lain melalui hubungan intim.

Cara memutuskan rantai penularannya yakni dengan mengobati penderita dan tidak lagi melakukan hubungan seksual dengan pasangan bukan suami–istri.

Khusus untuk HIV, jangan menggunakan alat suntik bekas dan menggunakan darah donor penderita penyakit tersebut.

Baca juga: Waspada Kutil Kelamin (2): Bisa Sebesar Melon dan Jadi Kanker

2. Melalui media udara

Penyakit yang dapat ditularkan dan menyebar secara langsung maupun tidak langsung melalui udara pernapasan disebut sebagai air borne disease.

Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi.

KOMPAS.com – Penyakit menular seksual (PMS) atau infeksi menur seksual (IMS) adalah infeksi yang terutama ditularkan lewat hubungan seksual, meski tidak ada gejala yang timbul di alat kelamin.

Penyakit menular seksual akan lebih berisiko apabila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan, baik melalui vagina, oral, maupun anal.

Penyakit menular seksual perlu mendapat perhatian karena dapat menyebabkan infeksi alat reproduksi yang serius.

Baca juga: Waspada Kutil Kelamin (1): Gejalanya Kerap Tak Disadari

Apabila tidak dobati secara tepat, infeksi dapat menjalar dan menyebabkan penderitaaan, sakit berkepanjangan, kemandulan, dan bahkan kematian.

Macam-macam penyakit menular seksual

Penyakit menular seksual dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, parasite, maupun jamur.

Melansir Modul Pelatihan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) yang diterbitkan Kemenkes RI, berikut ini adalah ragam penyakit menular seksual yang harus diwaspadai:

1. Gonore (GO)

Gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae.

Masa tunas penyakit gonore pada pria, yakni 2-5 hari, yang berarti 2-5 hari sebelumnya terjadi kontak seksual dengan “tersangka”.

Sedangkan, pada wanita sulit ditentukan oleh karena pada umumnya tidak menimbulkan keluhan atau gejala.

Baca juga: 10 Penyebab Urine Keruh, Bisa Jadi Gejala Diabetes hingga Penyakit Ginjal

5 Daftar Penyakit Menular yang Sering Dialami Orang Indonesia 

Sahabat healthcare, sebagai penduduk yang tinggal di area tropis ada beberapa penyakit menular yang sering dialami oleh orang-orang Indonesia. Beberapa penyakit menular ini dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, dan parasi. Berikut adalah 5 daftar penyakit menular tersebut:

1.Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Infeksi pernapasan akut adalah infeksi yang mengenai saluran pernapasan dan dapat mengganggu fungsi pernapasan normal. ISPA dapat mempengaruhi saluran pernapasan atas (dari mulai hidung hingga bagian atas pita suara) atau pada saluran pernapasan bawah (dimulai dari bagian bawah pita suara dan berakhir di paru-paru). Anak-anak, orang lanjut usia, dan orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh lebih berisiko untuk terkena ISPA.

Apa saja gejala infeksi pernapasan akut?

Gejala-gejala ISPA yang dialami akan berbeda tergantung mengenai saluran pernapasan atas atau bawah. Gejala dapat termasuk:

  1. Hidung tersumbat
  2. Pilek
  3. Batuk
  4. Sakit tenggorokan
  5. Sesak napas
  6. Bunyi nafas yang tidak normal
  7. Sakit dada
  8. Penurunan nafsu makan
  9. Pegal-pegal
  10. Kelelahan

Baca juga: Gejala Influenza atau Salesma? Ini Ciri-Cirinya

2.Diare
Diare termasuk dalam 5 daftar penyakit menular. Diare ditandai dengan perubahan konsistensi tinja menjadi lebih encer dan berair atau meningkatnya frekuensi buang air besar. Diare umumnya dapat berlangsung beberapa hari dan sering kali membaik tanpa pengobatan khusus. Diare bisa bersifat akut atau kronis. Diare akut terjadi ketika kondisinya berlangsung selama kurang dari 14 hari, sedangkan diare kronis adalah diare yang terjadi lebih lama, yakni lebih dari 14 hari.

Diare akut dapat diakibatkan oleh infeksi virus, bakteri, dan parasit. Keluhan diare juga dapat timbul pada keracunan makanan. Bahkan ada suatu kondisi yang dikenal sebagai traveler’s diarrhea, yaitu kondisi diare yang terjadi setelah terpapar bakteri atau parasit saat melakukan perjalanan ke negara berkembang atau daerah dengan sanitasi buruk. Diare kronis perlu dicurigai sebagai akibat dari penyakit atau kelainan usus, seperti penyakit celiac atau penyakit Crohn.

Dehidrasi dan diare
Diare dapat menyebabkan seseorang kehilangan cairan dengan cepat dan berisiko mengalami dehidrasi. Jika pasien dengan dehidrasi tidak menerima penanganan maka dapat timbul komplikasi yang serius dan mengancam nyawa. Gejala-gejala dehidrasi meliputi kelelahan, bibir dan selaput lendir mulut tampak kering, peningkatan denyut jantung, sakit kepala, pusing, rasa haus meningkat, penurunan volume dan frekuensi buang air kecil. Penanganan diare terutama adalah melalui pemberian cairan pengganti (rehidrasi) baik melalui oral (minuman, larutan oralit) maupun melalui infus pada dehidrasi berat.

Baca juga: Diare pada Anak: Penyebab dan Perawatan

3.Tuberkulosis
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi yang sangat menular yang terutama menyerang paru-paru. Menurut Badan Organis Kesehatan Dunia/ World Health Organization (WHO), TBC adalah salah satu dari 10 penyebab utama kematian secara global, menewaskan sebanyak 1,7 juta orang pada tahun 2016. TBC merupakan penyakit yang dapat dicegah dan disembuhkan dengan pengobatan yang tepat.

Apa saja gejala TBC?
Beberapa orang terinfeksi dengan bakteri Mycobacterium tuberculosis penyebab TBC tetapi tidak mengalami gejala. Kondisi ini dikenal sebagai TBC laten. TBC dapat menetap di dalam tubuh dalam keadaan tidak aktif selama bertahun-tahun, sebelum berkembang menjadi penyakit TBC aktif.

TBC aktif biasanya menimbulkan beberapa gejala. Gejala klinis TBC paru aktif adalah:

  1. Batuk >3 minggu
  2. Batuk berdahak atau batuk darah atau dahak (dahak)
  3. Berkeringat di malam hari
  4. Demam tanpa penyebab yang jelas
  5. Penurunan berat badan
  6. Rasa lelah yang tidak dapat dijelaskan

Baca juga: Tuberkulosis, Penyakit Menular yang Dapat Disembuhkan

4.Demam Berdarah
Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Setelah terinfeksi salah satu jenis virus Dengue, tubuh Anda akan mengembangkan kekebalan terhadap virus jenis tersebut selama sisa hidup. Namun, Anda masih dapat terinfeksi dengan tiga jenis virus lainnya.

Gejala klinis demam berdarah adalah sebagai berikut:

  1. Demam selama 4-7 hari
  2. Sakit kepala
  3. Mual dan muntah
  4. Sakit perut terutama di bagian ulu hati
  5. Sakit di bagian belakang bola mata
  6. Tanda perdarahan spontan, misalnya mimisan, bintik-bintik merah di kulit

Baca juga: Demam Berdarah Dengue: Gejala, Cara mencegah dan Pengobatan

5.Difteri
Difteri juga termasuk dalam 5 daftar penyakit menular. Difteri adalah infeksi bakteri berat yang menyebabkan pembentukan selaput lendir pada hidung dan tenggorokan. Bakteri penyebab difteri adalah Corynebacterium diphtheriae. Penularan bakteri ini adalah melalui kontak langsung dengan pasien difteri atau melalui kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi bakteri, seperti cangkir atau tisu bekas pasien. Anda juga mungkin terkena difteri jika berada di sekitar orang yang terinfeksi difteri akibat menghirup droplet batuk atau bersin penderita.

Gejala difteri dapat timbul 2-5 hari setelah infeksi. Gejala yang muncul antara lain:

  1. Demam menggigil
  2. Sakit tenggorokan
  3. Suara serak
  4. Terbentuknya selaput tebal berwarna putih keabuan yang menutupi bagian amandel dan tenggorokan
  5. Pembesaran kelenjar getah bening terutama di daerah leher
  6. Sesak napas
  7. Rasa lelah berlebihan

Seseorang orang yang terinfeksi bakteri difteri dapat tidak menunjukkan gejala difteri atau hanya mengalami gejala yang menyerupai batuk pilek ringan, namun mereka tetap dapat menularkan infeksi bakteri difteri hingga enam minggu setelah infeksi awal.

Jika tidak segera diobati, difteri dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal, sistem saraf, dan jantung. Kematian terjadi pada sekitar 3% pasien difteri, terutama pasien anak-anak di bawah usia 15 tahun. Meskipun menyebar dengan mudah dari satu orang ke orang lain, difteri dapat dicegah melalui pemberian vaksin difteri.

Baca juga: Sakit Tenggorokan/ Radang? Penyebab dan Cara Mengobati

Telah di review oleh: dr. Sylvani Gani

Sources:

  • Difteri
  • Infeksi Saluran Pernafasan Akut

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA