Mengapa dengan melaksanakan puasa dapat menghambat proses penuaan

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – “Sungguh nikmat tuhan yang mana yang engkau dustakan” merupakan kalimat dari al-quran yang sering kita dengar ketika menemukan dan bersyukur atas sesuatu keberkahan yang diberikan oleh Allah SWT. Sama halnya dengan puasa merupakan nikmat yang harus disyukuri. Dengan puasa kita diberikan kenikmatan begitu banyak.

Saat berpuasa kita mengurangi asupan gizi ke dalam tubuh karena harus menahan makanan dan minuman masuk ke dalam mulut hingga terbenamnya matahari. Tetapi, bukannya hal negatif yang kita dapat, justru kenikmatan yang kita dapatkan setelah menjalani puasa.

Kenikmatan yang kita dapat yaitu tubuh justru menjadi lebih sehat atau terhindar dari berbagai penyakit. Itu hanya salah satu contoh manfaat dari puasa. Manfaat lain dari puasa yang mungkin belum anda sadari ternyata dapat menghambat proses penuaan.

Semua orang pasti akan mengalami menjadi orang tua, jadi semuanya juga akan mengalami proses penuaan. Bedanya adalah ada yang mengalami proses penuaan lebih cepat dan ada yang justru lambat karena pola hidupnya yang sehat. Sehingga lebih lama awet mudanya.

Bagi anda yang ingin menghambat proses penuaan, puasa ini sudah memberikan efek tersebut. Terbukti dalam sebuah penelitian yang dilakukan di University of Southern California yang menerapkan sebuah diet dengan nama FMD ( Fasting mimicking diet) atau diet yang serupa ketika anda melakukan puasa ramadhan.

Hasil dari penelitian tersebut yaitu dengan puasa atau metode diet FMD (Fasting mimicking diet) mampu mengurangi risiko penyebab penuaan, diabetes, penyakit kardiovaskuler dan kanker, tanpa ada efek samping yang berarti. Diet metode ini dilakukan dengan mengosumsi kalori yang lebih rendah dari biasanya.

Dengan konsumsi kalori yang lebih rendah tersebut, hormon IGF-I yang berperan dalam proses penuaan pada tubuh akan menurun, dimana hormon tersebut juga terbukti memiliki keterkaitan dengan faktor penyebab kanker. Selain hormon IGF-I, jumlah hormon IGFBP- dan zat-zat lain juga mengalami penurunan. Dengan penurunan hormon IGFBP- tersebut membuat tubuh terhindar dari penyakit diabetes dan kardiovaskular.

Puasa dapat menghambat proses penuaan karena ketika puasa tubuh akan mengalami proses-proses seperti berikut ini:

Regenerasi sel tubuh

Ketika berpuasa kulit anda akan menjadi lebih baik atau terhindar dari kusam dan kering. Hal tersebut terjadi karena sel-sel tubuh mengalami proses regenerasi yang lebih cepat dibanding tidak sedang puasa.

Detoksifikasi

Ketika anda rutin berpuasa maka tubuh juga rutin membersihkan racun dari dalam tubuh. Sehingga kulit akan lebih fresh dan bersih. (DKA)

BERITABETA.COM – Muhammadiyah merilis hasil hisab Ramadhan, Syawal, Zulhijah 1441 Hijriah atau tahun 2020 Masehi. Awal Ramadhan ditetapkan pada 24 April 2020, sementara Lebaran pada 24 Mei 2020. Jika mengikuti penetapan jadwal di atas artinya tinggal 44 hari lagi, umat Islam telah memasuki bulan Puasa.

Puasa merupakan ibadah yang berlangsung selama satu bulan penuh. Selain menahan diri dari makan dan minum sejak terbit fajar hingga terbenam matahari, umat muslim juga dituntut untuk menahan diri dari segala hal-hal buruk yang dapat membatalkan puasa. Terlepas dari menjalankan kewajiban agama dan mendapatkan pahala, ternyata puasa memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.

