Mengapa keluarga menjadi tempat pertama dan utama bagi pembentukan kehidupan manusia?


Mengapa keluarga menjadi tempat pertama dan utama bagi pembentukan kehidupan manusia?


Keluarga merupakan lingkungan yang paling utama dalam kehidupan seorang anak. Pendidikan anak bukan berarti dimulai saat anak dimasukan ke sekolah, akan tetapi dimulai sejak ia lahir. Dimana rumah adalah sebagai sekolah pertama bagi anak. Rumah adalah suatu bangunan yang dijadikan sebagai tempat tinggal dalam jangka waktu tertentu dalam kehidupan manusia. Rumah harus menjamin kepentingan keluarga yaitu untuk tumbuh, berkembang, bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, dan lebih dari itu  rumah harus memberi ketenangan, kebahagiaan dan kenyamanan pada segala peristiwa kehidupannya.

Sudah saatnya bagi masyarakat untuk mengubah pola pikir mereka terhadap pendidikan anaknya. Bukan hanya rumah yang menjadi tempat perlindungan dari panas dan hujan saja tetapi rumah sebagai sekolah pertama bukan berarti rumah yang memiliki banyak peraturan dan mengikat secara formal, akan tetapi rumah yang memiliki rasa kedamaian dan banyak pengetahuan didalamnya. 

Orang tua juga harus menempatkan diri mereka sebagai guru utama bagi anaknya. Bukan hanya sebagai seorang yang selalu memberi penilaian kepada anaknya terhadap segala hal. Akan tetapi  menjadikan diri mereka sebagai panutan serta pembimbing yang baik bagi anaknya. Dan juga menjadikan diri mereka sebagai sahabat yang baik bagi anaknya. Yang mengetahui segala aktifitas serta perasaan yang sedang dialami anaknya.

Untuk itu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mendidik anaknya. Pertama, Memberi Teladan Bukan Sekadar Contoh. Jika menginginkan anaknya baik dan saleh, maka sudah seharusnya orang tua mencontohkan sikap terbaik di depan anak-anaknya, karena bagaimanapun sikap anak tidak akan jauh dari apa yang ia lihat dari lingkungan sekitarnya. Maka dalam hal ini orang tua tidak cukup hanya memberikan contoh tetapi ia harus menjadi teladan bagi anaknya. Memberi keteladanan berarti melakukan hal tersebut setiap waktu, bukan hanya memberitahu, mengajarkan dan memberinya contoh sampai bisa lantas dibiarkan. Learn to know, learn to do, learn to be.

Kedua, Membentuk Karakter Bertanggung Jawab dengan Penugasan. Sebagian orang tua mungkin menganggap kasihan dan tidak tega jika anaknya diberi tugas untuk mengerjakan pekerjaan rumah, dan akhirnya ia akan menjadi anak manja dan malas bekerja. Memberikan kasih sayang bukan hanya dengan memanjakan, memberinya tugas juga bagian dari kepedulian orang tua terhadap anaknya agar ia terbiasa bertanggung jawab atas segala hal. Oleh karena itu, sebaiknya orang tua membiasakan memberi tugas ringan sebagai edukasi bagi anak. Contohnya, membiasakannya merapihkan mainan setelah digunakan.

Ketiga, Nasihat, Pelita dalam Gulita. Pemberian nasihat kepada anak baik secara langsung maupun tidak langsung sangat diperlukan dalam proses pendidikan, Nasihat bisa dijadikan sebagai pengingat dan juga tuntunan hidup. Maka sudah seharusnya orang tua menasihati anak-anaknya tanpa bosan dan tanpa lelah.

Keempat, Hadiah atas Keberhasilan dan Hukuman atas Kesalahan. Memberikan hadiah saat anak berhasil dan memberi hukuman ketika anak salah juga menjadi salah satu metode yang bisa diterapkan dalam mendidik anak. Hadiah tersebut bisa berupa pujian ataupun benda yang bermanfaat sesuai kebutuhan dan kesukaan anak. Adapun hukuman yang dimaksud adalah hukuman yang mendidik seperti memberi tugas, beban kerja, atau megurangi uang jajan. Kedua hal tersebut bisa memotivasi anak agar selalu berbuat baik dan juga berhati-hati dalam bertindak agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Share This Post To :

Kembali ke Atas



Berita Lainnya :




Komentar :

Mengapa keluarga menjadi tempat pertama dan utama bagi pembentukan kehidupan manusia?
Pengirim : iqezepuvud -
Mengapa keluarga menjadi tempat pertama dan utama bagi pembentukan kehidupan manusia?
 []  Tanggal : 27/02/2022

<a href=http://slkjfdf.net/>Uaxala</a> <a href="http://slkjfdf.net/">Ajafonew</a> dex.qfvq.mihayatulislam.sch.id.igw.xn http://slkjfdf.net/


Mengapa keluarga menjadi tempat pertama dan utama bagi pembentukan kehidupan manusia?
Pengirim : eesitej -
Mengapa keluarga menjadi tempat pertama dan utama bagi pembentukan kehidupan manusia?
 []  Tanggal : 21/02/2022

<a href=http://slkjfdf.net/>Iadede</a> <a href="http://slkjfdf.net/">Awekehim</a> hoj.qlwb.mihayatulislam.sch.id.upt.ig http://slkjfdf.net/


Mengapa keluarga menjadi tempat pertama dan utama bagi pembentukan kehidupan manusia?
Pengirim : gavidexonud -
Mengapa keluarga menjadi tempat pertama dan utama bagi pembentukan kehidupan manusia?
 []  Tanggal : 21/02/2022

<a href=http://slkjfdf.net/>Ubuyogu</a> <a href="http://slkjfdf.net/">Imalomg</a> rfs.drxi.mihayatulislam.sch.id.vln.js http://slkjfdf.net/

   Kembali ke Atas

Mengapa keluarga menjadi tempat pertama dan utama bagi pembentukan kehidupan manusia?

Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial pada acara Peringatan Hari Keluarga Nasional ke - 24 tingkat Kota Bandung dan Pencanangan Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan tahun 2017 di Hotel Grand Asrilia, Minggu 8 Oktober 2017.

BANDUNG, (PR).- Keluarga merupakan komunitas terkecil dari masyarakat yang berperan sebagai tempat pendidikan pertama dan paling utama bagi anak-anak. Dari keluarga, seorang anak mulai menerima pelajaran etika, moralitas dan nilai nilai kehidupan lainnya yang cenderung selalu diingat dibanding lembaga-lembaga pendidikan formal. 

Hal tersebut dikemukakan oleh Wakil Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, pada acara Peringatan Hari Keluarga Nasional ke - 24 tingkat Kota Bandung dan Pencanangan Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan tahun 2017 di Hotel Grand Asrilia, Minggu 8 Oktober 2017. 

Lanjutnya, sebagai orang tua harus mampu memberikan edukasi dan bimbingan yang baik agar pola pikir maupun tingkah laku anak anak menjadi baik. Maka tempat yang paling tepat untuk mendidik yaitu dalam keluarga. "Oleh karena itu peringatan Harganas menjadi momentum refleksi diri terhadap apa yang telah, sedang maupun akan dilakukan terhadap keluarga, khususnya dalam menguatkan ketahanan keluarga," jelasnya. 

Ditambahkan Oded, salah satu kokohnya keluarga yaitu intelektual nya terjaga, asupan gizinya baik dan terjaga kualitasnya pendidikan. "Insyaallah jika kita sehat dan berintelektual maka Ketahanan keluarga akan kuat, bisa yang terpenting sebagai orang tua mampu mengedukasi sebaik mungkin," tuturnya. 

Menurut Oded, ketahan negara akan berhasil ketika mulai dibangun dari keluarga.  Jadi keluarga kita harus dibangun sebagai bukti fundamental, pondasi pembangunan sebuah bangsa adanya di keluarga." jelasnya. Oded berharap dalam rangka peringatan Harganas, bisa menginspirasi untuk meningkatkan kualitas keluarga yang pada hakekatnya bisa meningkatkan kualitas kehidupan bermasyarakat berbangsa dan negara.  "Saya harap kegiatan ini bisa memberikan edukasi bahwa keluarga merupakan kelompok penting dan dasar dalam pendidikan anak."ujarnya. 

Berawal dari keluarga

Sementara itu menurut Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Bandung, Edi Marwoto, menyampaikan, keluarga maupun menguatkan kehidupan ekonomi dan aspek aspek kehidupan lainnya. Itulah sebabnya pembangunan bangsa harus berawal dari keluarga. Sekurang-kurangnya melalui penciptaan iklim kehidupan yang membuktikan kreativitas dan inovasi tumbuh dengan baik. 

"Maka dari itu kegiatan ini bermaksud untuk meningkatkan komitmen dan dukungan terhadap pembangunan bidang kependudukan keluarga berencana dan pembangunan keluarga di kota Bandung."ujarnya. 

Ditambahkan Edi, kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan peran serta seluruh stakeholder mitra kerja dan masyarakat dalam pelaksanaan program pembangunan pertahanan meningkatkan penentuan melalui pelaksanaan delapan fungsi keluarga sebagai dasar ketahanan dan kesejahteraan keluarga. 

Adapun 8 fungsi keluarga diantaranya agama, pendidikan, sosial, ekonomi, kesehatan, lingkungan, perlindungan dan kasih sayang.  "Diharapkan fungsi tersebut bisa berjalan di setiap keluarga dan bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari hari,"pungkas Edi. 


Page 2

Mengapa keluarga menjadi tempat pertama dan utama bagi pembentukan kehidupan manusia?

Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial pada acara Peringatan Hari Keluarga Nasional ke - 24 tingkat Kota Bandung dan Pencanangan Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan tahun 2017 di Hotel Grand Asrilia, Minggu 8 Oktober 2017.

Dokumentasi Pribadi

Lina Handayani

Mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan 

UNISNU Jepara

Pendidikan keluarga dipandang sebagai pendidikan pertama dan utama. Dikatakan pendidikan pertama karena bayi atau anak itu pertama kali berkenalan dengan lingkungan serta mendapat pembinaan pada keluarga. 

Pendidikan pertama ini dapat dipandang sebagai peletak fondasi pengembangan-pengembangan berikutnya. Pendidik perlu bertindak secara hati-hati pada pendidikan pertama ini. Kalau tidak, bisa memberikan dampak yang kurang baik pada perkembangan-perkembangan berikutnya.

Karena sifat pekanya perkembangan-perkembangan pada awal ini membuat pendidikan ini dikatakan sebagai pendidikan yang utama. Kepekaan perkembangan-perkembangan awal ini tidak hanya menyangkut psikologi, tetapi juga fisiologi. 

Dengan kata lain pertumbuhan jasmani pada fase-fase awal ini juga sangat peka. Memang pertumbuhan jasmani dan perkembangan jiwa anak-anak berkaitan satu dengan yang lain. Kalau dalam kedokteran ada dalil yang mengatakan kualitas makanan yang diberikan kepada anak balita akan menentukan kualitas kecerdasan atau kemampuan mereka kelak, maka dalam pendidikan ada konsep yang mengatakan bagaimana perlakuan terhadap anak 4 tahun ke bawah seperti itulah jadinya anak itu setelah dewasa. 

Dari dalil itu muncul himbauan agar keluarga member makanan bergizi kepada anak balita agar otaknya tumbuh dengan sempurna. Begitu pula konsep di atas membuat para orang tua memperlakukan anak-anak kecil itu dengan baik, penuh kasih saying agar anak itu menjadi orang yang berguna kelak.

Namun informasi yang diterima oleh orang tua berat sebelah. Informasi tentang pentingnya memberikan makanan bergizi kepada balita lebih banyak diterima dibandingkan dengan informasi tentang pentingnya memperlakukan anak-anak dengan baik. Buktinya kini semakin banyak anak sehat dan cerdas, tetapi masih banyak sekali anak-anak nakal yang membuat berbagai kerusuhan. Kenakalan ini sebagian besar disebabkan oleh perlakuan lingkungan yang tidak benar, antara lain terlalu keras atau disiplin kaku, kurang diperhatikan, kurang kasih sayang, terlalu diberi kebebasan, dan sebagainya.

Kenyataan di atas tampaknya bertalian dengan kurang intensifnya pengembangan pendidikan keluarga itu sendiri. Pendidikan keluarga, memang belum ditangani seperti pada pendidikan jalur sekolah. 

Sehingga masuk akal kalau sebagian besar keluarga tidak paham tentang cara mendidik anak-anak dengan benar. Walaupun isi pendidikan itu sebagian besar ditekankan pada pengembangan afeksi, seperti kerajinan, kejujuran, kesetiaan, toleransi, disiplin, gotong royong, keimanan, ketakwaan, menghormati orang tua, bisa berterima kasih, suka menolong, dan sebagainya. 


Page 2

Lina Handayani

Mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan 

UNISNU Jepara

Pendidikan keluarga dipandang sebagai pendidikan pertama dan utama. Dikatakan pendidikan pertama karena bayi atau anak itu pertama kali berkenalan dengan lingkungan serta mendapat pembinaan pada keluarga. 

Pendidikan pertama ini dapat dipandang sebagai peletak fondasi pengembangan-pengembangan berikutnya. Pendidik perlu bertindak secara hati-hati pada pendidikan pertama ini. Kalau tidak, bisa memberikan dampak yang kurang baik pada perkembangan-perkembangan berikutnya.

