Mengapa tumbuhan memerlukan sinar matahari pada siang hari?

Senin, 10 Agustus 2015 | 14:30 WIB

Hewan harus terus mencari makan, tetapi tumbuhan diam di tempat dan membuat makanannya sendiri. Digunakannya energi cahaya matahari untuk mengubah karbon dioksida dan air dari udara dan tanah menjadi gula. Proses yang disebut fotosintesis ini terjadi di dalam daun. Karbon dioksida memasuki pori daun, yang disebut stoma, sedangkan air diangkut ke daun dari akar. Produk samping fotosintesis adalah oksigen yang dilepas oleh tumbuhan. Hewan harus menghirup oksigen untuk hidup.

Fotosintesis menyediakan semua energi makanan yang diperlukan tetumbuhan untuk tumbuh. Namun, tumbuhan juga memerlukan nutrien lain, seperti fosforus, nitrogen, kalium, dan besi, agar tetap sehat. Tumbuhan memeroleh zat-zat ni dari tanah melalui akarnya.

Fotosintesis

Fotosintesis terjadi dalam dua rangkaian reaksi kimia yang berurutan. Pada rangkaian pertama, yang dikenal sebagai reaksi yang bergantung pada cahaya, klorofil dan pigmen lain menyerap cahaya matahari dan menggunakan tenaga itu untuk menghasilkan molekul adenosina trofosfat (ATP) dan nikotinamida adenina dinukleotida fosfat, koenzim II (NADPH2), yang memindahkan energi.

Reaksi-reaksi kimia ini menyerap air (H2O) dan melepaskan Oksigen (O2). Pada rangkaian kedua, yang disebut reaksi gelap atau reaksi yang tak tergantung pada cahaya, enzim menggunakan simpanan energi dalam ATP dan NADPH2 untuk menggabungkan karbon dioksida (CO2) dengan air guna memproduksi gula.

Kloroplas

Fotosintesis terjadi dalam struktur-struktur berbentuk lensa yang disebut kloroplas. Piringan-piringan tipis, yang disebut tilakoid, tersusun di dalam kloroplas. Bagian-bagian tempat terdapatnya tumpukan tilakoid disebut grana. Reaksi cahaya yang disebut fotosintesis terjadi dalam tilakoid, yang mengandung klorofil dan enzim yang diperlukan untuk membuat ATP dan NADPH2. Molekul zat ini bergerak dari tilakoid ke cairan yang mengelilinginya, yang disebut stroma, tempat terjadinya reaksi gelap. Suatu selaput rangkap membungkus seluruh kloroplas.

Klorofil tampak hijau karena menyerap cahaya. Cahaya matahari merupakan campuran cahaya ungu, biru, hijau, kuning, jingga, dan merah, suatu fakta yang dapat diperagakan dengan melewatkan cahaya matahari melalui prisma. Klorofil menyerap cahaya merah, jingga, dan biru, tetapi membiarkan cahaya hijau lewat, sehingga daun tampak hijau.

Mengangkut Gula

Produk pertama fotosintesis adalah glukosa, yang dengan cepat diubah oleh enzim menjadi pati. Karena tidak dapat larut dalam air, pati membentuk butir-butir simpanan sangat kecil di dalam sel daun. Enzim-enzim lain mengubah pati menjadi sukrosa—gula meja—yang diangkut oleh tumbuhan ke akar, cabang dan bunga, tempat tidak terjadi fotosintesis. Pengangkutan gula terjadi di dalam floem, suatu lapisan jaringan pipa yang terletak tepat di bawha pepagan. Enzim di dalam akar dan buah mengubah sukrosa menjadi pati untuk disimpan. 

Sinar matahari atau radiasi matahari adalah sinar yang berasal dari Matahari. Tanaman menggunakan cahaya matahari untuk berfotosintesis dan membuat makanan. Tanpa cahaya matahari, takkan ada kehidupan di bumi.

Mengapa tumbuhan memerlukan sinar matahari pada siang hari?

Cahaya matahari

Sinar matahari bisa berakibat baik maupun buruk kepada kesehatan seseorang. Dalam terang, tubuh manusia memproduksi vitamin D sendiri. Terlalu lama terpapar sinar matahari bisa menyebabkan kulit terbakar.

Tanaman memerlukan cahaya matahari agar tumbuh hijau. Dengan air tanpa cahaya matahari, tanaman akan tumbuh tinggi dengan cepat, tetapi akan terlihat kuning dan kekurangan air, meskipun saat disentuh, daunnya teraba amat basah.

Mengapa tumbuhan memerlukan sinar matahari pada siang hari?

Artikel bertopik astronomi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sinar_matahari&oldid=20475464"

Fotosintesis terjadi pada tumbuhan. Foto: Freepik.

Fotosintesis berasal dari dua kata, photo yang artinya cahaya dan synthesis yang artinya proses pembuatan dengan menggunakan zat hara. Di muka bumi, hanya ada beberapa makhluk hidup yang dapat melakukan fotosintesis. Di antaranya adalah tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri.

Mengutip dari Live Science, fotosintesis adalah pembuatan makanan oleh tumbuhan hijau melalui proses biokimia pada klorofil dengan bantuan sinar matahari. Tumbuhan memerlukan sinar matahari untuk melakukan fotosintesis agar kebutuhan nutrisinya dapat terpenuhi.

Tumbuhan hijau dikategorikan sebagai organisme autotrof karena dapat memasak makanannya sendiri. Fotosintesis tak hanya penting untuk tumbuhan, namun juga untuk makhluk hidup lain. Itu karena proses fotosintesis menghasilkan zat makanan berupa glukosa yang menjadi sumber makanan bagi hewan dan tumbuhan lainnya.

Lalu seperti apa proses fotosintesis pada tumbuhan dan faktor apa saja yang ikut mempengaruhinya? Simak penjelasannya berikut ini.

Proses Fotosintesis. Foto: Freepik.

Berikut tahapan-tahapan yang dilakukan oleh tumbuhan pada saat melakukan proses fotosintesis.

  • Fotosintesis berawal dari karbon dioksida yang diambil dari mulut daun pada saat malam hari.

  • Selanjutnya, tumbuhan akan mengambil air dari dalam tanah dengan menggunakan akar yang dibawa oleh sistem transportasi pada tumbuhan. Sistem transportasi yang membawa air tersebut bernama xylem dan floem.

  • Jika cahaya matahari sudah tersedia, maka klorofil tumbuhan akan langsung menyerap cahaya matahari tersebut sebagai energi utama dalam pembuatan glukosa.

  • Selanjutnya, glukosa akan langsung diolah ke dalam bentuk protein, lemak, dan juga zat-zat yang lainnya.

Tumbuhan mengalami Fotosintesis dibantu sinar matahari. Foto: Freepik

Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Fotosintesis

Ada beberapa faktor, baik internal maupun eksternal, yang dapat mempengaruhi keberhasilan proses fotosintesis.

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari tumbuhan yang akan melakukan fotosintesis. Hal ini meliputi usia daun, kelengkapan organ tumbuhan, jumlah daun, dan translokasi karbohidrat.

Ketersediaan air yang ada di dalam tanah sangat mempengaruhi hasil yang akan didapatkan dari proses fotosintesis. Semakin banyak kandungan air yang ada di dalam tanah, maka semakin besar pula hasil yang akan didapatkan dari proses fotosintesis.

Fotosintesis sangat bergantung terhadap kinerja enzim. Enzim dapat bekerja secara optimal pada suhu 23-30 derajat celcius. Apabila suhu yang tersedia sampai minus 5 derajat celcius atau bahkan melebihi 50 derajat celcius, proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan tak akan berjalan secara maksimal.

• Kandungan Karbon Dioksida (CO2)

Agar tumbuhan dapat melakukan fotosintesis, tumbuhan sangat membutuhkan kandungan karbon dioksida. Tumbuhan harus menyerap minimal 0.03 persen karbon dioksida dari jumlah yang ada. Semakin banyak kandungan karbon dioksida yang diserap oleh tumbuhan, semakin baik pula hasil yang diperoleh oleh tumbuhan dari proses fotosintesis itu sendiri.

Tumbuhan juga memerlukan kandungan oksigen sebagai energi selama proses fotosintesis berlangsung. Jika kandungan oksigen yang ada di sekitar terbilang sangat rendah, hasil yang akan didapatkan tidak akan sempurna. Hal ini disebabkan karena kandungan oksigen yang sangat sedikit dapat menghambat sistem respirasi yang ada pada tumbuhan.