Pengawet kimia alami yang digunakan pada pembuatan dodol selai dan sirup adalah




Pengawetan makanan adalah cara yang digunakan untuk membuat makanan memiliki daya simpan yang lama dan mempertahankan sifat-sifat fisik dan kimia makanan.

Dalam mengawetkan makanan harus diperhatikan jenis bahan makanan yang diawetkan, keadaan bahan makanan, cara pengawetan, dan daya tarik produk pengawetan makanan. Teknologi pengawetan makanan yang dikembangkan dalam skala industri masa kini berbasis pada cara-cara tradisional yang dikembangkan untuk memperpanjang masa konsumsi bahan makanan.

 Pengawet pada  produk makanan atau minuman sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan di dalam industri makanan. Apalagi perkembangan zaman menuntut produk makanan dan minuman yang serba praktis, tahan lama dan memiliki tampilan menarik. Solusi yang dilakukan industri pangan adalah menambahkan bahan pengawet agar kualitas produk meningkat dan tahan lama. Sebenarnya ada cara aman dan sehat dalam mengawetkan makanan, yaitu  mengawetkan makanan secara alami.  

Mengenal Jenis Pengawet Makanan 

Kualitas makanan ditentukan oleh cita rasa, tekstur, warna dan nilai gizi. Untuk meningkatkan kualitas mutu nilai pangan, pengawetan makanan bisa meningkatkan kualitas produk makanan. Seperti pada tujuan menambahkan pengawet makanan adalah memperpanjang daya simpan dengan cara mencegah pertumbuhan mikroorganisme pembusuk.

Pengawet makanan digolongkan menjadi dua, pertama pengawet alami yang bisa diperoleh dari bahan makanan segar seperti bawang putih, gula,  garam dan asam. Golongan kedua adalah pengawet sintetis. Pengawet ini merupakan hasil sintesis secara kimia. Bahan pengawet sintetis mempunyai sifat lebih stabil, lebih pekat dan penggunaannya lebih sedikit. Kelemahan pengawet sitetis adalah efek samping yang ditimbulkan. Pengawet sintetis dipercaya bisa menimbulkan efek negatif bagi kesehatan, seperti memicu pertumbuhan sel kanker akibat senyawa karsinogenik dalam pengawet. Contoh dari pengawet sintetis adalah nastrium benzoat, kalium sulfit dan nitrit. Penambahan pengawet alami jauh lebih baik karena dampak buruknya terhadap kesehatan lebih kecil.

Selain bahan pengawet di atas, masih ada jenis pengawet alternatif yang diperoleh dari bahan pangan segar seperti bawang putih, gula pasir, asam jawa dan kluwak. Bahan-bahan ini dapat mencegah perkembangbiakan mikroorganisme pembusuk. Mari kita kenali satu persatu masing-masing jenis pengawet alami:

Mengenal Jenis Pengawet Makanan Kualitas makanan ditentukan oleh cita rasa, tekstur, warna dan nilai gizi. Untuk meningkatkan kualitas mutu nilai pangan, pengawetan makanan bisa meningkatkan kualitas produk makanan. Seperti pada tujuan menambahkan pengawet makanan adalah memperpanjang daya simpan dengan cara mencegah pertumbuhan mikroorganisme pembusuk.

Pengawet makanan digolongkan menjadi dua, pertama pengawet alami yang bisa diperoleh dari bahan makanan segar seperti bawang putih, gula,  garam dan asam. Golongan kedua adalah pengawet sintetis. Pengawet ini merupakan hasil sintesis secara kimia. Bahan pengawet sintetis mempunyai sifat lebih stabil, lebih pekat dan penggunaannya lebih sedikit. Kelemahan pengawet sitetis adalah efek samping yang ditimbulkan. Pengawet sintetis dipercaya bisa menimbulkan efek negatif bagi kesehatan, seperti memicu pertumbuhan sel kanker akibat senyawa karsinogenik dalam pengawet. Contoh dari pengawet sintetis adalah nastrium benzoat, kalium sulfit dan nitrit. Penambahan pengawet alami jauh lebih baik karena dampak buruknya terhadap kesehatan lebih kecil.

       Selain bahan pengawet di atas, masih ada jenis pengawet alternatif yang diperoleh dari bahan pangan segar seperti bawang putih, gula pasir, asam jawa dan kluwak. Bahan-bahan ini dapat mencegah perkembangbiakan mikroorganisme pembusuk. Mari kita kenali satu persatu masing-masing jenis pengawet alami :

Gula Pasir Gula pasir adalah butiran menyerupai kristal yang merupakan hasil pemanasan dan pengeringan sari tebu atau bit. Anda tentu sudah tahu bentuk gula pasir, yaitu butiran berwarna putih yang tersusun atas 99.9% sakarosa murni. Selain dijual dalam bentuk butiran, gula pasir juga dijual dalam bentuk tepung, populer dengan sebutan gula halus. Fungsi gula pasir biasanya ditambahkan ke dalam makanan dan minuman untuk memberikan rasa manis. Namun selain memberikan rasa, gula pasir juga berfungsi sebagai pengawet. Sama halnya dengan garam, sifat gula pasir adalah higroskopis atau menyerap air sehingga sel-sel bakteri akan dehidrasi dan akhirnya mati.

Penggunaan gula sebagai pengawet, lazim disebut dengan istilah penggulaan. Penggunaanya bisa ditaburkan atau dicampur dan dilarutkan dengan bahan makanan atau minuman yang akan diawetkan. Contoh produk yang diawetkan dengan penggulaan adalah manisan, selai, dodol, permen, sirup dan jeli.Gula tebu

Gula terlibat dalam pengawetan dan pembuatan aneka ragam produk-produk makanan.Beberapa diantaranya yang biasa dijumpai termasuk selai, jeli, marmalade, sari buah pekat,sirup buah-buhan, buah-buahan bergula, umbi dan kulit, buah-buahan beku dalam sirup,acar manis,chutneysusukental 

manis, madu.Walaupun gula sendiri mampu untuk memberi stabilitas mikroorganisme pada suatu produk makanan jika diberikan dalam konsentrasi yang cukup (di atas 70% padatan terlarut biasanya dibutuhkan), ini pun umum bagi gula untuk dipakai sebagai salah satu kombinasidari teknik pengawetan bahan pangan. Kadar gula yang tinggi bersama dengan kadar asamyang tinggi (pH rendah), perlakukan dengan pasteurisasi secara pemanasan, penyimpanan pada suhu rendah, dehidrasi dan bahan-bahan pengawet kimia (seperti belerangdioksida,asam benzoat) merupakan teknik-teknik pengawetan pangan yang penting.Apabila gula ditambahkan ke dalam bahan pangan dalam konsentrasi yang tinggi (palingsedikit 40% padatan terlarut) sebagian dari air yang ada menjadi tidak tersedia untuk  pertumbuhan mikroorganisme dan aktivitas air (aw) dari bahan pangan berkurang.Walaupun demikian, pengaruh konsentrasi gula pada aw bukan merupakan faktor satu-satunya yang mengendalikan pertumbuhan berbagai mikroorganisme karena bahan-bahandasar yang mengandung komponen yang berbeda-beda tetapi dengan nilai aw yang sama dapat menunjukkan ketahanan yang berbeda-beda terhadap kerusakan karenamikroorganisme.Produk-produk pangan berkadar gula yang tinggi cenderung rusak oleh khamir dan kapang,yaitu kelompok mikroorganisme yang relatif mudah dirusak oleh panas (seperti dalam pasteurisasi) atau dihambat oleh hal-hal lain.Monosakarida lebih efektif dalam menurunkan aw bahan pangan dibanding dengandisakarida atau polisakarida pada konsentrasi yang sama, dan digunakan dengan sukrosadalam beberapa produk seperti selai.

Page 2

» Kelas VIII Prakarya BS Sem 1

» Keterampilan Tangan Keterampilan Teknik Kelengkapan Busana Kelengkapan Suatu Benda

» Kelengkapan RumahBangunan Kelengkapan Keperluan RitualUpacara Adat

» Polymer Clay dan Plastisin Fiberglass Lilin dan Parain Gips Sabun

» Kerajinan Keramik Kerajinan Bahan Lunak Alam

» Kerajinan Kulit Kerajinan Bahan Lunak Alam

» Kerajinan Adonan Tepung Flour Clay

» Kerajinan Getah Nyatu Kerajinan Bahan Lunak Alam

» Kerajinan Lilin Kerajinan Bahan Lunak Buatan

» Kerajinan Fiberglass Kerajinan Bahan Lunak Buatan

» Kerajinan Gips Kerajinan Bahan Lunak Buatan

» Kerajinan Sabun Kerajinan Bahan Lunak Buatan

» Kerajinan Polymer Clay Kerajinan Bahan Lunak Buatan

» Perencanaan Pelaksanaan Contoh Proyek Kerajinan Bahan Lunak

» Evaluasi Contoh Proyek Kerajinan Bahan Lunak

» Kemasan Produk Kerajinan Bahan Lunak Releksi

» 3000 SM 2900 SM 500 SM 105 M 2. 4.

