Show Merapikan tempat tidur sendiri bisa jadi hal yang sulit untuk anak. Biasanya, itu terjadi karena anak tidak terbiasa melakukannya, Moms. Oleh karena itu, orang tua perlu mengajari anak bagaimana cara merapikan tempat tidurnya. Dengan begitu, si kecil juga akan menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawab pada dirinya sendiri. Lantas, apa saja yang perlu diperhatikan saat mengajari anak merapikan tempat tidurnya sendiri? Yang Perlu Diperhatikan Orang Tua saat Ajari Anak Merapikan Tempat TidurIlustrasi anak merapikan tempat tidur. Foto: Odua Images/ShutterstockHal pertama yang bisa orang tua lakukan saat mengajari anak merapikan tempat tidurnya adalah memberikan contoh dengan detail. Ya Moms, cobalah untuk mengajak anak merapikan tempat tidur bersama di pagi hari, seperti yang dijelaskan oleh psikoterapis dan penulis buku 13 Things Strong Kids Do, Amy Morin, LCSW. “Contohnya bisa mencakup semua hal mulai dari menarik seprai hingga mengatur bantal, tergantung seberapa berantakan tempat tidur anak Anda dalam semalam,” kata Amy seperti dikutip dari Very Well Family. Menunjukkan kepada anak tentang setiap step dan memberi tahu bagaimana cara melakukannya akan sangat membantu si kecil memahaminya dengan mudah, Moms. “Anda bisa melakukannya sambil mengatakan hal-hal seperti, pertama, ibu akan menarik seprai dan meluruskannya. Kemudian, ibu akan menarik selimut dan menyelipkannya. Selanjutnya, ibu akan mengatur bantal seperti ini,” lanjut Amy. Ilustrasi kamar anak. Foto: Wuttichai1983/ShutterstockKemudian, bawa anak ke sisi tempat tidur lainnya dan minta ia untuk melakukan hal yang sama. Jika anak terlihat kesulitan, tidak ada salahnya untuk kembali mengulurkan tangan untuk membantunya. Hasilnya mungkin tidak akan serapi yang Anda lakukan, tapi tidak apa-apa, Moms. Ini merupakan tahap belajar si kecil yang perlu Anda hargai. Setelah anak memahami cara-cara dasarnya, biarkan ia mencobanya sendiri esok hari namun tetap dengan pengawasan orang tua. Dengan begitu, perlahan si kecil akan menguasai kemampuan untuk merapikan tempat tidur dan membuat kamarnya jauh lebih nyaman dari sebelumnya. Namun, jangan biarkan anak merasa merapikan tempat tidur adalah tugas tetapi merupakan kewajibannya. Beri tahu anak bahwa ia perlu merawat apa yang dimilikinya, termasuk kamar dan tempat tidur yang ia gunakan setiap harinya. Menurut Amy, menanamkan rasa memiliki akan membuat anak dengan senang hati melakukan rutinitasnya setiap hari. “Ini membuat mereka terbiasa menyelesaikan tugas yang dapat memotivasinya untuk menyelesaikan pekerjaan lainnya,” kata Amy. Ilustrasi anak melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya dengan bantuan orangtua. Foto: iStockKewajiban adalah segala sesuatu yang wajib dilaksanakan setiap orang. Dalam melakukan kewajibannya, seseorang harus memiliki sikap tanggung jawab, yaitu sikap menanggung segala risiko atas perbuatannya. Kewajiban dan tanggung jawab tersebut harus diterapkan setiap individu dalam kehidupan bermasyarakat, tak terkecuali bagi anak. Dalam hal ini, orangtua merupakan sosok penting yang diperlukan bagi tumbuh kembang anak, khususnya saat bersosialisasi. Pasalnya, kewajiban dan tanggung jawab merupakan sikap yang terbentuk seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Agar anak tumbuh dengan baik, orangtua harus mendidik dan menanamkan kedua sikap tersebut sejak dini. Ilustrasi orangtua membimbing anak. Foto: iStockMengutip buku Mengembangkan Tanggung Jawab pada Anak terbitan Kemendikbud (2016), ada beberapa hal yang dapat dilakukan orangtua untuk mengajarkan tentang kewajiban dan sikap bertanggung jawab kepada anak, misalnya:
Namun, perlu dicatat bahwa sebelum itu orangtua juga perlu memastikan terlebih dahulu bahwa mereka sudah memenuhi hak dasar anak, seperti:
Kewajiban dan Tanggung Jawab AnakIlustrasi anak menjalankan kewajiban dan tanggung jawab. Foto: iStockBeberapa contoh kewajiban dan tanggung jawab anak di rumah, yaitu:
|