Karena sifat pekanya perkembangan-perkembangan pada awal ini membuat pendidikan ini dikatakan sebagai pendidikan yang utama. Kepekaan perkembangan-perkembangan awal ini tidak hanya menyangkut psikologi, tetapi juga fisiologi. 

Dengan kata lain pertumbuhan jasmani pada fase-fase awal ini juga sangat peka. Memang pertumbuhan jasmani dan perkembangan jiwa anak-anak berkaitan satu dengan yang lain. Kalau dalam kedokteran ada dalil yang mengatakan kualitas makanan yang diberikan kepada anak balita akan menentukan kualitas kecerdasan atau kemampuan mereka kelak, maka dalam pendidikan ada konsep yang mengatakan bagaimana perlakuan terhadap anak 4 tahun ke bawah seperti itulah jadinya anak itu setelah dewasa. 

Dari dalil itu muncul himbauan agar keluarga member makanan bergizi kepada anak balita agar otaknya tumbuh dengan sempurna. Begitu pula konsep di atas membuat para orang tua memperlakukan anak-anak kecil itu dengan baik, penuh kasih saying agar anak itu menjadi orang yang berguna kelak.

Namun informasi yang diterima oleh orang tua berat sebelah. Informasi tentang pentingnya memberikan makanan bergizi kepada balita lebih banyak diterima dibandingkan dengan informasi tentang pentingnya memperlakukan anak-anak dengan baik. Buktinya kini semakin banyak anak sehat dan cerdas, tetapi masih banyak sekali anak-anak nakal yang membuat berbagai kerusuhan. Kenakalan ini sebagian besar disebabkan oleh perlakuan lingkungan yang tidak benar, antara lain terlalu keras atau disiplin kaku, kurang diperhatikan, kurang kasih sayang, terlalu diberi kebebasan, dan sebagainya.

Kenyataan di atas tampaknya bertalian dengan kurang intensifnya pengembangan pendidikan keluarga itu sendiri. Pendidikan keluarga, memang belum ditangani seperti pada pendidikan jalur sekolah. 

Sehingga masuk akal kalau sebagian besar keluarga tidak paham tentang cara mendidik anak-anak dengan benar. Walaupun isi pendidikan itu sebagian besar ditekankan pada pengembangan afeksi, seperti kerajinan, kejujuran, kesetiaan, toleransi, disiplin, gotong royong, keimanan, ketakwaan, menghormati orang tua, bisa berterima kasih, suka menolong, dan sebagainya. 


Mengapa keluarga menjadi tempat pertama dan utama bagi pembentukan kehidupan manusia?

Lihat Humaniora Selengkapnya


Page 3

Lina Handayani

Mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan 

UNISNU Jepara

Pendidikan keluarga dipandang sebagai pendidikan pertama dan utama. Dikatakan pendidikan pertama karena bayi atau anak itu pertama kali berkenalan dengan lingkungan serta mendapat pembinaan pada keluarga. 

Pendidikan pertama ini dapat dipandang sebagai peletak fondasi pengembangan-pengembangan berikutnya. Pendidik perlu bertindak secara hati-hati pada pendidikan pertama ini. Kalau tidak, bisa memberikan dampak yang kurang baik pada perkembangan-perkembangan berikutnya.

Karena sifat pekanya perkembangan-perkembangan pada awal ini membuat pendidikan ini dikatakan sebagai pendidikan yang utama. Kepekaan perkembangan-perkembangan awal ini tidak hanya menyangkut psikologi, tetapi juga fisiologi. 

Dengan kata lain pertumbuhan jasmani pada fase-fase awal ini juga sangat peka. Memang pertumbuhan jasmani dan perkembangan jiwa anak-anak berkaitan satu dengan yang lain. Kalau dalam kedokteran ada dalil yang mengatakan kualitas makanan yang diberikan kepada anak balita akan menentukan kualitas kecerdasan atau kemampuan mereka kelak, maka dalam pendidikan ada konsep yang mengatakan bagaimana perlakuan terhadap anak 4 tahun ke bawah seperti itulah jadinya anak itu setelah dewasa. 

Dari dalil itu muncul himbauan agar keluarga member makanan bergizi kepada anak balita agar otaknya tumbuh dengan sempurna. Begitu pula konsep di atas membuat para orang tua memperlakukan anak-anak kecil itu dengan baik, penuh kasih saying agar anak itu menjadi orang yang berguna kelak.

