Pada teknik perspektif 1 titik hilang untuk membuat lebar benda garis yg kita gambar harus

a. Dasar-dasar Perspektif

Pada saat mempelajari proyeksi kita akan teringat bahwa perspektif merupakan bagian daripada proyeksi. Pada prinsipnya dalam menggambar perspektif ada tiga macam cara penggambarannya yaitu:

● Perspektif 1 titik hilang

● Perspektif 2 titik hilang

● Perspektif 3 titik hilang

Modul tentang perspektif yang akan dipelajari hanya pada perspektif 1 titik hilang dan perspektif 2 titik hilang. Ini tidak lain karena perspektif 3 titik hilang dalam penggambaran jarang sekali digunakan sehari-hari di lapangan pekerjaan.

Dalam menggambar suatu benda atau bangunan dengan perspektif atau dapat disebut dengan proyeksi terpusat mempunyai arti tersendiri yang sangat penting dalam membayangkan bentuk benda yang digambar. Sedangkan pada teori proyeksi tegak (proyeksi paralel) hasil gambar tidak merupakan pandangan 100% benar.

Karena pancaran yang dipantulkan kemata kita sebenarnya tidak merupakan sinar yang sejajar akan tetapi merupakan berkas sinar yang bertemu dalam satu titik.

Marilah kita coba membahas terlebih dahulu perbedaan antara mata kita dengan alat buatan manusia yang bekerjanya sama dengan mata yaitu alat pemotret atau kamera.

Pada teknik perspektif 1 titik hilang untuk membuat lebar benda garis yg kita gambar harus


Pada gambar di atas memperlihatkan bekerjanya sinar yang terjadi pada suatu kamera, yang dalam hal ini film merupakan bidang gambar yang menghasilkan gambar bayangan yang terbalik dari benda yang kita lihat sebenarnya. Sedangkan pada gambar yang berupa mata kita, hasilnya pun juga demikian yaitu terbalik, hanya saja kesan gambar bayangannya tidak terbalik ini karena telah dikoreksi oleh mata kita. Jadi prinsip pertemuan dari berkas-berkas sinar inilah yang digunakan dalam teori perspektif (proyeksi terpusat).

Pengertian perspektif adalah cara menggambarkan kembali penglihatan mata kita pada suatu bidang datar (kertas gambar) dari suatu objek yang kita lihat. Perspektif berasal dari bahasa latin dari kata PERSPICERE yang berarti TO SEE THROUGH atau melihat melalui sesuatu. Sesuatu disini yang dimaksud adalah bidang khayalan yang transparan misalnya bidang dari kaca atau dapat juga berupa kertas gambar.

Bidang khayalan yang disebut dengan bidang gambar (picture plane) biasanya tegak lurus dengan bidang dasar (ground plane) berupa tempat berdirinya kita. Dan letak bidang gambar dapat terletak antara benda yang kita lihat dengan berdirinya kita. Akan tetapi dimungkinkan terletak di muka bidang gambar yaitu letak benda di antara bidang gambar dengan orang yang berdiri atau yang melihat.


Pada teknik perspektif 1 titik hilang untuk membuat lebar benda garis yg kita gambar harus


Dan secara wajar tinggi orang yang melihat (untuk orang dewasa) kurang lebih 1,60 m atau tergantung pada tinggi orang yang melihat.

Ketinggian diukur dari bidang dasar. Sedangkan proyeksi dari titik mata orang yang melihat jatuh pada bidang dasar disebut titik tempat orang melihat (station point).

Pada prinsipnya perspektif 1 titik hilang mempunyai batas pandangan (titik hilang) atau vanishing point hanya satu saja. Dan titik hilangnya terletak pada garis horizon (cakrawala), biasanya garis horizonnya tidak digambarkan karena akan menganggu dalam penggambaran.

Perspektif 1 titik hilang biasanya digunakan untuk menyatakan pandangan seni ruang dalam (interior) dari suatu ruangan. Tetapi sebenarnya dapat juga untuk menyatakan pandangan dari luar suatu bangunan atau yang sering disebut dengan eksterior.

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi dalam Penggambaran Perspektif 1 Titik Hilang

Agar dalam penggambaran perspektif 1 titik hilang mendekati pandangan yang sebenarnya, maka perlu diperhatikan ketentuan-ketentuan yang dapat mempengaruhi, antara lain sebagai berikut.

1) Letak Bidang Gambar

Dalam penggambaran perspektif 1 titik hilang letak benda yang digambar tidak terlalu menentukan sekali. Akan tetapi peletakan bidang gambar sangat menentukan karena letak bidang gambar sangat penting sebagai pedoman dalam pengukuran tinggi, panjang/lebar suatu benda atau objek yang digambar.

Peletakan bidang gambar dalam penggambaran biasanya tergantung pada penggambaran itu sendiri yaitu sesuai dengan kebutuhan dan tujuannya. Untuk lebih jelasnya prinsip letak bidang gambar terhadap objek yang digambar dapat dilihat pada gambar berikut ini.


