Mengapa keluarga dikatakan agen pertama dalam sosialisasi politik

F. Winarni winarni



Potensi wanita Indonesia dalam kegiatan politik sangatlah besar dan merupakan aset bangsa yang tak ternilai harganya. Oleh karena itu perlu dibina, dikembangkan dan diberi kesempatan yang sama dengan laki-Iaki sebagai subyek dan obyek pembangunan. Peningkatan partisipasi politik wan ita dapat diupayakan melalui pemanfaatan peluang yang ada, baik yang sudah diatur dalam GBHN maupun lembaga-Iembaga tingkat internasional yang menangani masalah wanita. Disamping itu perlu adanya redefinisi, reorientasi, dan sosialisasi politik agar lebih kondusif bagi pembinaan wanita dalam meningkatkan partisipasi politiknya pada khususnya dan semua warga negara pada umumnya. Keluarga yang karena fungsi-fungsinya mempunyai peran penting sebagai agen sosialisasi politik bagi induvidu khususnya wanita untuk menanamkan nilaiĀ­nilai, sikap-sikap politik, orientasi politiknya baik secara langsung maupun tidak langsung. Proses sosialisasi politik dalam keluarga dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi kognitig, afektif dan evaluatif. Besarnya peran keluarga dalam pelaksanaan sosialisasi politik sangat tergantung pada tingkat intensitas interaksi antara induvidu dengan keluarga, proses komunikasi yang berlangsung antara induvidu dengan keluarga, dan tingkat penekunan induvidu yang mengalami proses sosialisasi politik serta umur induvidu yang bersangkutan.


DOI: https://doi.org/10.21831/informasi.v1i1.6748

  • There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2015 F. Winarni winarni

Supervised by

Mengapa keluarga dikatakan agen pertama dalam sosialisasi politik

Our Journal has been Indexed by:

Mengapa keluarga dikatakan agen pertama dalam sosialisasi politik
 
Mengapa keluarga dikatakan agen pertama dalam sosialisasi politik
 
Mengapa keluarga dikatakan agen pertama dalam sosialisasi politik
 
Mengapa keluarga dikatakan agen pertama dalam sosialisasi politik
Mengapa keluarga dikatakan agen pertama dalam sosialisasi politik
 
Mengapa keluarga dikatakan agen pertama dalam sosialisasi politik
 
Mengapa keluarga dikatakan agen pertama dalam sosialisasi politik
 
Mengapa keluarga dikatakan agen pertama dalam sosialisasi politik

 

Mengapa keluarga dikatakan agen pertama dalam sosialisasi politik

Informasi by http://journal.uny.ac.id/index.php/informasi is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

View My Stats

Mengapa keluarga dikatakan agen pertama dalam sosialisasi politik

Mengapa keluarga dikatakan agen pertama dalam sosialisasi politik
Lihat Foto

freepik.com/stories

Ilustrasi sosialisasi politik

KOMPAS.com - Sosialisasi adalah proses memberitahukan dan memberikan pemahaman pada masyarakat luas akan suatu hal yang bersifat penting.

Lalu bagaimanakah dengan sosialisasi politik?

Dilansir dari University of Minnesota Libraries, sosialisasi politik adalah pembelajaran politik agar masyarakat dapat mengembangkan sikap, nilai, keyakinan, pendapat, dan perilaku yang kondusif untuk menjadi warga negara yang baik di negaranya.

Fungsi sosialisasi politik

Beberapa fungsi adanya sosialisasi politi, yaitu: 

Sosialisasi politik bertujuan untuk mencerdaskan bangsa, membangun masyarakat yang paham akan politik, pemerintahan dan cara pengambilan kebijakan oleh pemerintah.

Sosialisasi politik menumbuhkan kesadaran dan pemahaman politik bagi orang dewasa maupun anak-anak sebagai penerus bangsa. Dengan begitu individu dapat berpatisipasi secara aktif dalam sistem politik yang ada di pemerintahan.

Baca juga: Budaya Politik Parokial: Pengertian dan Cirinya

  • Memelihara sistem politik

Sosialisasi politik berfungsi untuk mengenalkan sistem politik yang telah lalu dan yang sedang dijalani. Pemahaman dari sosialisasi politik kemudian diterapkan dalam memelihara sistem politik yang ada dalam suatu negara.

Sosialisasi politik sangatlah penting dalam masa modernisasi dan globalisasi karena sistem politik biasanya disesuaikan dengan kemajuan jaman.

Kesadaran dan pemahaman politik dibutuhkan untuk memodifikasi bahkan menciptakan sistem politik baru bagi masa depan bangsa yang lebih baik.