» Kentongan Kentongan digunakan di Indonesia Daun Lontar Pada zaman yang sedikit lebih maju, Lonceng Lonceng atau genta adalah suatu peralatan sederhana yang

» Burung Merpati Merpati pos adalah adalah burung merpati Prasasti Prasasti adalah piagam atau dokumen Terompet dari Tanduk Hewan Dahulu bunyi terompet digunakan Terompet Keong Terompet keong sejak dahulu telah Asap Secara umum sinyal asap digunakan untuk

» Surat KabarKoran Surat kabar dikenal pertama kalinya tahun 59 SM pada masa Radio Penemuan radio diawali dengan ditemukannya gelombang radio Televisi Televisi adalah sebuah alat penangkap

» Faksimili Faksimili atau biasa juga dikenal dengan Telepon Telepon merupakan alat komunikasi Handphone Sejak 3 April 1973 telah dikenal Handy Talky Handy talky adalah alat komunikasi menggunakan sinyal frekuensi KomputerLaptop Komputer adalah seperangkat

» Rangkuman Peralatan dan Bahan Untuk Pembuatan Peralatan TIK

» Perencanaan 3. 5. 7. 9. Peralatan dan bahan Persiapan

» Pelaksanaan Perancangan dan Pembuatan Peralatan TIK

» Kelinci Hias Hamster Jenis-Jenis Ternak kesayangan

» Burung Merpati Burung Kicauan

» Pemeliharaan Kandang Pemilihan Bibit Pemberian Pakan Pencegahan Hama dan Penyakit

» Perencanaan Persiapan Sarana Produksi Proses Budi Daya Ternak Kesayangan

» Hamster Contoh Budi Daya Ternak kesayangan

» Releksi Tahapan Memelihara Hamster

» Releksi Rangkuman Kelas VIII Prakarya BS Sem 1

» Serealia Kacang-kacangan Kacang-kacangan adalah biji berukuran lebih besar dibandingkan

» Beras Jenis Serealia dan Manfaatnya

» Gandum Sorgum Jenis Serealia dan Manfaatnya

» Kacang Tanah Kacang Hijau

» Ubi Jalar SingkongUbi Kayu Ketela Pohon

» Talas Jenis Umbi dan Manfaatnya

» Kentang Jenis Umbi dan Manfaatnya

» Teknik Merebus Boiling Teknik Merebus Menutup Bahan Pangan Poaching Teknik Merebus dengan Sedikit Cairan Braising Teknik MenyetupMenggulai Stewing

» Teknik Menggoreng dengan Minyak Banyak Deep frying Teknik Menggoreng dengan Minyak Sedikit Shallow frying Teknik Menumis Sauteing

» Teknik Memanggang Baking Teknik Membakar Grilling

» PelaksanaanPembuatan PenyajianPengemasan Tahapan dan Contoh PembuatanPengolahan

» Prinsip wadah artinya setiap jenis makanan ditempatkan dalam Prinsip kadar air artinya penempatan makanan yang mengandung Prinsip bahan makanan dapat dimakan artinya bahan makanan Prinsip panas artinya setiap hidangan makanan disajikan masih Prinsip alat

» Rasa manis ditimbulkan oleh sukrosa, glukosa, fruktosa, dan lain-lain Rasa asam dibentuk oleh asam sitrat, asam laktat, asam asetat, Rasa asin dibentuk oleh sodium klorida yang menunjukkan bahwa Rasa pahit dibentuk oleh komponen alkoloid, naringenin, kafe

» Alat penyajian tradisiona l Alat penyajian modern Kemasan tradisional Kemasan modern Penyajian dan kemasan yang dimodiikasi

» Refleksi Rangkuman Kelas VIII Prakarya BS Sem 1

» Pengertian Kelas VIII Prakarya BS Sem 1

» Beras Jagung Jenis Olahan Pangan Setengah Jadi dari Bahan Serealia

» Gandum Jenis Olahan Pangan Setengah Jadi dari Bahan Serealia

» Ubi Jalar SingkongUbi Kayu

» Talas Kentang Jenis Olahan Pangan Setengah Jadi dari Bahan Umbi

» Pengawetan dengan Suhu Rendah Pengawetan dengan Suhu Tinggi

» Pengawetan dengan Pengeringan Pengawetan Secara Fisik

» Fermentasi Enzim Pengawetan Secara Biologis

» Penggunaan Pengawet Alami Pengawetan Secara Kimiawi

» Pengawet Sintetis Bahan Tambahan Makanan

» Pengasapan Pengawetan Secara Kimiawi

» Kerupuk Rengginang Proses Pengolahan Pangan Setengah Jadi Kerupuk produk berbentuk potongan pipih tebal dan tipis

» Tempe Proses Pengolahan Pangan Setengah Jadi Kerupuk produk berbentuk potongan pipih tebal dan tipis

» Jagung Pipil Proses Pengolahan Pangan Setengah Jadi Jagung Pipil dan Beras Tiwul Instan

» Tiwul Instan Proses Pengolahan Pangan Setengah Jadi Jagung Pipil dan Beras Tiwul Instan

» Refleksi Kelas VIII Prakarya BS Sem 1

Show more

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA