Mengapa akun perlengkapan memerlukan jurnal penyesuaian?

Bagi detikers yang bergerak di bidang akuntansi dan keuangan pasti tidak asing dengan jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian ada karena prinsip periodisitas dalam akuntansi dan pelaporan keuangan.

Sebagai suatu proses pencatatan, ada cara khusus untuk membuat jurnal penyesuaian. Dalam artikel ini, detikcom akan membahas mulai dari pengertian jurnal penyesuaian, fungsinya, cara membuatnya, hingga contoh jurnal penyesuaian. Bagi detikers yang baru terjun ke dunia kerja dan bertugas mencatat laporan keuangan, simak baik-baik ya!

Pengertian Jurnal Penyesuaian

Menurut diktat Politeknik Negeri Samarinda, jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menyesuaikan saldo-saldo perkiraan/akun, sehingga menunjukkan keadaan sebenarnya sebelum penyusunan laporan keuangan.

Dalam akuntansi berbasis akrual, penyesuaian adalah suatu kewajiban. Mengutip situs BPPK Kementerian Keuangan, jurnal penyesuaian adalah jurnal yang memutakhirkan akun pada akhir periode akuntansi.

Sementara itu, menurut diktat Ayat Jurnal Penyesuaian Program D-IV Akuntansi Perpajakan Universitas Pamulang, jurnal penyesuaian adalah aktivitas untuk mengoreksi atau membetulkan akun/perkiraan supaya laporan yang dibuat berdasarkan akun tersebut dapat menunjukkan pendapatan, aset, dan kewajiban yang lebih sesuai.

Jurnal penyesuaian biasanya dibuat pada akhir periode akuntansi untuk melengkapi laporan keuangan yang memerlukan perubahan dan pemutakhiran. Satu jurnal penyesuaian biasanya bersinggungan dengan akun pendapatan atau bebas dan akun aset dan kewajiban.

Penyesuaian perlu dilakukan dalam akuntansi berbasis akrual untuk menyesuaikan akun-akun pendapatan dan beban akrual. Tujuannya agar laporan keuangan memenuhi konsep periodisitas dan prinsip penandingan atau matching cost against revenue.

Penyesuaian atau jurnal penyesuaian diterapkan baik dalam akuntansi pemerintah maupun akuntansi komersial. Meskipun pada praktiknya, penyesuaian pada akuntansi pemerintah tidak mendapat penekanan sebesar akuntansi komersial.

Selanjutnya mari pelajari tentang fungsi-fungsi jurnal penyesuaian dalam akuntansi.

Seperti sudah disinggung sedikit sebelumnya, jurnal penyesuaian berfungsi untuk memutakhirkan akun pada akhir periode akuntansi. Menurut Armini Ningsih dari Politeknik Negeri Samarinda, jurnal penyesuaian dibuat dengan tujuan:

  • Agar akun riil yakni harta, kewajiban, dan modal pada akhir periode menunjukkan keadaan yang sebenarnya.
  • Agar akun nominal yakni akun pendapatan dan beban dapat diakui dalam suatu periode serta menunjukkan keadaan yang sebenarnya.

Dilansir situs BPPK Kementerian Keuangan, ada 4 pos dasar yang memerlukan jurnal penyesuaian untuk pemutakhiran laporan keuangan mereka. Keempat pos tersebut adalah dua pos tangguhan atau deferral dan dua pos akrual.

Pos tangguhan mencatat pengakuan pendapatan atau beban sedemikian rupa sehingga dapat ditunda atau ditangguhkan. Catatan ini muncul ketika terjadi kas diterima dan dikeluarkan pada periode berjalan memiliki pendapatan atau beban yang berkaitan dengan periode mendatang.

Sementara itu, pos akrual muncul ketika belum ada pencatatan atas pendapatan atau beban yang dihasilkan. Pos ini muncul ketika kas tidak akan diterima atau tidak akan dikeluarkan sampai periode mendatang padahal pendapatan atau beban berhubungan dengan periode berjalan.

Lebih rinci, 4 pos dasar itu adalah:

1. Pos Pendapatan yang Ditangguhkan atau Pendapatan Diterima di Muka

Pos ini pada awalnya dicatat sebagai kewajiban umum tetapi kemudian diharapkan menjadi pendapatan. Misalnya: sewa oleh pemerintah yang diterima di muka.

2. Pos Tangguhan Berupa Beban yang Ditangguhkan atau Beban Dibayar di Muka

Pos ini pada awalnya dicatat sebagai aset tetap tapi kemudian diharapkan menjadi beban. Misalnya: beban sewa yang dibayar di muka.

3. Pos Pendapatan Akrual atau Aset Akrual

Pos berupa pendapatan yang telah dihasilkan tapi belum dicatat dalam akun. Seperti sewa gedung yang pembayarannya belum diterima.

4. Pos Beban Akrual atau Kewajiban Akrual

Pos berupa beban yang sudah terjadi tapi belum dicatat dalam akun. Seperti kekurangan gaji pegawai yang belum diberikan pembayarannya.

Cara Membuat Jurnal Penyesuaian

Pencatatan jurnal penyesuaian dapat dilakukan melalui 2 pendekatan. Mengutip e-learningab.unpam.ac.id pada materi Ayat Jurnal Penyesuaian, kedua pendekatan itu adalah pendekatan neraca dan pendekatan laba rugi.

1. Pendekatan Neraca

Pendekatan ayat jurnal penyesuaian yang mencatat harta untuk beban dibayar yang di muka. Ia juga mencatat kewajiban untuk pendapatan yang diterima di muka.

2. Pendekatan Laba Rugi

Pendekatan ayat jurnal penyesuaian yang mencatat beban untuk beban dibayar di muka. Ia juga mencatat pendapatan untuk pendapatan diterima di muka.

Untuk lebih memahami tahapan dan cara membuat jurnal penyesuaian, simak contoh-contohnya di bawah ini.

Contoh Jurnal Penyesuaian

Mengutip Armini Ningsih dalam diktat ajar jurnal penyesuaian Politeknik Negeri Samarinda, jurnal penyesuaian dibuat karena biasanya ada saldo rekening atau perkiraan yang tidak menunjukkan nilai/kondisi yang sebenarnya per laporan dibuat.

Rekening-rekening tersebut kemudian harus disesuaikan lewat jurnal penyesuaian dulu agar dapat menunjukkan nilai yang sebenarnya. Berikut beberapa contoh jurnal penyesuaian.

1. Pendekatan Neraca

Jurnal Umum (saat pembayaran di muka)

  • Asuransi dibayar di muka Rp 6.000.000
  • Kas Rp 6.000.000

Jurnal Penyesuaian (saat penyesuaian)

  • Beban Asuransi Rp 2.000.000
  • Asuransi Dibayar di Muka Rp 2.000.000

Perhitungan: 4/12 x Rp 6.000.000 = Rp 2.000.000

2. Pendekatan Laba Rugi

Jurnal Umum (saat pembayaran di muka)

  • Beban Asuransi Rp 6.000.000
  • Kas Rp 6.000.000

Jurnal Penyesuaian (saat penyesuaian)

  • Asuransi Dibayar di Muka Rp 4.000.000
  • Beban Asuransi Rp 4.000.000

Perhitungan: 8/12 x Rp 6.000.000 = Rp 4.000.000

3. Pemakaian Perlengkapan

Perlengkapan servis pada Neraca Saldo adalah Rp 5.000.000. Menurut data penyesuaian 31 Desember 2016, perlengkapan yang masih tersisa adalah Rp 1.000.000.
Jurnal Penyesuaian:

  • Beban Perlengkapan Rp 4.000.000
  • Perlengkapan Rp 4.000.000

4. Pendapatan Diterima di Muka

Diterima pendapatan sewa ruko untuk 1 tahun (1 Oktober 2021-1 Oktober 2022) sebesar Rp 20.000.000. Jika dicatat dengan pendekatan neraca, maka akan menjadi sebagai berikut.

