Norma manakah yang memiliki daya ikat yang kuat jelaskan?

Norma manakah yang memiliki daya ikat yang kuat jelaskan?
Ilustrasi perawat di pedesaan India. ©2015 Merdeka.com

JATIM | 25 Oktober 2020 20:15 Reporter : Rakha Fahreza Widyananda

Merdeka.com - Norma dapat kita kenal sebagai aturan dalam kehidupan manusia. Sesuai dengan sifatnya, norma harus ditaati setiap orang dalam lingkungan yang diberlakukan norma tersebut.

Secara etimologi, kata norma berasal dari bahasa Belanda, yaitu 'norm' yang artinya patokan, pokok kaidah, atau pedoman. Namun beberapa orang mengatakan, istilah norma berasal dari bahasa Latin, 'mos" yang artinya kebiasaan, tata kelakuan, atau adat istiadat.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) norma merupakan aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat, dipakai sebagai panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku yang sesuai. Norma juga bisa diartikan sebagai ketentuan yang mengatur tingkah laku manusia dalam kehidupan masyarakat.

Orang yang ingin hidup tenang dan harmonis, maka wajib mematuhi aturan atau ketentuan tersebut. Jika melanggar, bakal mendapatkan sanksi baik hukum atau sosial.

Sanksi dapat diartikan sebagai tindakan menghukum seseorang yang melanggar aturan. Sanksi diperlukan untuk memastikan bahwa peraturan atau hukum tidak dilanggar.

Sanksi dapat menjadi pengikat sebuah aturan. Dengan adanya sanksi diharapkan masyarakat bisa menaati dan tidak melanggar aturan yang diberlakukan.

Agar Anda dapat lebih memahami mengenai penjelasan norma, berikut ini merdeka.com telah merangkum 4 macam norma dan sanksinya dalam kehidupan bermasyarakat yang dilansir dari Brilio.net.

2 dari 5 halaman

Macam norma yang pertama adalah norma agama. Agama menjadi pedoman manusia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Keyakinan yang dimiliki berbagai agama juga memiliki aturan serta hukuman bagi siapa yang melanggarnya.

Tentu Tuhan menjadi penguasa tertinggi dalam agama. Maka dari itu tidak seharusnya manusia melakukan pelanggaran terhadap norma agama.

Norma agama memiliki sifat dogmatis, artinya tidak boleh dikurangi dan tidak boleh ditambah. Maka, setiap orang dituntut untuk menjalankan norma sesuai dengan agama atau kepercayaannya masing-masing.

Aturan yang ditetapkan dalam sebuah agama biasanya sudah tertuang dalam kitab suci. Di dalamnya terdapat ajaran dan arahan dalam menjalani hidup.

Di dalam kitab suci dilengkapi pula sanksi atau hukuman yang akan diterima seseorang apabila melanggarnya. Namun pada norma agama, sebuah sanksi tidak bisa langsung diberikan saat itu juga. Sanksi atau hukuman akan diberikan setelah manusia meninggal dunia yaitu berupa dosa atau hukuman yang berlaku pada masing-masing agama.

3 dari 5 halaman

Macam norma yang berikutnya dinamakan dengan norma kesopanan. Norma kesopanan menjadi aturan yang berkaitan dengan sopan santun, tata krama, atau adat istiadat.

Norma kesopanan yang berlaku di Indonesia bisa berbeda pada satu daerah dengan daerah yang lain. Sebab, Indonesia terdiri dari banyak budaya, suku, dan adat istiadat yang berbeda-beda.

Namun pada dasarnya, norma kesopanan lahir dari kebiasaan yang timbul di tengah masyarakat. Bagaimana cara masyarakat dalam bergaul bisa membentuk sebuah norma kesopanan. Norma ini didasari oleh beberapa hal di antaranya, yaitu kebiasaan, kepatutan, kepantasan yang berlaku dalam masyarakat.