Jenis sosialisasi politik

Berdasarkan jenisnya, sosialisasi politik dibagi menjadi dua, yiatu:

IIM SHOIMAH, 3301409056 (2013) PERAN KELUARGA SEBAGAI AGEN SOSIALISASI POLITIK TERHADAP ORIENTASI POLITIK PEMILIH PEMULA DALAM PEMILIHAN GUBERNUR JAWA BARAT DI KABUPATEN INDRAMAYU. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

Mengapa keluarga dikatakan agen pertama dalam sosialisasi politik

Mengapa keluarga dikatakan agen pertama dalam sosialisasi politik

PDF (PERAN KELUARGA SEBAGAI AGEN SOSIALISASI POLITIK TERHADAP ORIENTASI POLITIK PEMILIH PEMULA DALAM PEMILIHAN GUBERNUR JAWA BARAT DI KABUPATEN INDRAMAYU) - Published Version
Download (2MB) | Preview

Abstract

Sosialisasi pertama kali terjadi dalam lingkungan keluarga, keluargalah yang berperan sebagai agen sosialisasi pertama yang dijalani oleh individu untuk mempersiapkan menjadi anggota masyarakat. Kebiasaan yang didapat dari keluarga seringkali terbawa oleh tingkah laku anak hingga dewasa. Seperti halnya kebiasaan-kebiasaan lainnya, orientasi remaja dalam hal ini pemilih pemula terkadang dipengaruhi oleh keluarga mereka. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui peran keluarga sebagai agen sosialisasi politik terhadap orientasi politik pemilih pemula dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat di Kabupaten Indramayu, (2) Mengetahui orientasi politik pemilih pemula dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat di Kabupaten Indramayu. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan lokasi penelitian di Kabupaten Indramayu. Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah peran keluarga sebagai agen sosialisasi politik terhadap orientasi politik pemilih pemula dalam pemilihan Gubernur (pilgub) Jawa Barat di Kabupaten Indramayu? (2) Bagaimana orientasi politik pemilih pemula dalam pemilihan Gubernur (pilgub) Jawa Barat di Kabupaten Indramayu?. Sumber data penelitian adalah kata-kata dan tindakan, foto, dan data statistik. Metode pengumpulan data yaitu dengan wawancara langsung kepada pemilih pemula dan keluarga, observasi serta dokumentasi. Pengujian validitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Metode analisis datanya yaitu (1) Pengumpulan data, (2) Reduksi data, (3) Penyajian data dan (4) Pemeriksaan kesimpulan dan verifikasi. Prosedur penelitian dimulai dari tahap pra penelitian yaitu merancang proposal, surat perijinan dan membuat instrumen, tahap penelitian dimana peneliti mulai terjun kelapangan, dan tahap pembuatan laporan. Peran keluarga sebagai agen sosialisasi politik terhadap orientasi politik pemilih pemula adalah: (a) memberikan informasi mengenai pemilihan Gubernur Jawa Barat, seperti pada orientasi kognitif dalam penelitian ini yaitu pengetahuan tentang dan kepercayaan terhadap calon Gubernur dan Wakil Gubernur. Informasi ini lebih banyak diberikan oleh media massa serta sosialisasi yang diberikan oleh KPU Indramayu, sedangkan keluarga sendiri memiliki peran yang tidak terlalu besar, (b) memberi pertimbangan kepada pemilih pemula dalam menentukan pilihan, seperti dalam orientasi afektif yaitu mengenai pendapat pemilih pemula terhadap calon pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur, keluarga sebagai agen pendidik pertama dan utama menjadikan perannya dalam orientasi ini sangat besar, keputusan pemilih pemula berdasarkan atas pertimbangan dari keluarga mereka, (c) memberi motivasi, dalam penelitian ini yaitu orinetasi evaluatif merupakan keputusan pemilih pemula dalam menggunakan hak pilihnya. Peran keluarga dalam orientasi ini yaitu memberikan motivasi kepada pemilih pemula, ketidaktahuan serta tidak adanya pengalaman mengenai pemilihan umum membuat pemilih pemula merasa ragu untuk menggunakan hak pilihnya, keluarga memiliki peran yang besar dalam memberikan orientasi ini karena keluarga adalah orang terdekat dari pemilih pemula. Saran yang diajukan peneliti adalah sebagai berikut: Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut: (1) Kepada KPU Indramayu, dalam memberikan sosialisasi pengurus KPU Indramayu diharapkan dapat melibatkan semua pemilih pemula tidak hanya pemilih pemula yang berada dalam lingkungan sekolah, tetapi sosialisasi juga diberikan kepada perwakilan pemilih pemula yang tidak terdapat dalam lingkungan sekolah. Sehingga semua pemilih pemula di Kabupaten Indramayu mendapatkan informasi serta pengetahuan mengenai pemilihan umum.

Actions (login required)

Mengapa keluarga dikatakan agen pertama dalam sosialisasi politik
View Item