Para penyebar agama Islam melalui jalur jalur pelayaran perdagangan adapun jalur selatan meliputi

Guruips.com 10:34

Jalur Masuknya Islam ke Indonesia

    Islam masuk ke Indonesia melalui dua jalur yaitu:
1. Jalur Darat

    Jalur masuknya islam melalui darat ini dilalui para pedagang Islam dengan melintasi jazirah Arab dan menjelajah daerah Barat ke Gurun Sahara dan Afrika Tengah, sedangkan jalan Timur melalui Bashra, Bagdad, Damaskus, Samarkand, Bukhara, dan kota-kota di Asia Tengah terus ke daratan Cina. Jalur ini disebut jalan sutra karena pada saat itu yang menjadi komoditas utama dalam kegiatan perdagangan adalah berupa sutra, terutama yang berasal dari Cina.
2. Jalur Laut

    Perdagangan yang dilakukan melalui jazirah Arab, India, dan Asia Tenggara yang dilakukan melalui jalur laut berpengaruh terhadap perkembangan Islam di Indonesia. Pada saat itu sudah berkembang pelabuhan-pelabuhan laut yang ada di kawasan Asia seperti Muskat di jazirah Arab, Basra di Teluk Parsi, Cambay [Gujarat], Chittagong di Teluk Benggala, Pasai di Pulau Sumatra dan daerah Malaka yang menjadi pusat penyebaran agama Islam di Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Peta Jalur Penyebaran Islam di Indonesia     Proses penyebaran Islam di Indonesia berlangsung secara bertahap dan berkelanjutan dengan berbagai cara. Setelah kamu mempelajari proses penyebaran Islam, selanjutnya akan dibahas tentang jalur penyebaran agama Islam.

1. Peta Jalur Penyebaran Islam di Indonesia

    Agama Islam masuk dan berkembang di Indonesia melalui jalur laut dan jalur darat.

Perhatikan peta jalur penyebaran Islam di Kepulauan Indonesia di bawah ini. Pertama kali pedagang dan ulama dari Gujarat, Arab, dan Persia berdatangan ke pesisir pantai Sumatra, baik ke Barus atau ke Perlak dan negara-negara sekitarnya.

Munculnya kerajaan-kerajaan Islam, seperti Kerajaan Samudera Pasai di Sumatra mempercepat proses penyebaran agama serta kebudayaan Islam. Di samping itu, perkembangan Islam juga semakin pesat setelah peranan Kerajaan Majapahit digantikan dengan berdirinya Kerajaan Demak. Selain itu, orang-orang Gujarat dalam melakukan syiar agama Islam di Pulau Jawa tidak banyak menemui rintangan yang berarti, walaupun perkembangan agama dan kebudayaan Hindu yang lama memengaruhi tata kehidupan orang-orang di Pulau Jawa.     Agama Islam pertama kali tersebar di Jawa melalui Kesultanan Demak, selanjutnya ke Banten, Cirebon, Gresik, dan daerah-daerah lain di pesisir utara Pulau Jawa. Kesultanan Demak mengembangkan Islam ke Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.

2. Peta Daerah di Indonesia yang Islam pada Abad ke-16, 18, dan Abad ke-20
    Perhatikan peta daerah yang dipengaruhi Islam di Indonesia pada abad ke-16, 18, dan 20 berikut ini.

1. Peta daerah pengaruh Islam di Indonesia pada abad ke-16

2. Peta daerah pengaruh Islam di Indonesia pada abad ke-18

3. Peta daerah pengaruh Islam di Indonesia pada abad ke-20

Dari peta di atas dapat diketahui, bahwa sampai dengan abad ke-16 pengaruh Islam masih terbatas di sepanjang pesisir timur Sumatra, utara Jawa, juga sebagian Kalimantan. Wilayah lain yang mendapat pengaruh Islam meliputi Sulawesi, Ternate-Tidore, dan beberapa wilayah Maluku bagian selatan.

    Tetapi pada abad ke-18 pengaruh Islam sudah meliputi hampir seluruh Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Nusa Tenggara. Dan pada abad ke-20 hampir seluruh wilayah kepulauan Indonesia telah mendapat pengaruh Islam, meskipun penduduk Papua dan pedalaman Kalimantan baru sedikit yang menganut agama itu.

Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions [MCQ] Easily at cp.dhafi.link. with Accurate Answer. >>

Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :

  1. Arab [Mekkah & Madinah ] – Yaman – Gujarat – Sri Langka – Indonesia
  2. Arab [Mekkah & Madinah ] – Sri Langka – Damaskus – Gujarat – Indonesia
  3. Arab [Mekkah & Madinah ] – Damaskus – Baghdad – Gujarat - Sri Langka – Indonesia
  4. Arab [Mekkah & Madinah ] – Damaskus – Yaman – Gujarat – Sri Langka – Indonesia
  5. Arab [Mekkah & Madinah ] – Yaman – Sri Langka – Indonesia
Klik Untuk Melihat Jawaban

Kuis Dhafi Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.

Kapan agama Islam masuk ke Indonesia? Hingga saat ini memang masih menjadi perdebatan hingga saat ini. Para ahli pun belum ada kata sepakat mengenai hal tersebut. Dan satu-satunya hal yang mereka sepakati hanyalah melalui perdagangan awal mula Islam di kenal oleh bangsa Indonesia.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai proses awal masuknya agama Islam di Indonesia. Ada empat pengertian yang akan kami jelaskan pada berikut ini.

Teori masuknya Islam dapat dilihat dari beberapa pendapat tokoh sebagai berikut.

Kemungkinan berlangsungnya memulai dua proses. Pertama, penduduk pribumi [Indonesia] berhubungan dengan agama Islam dan kemudian menganutnya. Dan yang kedu, orang-orang asing [Arab, India, Persia, dan lain-lain] yang telah memeluk agama Islam bertempat tinggal secara tetap pada suatu wilayah di Indonesia, melakukan pernikahan campuran, dan mengikuti gaya hidup local sehingga mereka berbaur menjadi orang Jawa, Melayu, Sunda, atau anggota suku lainnya. Kedua proses ini mungkin telah sering terjadi bersamaan.

Menurut penetrasi Islam dibagi menjadi tiga jalur, yakni jalur Utara, Jalur Tengah, Jalur Selatan. Jalur Utara adalah masuknya Islam dari Persia dan Mesopotamia. Dari sanalah Islam bergerak ke timur melalui jalur darat Afganistan, Pakistan, Gujarat, lalu kemudian menempuh jalur laut menuju Indonesia. Melalu jalur Utara ini Islam tampil dalam bentuk barunya, yakni aliran tasawuf. Aliran inilah yang paling cepat mendorong konversi penduduk Indonesia ke dalam Islam Nusantara. Aceh adalah salah satu basis persebaran Islam Jalur Utara ini. Jalur Tengah adalah masuknya Islam dari bagian barat lembah Sungai Yordan dan bagian timur semenanjung Arabia [Hadramaut]. Dari situ lah Islam menyebar dalam bentuk yang relative asli, diantara lain adalah Wahhabi. Jalur Selatan pangkalnya di wilayah Mesir. Pada saat itu, Kairo adalah merupakan pusat penyiaran agama Islam modern dan Indonesia memperoleh pengaruhnya dalam bentuk organisasi keagamaan, Muhammadiyah. Kegiatan melalui jalur ini terutama pendidikan, dakwah, dan penentangan bid’ah.

Ahmad Mansyur Suryanegara dalam bukunya “Menemukan Sejarah”, menyatakan bahwa adanya tiga teori dalam memandang masuknya Islam ke Indonesia, yakni adalah sebagai berikut.

Teori Gujarat menyatakan bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 dan pembawanya berasal dari Gujarat, India. Dasar dari teori ini adalah kurangnya fajta yang menjelaskan peranan bangsa Arab dalam penyebaran Agama Islam di Indonesia, hubungan dagang indonesia dengan Indonesia memang telah lama melalui jalur Indonesia-Gujarat-Timur Tengah-Eropa, adanya Batu Nisan Sultan Samudra Pasai, yakni Malik al Saleh [1297] khas Gujarat, keterangan Marcopolo tahun 1292 yang mencetikan bahwa di Perlak sudah banyak peduduk yang memeluk agama Islam dan banyak pedagan Islam dari India. Pendukung teori Gujarat adalah Snouck Hurgrontje, W.F. Stutterheim, dan Bernard H.M. Vlekke.

