Pengalamanmu yang paling menarik terkait dengan menahan marah persahabatan dan berfikir positif

Pengalamanmu yang paling menarik terkait dengan menahan marah persahabatan dan berfikir positif
Jakarta Menahan amarah memang tak selalu mudah. Bahkan jika diri ini memang sudah tidak dapat menahan emosi yang membara, beberapa hal buruk dapat terjadi. Namun barang siapa dapat menahan amarahnya, maka dialah sang Pemenang. Mari simak kisah berikut ini.

Suatu ketika, Abu Bakar Ash-Shidiq dicaci oleh seorang Arab Badui. Dengan ekspresi sangat marah dan emosi, si Arab Badui tersebut terus mencaci-maki Abu Bakar, sedangkan Abu Bakar sendiri hanyalah diam dan tersenyum menerima cacian si Arab Badui. 

Kemudian datang Rasulullah SAW, beliau hanya tersenyum dari kejauhan melihat Abu Bakar dicaci oleh Arab Badui. Dalam hati beliau terus mendoakan Abu Bakar. Namun mendadak Rasulullah SAW pergi meninggalkan Abu Bakar dengan wajah kecewa ketika Abu Bakar membalas cacian si Arab Badui. Dan Abu Bakar pun segera berlari menyusul Rasulullah.

“Wahai Tuanku, ada apakah sampai engkau pergi meninggalkan aku dengan wajah kecewa?” Tanya Abu Bakar setelah berada di dekat Rasulullah. “Aku kecewa karena engkau, Abu Bakar, membalas cacian si Arab Badui. Saat si Arab Badui mencacimu dan dirimu diam, saat itu turun malaikat Jibril bersama bala tentaranya memohonkan ampun dan berkah untuk dirimu. Namun saat kau membalas cacian si Arab Badui, Malaikat Jibril dan bala tentaranya pergi ke langit, dan yang berada di sampingmu kala itu adalah iblis dan para anak buahnya."

Pengalamanmu yang paling menarik terkait dengan menahan marah persahabatan dan berfikir positif

Perbesar

Cowok lebih suka menyimpan amarah ke pacar, tapi bahaya banget kalau kesabarannya sudah habis. (Foto: pexels.com)

Dari sekelumit kisah di atas, jelas, kita harus bisa mengendalikan diri sendiri. Kita harus bisa mengendalikan emosi dan amarah yang kita miliki. Sebagai manusia, memang wajar, sangat normal jika memiliki rasa marah dan ingin membalas saat disakiti, dihina, apalagi diremehkan oleh orang lain.

Tapi apakah dengan membalas kejahatan juga kejelekan yang dilakukan seseorang pada kita lantas membuat kita menjadi lebih baik? Apakah dengan membalas kejelekan itu kita akan terlihat lebih bagus? Apakah dengan membalas kejelekan itu kita akan disegani, dihormati banyak orang? Apakah dengan membalas kejelekan itu kita akan naik jabatan? Atau mungkin status sosial kita bisa mengalami peningkatan? Tentu saja jawabannya tidak.

Dalam sebuah hadist dikatakan, "Orang yang kuat bukanlah orang yang menang dalam perdebatan, perkelahian, ataupun pertempuran. Tapi orang yang kuat adalah orang bisa, sanggup, dan mampu mengendalikan dirinya sendiri ketika dia sedang marah," (HR. Bukhari).

Pengalamanmu yang paling menarik terkait dengan menahan marah persahabatan dan berfikir positif

Perbesar

Kalau pacarmu mudah terbakar amarah, kamu harus bisa jadi air yang memadamkannya. (Foto: unsplash.com/Arkady Lifshits)

Bahkan Raden Ajeng Kartini, yang sering kita sebut sebagai Ibu Kita Kartini mengatakan, “banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri."

Dari pernyataan Raden Ajeng Kartini tersebut bisa kita simpulkan bahwa musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri. Jika kita tidak pandai-pandai dalam bersikap, gampang marah dan gampang tersinggung karena hal-hal kecil, gampang emosi, hanya mengandalkan otot daripada otak, bisa dipastikan kita akan akan menjadi budak kejelekan diri kita sendiri.

Kita tidak akan pernah menjadi orang bahagia, sukses, bahkan kita tidak akan pernah menjadi orang pandai jika kita tidak tidak bisa mengalahkan emosi pribadi dan rasa egois berlebihan. Pikirkanlah, hidupmu adalah milikmu. Lakukan yang terbaik untuk hidupmu, agar kau bisa melakukan yang terbaik untuk orang-orang di sekitarmu.

Pilihan ada di tanganmu, turuti emosi dan egoismu, dan jadilah budak kejelekan dirimu sendiri, atau kendalikan dan tempatkan emosimu sesuai situasi dan kondisi yang baik, dan jadilah orang bahagia, sukses, dan pintar.

Kendalikan emosimu, atau dirimu yang dikendalikan oleh emosi!