Dilansir dari Alodokter.com, jika tidak dilakukan dengan sehat, puasa dapat melemahkan tubuh dan membahayakan kesehatan. Sebaliknya, puasa yang sehat dapat bermanfaat secara psikis dan fisik. Apa saja manfaatnya?

Secara psikis, puasa dapat menanggulangi stres dan depresi untuk beberapa orang karena mereka belajar untuk mengendalikan diri. Selain itu, setelah beberapa hari berpuasa tubuh akan mengalami peningkatan endorfin dalam darah yang memberikan perasaan sehat secara mental.

Berpuasa, diiringi dengan pola makan yang sehat sebelum dan sesudahnya, dapat membantu memperbaiki kondisi radang sendi, radang usus besar, dan penyakit kulit seperti eksim dan psoriasis.

Menyehatkan Jantung

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mereka yang berpuasa sebulan sekali memiliki risiko 58 persen lebih rendah terkena penyakit jantung, dibandingkan mereka yang tidak menjalani puasa.

Selain itu, ada juga beberapa penelitian yang menyatakan bahwa berpuasa dapat mengurangi resistensi insulin yang memicu diabetes. Namun demikian, masih perlu dilakukan penelitian lebih menyeluruh. Ingatlah bahwa untuk menjaga kesehatan jantung, faktor-faktor lain seperti pola makan dan olahraga teratur berperan besar.

Mengurangi Resiko Kanker

Selama berpuasa, laju pembelahan sel dalam tubuh akan berkurang seiring faktor pertumbuhan yang menurun akibat terbatasnya asupan. Meski masih perlu diteliti lebih lanjut membuktikan bahwa hal ini mampu mengurangi risiko kanker. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah kondisi tersebut berlaku pada manusia.

Menjaga Berat Badan

Pembakaran lemak menjadi energi membantu mengurangi berat badan dan tingkat kolesterol. Penurunan berat badan akan berdampak baik untuk mengendalikan diabetes dan tekanan darah.

Di sisi lain, berat badan memang akan turun jika Anda tidak makan dan tidak mendapat asupan kalori selama berpuasa. Namun, bisa kembali naik begitu Anda berbuka puasa. Hal ini karena ketika berpuasa Anda kehilangan cairan, bukan berat badan substansial. Terlebih, ketika berbuka puasa Anda justru melampiaskan nafsu makan.

Oleh karena itu, penting untuk tetap mengendalikan makan pada saat Anda tidak berpuasa. Anda harus mengonsumsi makanan yang mengandung cukup energi seperti serat, protein, karbohidrat dan lemak dalam jumlah yang seimbang. Pola makan yang sehat dan seimbang, serta asupan cairan yang cukup akan membantu menjaga berat badan Anda.

Turunkan Gula Darah

Dilansir dari doktersehat, puasa dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh secara signifikan, yaitu lebih dari 30 persen, Hal itu dapat terjadi di beberapa hari pertama berpuasa. Dianjurkan pula untuk selalu menjaga kadar gula darah agar tetap stabil karena kelebihan ataupun kekurangan kadar gula darah dalam tubuh sama-sama tidak baik.

Membuang Racun dalam Tubuh

Saat puasa, tidak ada makanan yang dikonsumsi hampir sehari penuh. Hal ini dapat memberikan kesempatan bagi sistem pencernaan untuk beristirahat, sehingga tubuh dapatlebih fokus pada pembuangan racun di dalam tubuh. Lalu saat proses pembakaran lemak menjadi energi, tubuh juga akan membakar racun berbahaya yang ada pada lemak yang tersisa.

Meningkatkan Fungsi Otak

Ahli berpendapat bahwa berpuasa dapat merangsang pelepasan BDNF (brain-derived neurothropic factor) di otak. BDNF berfungsi untuk membantu tubuh meningkatkan fungsi otak dan memproduksi lebih banyak sel-sel otak. Selain itu, BDNF juga dapat melindungi sel-sel otak serta mengurangi depresi sekaligus resiko terkena demensia atau pikun

Awet Muda

Awet muda menjadi hal yang diidam-idamkan setiap orang. Hal ini bisa didapatkan dengan cara berpuasa. Dengan berpuasa tubuh akan menghentikan sementara atau mengurangi proses metabolisme dalam tubuh, khususnya saluran pencernaan. Penghentian proses metabolisme inilah yang dapat menghambat penuaan dini.