Pada teknik perspektif 1 titik hilang untuk membuat lebar benda garis yg kita gambar harus


Pada teknik perspektif 1 titik hilang untuk membuat lebar benda garis yg kita gambar harus


Pada teknik perspektif 1 titik hilang untuk membuat lebar benda garis yg kita gambar harus


2) Batas Penglihatan Mata

Batas penglihatan mata atau batas pandangan untuk perspektif 1 titik hilang kurang lebih 30º. Tetapi dalam penggambaran kadang-kadang atau kebanyakan batas sudut pandangannya tidak mendapatkan perhatian. Ini dikarenakan kita ingin memperlihatkan benda-benda yang ada dalam ruangan sebanyak mungkin. Dan juga kita berkeinginan gambar kelihatan lebih besar dan pemakaian kertas gambar tidak terlalu besar atau berlebihan.

Tetapi perlu diingat bahwa bila kita hanya ingin memenuhi selera dengan gambar yang besar dan tidak memenuhi batas penglihatan mata, maka hasil gambar tidak akan sesuai dengan penglihatan mata kita yang sebenarnya.


Pada teknik perspektif 1 titik hilang untuk membuat lebar benda garis yg kita gambar harus


3) Arah Pandangan

Arah pandangan mata sesuai dengan kehendak orang yang melihat, yaitu hasil gambar berbentuk simetris atau tidak simetris. Sedangkan garis yang dibentuk oleh station point (SP) dan vanishing point (VP) tetap tegak lurus terhadap garis horizon atau cakrawala.

4) Jarak Orang Melihat

Sebaiknya jarak tempat orang yang melihat atau jarak station point (SP) terhadap bidang datar yang tegak atau bidang gambar sesuai dengan sudut batas pandangan pada objek. Dan biasanya besar sudutnya melebihi dari 30º.

5) Letak Bidang Gambar

Letak bidang gambar hendaknya diambil yang praktis untuk memudahkan penggambaran ataupun dalam penetapan sebagai pedoman pengukuran. Untuk itu sebaiknya terletak tepat pada bidang tegak yaitu dinding.

6) Tinggi Horizon

Letak horizon atau tinggi horizon biasanya sesuai dengan tinggi orang yang melihat ± 1,60 m. Tetapi dalam penggambaran dapat dilaksanakan sesuai selera atau kesan yang akan dicapai terhadap benda/objek yang dilihat. Sehingga letak horizon dapat lebih tinggi ataupun lebih rendah, jadi tidak harus dengan ketinggian 1,60 m.

7) Titik Hilang (Vanishing Point)

Titik hilang pada perspektif ini hanya terdapat satu saja karena letak bidang objeknya ada yang sejajar dengan bidang gambar. Akibat dari ini maka bidang objek yang sejajar dengan bidang gambar tidak mempunyai titik hilang (vanishing point) menurut penglihatan mata kita. Tetapi bidang objek yang tegak lurus dengan bidang gambar mempunyai empat garis yang sejajar dan garis tadi bila dilihat semakin jauh seakan-akan menjadi satu titik yang disebut titik hilang (vanishing point) dan memotong garis horizon.

Adapun garis yang menghubungkan antara titik hilang (vanishing point) dengan station point tegak lurus terhadap horizon.

8) Penentuan Skala

Hasil gambar perspektif dapat sesuai dengan skala yang ditentukan. Hanya saja bila menginginkan gambar yang agak besar, denah yang dipakai sebagai pedoman dalam penggambaran juga harus besar, sehingga kertas gambar yang diperlukan ukurannya juga cukup besar.

Tetapi bila dengan cara kelipatan yaitu gambar denah sebagai pedoman kecil gambar dapat menjadi besar. Untuk itu faktor kelipatan merupakan hal yang sangat penting atau perlu mendapatkan perhatian karena hasil gambar perspektif akan menjadi lebih besar daripada skala denah dan ini tergantung dari perbandingan kelipatannya.

Agar mudah dalam mengalikan, maka faktor kelipatan hendaknya dibuat dengan skala yang bulat.

Misalnya:         2 x ; 3 x ; 4 x

Jangan sampai membuat dengan

1,2 x ; 2,7 x

Demikian juga halnya ukuran atau skala dalam denah akan sangat menentukan hasil gambar perspektifnya.

Contoh:

Suatu ruangan mempunyai ukuran panjang 5 m, lebar 3,5 m, dan tinggi plafon 3 m. Tinggi orang yang melihat (horizon)1,60 m. Ada seorang anak yang berdiri dengan ketinggian 1,45 m.

Bila denah digambar dengan skala 1 : 100, maka dalam gambar denah menjadi:

● panjang = 5,00 cm

● lebar = 3,50 cm

● tinggi = 3,00 cm

● tinggi horizon = 1,60 cm

● tinggi orang = 1,45 cm

Sehingga bila dalam gambar perspektif dibuat dengan kelipatan 2 x, maka ukuran dalam gambar perspektif menjadi:

● panjang ruangan = 10,0 cm

● tinggi plafon = 6,0 cm

● tinggi horizon = 3,2 cm

● tinggi orang = 2,9 cm

● Lebar tidak menentukan, karena lebar disini arahnya tidak sejajar dengan bidang gambar.

