Penelitian dan pembangunan berikut ini merupakan manfaat sosiologi dalam pembangunan adalah

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang berbagai aspek dalam masyarakat serta pengaruhnya bagi kehidupan manusia terutama pembangunan masyarakat.

Kenali juga: Manfaat Mempelajari Sosiologi.

Jika dikaitkan dengan pembangunan sosial masyarakat, sosiologi memiliki peran penting untuk mengetahui unsur-unsur yang berpengaruh dalam pembangunan, meliputi unsur pendorong maupun penghambat pembangunan. 

Pengertian Pembangunan

Dalam sosiologi sendiri, pembangunan dapat diartikan sebagai cara menggerakkan masyarakat untuk mendukung pembangunan.

Di sini, bermakna bahwa masyarakat adalah subjek sekaligus objek dalam penggerak pembangunan, yang mana memang pada hakikatnya pembangunan bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat agar lebih baik, dan sejahtera.

Fungsi Sosiologi dalam Pembangunan

Pembangunan merupakan usaha untuk mengubah kondisi dari yang kurang baik menuju yang lebih baik dan maju demi kemudahan hidup di masa mendatang. Kemajuan pembangunan tersebut bergantung pada kebutuhan yang ada di masyarakat.

Di sini lah sosiologi memiliki peran dalam memulai pembangunan di masyarakat. Dalam pembangunan, sosiologi memiliki fungsi sebagai penyedia informasi mengenai kondisi dan segala aspek terkait masyarakat tersebut.

Dengan adanya sosiologi, diharapkan mampu melihat dan menganalisis aktivitas sosial yang ditimbulkan akibat pembangunan secara utuh, objektif dan komprehensif sehingga hasilnya yang tidak bias dan jerih dapat digunakan untuk memulai atau mengembangkan pembangunan.

Pembangunan Sosial Masyarakat

Pembangunan sosial masyarakat merupakan proses panjang, meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Yang mana pada tiap tahapannya, sosiologi memiliki peran penting untuk memberikan data dan analisis sosial yang berguna bagi pembangunan sosial masyarakat, yakni untuk memperlancar tiap tahapannya. Berikut tahapan-tahapan dalam pembangunan sosial masyarakat:

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini, sosiologi diperlukan untuk mengidentifikasi kebutuhan masyarakat. Dalam perencanaan pembangunan diperlukan data-data yang relevan dengan kepentingan pembangunan sosial masyarakat, meliputi pola interaksi sosial, kelompok sosial, hingga stratifikasi sosial yang ada.

Pada tahap perencanaan pembangunan masyarakat, pemerintah memiliki peran penting dalam menampung aspirasi masyarakat, untuk mamadukan visi pembangunan dan aspirasi masyarakat yang akan dikembangkan menjadi sebuah rencana pembangunan nasional. 

Lembaga yang memiliki tugas membuat rencana pembangunan ialah Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Pada lembaga tersebut, ilmu sosiologi diterapkan untuk membuat rencana pembangunan berdasarkan fakta sosial yang akurat. Bappenas bertugas membuat rencana pembangunan nasional jangka pendek (satu tahun), jangka menengah (lima tahun), dan jangka panjang (25 tahun).

Data sosial yang diperoleh, akan dikaji sebagai dasar perencanaan pembangunan agar rencana yang disusun dapat terlaksana secara maksimal, menghindari segala kemungkinan konflik dan masalah, serta dapat mewujudkan kesejahteran bagi masyarakat nantinya.

2. Pelaksanaan

Setelah membuat perencanaan, berikutnya tahap pelaksanaan rencana pembangunan tersebut. Dalam tahap ini, masyarakat turut berperan mewujudkan pelaksanaan rencana pembangunan nasional, dengan berpartisipasi dan mendukung pembangunan tersebut.

Peran ilmu sosiologi diterapkan untuk mengawasi dan mengamati perubahan sosial yang terjadi selama pelaksanaan pembangunan, yang mana sebisa mungkin perubahan yang terjadi dapat diarahkan pada kemajuan.

Menurut Soerjono Soekanto, pelaksanaan pembangunan dapat dilakukan dengan tiga cara, yakni:

  1. Secara struktural, dengan membangun lembaga-lembaga dalam masyarakat. Lembaga-lembaga tersebut berfungsi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
  2. Secara spiritual, dengan membangun watak dan kepribadian melalui pendidikan. Watak yang dibangun didasarkan pada kemampuan logis dalam menghadapi kenyataan sosial.
  3. Gabungan kedua cara, struktural dan spiritual

3. Evaluasi

Pada tahap evaluasi, dilakukan analisis dampak sosial pembangunan yang telah dilaksanakan, apakah pembangunan yang dilakukan berjalan dengan baik dan berhasil atau belum.

Di sini, ilmu sosiologi digunakan untuk menganalisis perubahan sosial masyarakat akibat adanya pembangunan, serta mengidentifikasi aspek-aspek yang mempengaruhi pembangunan.

Evaluasi diperlukan untuk melihat kendala, hambatan, dan kesalahan yang terjadi dalam pelaksanaan pembangunan. Sehingga melalui penilaian tersebut dapat dilakukan perbaikan, penambahan dan peningkatan untuk menunjang keberhasilan pembangunan nasiional kedepannya.

Contoh Pembangunan Sosial Masyarakat yang ada di Indonesia

Pembangunan sosial masyarakat dapat meliputi berbagai bidang terkait kehidupan sosial masyarakat. Berbagai upaya pembangunan dilakukan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, berikut beberapa contoh pembangunan yang dilakukan di Indonesia, diantaranya:

1. Pembangunan fly over untuk mengatasi kemacetan. 

Jika dikaji berdasarkan sosiologi, pembangunan fly over didasari oleh keresahan masyarakat pengguna jalan karena susahnya akomodasi sehari-hari akibat kemacetan.

Namun pembangunan ini juga dapat menimbulkan dampak negatif pada masyarakat yang memiliki usaha, bermukim atau tinggal di area pembangunan, sehingga peran sosiologi juga dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan untuk mengurangi konflik dan memberi solusi terbaik.

Pengaturan hukum seiring berkembangnya dunia digital.

Perlu dilakukan kajian terkait interaksi masyarakat dalam dunia digital seperti di berbagai sosial media. Peran sosiologi berguna untuk mengkaji interaksi tersebut dan menganalisis dampak positif maupun negatif yang dapat ditimbulkan.

Sehingga dapat menentukan hukum yang tepat dalam penggunaan media sosial, seperti hukum mengcover lagu atau karya orang lain yang dipublikasikan di internet. 

Bonus demografi tersebut dapat menjadi masalah tapi dapat juga menjadi berkah jika diikuti pendidikan, kesehatan, dan juga pekerjaan yang layak.

Oleh karena itu, berdasarkan penelitian sosial, diberikan rekomendasi kebijakan pemerintah melalui perencanaan sosial berupa program KIP (Kartu Indonesia Pintar) untuk menciptakan masyarakat yang berpendidikan, KIS (Kartu Indonesia Sehat) untuk memberikan jaminan kesehatan.

Dalam hal inilah  fungsi sosiologi berperan dalam perencanaan sosial agar mendapat keputusan yang layak.

Dalam mewujudkan pembangunan terdapat tiga indikator dibalik keberhasilan pembangunan masyarakat, yakni produktivitas, efisiensi, dan partisipasi masyarakat.

Usaha untuk mewujudkan pembangunan dikatakan berhasil apabila produktivitas masyarakat meningkat disertai efisiensi pelaksanaan pembangunan dan partisipasi masyarakat untuk sadar bahwa tujuan dari pembangunan tersebut untuk kelangsungan hidup masyarakat.

You're Reading a Free Preview
Page 2 is not shown in this preview.

tirto.id - Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku masyarakat. Dalam penerapannya, sosiologi berperan untuk mengetahui unsur-unsur apa saja yang dapat melancarkan pembangunan dan menghambat pembangunan.

Dalam istilah sosiologi, pembangunan adalah cara menggerakkan masyarakat untuk mendukung pembangunan. Dengan kata lain, masyarakat merupakan subjek sekaligus objek dalam penggerak pembangunan. Pada hakikatnya, pembangunan bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat agar lebih baik, lebih sejahtera dan lebih menjamin kelangsungan hidup.

Mustain Mashud dalam modul berjudul Sosiologi Pembangunan dan Teori Pendekatannya menyatakan, pembangunan merupakan suatu aktivitas yang dilakukan masyarakat untuk mengubah kondisi dari yang kurang maju menuju masyarakat yang lebih maju. Namun, hasil dari pembangunan seringkali tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

Sehingga, dengan adanya sosiologi, diharapkan mampu melihat dan menganalisis aktivitas sosial yang ditimbulkan akibat pembangunan secara utuh, objektif dan komprehensif sehingga hasilnya tidak bias dan jernih.

Masuknya sosiologi dalam pembangunan masyarakat menciptakan hubungan interaksi seperti aktivitas gotong royong. Aktivitas tersebut memberikan nilai atau value untuk saling memberikan jaminan atas hak dan kelangsungan hidup antar-masyarakat yang masih melekat cukup kuat.

Dikutip dari Buku Sosiologi Pembangunan oleh Adon Nasrullah Jamaludin, menurut Soerjono Soekanto, manfaat sosiologi bagi pembangunan dapat diidentifikasikan melalui beberapa tahap berikut.

Tahap perencanaan

Dalam tahap pertama ini, pemerintah berperan penting dalam pembangunan masyarakat. Pemerintah harus memiliki visi yang jauh ke depan dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih baik. Selain itu, pemerintah berperan penting dalam menampung aspirasi dari masyarakat yang menghendaki taraf hidup yang lebih baik.

Perpaduan visi dan aspirasi itulah yang akan dikembangkan menjadi sebuah perencanaan pembangunan nasional. Lembaga yang bertugas membuat rencana pembangunan adalah Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas).

Di lembaga Bappenas inilah pengetahuan sosiologi benar-benar diaplikasikan dalam proses pembangunan. Bappenas membuat rencana pembangunan secara nasional, meliputi rencana jangka pendek (satu tahun), jangka menengah (lima tahun), dan jangka panjang (25 tahun).

Tahap pelaksanaan

Selanjutnya pada tahap pelaksanaan, rencana yang telah disusun kemudian dilaksanakan dengan sebaik mungkin. Dalam hal ini, masyarakat berperan penting dalam melibatkan diri dan mewujudkan pelaksanaan rencana pembangunan nasional.

Menurut Soerjono Seokanto, pelaksanaan pembangunan dapat dilakukan dengan tiga cara berikut.

  1. Secara struktural, yaitu membangun lembaga-lembaga dalam masyarakat. Lembaga-lembaga inilah yang berfungsi melayani kebutuhan masyarakat.
  2. Secara spiritual, yaitu membangun watak dan kepribadian melalui pendidikan. Watak yang dibangun didasari oleh kemampuan berpikir logis dalam menghadapi kenyataan sosial.
  3. Gabungan dua cara sebelumnya (struktural dan spiritual).

Tahap evaluasi

Tahap ini melakukan analisis terhadap akibat perubahan sosial sebagai hasil pembangunan apakah berjalan dengan baik dan berhasil atau belum.

Evaluasi diperlukan untuk melihat apakah dalam perencanaan hingga pelaksanaan terdapat hambatan, kesalahan, kekeliruan sehingga hasil evaluasi tersebut dapat menjadi pertimbangan dan masukan untuk ke depannya menjadi lebih baik.

Selain melihat kendala, evaluasi juga berperan untuk melihat dan memberikan informasi mengenai keberhasilan-keberhasilan pembangunan.

Ketiga tahap pembangunan tersebut mutlak membutuhkan dukungan pengetahuan sosiologi. Tahap perencanaan membutuhkan pengetahuan sosiologi karena sebuah rencana yang baik harus didasari dengan data dan fakta sosial yang akurat.

Data yang dibutuhkan untuk membuat rencana yang baik, meliputi pola interaksi sosial, kelompok sosial, kebudayaan, lembaga-lembaga sosial, dan stratifikasi sosial.

Dalam mewujudkan pembangunan terdapat tiga indikator yang terlibat dalam keberhasilan pembangunan masyarakat yaitu produktivitas, efisiensi, dan partisipasi masyarakat.

Usaha dalam mewujudkan pembangunan dikatakan berhasil apabila produktivitas masyarakat meningkat disertai dengan efisiensi pelaksanaan pembangunan dan partisipasi masyarakat untuk sadar bahwa tujuan dari pembangunan tersebut untuk kelangsungan hidup banyak orang.

Baca juga:

  • Mengetahui Apa Itu Keluarga dan Fungsinya dalam Sosiologi
  • Cara Mengatasi Ketimpangan Sosial & Mengenali Faktor Penyebabnya
  • Manfaat dan Fungsi Ilmu Sosiologi bagi Masyarakat

Baca juga artikel terkait SOSIOLOGI PEMBANGUNAN atau tulisan menarik lainnya Versatile Holiday Lado
(tirto.id - vrs/ale)


Penulis: Versatile Holiday Lado
Editor: Alexander Haryanto
Kontributor: Versatile Holiday Lado

Subscribe for updates Unsubscribe from updates