Selain itu, berpuasa juga dapat mengurangi radikal bebas dalam tubuh secara signifikan sekaligus meningkatkan antioksidan yang juga dapat membuat kita awet muda.Itulah beberapa manfaat yang kita dapatkan apabila melaksanakan puasa. Selain mendapatkan pahala, tubuh juga lebih sehat secara fisik dan mental (BB-IS)

JAKARTA, KOMPAS.com — Puasa bagi umat Islam adalah tidak makan dan minum serta menghentikan segala sesuatu yang membatalkan sejak terbit fajar sampai terbenam matahari. Selain menahan haus dan lapar, dari sisi ilmu kedokteran, berpuasa ternyata bisa memberikan Anda sejumlah manfaat kesehatan.

Menurut dr Siti Setiati, SpPD, spesialis penyakit dalam dari Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indoenesia (FKUI), dengan berpuasa, jumlah kalori makanan akan berkurang.

"Pembatasan jumlah kalori makanan adalah salah satu cara yang telah terbukti dapat memperlambat penuaan serta mencegah penyakit yang sering timbul pada usia lanjut dan kanker," katanya, Rabu (27/7/2011) di Jakarta.

Saat berpuasa, umumnya akan terjadi pengurangan jumlah kalori yang diasup hingga 10-40 persen dari kebutuhan sehari-hari. Hasil penelitian pada binatang menunjukkan, dengan mengurangi jumlah kalori, ternyata dapat memperpanjang usia harapan hidup, menurunkan risiko kanker, serta mencegah berkembangnya penyakit, seperti diabetes dan ginjal.

"Penelitian pada manusia juga sudah ada. Hasilnya, komposisi lemak tubuh berkurang, tekanan darah membaik, kolesterol turun, risiko diabetes berkurang, dan dapat memperlambat proses penuaan," katanya.

Siti mengatakan, berbagai penelitian dan literatur memang telah membuktikan manfaat puasa bagi kesehatan. Namun, seseorang tentu tidak akan langsung merasakan khasiatnya jika hanya puasa sebulan. "Ini tentu bukan puasa yang hanya dilakukan satu bulan saja, tetapi harus terus-menerus dilakukan dalam bulan-bulan berikutnya," katanya.

Manfaat restriksi (pembatasan) kalori, kata Siti, juga berpengaruh pada kesehatan jantung. Pembatasan kalori dipercaya dapat memompa jantung menjadi lebih kuat dan membuat seseorang tidak mudah lelah setelah melakukan aktivitas atau olahraga.

Sementara itu, DR dr Ari Fahrial Syam, SpPD, ahli kesehatan pencernaan dari RSUPN Cipto Mangungkusumo, mengatakan, proses puasa yang dijalankan idealnya bukanlah yang bersifat "balas dendam", yakni membalaskan atau makan semaunya di luar jam puasa. Sebab, dalam proses berpuasa, pada dasarnya harus ada penurunan berat badan.

Menurut Ari, puasa dapat diistilahkan seperti konsep alternate day fasting, di mana dalam satu hari setengah makan, setengah berpuasa. Tujuan di situ adalah pengurangan asupan kalori. "Biasanya penurunan berat badan sekitar 5 persen," katanya.

Ari menegaskan, jika seseorang mengalami penurunan berat badan, akan diikuti dengan penurunan kalori, kolesterol, lemak, radikal bebas, dan peningkatan antioksidan. Saat berpuasa, ada baiknya mengonsumsi sayur dan buah yang mengandung banyak antioksidan.

Pasalnya, dengan banyak makan sayur dan buah, sebenarnya di dalam usus telah terjadi penyerapan kolesterol dan pengurangan gula oleh serat-serat.

"Prinsipnya, kalau kita berpuasa, tubuh tetap memproduksi gula dan lemak dihancurkan. Dengan lemak dihancurkan, otomatis timbunan-timbunan yang tidak perlu jadi berkurang. Efeknya penurunan berat badan," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA