Pakaian adat Betawi untuk para kaum lelaki disebut

Home > Hiburan > Rupa-rupa

12 Februari 2022

Simak jenis pakaian adat Betawi yang merupakan hasil akulturasi budaya Arab, Jawa, India, dan Cina!

Pakaian adat Betawi untuk para kaum lelaki disebut

Foto: goodnewsfromindonesia.id

Artikel Terkait

Tampilkan lebih banyak

Pada artikel ini kami akan menjelaskan tentang Pakaian Adat Betawi, Sebelum membahas lebih jauh tentang baju adat Betawi mari kita lihat dulu sejarah dari pakaian adat itu sendiri. Kebudayaan tradisional memang merupakan salah satu hal penting yang patut dilestarikan. Seiring dengan perkembangan zaman dan perkembangan teknologi, kebudayaan tradisional semakin tergeser eksistensinya. Kehidupan zaman sekarang lebih mementingkan dunia dan kehidupan modern.

Pakaian adat Betawi untuk para kaum lelaki disebut
pakaian Adat Betawi Pria

Contohnya saja dalam segi berbusana, sudah jarang ditemukan masyarakat yang menggunakan pakaian adat betawi atau pakaian betawi tradisional lainnya. Bahkan saat pagelaran pesta pernikahan yang biasanya menggunakan upacara adat dan pakaian tradisional sekarang sudah jarang terlihat.

Sebagian masyarakat memilih menggelar pesta pernikahan dengan menggunakan tema modern bukan menggunakan pakaian Betawi. Mulai dari pakaian pengantin, adat istiadat hingga makanan sajian untuk para tamu undangan.  Hampir di seluruh Indonesia, masing-masing daerah memiliki kebudayaan tersendiri yang diwariskan oleh nenek moyang mereka. Tidak hanya soal berpakaian, melainkan juga tradisi dan adat istiadat yang berhubungan dan berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari.

Meski perlahan-lahan kebudayaan dan tradisi makin dilupakan, namun tidak sedikit pula masyarakat yang berjuang untuk mempertahankan budaya. Salah satunya adalah budaya Betawi yang terkenal dengan pakaian tradisional Betawi. Di tengah hiruk pikuknya keramaian Ibukota, kebudayaan betawi masih tetap dilestarikan hingga saat ini itu terbukti kita sering melihat pakaian daerah betawi di tv atau diacara pernikahan di Jakarta. Cek juga tentang Pakaian Adat Jakarta.

Berbagai cara untuk melestarikan budaya Betawi mulai dari Ondel-ondel, pencak silat, hingga melestarikan pakaian adat suku Betawi yang salah satunya biasa dikenakan oleh kaum muda mudi saat pemilihan pakaian adat Betawi Abang None atau saat ada acara-acara tertentu.

Pakaian adat Betawi untuk para kaum lelaki disebut
Pakaian Adat Betawi abang none

Pakaian adat Betawi yang digunakan ternyata memiliki banyak jenis, mulai dari pakaian yang dipakai sehari-hari hingga pakaian yang dipakai saat upacara pernikahan. Nah, bagi Anda yang belum mengetahui jenis-jenis baju adat Betawi, berikut adalah deretan jenis-jenis baju adat Betawi.

Nama Pakaian Adat Betawi dan Penjelasannya

Dalam menjalankan aktivitas, masyarakat juga memiliki pakaian keseharian yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pakaian keseharian yang digunakan oleh pria dan wanita tentunya berbeda. Bagi masyrakat Betawi, pakaian keseharian untuk pria adalah terdiri dari sadariah atau sebutan yang lumrah bagi masyarakat umum adalah baju koko dan celanan komprang, biasanya celanan yang digunakan adalah ukuran tanggung.

Biasanya, masyarakat Betawi menambahkan aksesoris berupa sarung yang sudah diguung kemudian diikatkan pada pinggang, menggunakan sabuk hijau dan menggunakan peci. Yang menjadi khas dari pakaian keseharian pria Betawi adalah penggunaan peci warna merah. Meski demikian, banyak pula yang menggunakan peci hitam.

Baju sadariah merupakan baju yang biasa digunakan oleh pria Betawi atau baju koko Betawi ini sekilas modelnya hampir sama dengan baju koko pada umumnya. Namun terdapat perbedaan yang tidak terlalu nampak. Sadariah merupakan baju polos tanpa motif dan hanya memiliki satu pilihan warna saja. Nah, penggunaan baju sadariah ini ternyata ada syaratnya.

Pakaian adat Betawi untuk para kaum lelaki disebut
pakaian betawi sadariah

Baju sadariah hanya diperuntukkan untuk pria Betawi yang sudah dipanggil dengan sebutan Abang. Dengan kata lain, baju sadariah digunakan oleh pria Betawi yang sudah memasuki usia dewasa.

Celana dari kain batik ini biasanya bentuk eperti celanan kolor dengan karet pada bagian pinggangnya. Celanan kolor ini merupakan salah satu pakaian yang biasa digunakan oleh masyarakat Betawi. Biasanya, panjang dari celana kain ini adalah selutut atau ukuran tanggung. Motif yang dipakai pun cukup sederhana, tidak terlalu ramai dan warna yang dipilih pun tidak terlalu mencolok. Umumnya, warna kain yang digunakan untuk membuat celana kolor ini adalah warna-warna kalem, seperti putih, hitam dan cokelat.

Nah, sorban atau selendang ini merupakan salah satu ciri khas dari baju adat Betawi. Penggunaan selendang ini biasanya disebut sebagai sarung. Sebutan sorban bukan berarti kain yang digunakan sama seperti sorban yang biasa digunakan untuk kepala, melainkan sarung yang dilipat dan diselempangkan di leher atau diletakkan di pundak.

Biasanya untuk menambah kesan “Betawi”nya, masyarakat Betawi menambahkan aksesoris dalam kesehariannya. Pria Betawi dalam kesehariannya menggunakan peci atau yang biasa disebut dengan kopyah. Warna peci yang biasa digunakan oleh orang Betawi adalah warna merah atau hitam yang biasanya terbuat dari kain beludru.

Pakaian adat Betawi untuk para kaum lelaki disebut
pakaian Adat Betawi wanita

Dalam kesehariannya, pakaian yang digunakan oleh perempuan Betawi cenderung berbanding terbalik dengan pakaian pria. Jika pakaian pria umumnya menggunakan warna yang kalem dan tidak terlalu mencolok, maka warna pakaian yang biasa digunakan perempuan Betawi adalah warna cerah atau terang.

Perempuan Betawi biasanya menggunakan baju kurung dipercantik dengan selendang dengan warna senada baju kurung. Selain itu, perempuan Betawi menggunakan kerudung sebagai penutup kepala. Untuk bawahannya, biasanya dipadukan dengan kain batik. Biasanya motif kain batik yang digunakan adalah geometris.

Untuk pakaian perempuan, baju kurung merupakan atribut utama bagi pakaian adat. Biasanya baju kurung yang digunakan memiliki lengan pendek. Watna yang dipilih biasanya warna yang cenderung mencolok dengan warna-warna terang. Meski demikian, zaman modern juga mempengaruhi perkembangan baju Betawi. Saat ini telah banyak desainer-desainer yang memadupadankan berbagai macam warna untuk baju kurung. Bahkan ada pula yang menambahkan saku di bagian depan baju untuk memudahkan penggunanya untuk menyimpan sesuatu.

Tidak beda jauh dengan pakaian pria, pakaian perempuan juga menggunakan kain sarung dengan motif untuk menambah kekhasan pakaian adat. Kain sarung yang tidak hanya untuk menjadi bagian bawahan pakaian, namun juga bisa digunakan sebagai penutup kepala. Warna-warna kain batik yang digunakan biasanya disesuaikan dengan warna baju kurung dan selendang yang digunakan.

Kain kerudung ini biasanya di gunakan oleh perempuan Betawi untuk menutupi bagian kepala. Kain yang digunakan biasanya tidka jauh beda dengan selendang yang dipakai. Penggunaan kerudung ini sangat simple, biasanya dikenakkan oleh pemudi Betawi saat ajang bergengsi di Jakarta, pemilihan Abang dan None Betawi.

Pakaian adat resmi Betawi biasanya digunakan oleh para bangsawan atau demang. Pakaian yang bernama baju ujung serong ini saat ini tidak hanya digunakan oleh kaum bangsawan. Baju ujung serong telah menjadi pakaian resmi yang digunakan oleh para PNS yang diresmikan Pemerintah Daerah DKI Jakarta. Penggunaan pakaian adat DKI Jakarta ini digunakan oleh PNS hanya pada hari-hari tertentu saja.

Pakaian ujung serong merupakan pakaian yang terdiri dari kemeja putih sebagai dalaman, kain batik geometris yang digunakan dibagian pinggang dengan panjang selutut, jas berwarna gelap dan celana dengan warna senada dengan jas.

Untuk pria, tidak lupa juga aksesoris seperti kopyah sebagai penutup kepala, senjata yang diselipkan di bagian pinggang, biasanya berupa pisau raut atau senjata seperti badik, jam rantai sebagai penghias yang diletakkan di bagian saku, kuku macan dan tidak lupa pula penggunaan sepatu pantopel. Sedangkan untuk pakaian wanita, tidak beda juah dengan pakaian kesehatian, baju kurung, selendang, kain batik, dan kerudung.

Paling Sering Muncul: