Penjelasan tentang pasar tradisional dan pasar modern

Ilustrasi pasar modern. Foto: Pexels

Pasar modern merupakan pasar yang dikelola oleh manajemen modern dan umumnya terdapat di perkotaan. Pasar jenis ini menyediakan barang dan jasa dengan mutu pelayanan yang baik untuk konsumen.

Pada pasar modern, penjual dan pembeli tidak bertransaksi secara langsung. Pembeli diharuskan melakukan pelayanan mandiri, termasuk dalam melihat dan mengambil barang yang diinginkan.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai pasar modern, mulai dari pengertian, fungsi, ciri-ciri, kelebihan dan kekurangan, jenis-jenis, hingga contohnya.

Ilustrasi sebuah keluarga yang berbelanja di pasar modern. Foto: Pexels

Dikutip dari Buku Referensi Strategi Pemasaran 5.0 oleh Zulki Zuklifli Noor (2021: 5), pasar modern adalah pasar yang bersifat modern, menyediakan berbagai macam barang yang diperjualbelikan dengan harga yang pas, dan dilayani sendiri oleh konsumen tersebut.

Buku Ekonomi Pelajaran IPS Terpadu untuk SMP Kelas 8 oleh Mohammad Yasin dan Sri Ethicawati (2007: 26) menyebutkan pasar modern adalah pasar yang dibangun pemerintah, swasta, atau koperasi yang berbentuk mal, supermarket, department store, dan shopping center.

Pada intinya, pengelolaan pasar modern dilakukan secara modern, bermodal relatif kuat, dan dikelola oleh pengusaha besar. Kenyamanan berbelanja menjadi faktor yang sangat diperhatikan dalam keberlangsungan pasar modern.

Proses tawar-menawar tidak dapat dilakukan seperti di pasar tradisional karena setiap barang yang dijual di pasar modern sudah dilengkapi dengan label harga pasti.

Pembangunan pasar modern merupakan contoh perubahan sosial yang direncanakan atau planned change. Perubahan yang direncanakan adalah perubahan yang diinginkan masyarakat atau dapat terjadi ketika dikehendaki oleh pihak tertentu.

Dalam hal pembangunan pasar modern, perubahan yang direncanakan terjadi karena adanya pengaruh modernisasi, yaitu cara hidup masyarakat yang berubah menjadi modern. Salah satu contoh pembangunan pasar modern dari pasar tradisional adalah Pasar Modern BSD yang menjajakan berbagai jajanan.

Ilustrasi seorang wanita berbelanja di pasar modern. Foto: Pexels

Dikutip dari Pemberdayaan Pasar Tradisional di Tengah Kepungan Pasar Modern oleh Dedi Mulyadi (2021: 13), pasar modern memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

  • Kondisi fisik pasar modern memiliki bangunan permanen, fasilitas memadai, dan mewah.

  • Metode pelayanan di pasar modern adalah sistem swalayan di mana pembeli melayani dirinya sendiri.

  • Harga sudah pasti sehingga tidak ada tawar-menawar.

  • Pasar modern lebih mencerminkan industrialisasi jasa.

  • Sistem pengelolaan lebih terpusat yang memungkinkan pengelola induk dapat mengatur standar pengelolaan bisnis.

  • Menjual berbagai jenis barang secara eceran. Barang yang dijual tidak hanya kebutuhan dasar, melainkan kebutuhan tersier.

  • Pasar modern biasanya dapat ditemui dengan mudah di mal ataupun pusat-pusat perbelanjaan di kota.

  • Ada pramuniaga yang siap membantu konsumen apabila membutuhkan bantuan terkait barang yang dibutuhkannya.

  • Pelayanan yang diberikan sopan dan baik sehingga tidak mengecewakan konsumen.

Adapun kelebihan dan kekurangan pasar modern seperti dikutip dari Panduan Mudah Menyusun SOP oleh Indra Mahardika Putra (2020: 121) adalah sebagai berikut.

1. Kelebihan Pasar Modern

  • Tempat yang bersih dan lebih nyaman serta dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti pendingin ruangan.

  • Konsumen bisa bebas untuk memilih dan melihat-lihat produk yang dibutuhkannya.

  • Kondisi barang yang dijual lebih terjamin.

  • Kualitas barang yang dijual lebih baik.

  • Jenis barang yang dijual lebih lengkap.

  • Model barang yang dijual sangat beragam.

  • Menaikkan produk domestik bruto yang menjadi indikasi adanya peningkatan dari pendapatan negara.

2. Kekurangan Pasar Modern

  • Adanya kepastian harga sehingga tidak bisa melakukan tawar-menawar.

  • Harga cenderung lebih mahal daripada pasar tradisional.

  • Terjadinya kesenjangan ekonomi, di mana berkurangnya konsumen untuk berbelanja di pasar tradisional dan beralih ke pasar modern. Hal ini dapat menyebabkan penjual di pasar tradisional mengalami penurunan penghasilan.

  • Mengurangi penghasilan dan devisa negara akibat adanya investasi asing yang masuk ke dalam pasar modern.

  • Cenderung mengeksploitasi pemasok karena persaingan yang ketat menyebabkan pemasok harus mengutamakan keinginan penjual pasar modern supaya barangnya dapat dipasok di pasar tersebut.

Ilustrasi seorang konsumen yang memilih produk untuk dibeli. Foto: Pexels

Secara umum, pasar modern memiliki beberapa fungsi utama, di antaranya:

  • Menjamin kualitas barang yang baik untuk memuaskan kebutuhan konsumen.

  • Mempermudah produsen mendistribusikan berbagai jenis barang kepada konsumen secara langsung. Cara mendistribusikan barang hingga sampai kepada konsumen menjadi salah satu masalah pokok ekonomi modern dalam penerapan fungsi pasar modern.

  • Memperkenalkan produk milik produsen kepada konsumen yang lebih luas.

Ilustrasi bagian dalam supermakret. Foto: Pixabay

Dikutip dari Pengantar Bisnis: Merajut Bisnis Lokal Menuju Bisnis Global beserta Kajian Hukumnya oleh I Putu Artaya dan Sulistyani Eka Lestari (2021: 63), pasar modern terdiri dari beberapa jenis sebagai berikut.

Supermarket merupakan tempat penjualan yang menyajikan barang-barang jenis tertentu yang bersifat spesial. Jenis barang yang diperdagangkan bersifat shopping goods, yakni tidak semua orang bisa membelinya.

Untuk membeli barang tersebut, konsumen biasanya harus membandingkan terlebih dahulu dengan merek lainnya dari segi bahan, harga, kualitas, atau modal. Hanya konsumen kelas tertentu yang dapat membelinya, karena bukan jenis barang konsumsi atau kebutuhan sehari-hari.

Supermarket terdiri dari tiga macam, antara lain:

  1. Basement store, yakni pusat perbelanjaan yang menjual barang kebutuhan sehari-hari. Terkadang barang yang dijual di sini tidak berbeda dengan barang yang dijual di pasar tradisional.

  2. Leased department, yakni pusat perbelanjaan yang menjual barang kebutuhan sehari-hari dan ditambah dengan barang lainnya yang tergolong barang special goods, meskipun barang yang disajikan jumlahnya terbatas.

  3. Branch swalayan, yakni pusat perbelanjaan yang isinya sedikit lebih lengkap produknya dibandingkan dua jenis di atas. Berbagai macam barang berkualitas dijual di sini dan koleksinya lebih lengkap.

Mini market menjual berbagai jenis barang dengan jumlah yang terbatas. Mini market umumnya menjual berbagai jenis produk tidak lebih dari 500 jenis dan memiliki ukuran bangunan yang relatif lebih kecil.

Ciri khas mini market adalah didirikan dengan lokasi yang dekat dengan pemukiman penduduk, seperti perumahan, perkampungan, atau lokasi tertentu yang dapat dengan mudah dijangkau penduduk ketika ingin berbelanja.

Hypermarket memiliki bangunan yang lebih luas dibanding supermarket dan mini market. Biasanya, lokasi bangunan terintegrasi dengan lahan parkir kendaraan karena memang didesain dengan jumlah pengunjung yang banyak.

Jumlah produk yang dijual di hypermarket bisa mencapai 50 ribu jenis, bahkan lebih. Dengan kondisi seperti itu, koleksi barang yang dijual dapat dibandingkan oleh pembeli karena barang yang tersedia terdiri dari berbagai macam merek barang.

Grosir khusus melayani pembelian secara partai atau berbagai jenis produk yang sengaja disediakan. Setiap konsumen yang datang ke grosir senantiasa membeli dalam jumlah banyak, di mana barang yang telah dibeli di grosir akan dijual kembali secara langsung atau tidak langsung.

5. Toko Serba Ada (Toserba)

Barang yang dijual di toserba hampir mirip dengan koleksi di mini market, baik dari segi fisik maupun keragaman. Namun, jika dilihat dari jenis barang yang dijual, toserba memiliki ragam produk yang umumnya barang kebutuhan sehari-hari dan keperluan rumah tangga.

Ilustrasi contoh pasar modern adalah Lawson. Foto: Pixabay

Ada banyak contoh jenis pasar modern yang ada di Indonesia. Berikut beberapa nama pasar modern di Indonesia berdasarkan jenis-jenisnya.