Namun informasi yang diterima oleh orang tua berat sebelah. Informasi tentang pentingnya memberikan makanan bergizi kepada balita lebih banyak diterima dibandingkan dengan informasi tentang pentingnya memperlakukan anak-anak dengan baik. Buktinya kini semakin banyak anak sehat dan cerdas, tetapi masih banyak sekali anak-anak nakal yang membuat berbagai kerusuhan. Kenakalan ini sebagian besar disebabkan oleh perlakuan lingkungan yang tidak benar, antara lain terlalu keras atau disiplin kaku, kurang diperhatikan, kurang kasih sayang, terlalu diberi kebebasan, dan sebagainya.

Kenyataan di atas tampaknya bertalian dengan kurang intensifnya pengembangan pendidikan keluarga itu sendiri. Pendidikan keluarga, memang belum ditangani seperti pada pendidikan jalur sekolah. 

Sehingga masuk akal kalau sebagian besar keluarga tidak paham tentang cara mendidik anak-anak dengan benar. Walaupun isi pendidikan itu sebagian besar ditekankan pada pengembangan afeksi, seperti kerajinan, kejujuran, kesetiaan, toleransi, disiplin, gotong royong, keimanan, ketakwaan, menghormati orang tua, bisa berterima kasih, suka menolong, dan sebagainya. 


Mengapa keluarga menjadi tempat pertama dan utama bagi pembentukan kehidupan manusia?

Lihat Humaniora Selengkapnya


Page 4

Lina Handayani

Mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan 

UNISNU Jepara

Pendidikan keluarga dipandang sebagai pendidikan pertama dan utama. Dikatakan pendidikan pertama karena bayi atau anak itu pertama kali berkenalan dengan lingkungan serta mendapat pembinaan pada keluarga. 

Pendidikan pertama ini dapat dipandang sebagai peletak fondasi pengembangan-pengembangan berikutnya. Pendidik perlu bertindak secara hati-hati pada pendidikan pertama ini. Kalau tidak, bisa memberikan dampak yang kurang baik pada perkembangan-perkembangan berikutnya.

Karena sifat pekanya perkembangan-perkembangan pada awal ini membuat pendidikan ini dikatakan sebagai pendidikan yang utama. Kepekaan perkembangan-perkembangan awal ini tidak hanya menyangkut psikologi, tetapi juga fisiologi. 

Dengan kata lain pertumbuhan jasmani pada fase-fase awal ini juga sangat peka. Memang pertumbuhan jasmani dan perkembangan jiwa anak-anak berkaitan satu dengan yang lain. Kalau dalam kedokteran ada dalil yang mengatakan kualitas makanan yang diberikan kepada anak balita akan menentukan kualitas kecerdasan atau kemampuan mereka kelak, maka dalam pendidikan ada konsep yang mengatakan bagaimana perlakuan terhadap anak 4 tahun ke bawah seperti itulah jadinya anak itu setelah dewasa. 

Dari dalil itu muncul himbauan agar keluarga member makanan bergizi kepada anak balita agar otaknya tumbuh dengan sempurna. Begitu pula konsep di atas membuat para orang tua memperlakukan anak-anak kecil itu dengan baik, penuh kasih saying agar anak itu menjadi orang yang berguna kelak.

Namun informasi yang diterima oleh orang tua berat sebelah. Informasi tentang pentingnya memberikan makanan bergizi kepada balita lebih banyak diterima dibandingkan dengan informasi tentang pentingnya memperlakukan anak-anak dengan baik. Buktinya kini semakin banyak anak sehat dan cerdas, tetapi masih banyak sekali anak-anak nakal yang membuat berbagai kerusuhan. Kenakalan ini sebagian besar disebabkan oleh perlakuan lingkungan yang tidak benar, antara lain terlalu keras atau disiplin kaku, kurang diperhatikan, kurang kasih sayang, terlalu diberi kebebasan, dan sebagainya.

Kenyataan di atas tampaknya bertalian dengan kurang intensifnya pengembangan pendidikan keluarga itu sendiri. Pendidikan keluarga, memang belum ditangani seperti pada pendidikan jalur sekolah. 

Sehingga masuk akal kalau sebagian besar keluarga tidak paham tentang cara mendidik anak-anak dengan benar. Walaupun isi pendidikan itu sebagian besar ditekankan pada pengembangan afeksi, seperti kerajinan, kejujuran, kesetiaan, toleransi, disiplin, gotong royong, keimanan, ketakwaan, menghormati orang tua, bisa berterima kasih, suka menolong, dan sebagainya. 


Mengapa keluarga menjadi tempat pertama dan utama bagi pembentukan kehidupan manusia?

Lihat Humaniora Selengkapnya