Teori Mekkah adalah merupakan teori yang muncul sebagai sanggahan terhadap teori Gujarat. Pendukung teori Mekkah ini adalah HAMKA, Van Leur, dan T.W. Arnold. Teori mekkah berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 dan penyebarannya berasal dari Arab [Mesir]. Dasar teori ini adalah pada abad ke-7, yakni tahun 647 di Pantai Barat Sumatra sudah terdapat perkembangan Islam [Arab]. Kerajaan Samudra Pasai menganut aliran mazhab syafi’I padahal pengaruh mazhab syafi’I terbesar pada waktu itu adalah Mesir dan Mekkah. Raja Samudra Pasai menggunakan gelar ‘’all Malik’’ yang mempunyai kesamaan dengan gelar yang dipakai di Mesir.

Teori Persia berpendapat bahwa Agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 dan pembawanya berasal dari Persia [Iran]. Pendukung teori Persia ini adalah Umar Amir Husen dan P.A Hussein Jayadiningrat. Dasar teori ini adalah kesamaan budaya Persia dengan budaya masyarakat Islam Indonesia, seperti mengenai peringatan 10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Imam Husein cucu nabi Muhammad saw. di daerah Sumatra barat peringatan tersebut di sebut dengan upacara tabulik atau tabut, kesamaan ajaran sufi yang dianut oleh Syekh Siti Jennar dengan ajaran sufi dari Iran, yakni al Hallaj, penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf arab untuk tanda-tanda bunyi harakat, ditemukannya Makam Maulana Malik Ibrahim yang berangka tahun 1419 di Gersik, adanya perkembangan Leren/Leren di Giri, Gersik ayng menyamai kesamaan dengan nama Perkembangan di Persia.

Ada beberapa dugaan yang mengenai kapan Agama Islam masuk ke Indonesia, yakni adalah sebagai berikut :

  • Abad ke-7 yang diberitakan oleh Dinasti Tang bahwa di Sriwijaya sudah ada perkampungan muslim yang mengadakan hubungan dengan Cina.
  • Abad ke-11 dibuktikannya dengan adanya Makam Fatimah binti Maimun yang berangka tahun1028 di Leren, Gersik, Jawa Timur.
  • Abad ke-14 di simpang itu, Nisan Malik al Saleh yang meninggal pada tahun 1297 juga memperkuat bukt-bukti yang ada.

Proses awal masuknya penyebaran Islam ke Indonesia diperkirakan melalui saluran atau sarana sebagai berikut :

  • Perdagangan : agama Islam datang ke Indonesia dibawa oleh para pedagang dari Gujarat, India. Di sela-sela waktu menunggu arah angin pelayaran, para pedagang muslim itu berdakwah Agama Islam kepada masyarakat pesisir Indonesia.
  • Pernikahan : wanita pribumi yang akan menikah dengan para pedagang muslim harus memluk Agama Islam terlebih dahulu.
  • Dakwah : agama Islam masuk ke Indonesia selain dibawa oleh para pedagang muslim, ternyata ada juga yang memang secara sengaja disebarkan oleh para ulama atau mubalig. Wali Sanga adalah contoh Ulama yang sengaja menjadi penyebar Agama Islam terutama di Pulau Jawa.
  • Pesantren : pesantren adalah merupakan lembaga yang paling penting dalam proses penyebaran Islam karena pesantren adalah merupakan tempat pembinaan calon guru-guru agama, kiai-kiai, atau ulama-ulama.
  • Ajaran Tasawuf : ajaran Tasawuf adalah merupakan ajaran ketuhanan yang bercampur dengan mistik atau unsure-unsur magis. Ajaran Tasawuf masuk ke Indonesia pada abad ke-13, ajaran Tasawuf ini banyak yang dibawa oleh para pedagang dari Gujarat, India pada saat itu.
  • Kesenian : banyak ulama yang menybarkan ajaran Islam dengan melalui kesenian yang berkembang di masyarakat, termasuk di antaranya Wali Sanga.
  • Politik : penyebaran Agama Islam tidak terlepas dari dukungan yang kuat dari para raja atau sultan. Di Jawa, Kesultanan Demak adalah merupakan pusat dakwah dan pelindung perkembangan Islam.

4. Terbentuknya Kerajaan Bercorak Islam Di Indonesia

Salah satu wujud pengaruh budaya Islam adalah berdirinya kerajaan-kerajaan yang bercorakkan Islam diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Kerajaan Samudra Pasai
  2. Kerajaan Aceh
  3. Kerajaan Demak
  4. Kerajaan Mataram Islam
  5. Kerajaan Benten
  6. Kerajaan Makassar [Gowa dan Tallo]
  7. Kerajaan Ternate dan Tidore

Video yang berhubungan