Sumber: Vemale

Reporter: Dewi Mariya

Pengalamanmu yang paling menarik terkait dengan menahan marah persahabatan dan berfikir positif

Abdul Wadudl Nafis pengasuh Ponpes Manarul Qur'an Desa Kutorenon

Lumajang - Setiap orang mempunyai pengalaman yang menyenangkan dan yang tidak menyenangkan,  bahkan membuat hatinya kesal dan jengkel. Yang paling menyakitkan ketika menpunyai pengalaman antri yang lama, yang diakibatkan oleh pelayanan yang kurang prima,  padahal konsumen berpikir, bahwa perusahaan tersebut bisa memberi pelayanan yang prima pada konsumen,  karena perusahaan tersebut perusaan besar dan mempunyai nana besar, tapi realitasnya karyawannya tidak bisa memberikan pelayanan yang baik, maka dalam hatinya timbul perasaan kesal, bahkan kadang-kadang marah yang diekspresikan dalam wajah yang cemberut, kata-kata yang kurang sopan dan sikap yang tidak terpuji.

Orang yang hebat adalah orang yang mampu menahan diri ketika marah dan tidak  sikap marah dan kesal di depan umum, karena dia tahu dan sadar bahwa apabila bersikap kurang baik dan tidak sopan akan membawa kerugian bagi dirinya,  yaitu jatuh nama baiknya dan harga dirinya hancur.  Orang yang mampu menahan diri dan bersikap lemah lembut dalam kondisi marah, maka  menjadi orang yang anggun  dan wibawa.

Tapi dalam realitasnya tidak banyak orang yang mampu menahan diri ketika marah, sehingga tidak anggun dan tidak wibawa. Tapi yang banyak orang-irang melakukan tindakan atau sikap yang membuat nama dirinya jatuh dan rugi secara moral dan harta.

Oleh karena itu rasulullah mengingatkan kepada umatnya,  bahwa orang yang kuat bukanlah orang yang kuat ketika gulat.  akan tetapi orang yang kuat adalah orang yang mampu menguasi emosinya ketika hatinya sedang marah. Jadi kata kunci orang yang marah dan kesal akan tampak anggun ketika mampu mengendalikan emosinya pada ekspresi wajahnya, sikapnya dan perkataannya,  sehingga tampak berseri seri dan santun.

Seseorang tidak akan mampu bersikap anggun dan berwibawa ketika marah. Kecuali tahu dan sadar tentang kerugian yang akan menimpa pada dirinya apabila tidak mampu mengendalikan emosinya dan paham dan yakin serta sadar bahwa apabila mampu menahan marah ketika dalam kondisi kesal  akan terhormat dan wibawa, dan lebih dari itu, yakin bahwa ketika dirinya mampu menahan marah akan mendapatkan pahala yang sangat besar dan ridho dari Allah. 

 Wallahu a''lam bish shawab

Penulis : Abdul Wadudl Nafis pengasuh Ponpes Manarul Qur'an Desa Kutorenon 

Compiled by: Nugroho J. Setiadi, PhD

Orcid-ID: http://orcid.org/0000-0002-1864-0116

Pernahkah Anda merasa emosional, tapi tidak bisa menentukan mengapa? Menandai emosi Anda merupakan langkah awal yang penting dalam berurusan dengan mereka. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang-orang yang menulis tentang episode emosional mengalami peningkatan nyata dalam kesejahteraan fisik dan mental mereka. Saat Anda melewati masa sulit atau transisi besar, cobalah latihan ini: Tetapkan penghitung waktu selama 20 menit. Tuliskan (di atas kertas atau di komputer Anda) pengalaman emosional Anda dari minggu, bulan, atau tahun lalu. Jangan khawatir membuatnya sempurna atau mudah dibaca; Biarkan pikiran Anda melepaskannya. Gunakan ungkapan-ungkapan seperti “Saya telah belajar,” “Saya merasa begitu,” “alasannya,” “Saya sekarang menyadari,” dan “Saya mengerti.” Ungkapan ini membantu Anda mengkontekstualisasikan emosi Anda dan mendapatkan perspektif mengapa Anda Merasa dengan cara tertentu. Anda tidak perlu menyimpan dokumen; Intinya adalah bahwa pikiran sekarang berada di luar dan di halaman Anda.

 
Diadaptasi dari
 “3 Ways to Better Understand Your Emotions,” by Susan David

Sumber: David, S. (2016). 3 Ways to Better Understand Your Emotions. Harvard Business Review.  From: https://hbr.org/2016/11/3-ways-to-better-understand-your-emotions?referral=00203&utm_source=newsletter_management_tip&utm_medium=email&utm_campaign=tip_date&spMailingID=16590721&spUserID=Mzc5MDI3ODgzS0&spJobID=961412674&spReportId=OTYxNDEyNjc0S0.   Retrieved on February 20, 2017.