tirto.id - Proses pernapasan manusia melalui dua tahap yaitu inspirasi dan ekspirasi. Proses Inspirasi (menghirup) adalah saat kita menarik napas. Show Proses inspirasi dan ekspirasi diatur oleh otot-otot diafragma dan otot antartulang rusuk. Otot-otot tersebut kemudian mengatur volume ruang dada, memperbesar ataupun memperkecil menurut kehendak kita. Berikut ini merupakan aktivitas yang menyebabkan terjadinya inspirasi adalah:
Kondisi otot tulang rusuk dan diafragma berkontraksi. Volume rongga dada dan paru-paru membesar. Diafragma bergerak ke bawah Sangkar tulang rusuk membesar Tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih rendah dari tekanan udara luar. Sementara itu, ekspirasi adalah proses mengembuskan napas.
Berikut ini merupakan aktivitas yang menyebabkan terjadinya ekspirasi: Kondisi otot tulang rusuk dan diafragma berelaksasi. Volume rongga dada dan paru-paru mengecil diafragma bergerak naik sangkar tulang rusuk mengecil. Tekanan udara dalam paru-paru naik udara keluar dari paru-paru. Dua Macam Pernapasan Manusia: Dada & Perut Sistem pernapasan sendiri merupakan kerja tubuh yang membantu manusia menyerap oksigen (O2) agar organ-organ dapat bekerja. Selain itu, sistem pernapasan juga berfungsi untuk membuang karbon dioksida (CO2) dari dalam darah. Dikutip dari model pembelajaran "Ilmu Pengetahuan Alam" yang dirilis oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), ada sejumlah organ yang menyusun sistem pernapasan manusia. Organ-organ pernapasan pada manusia di antaranya adalah: - hidung, - faring (tekak), - larang (ruang suara), - trakea (tenggorokan), - bronkus, - paru-paru - aleolus Terdapat dua macam pernapasan manusia, antara lain pernapasan dada dan pernapasan perut. 1. Pernapasan Dada Ada dua tahap dalam pernapasan dada sebagaimana dikutip dari modul pembelajaran Kemendibud, yaitu:
Pernapasan perut juga berlangsung dalam dua tahap, yakni:
Baca juga: Sistem Pernapasan: Struktur, Organ, Pengertian Inspirasi-Ekspirasi
Baca juga
artikel terkait
SISTEM PERNAPASAN
atau
tulisan menarik lainnya
Yulaika Ramadhani
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
Sebagian orang mungkin belum mengetahui apa fungsi diafragma. Sekat antara dada dan perut ini berperan penting dalam proses pernapasan. Karena fungsi diafragma yang begitu penting dalam pernapasan, gangguan pada diafragma dapat menyebabkan kesulitan bernapas. Diafragma merupakan otot utama yang digunakan saat bernapas. Otot ini terletak di bawah paru-paru dan jantung, yang memisahkan rongga dada dengan rongga perut. Diafragma berbentuk menyerupai kubah yang dapat bergerak naik dan turun seiring proses pernapasan manusia. Jika diafragma melemah, kinerjanya pun menjadi tidak efektif dan akan mengganggu fungsi sistem pernapasan secara keseluruhan. Mengenal Beragam Fungsi DiafragmaKetika menarik napas, otot-otot pernapasan di rongga dada mengembang dan diafragma akan berkontraksi menjadi lebih datar. Ini memudahkan udara atau oksigen bergerak masuk menuju paru-paru, karena tekanan pada rongga dada akan turun secara mendadak. Sementara itu, ketika mengembuskan napas, diafragma akan mengendur dan membuat ukuran paru-paru turut mengecil. Hal ini bisa membuat tekanan udara dalam rongga dada meningkat dan udara mengalir keluar. Selain berguna dalam fungsi pernapasan, diafragma juga dapat membantu Anda saat muntah, buang air kecil, dan buang air besar, dengan cara meningkatkan tekanan pada rongga perut. Diafragma juga dapat mencegah terjadinya refluks gastroesofageal atau naiknya asam lambung ke kerongkongan dengan menjaga tekanan pada kerongkongan. Cara Bernapas yang Baik Menggunakan DiafragmaTahukah Anda bahwa cara bernapas yang baik bukan menggunakan otot dada, melainkan dengan mengembangkan diafragma? Bernapas dengan diafragma membantu paru-paru berkembang lebih besar, sehingga udara yang masuk pun lebih banyak. Selain itu, bernapas dengan diafragma juga dapat menurunkan kebutuhan oksigen dan menghabiskan lebih sedikit energi untuk bernapas. Berikut ini adalah cara bernapas dengan diafragma yang optimal:
Latihan pernapasan diafragma ini dilakukan setidaknya 5–10 menit, sebanyak 3–4 kali dalam sehari. Awalnya, bernapas dengan cara ini akan terasa melelahkan. Namun, dengan berlatih dan melakukannya secara rutin, Anda pun akan terbiasa dan lebih mudah bernapas dengan diafragma. Gangguan Diafragma yang Bisa TerjadiSama seperti organ tubuh lain, diafragma juga bisa mengalami gangguan. Berikut ini adalah beberapa gangguan yang dapat terjadi pada diafragma: Hernia hiatusHernia hiatus terjadi ketika bagian organ perut turun ke rongga dada melalui lubang di diafragma. Penyakit ini lebih sering dialami oleh penderita obesitas dan orang yang berusia di atas 50 tahun. Penyebab hernia hiatus belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa hal yang diduga dapat memicu terjadinya penyakit ini, yaitu:
Hernia diafragma bawaanHernia diafragma bawaan atau congenital diaphragmatic hernia (CDH) terjadi ketika diafragma tidak terbentuk sempurna sejak di dalam kandungan dan menyebabkan sebagian isi perut menonjol ke rongga dada. Organ perut yang bergerak ke dada ini, nantinya dapat menempati ruang tempat paru-paru seharusnya berada. Efek jangka panjang CDH kemungkinan tidak ada sama sekali. Namun, anak dengan CDH berisiko mengalami masalah paru-paru kronis pada usia dini, pneumonia, PPOK, hingga komplikasi pada sistem pencernaan. Lumpuh diafragmaKetika terjadi kerusakan saraf yang mengatur otot-otot pernapasan, termasuk diafragma, terjadilah kondisi yang dikenal dengan lumpuh diafragma. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan lumpuh diafragma adalah sindrom Guillain-Barré, cedera saraf tulang belakang, dan multiple sclerosis. Gangguan ini dapat menyebabkan terganggunya proses pernapasan dan bahkan gagal napas. Oleh karena itu, apabila mengalami gejala lumpuh diafragma, seperti sesak napas, mudah lelah ketika beraktivitas, dan sulit tidur, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Kelainan diafragma yang terdeteksi secara dini, dapat ditangani sebelum menimbulkan komplikasi. Selain itu, Anda dapat menerapkan beberapa cara untuk menjaga kesehatan diafragma, seperti membatasi makanan yang memicu refluks asam, makan dengan porsi kecil, dan melakukan pemanasan sebelum berolahraga. Gangguan pada diafragma dapat membahayakan kesehatan secara umum. Oleh karena itu, periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami sulit bernapas, nyeri dada, atau gejala lain yang mengarah pada masalah di diafragma. |