Untuk dapat menjalani norma kesopanan, Anda harus memahami bagaimana adat yang diterapkan dalam daerah tersebut. Sebagai contoh, di Aceh masyarakat menaati peraturan bahwa setiap orang harus menggunakan pakaian sopan sesuai dengan pedoman yang mereka yakini. Maka apabila melanggar, Anda bisa mendapat sanksi sesuai adat dan tradisi yang diberlakukan.

4 dari 5 halaman

Macam norma yang berikutnya yaitu norma hukum. Norma hukum sendiri memiliki arti yaitu peraturan hidup yang dibuat lembaga kekuasaan negara yang bertujuan mewujudkan ketertiban dan kedamaian dalam masyarakat, menciptakan keadilan dan kepastian hukum. Sehingga, bisa melindungi kepentingan orang lain misalnya berkaitan dengan jiwa, badan, kehormatan dan kekayaan harta benda.

Norma hukum bertujuan untuk menciptakan tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang tertib, aman, rukun, dan damai. Norma ini tentu juga memiliki sanksi bagi pelanggarnya.

Sesuai dengan namanya, orang yang melanggar akan mendapatkan hukuman berupa denda atau bahkan kurungan penjara. Hal ini akan ditetapkan oleh pihak yang berwenang dalam memberikan keputusan.

5 dari 5 halaman

Macam norma yang keempat dinamakan dengan norma susila. Norma ini merupakan peraturan hidup yang bersumber dari hati nurani manusia. Norma ini menentukan mana yang baik dan buruk sesuai kebaikan yang ada dalam diri masing masing orang.

Norma susila atau kesusilaan memiliki tujuan agar masyarakat bisa berperilaku baik dan menghindari perilaku tercela. Hampir mirip dengan norma kesopanan, aturan ini membentuk sikap seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungan.

Salah satu contoh sederhana penerapan norma susila adalah sikap ramah bertetangga, menolong orang yang kesulitan, hingga berani berkata benar. Norma ini melibatkan hati nurani seseorang dalam melakukan sebuah tindakan. Sebagai aturan yang mengatur kehidupan sosial, tentu hukuman yang diberikan juga berupa sanksi sosial, seperti halnya dengan dikucilkan dari masyarakat.

(mdk/raf)

tirto.id - Norma merupakan kumpulan aturan yang meliputi perintah atau larangan yang disepakati bersama di lingkungan masyarakat, bersifat nyata, tegas dan jelas.

Berdasarkan Bahan Belajar "Nilai dan Norma" yang dikeluarkan oleh Kemendikbud, norma sosial adalah sekumpulan pendapat tentang bagaimana seharusnya manusia itu harus bertingkah laku, bahkan harus bertindak yang pantas, sehingga keharusan dan kepantasan itu menjadi terbiasa dan selanjutnya diturunkan secara turun temurun sampai, mewujudkan aturan-aturan dalam pergaulan kehidupan masyarakat.

Pada dasarnya, norma sosial terbentuk karena ada kebutuhan masyarakat terhadap keteraturan dan ketertiban sosial. Maka, norma sosial dapat juga diartikan sebagai pedoman perilaku yang harus atau tidak boleh dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, berdasarkan alasan tertentu.

Baca juga: Apa Itu Bank Syariah dan Bagaimana Ciri-cirinya?

Norma manakah yang memiliki daya ikat yang kuat jelaskan?

Jika melihat jenis-jenisnya, norma sosial terbagi dalam dua kelompok besar. Keduanya ialah jenis norma sosial berdasarkan sumbernya dan jenis norma sosial menurut daya ikatnya. Faktor sumber dan tingkatan daya ikat itu menentukan pembagian norma sosial menjadi beberapa jenis.

Jenis Norma Sosial Berdasarkan Sumbernya

Berdasarkan sumbernya, berikut jenis-jenis norma sosial, dikutip dari laman Megister Ilmu Hukum Pasca Sarjana Universitas Medan Area.

1. Norma Keagamaan

Norma Keagamaan adalah aturan yang bersumber dari sabda atau perintah Tuhan melalui Nabi / Rasul. Bagi orang beragama, perintah atau firman Tuhan menjadi pedoman atau pedoman dalam sikap dan tindakan mereka (perang kehidupan). Aturan agama tidak hanya mengatur hubungan antara manusia dengan dewa mereka tetapi juga mengatur hubungan antar manusia. Mereka yang melanggar norma agama akan mendapat sanksi berupa dosa.

2. Norma Kesusilaan

Norma Kesusilaan adalah aturan yang datang dari bisikan suara hati manusia. Aturan kesusilaan ini bisa dikenali dan disadari setiap orang dan menjadi pendorong dalam bertindak, atau pedoman berperilaku dan bersikap. Mereka yang melanggar norma ini akan mendapatkan sanksi otonom yang datang dari orangnya sendiri berupa penyesalan, siksaan batin atau sejenisnya.

3. Norma Kesopanan

Norma kesopanan atau sopan santun (tata krama) adalah aturan yang muncul di kehidupan sosial sekelompok orang. Aturan ini diikuti dan ditaati sebagai pedoman dalam berperilaku orang-orang di sekitarnya. Jika seseorang melanggar norma ini maka akan mendapat sanksi dari masyarakat berupa ejekan, celaan, hingga diasingkan dari kehidupan sosial dan sejenisnya.

4. Norma Hukum

Norma hukum adalah peraturan yang dibuat oleh negara. Penegakan norma hukum dilakukan oleh aparat negara dan pemerintahan, termasuk polisi, jaksa, hakim dan sebagainya.

Ciri khas norma hukum adalah bersifat kuat dan memaksa. Sanksi terhadap orang yang melanggar norma hukum bersifat heteronom atau dari luar, yaitu negara melalui aparaturnya.

Jenis Norma Sosial Berdasarkan Tingkatan Daya Ikat

Norma sosial juga dibedakan menurut tingkatan daya ikatnya. Artinya, norma-norma yang ada mempunyai kekuatan mengikat yang berbeda-beda. Untuk dapat membedakan kekuatan mengikat norma-norma tersebut, dikenal empat jenis pengertian norma.

Pertama, cara (usage). Norma jenis ini paling lemah daya pengikatnya karena sanksinya bagi yang melanggar hanya berupa cemoohan. Contohnya, ketika sedang makan orang tidak bersendawa.

Kedua, kebiasaan (folkways). Norma jenis ini merupakan aturan dengan kekuatan mengikat yang lebih kuat daripada usage karena termasuk perbuatan yang dilakukan berulang-ulang. Contohnya ialah menghormati orang yang lebih tua.

Ketiga, tata kelakuan (mores). Norma jenis ini merupakan aturan yang sudah diterima masyarakat dan dijadikan alat pengawas atau kontrol, secara sadar maupun tidak sadar, oleh masyarakat pada anggotanya. Maka, pelanggaran atas norma ini bisa berujung pada sanksi berat. Contonya adalah larangan berzina.

Keempat, adat istiadat (custom). Norma jenis ini merupakan suatu aturan turun-temurun, tetapi sangat mengikat. Pelanggaran norma ini juga bisa berujung pada sanksi sosial. Contoh dari norma jenis ini adalah larangan menikah dengan orang yang satu marga dalam adat Batak.

Baca juga: Apa Itu Struktur Sosial, Ciri-Ciri, dan Fungsinya

Baca juga artikel terkait BAHAN PELAJARAN atau tulisan menarik lainnya Versatile Holiday Lado
(tirto.id - vrs/add)


Penulis: Versatile Holiday Lado
Editor: Addi M Idhom
Kontributor: Versatile Holiday Lado

Array

Subscribe for updates Unsubscribe from updates