Mengapa keluarga disebut sarana pertama dalam proses pewarisan budaya

Pewarisan dan Adaptasi Budaya Macam - Macam Sarana Pewarisan  Budaya  - Pewarisan Budaya Budaya diwariskan dari generasi ke generasi yang satu kepada generasi berikutnya. Pewarisan tersebut dilakukan melalui suatu proses belajar yang disebut sosialisasi dan ekulturasi. Proses sosialisasi atau prose "pemasyarakatan " biasa dipelajari dalam sosiologi, adalah suatu proses panjang semenjak seorang individu dilahirkan sampai akhir hayatnya. Dalam proses panjang tersebut, seorang individu akan belajar menyatukan dirinya (menginternalisasikan) dengan lingkungan masyarakatnya. Ia akan belajar menghayati dan melaksanakan adat - istiadat, aturan - aturan dan tindakan sosial yang umum berlaku dalam kehidupan masyarakatnya. Proses enkulturasi atau proses "pembudayaan" biasa, dipelajari dalam antropologi, adalah proses panjang semenjak seorang individu dilahirkan sampai akhir hayatnya. Dalam proses panjang tersebut, seorang individu akan belajar menyatukan dirinya (menginternalisasikan) dengan lingkungan budayanya. Ia akan belajar menyesuaikan pola pikir serta sikapnya terhadap adat istiadat, sistem norma, serta aturan - aturan yang berlaku dalam lingkungan budayanya.

1. Sarana Pewarisan BudayaPewarisan budaya (transmission of culture) berlangsung sepanjang masa, selama masyarakat pendukung budaya yang bersangkutan tidak punah. Prosesnya berjalan dari generasi ke generasi yang satu ke generasi berikutnya secara berkesinambungan. Pewarisan budaya berlangsung melalui berbagai sarana, antara lain melalui sarana berikut ini.

a. Keluarga

Lingkungan sosial yang pertama dikenal individu sejak lahir adalah keluarga. Ibu, ayah dan anggota keluarga lainya  merupakan lingkungan sosial yang secara langsung berhubungan dengan individu. Sosialisasi yang dialami individu secara intensif berlangsung dalam keluarga. Pengenalan nilai, norma dan kebiasaan untuk pertama kali diterima dari keluarga. Pengaruh sosialisasi dan enkulturasi yang berasal dari keluarga sangat besar pengaruhnya bagi pembentukan dan perkembangan kepribadian individu. Kebiasaan - kebiasaan yang positif dan negatif yang berlangsung lama dan terbuka dalam lingkungan keluarga dapat tertanam secara kuat pada kepribadian seseorang. Kebiasaan tidur teratur, kebiasaan menggosok gigi, kebiasaan menyisir rambut, dan kebiasaan berpakaian rapi yang dapat terbawa dalam kepribadian seseorang berlangsung dalam keluarga. SElanjutnya, keadaan keluarga sebagai suatu bentuk lingkungan sosial, termasuk besar kecilnya keluarga dan keharmonisan keluarga sangat mempengaruhi pembentukan dan perkembangan pribadian anak. Keluarga sangat berperan dalam menanamkan disiplin, nilai, norma dan kebiasaan dasar. Fungsi keluarga sebagai sarana pewarisan budaya dapat berkurang. Hal itu terjadi apabila hubungan orang tua dan anak tidak lagi mendalam karena berbagai tuntutan dan kebutuhan hidup. Peranan keluarga dalam pembinaan kepribadian anak menjadi sangat mundur.

Tugas keluarga memberikan dasar pendidikan dan kebiasaan menjadi sangat dangkal. Akibatnya perkembangan kepribadian anak cenderung lebih terpengaruh oleh hal - hal yang berasal dari luar keluarga, yang biasanya cenderung ke hal - hal yang negatif. 


b.Masyarakat Setelah melalui lingkungan keluarga, seorang individu akan melanjutkan tahapan sosialisasi melalui lingkungan masyarakat sekitarnya. Tentu saja tahapan sosialisasi itu bermula dari lingkungan masyarakat sekitarnya yang paling kecil, berlanjut sampai kepada lingkungan yang paing besar. Lingkungan masyarakat yang paling kecil dimulai dari lingkungan teman sepermainan. Seorang anak akan mengenal bukan hanya teman - teman sepermainanya, tetapi ia pun akan bersosialisasi untuk mengenal aturan - aturan main. Ia akan mempelajari berbagai sistem permainan serta belajar dan berlatih untuk menjadi pemain yang disegani oleh teman - temanya. Dalam kesempatan semacam ini, ia akan mulai mempelajari berbagai sistem nilai dan norma permainan. Norma itu antara lain mana yang baik yang menjadi acuan permainan, mana pula yang buruk atau curang sehingga harus dihindarkan. Setelah agak dewasa, seorang anak akan mengenal lingkungan masyarakatnya yang lebih luas. Mulai dari lingkungan RT, RW, Kelurahan sampai dengan lingkungan kotanya. Pada kesempatan ini, seorang anak akan dapat mengenal berbagai sistem nilai dan norma kemasyarakatan yang lebih luas, Ia akan mengenal berbagai sikap kepribadian yang menjadi karakteristik suku bangsanya, bahkan karakteristik bangsanya.

c. Organisasi - Organisasi Sosial

  1. Sekolah

Sekolah merupakan sarana sosialisasi yang sangat efektif bagi seorang individu. Mulai dari jenjang taman kanak - kanan sampai keperguruan tinggi, tersedia sarana dan prasarana pendidikan yang dapat difungsikan sebagai media sosialisasi. Melalui sekolah, seorang individu akan belajar mengenal berbagai pengetahuan dan ketrampilan sebagai bekal hidupnya kelak. Melalui sekolah, ia pun belajar untuk mengenal berbagai aturan dan disiplin yang  berisi nilai perilaku uang menjadi tuntutan hidupnya. Melalui sekolah pula, setiap individu akan mengenal kesetiakawanan sosial, saling mencintai antar sesamanya, serta mencintai bangsa dan negaranya.

2. Perkumpulan atau Asosiasi

Perkumpulan atau asosiasi terdiri dari sekelompok individu yang terikat satu sama lain oleh suatu aturan bersama untuk mencapai suatu kepentingan bersama. Kepentungan itu tentu saja sangat beraneka  ragam sehingga perkumpulan itu beraneka ragam pula jensinya. Ada yang bergerak di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, kesenian, keolahragaan, keagamaan dan lain sebagainya. Melalui perkumpulan - perkumpulan ini, setiap anggotanya akan saling bersosialisasi . Sosialisasi bertujuan agar kepentingan yang ingin dicapai dapat direalisasikan secara berdaya guna dan berhasil guna.

3. Lembaga - lembaga Pemerintahan


Lembaga - lembaga pemerintahan merupakan sarana sosialisasi bagi setiap individu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Mulai dari lembaga pemerintahan di tingkat kelurahan sampai tingkat departemen, setiap individu diharapkan menyelaraskan dirinya untuk bersosialisasi sebagai warga masyarakat dan warga negara yang baik. 


d.Media MassaMedia massa merupakan sarana sosialisasi yang paling efisien dan efektif. Koran, majalah, radio, film, televisi dan media elektronik lainya sudah begitu meluas pemakaianya dalam kehidupan masyarakat. Media massa selain berfungsi sebagai sarana pendididkan, juga berfungsi sebagai sarana hiburan, informasi dan komunikasi.

Selain jenis - jenis media seperti yang disebutkan di atas, kini dikenal media massa dalam bentuk media komunikasi seperti telepon, internet bahkan komputer modern. Melalui sarana ini, proses komunikasi dapat mendunia sebagai perwujudan  dan arus globalisasi.

Aspek - Aspek Budaya 5 Substansi Utama Budaya - Ada lima isi atau substansi utama budaya, yaitu sebagai berikut : a. Sistem Pengetahuan Salah satu upayamanusia untuk mempertahankan dan mengembangkan budayany adalah kemampuanya untuk mengembangkan sistem pengetahuan. Melalui sistem pengetahuan, manusia mampu beradaptasi untuk menyesuaikan hidupnya dengan alam sekitarnya. Di samping itu, melalui sistem pengetahuan, manusia juga mampu meningkatkan produktivitas kebutuhan hidupnya. Pengetahuan manusia tentang flora dan fauna dapat membantu upaya manusia untuk mengembangkan produktivitas dibidang perburuan, penangkapan ikan, peternakan dan pertanian. Pengetahuan manusia tentang pengobatan tradisional melalui dukun atau tabib membantu upaya manusia mengobati dan menyembuhkan berbagai penyakit atau luka akibat kecelakaan dan peperangan, misalnya. Sejarah persebaran nenek moyang bangsa Indonesia yang disebut rumpun bangsa Austronesia telah membuktikan bahwa mereka menguasai teknologi tr

Penelitian Etnografi Metode Observasi dan Macam - Macam Metode Observasi - Etnografi berasal dari kata "Ethno" yang berarti bangsa atau suku bangsa dan "graphy" yang berarti tulisan. Jadi, etnografi adalah tulisan atau deskripsi mengenai kehidupan sosial dan budaya suatu suku bangsa atau kelompok masyarakat tertentu. Spreadly menyatakan bahwa etnografi adlah kegiatan menguraikan dan menjelaskan suatu kebudayaan. Adapun Spindler menyatakan bahwa etnografi adalah kegiatan antropologi di lapangan. Lebih lanjut Spindler menyatakan, bahwa apabil ada seorang antropolog tidak memiliki pengalaman lapangan, ibarat seorang ahli bedah tidak memiliki pengalaman membedah. ' Berdasarkan pernyataan kedua paka antropologi tersebut dapat disimpulkan , bahwa etnografi bukan sekedar mengumpulkan data tentang orang atau kebudayaan. Lebih dari itu, etnografi berupaya menggali kebudayaan sekelompok masyarakat secara keseluruhan. Penelitian atau kajian etnografi bersifat holistik at

Penelitian Etnografi Indonesia Metode Wawancara Teknik, Persiapan dan Pencatatan Dalam Wawancara - Metode wawancara atau interview dipakai untuk memperoleh data atau keterangan lebih jauh selain data - data yang diperoleh melalui metode observasi. Oleh sebab itu, untuk memperoleh tanggapan yang dikehendaki, wawancara harus dilakukan dengan teknik - teknik tertentu. Hal ini dimaksudkan agar hasil penelitian diperoleh berdasarkan data dan fakta yang akurat, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif.  Metoder wawancara dilaksanakan melalui dua cara yaitu wawancara berencana dan tanpa rencana. 1. Wawancara berencana. Wawancara berenca dilaksanakan melalui teknik - teknik tertentu. Teknik tersebut antara lain menyusun sejumlah pertanyaan sedemikian rupa dalam bentuk questionar atau angket.  2. Wawancara tanpa rencana. Wawancara tanpa rencana seperti yang digunakan dalam teknik questioner atau angket. Wawancara ini dilaksanakan untuk memperoleh tanggapan yang cukup luas menya