15 Des, 2020 Sijenius.com – Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman, baik itu suku, adat istiadat, kebudayaan, agama dan lainnya. Indonesia juga dipenuhi oleh beragam kesenian, dan salah satu jenis kesenian tari yang terkenal ialah tari merak. Tari merak diadaptasi dari kehidupan burung merak, yaitu ketika merak jantan ingin memikat hati merak betina.
Tarian ini berasal dari daerah Pasundan Jawa Barat, yang mana tarian ini di ciptakan atas permintaan Soekarno yang menginginkan suatu pertunjukan untuk penyambutan tamu negara. Pada saat itu Indonesia mulai menjadi negara berkembang sehingga banyak tamu-tamu dari luar negeri yang ingin berkunjung dan melakukan kerja sama. Soekarno meminta Raden Tjetjep Somantri untuk menciptakan suatu kesenian yang mampu membuat para tamu negara tersebut terpesona dan terhibur. Ingin tau lebih jauh mengenai tarian ini, mari kita simak penjelasan berikut ini. Daerah Pasundan merupakan daerah asal dari tari merak yang mana pada tahun 1950an seorang koreografer yang bernama Raden Tjetjep Somantri menciptakan gerakan tari merak. Seperti namanya tari merak merupakan gambaran dari kehidupan burung merak. Utamanya tingkah merak jantan ketika ingin memikat hati merak betina. Gerakan dalam tarian ini menggambarkan dengan jelas ketika merak jantan memamerkan keindahan bulu ekornya untuk menarik perhatian merak betina. Gambaran tersebut terlihat dari kostum yang dipakai oleh penari dalam menampilkan tari merak. Warna kostum yang dipakai oleh penari biasanya sesuai degan corak nulu burung merak. Baca Juga: Pengertian Seni Tari, Tujuan, Fungsi, Unsur, Macam Serta Nilai Keindahannya Setiap tarian yang ada pasti memiliki ciri khasnya masing-masing, sama halnya seperti tari merak yang memiliki ciri khas untuk menggambarkan keunikan dari tari ini. Berikut ini ciri-ciri dari tari merak:
Tarian ini sering ditampilkan sebagai tari persembahan atau tarian penyambutan, dan memiliki beberapa fungsi. Berikut ini adalah fungsi tari merak:
Menurut Anis Sujana (2007) dalam lingkup dunia tari, kostum dapat dikatakan sebagai segala sesuatu yang membungkus (menutup) tubuh penari. Pada kesenian tari merak terdapat kostum atau busana yang biasanya digunakan oleh para penari dalam setiap pertunjukan. Bentuk dari kostum disepadankan dengan ragam kostum, misalnya kostum berbentuk celana panjang, baju batuk dan sebagainya. Anis Sujana (2007) menyatakan bahwasanya kostum memiliki bagian-bagiannya sesuai dengan proporsi tubuh, yaitu:
Adapun gerak-gerak yang terdapat pada kesenian tari merak, yaitu:
|