Dalam menetapkan ukuran penggambaran, diukur dari garis bawah bidang gambar dan ini juga masih tergantung bidang gambar mana yang dipakai sebagai pedoman dalam pengukuran.

c. Langkah-Langkah Penggambaran Perspektif

1) Sesuai dengan Skala

a) Cara penggambaran


Pada teknik perspektif 1 titik hilang untuk membuat lebar benda garis yg kita gambar harus


b) Contoh penggambaran perspektif sesuai skala


Pada teknik perspektif 1 titik hilang untuk membuat lebar benda garis yg kita gambar harus


2) Bagan Perspektif 1 Titik Hilang (Cara Kelipatan)

Sebagai dasar penggambaran kita perlu mengetahui bagannya terlebih dahulu secara keseluruhan dalam menggambar perspektif, seperti dalam gambar 4.57.


Pada teknik perspektif 1 titik hilang untuk membuat lebar benda garis yg kita gambar harus


3) Langkah Penggambaran Perspektif 1 Titik Hilang (Cara Kelipatan)

a) Tentukan denah sesuai skala


Pada teknik perspektif 1 titik hilang untuk membuat lebar benda garis yg kita gambar harus


b) Tentukan letak station point

Pada teknik perspektif 1 titik hilang untuk membuat lebar benda garis yg kita gambar harus


c) Tarik garis dari SP ke sudut bidang gambar yang merupakan batas bidang yang menjadi objek, karena batasan ini akan dipakai sebagai pedoman pengukuran.

SP ke A ——————— SP.A

SP ke B ——————— SP.B

Pada teknik perspektif 1 titik hilang untuk membuat lebar benda garis yg kita gambar harus


d) Tentukan kelipatan gambar yang diinginkan yaitu dengan cara melipatkan dari panjang bidang obyek. Dari garis yang telah dilipatkan merupakan garis dasar yang dipakai sebagai pedoman pengukuran.

A1 B1 = ... x AB

Pada teknik perspektif 1 titik hilang untuk membuat lebar benda garis yg kita gambar harus


e) Tentukan tinggi ruangan dengan jalan menarik garis tegak lurus dari garis dasar.

(A1 B1 ) —— A1 D1 - A1 B1

A1 D1 = kelipatan dari tinggi plafon yang sudah diskala

Pada teknik perspektif 1 titik hilang untuk membuat lebar benda garis yg kita gambar harus


f) Penentuan garis horizon dan titik hilang didapat dengan menarik garis tegak lurus dari station point ke bidang gambar. Ukur tinggi orang yang melihat sesuai kelipatan, diukur dari bidang dasar, kemudian tarik garis sejajar dengan garis dasar sehingga garis tadi kita sebut garis horizon dan perpotongan garis tadi merupakan titik hilang (vanishing point).

VP.SP - garis horizon

Pada teknik perspektif 1 titik hilang untuk membuat lebar benda garis yg kita gambar harus


g) Untuk mendapatkan bentuk ruang berupa gambar perspektif 1 titik hilang, dari titik VP ditarik garis ke A1, B1, C1, dan D1. Dari hasil tarikan didapatkan garis yang merupakan pertemuan antara bidang dengan bidang, kemudian buatlah garis yang sejajar dengan batas garis pada bidang dasar. Hasil tarikan garis yang sejajar terjadilah gambar ruang yang dimaksud sesuai dengan skala dan kelipatannya.

Pada teknik perspektif 1 titik hilang untuk membuat lebar benda garis yg kita gambar harus


4) Contoh Penggambaran Perspektif 1 Titik Hilang (Cara Kelipatan)

Pada teknik perspektif 1 titik hilang untuk membuat lebar benda garis yg kita gambar harus


Rangkuman

Pada materi perspektif 1 titik hilang ini, secara keseluruhan dapat dirangkumkan sebagai berikut.

1.  Perspektif merupakan bagian dari proyeksi, sedangkan perspektif 1 titik hilang biasanya digunakan dalam penggambaran tata ruang dalam (interior), walaupun dapat juga digunakan untuk tata ruang luar (eksterior).

2. Teknik penggambarannya dapat sesuai skala dan cara kelipatan. Sedangkan untuk cara kelipatan faktor pengali memegang peranan penting.

3. Sudut pandang dari penglihatan antara 30º–50º, karena bila berlebihan hasil gambar akan mengalami suatu kejanggalan dari apa yang dilihat sebenarnya.

4. Tinggi horizon tergantung dari orang yang melihat dan juga tempat berdirinya orang yang memandang dapat simetris atau tidak simetris, sehingga faktor ini tergantung pada tujuan atau hasil gambar yang akan ditampilkan.

5. Peletakan bidang gambar sebaiknya tepat pada objek yang akan digambar guna memudahkan dalam penetapan ukuran.

Materi lanjutan:

Menggambar Dasar Perspektif, Teknik Gambar Bangunan SMK

Buku Sekolah Elektronik, Departemen Pendidikan Nasional


Page 2