Jurnal Umum (saat penerimaan pendapatan)

  • Kas Rp 20.000.000
  • Pendapatan sewa diterima di muka Rp 20.000.000

Jurnal Penyesuaian (saat penyesuaian)

  • Pendapatan sewa diterima di muka Rp 5.000.000
  • Pendapatan sewa Rp 5.000.000

Perhitungan: 3/12 x Rp 20.000.000 = Rp 5.000.000

Sementara jika dihitung dengan pendekatan laba rugi, akan menjadi seperti berikut.

Jurnal Umum (saat penerimaan pendapatan)

  • Kas Rp 20.000.000
  • Pendapatan Sewa Rp 20.000.000

Jurnal Penyesuaian (saat penyesuaian)

  • Pendapatan Sewa Rp 15.000.000
  • Pendapatan Sewa Diterima di Muka Rp 15.000.000

Perhitungan: 9/12 x Rp 20.000.000 = Rp 15.000.000

5. Biaya yang Masih Harus Dibayar

Tanggal 31 Desember 2021 terdapat 4 orang karyawan yang belum menerima gaji @ Rp 3.000.000.

Perhitungan 4 x Rp 3.000.000 = Rp 12.000.000.

  • Beban Gaji Rp 12.000.000
  • Utang Gaji Rp 12.000.000

6. Pendapatan yang Akan Diterima

Tanggal 31 Desember 2021 sebuah hotel belum menerima pembayaran sewa kamar sebesar Rp 1.000.000 karena pembayaran baru dilakukan pada saat check out.

  • Piutang Usaha Rp 1.000.000
  • Pendapatan Jasa Rp 1.000.000

Akun yang Perlu Menggunakan Jurnal Penyesuaian

Akun apa saja yang perlu dimutakhirkan dengan jurnal penyesuaian? Mengutip diktat Ayat Jurnal Penyesuaian Universitas Pamulang, jurnal penyesuaian biasanya terdapat pada akun neraca saldo yang masih terdapat unsur neraca dan unsur laba rugi. Berikut akun-akun yang diidentifikasi memerlukan jurnal penyesuaian.

1. Pembayaran di Muka

Pembayaran ini sudah dilakukan, tapi masih ada sisa manfaat yang ditemukan sampai periode akuntansi berikutnya. Contohnya pembayaran sewa, premi asuransi, uang muka pajak, dan uang muka pembelian.

2. Biaya yang Terutang atau Biaya yang Masih Harus Dibayar

Ini adalah biaya-biaya yang timbul akibat menggunakan sumber daya ekonomi tertentu. Namun, sampai dengan tanggal laporan keuangan, biaya tersebut belum dibayarkan oleh pihak yang menggunakan sumber daya ekonomi kepada pihak yang berhak menerima. Contoh sederhananya gaji yang terlambat dibayar dan fasilitas listrik/air/internet yang belum dibayar meski sudah digunakan.

3. Pendapatan Diterima di Muka

Ini adalah kondisi di mana sejumlah uang diterima dari pelanggan untuk membayar barang/jasa yang baru akan diserahkan kemudian.

4. Pendapatan yang Baru Diperhitungkan/Pendapatan yang Masih Harus Diterima

Contohnya PT XYZ mempunyai piutang wesel Rp 1.000 dengan bunga 1 tahun sebesar 12 persen. Jika pada 31 Desember wesel tersebut sudah berumur 1 bulan, maka perusahaan berhak mengakui pendapatan sebesar 1/12 x 12% x Rp 1.000 = Rp 10.

5. Biaya Penyusutan Aktiva

Biaya yang dibutuhkan untuk menyusutkan atau depresiasi seluruh aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan.

6. Kerugian

Kerugian biaya yang terjadi akibat kesalahan dalam pengelolaan keuangan. Misalnya kerugian karena piutang yang tidak dapat ditagih.

Demikian penjelasan tentang jurnal penyesuaian, mulai dari pengertian hingga contoh dan cara membuatnya. Semoga bermanfaat untuk laporan keuangan detikers!

Simak Video "Ada Terduga Teroris, Standar Masuk MUI Dipertanyakan"
[Gambas:Video 20detik]
(des/fds)

Mengapa akun perlengkapan membutuhkan penyesuaian?

Akun perlengkapan, yang memerlukan penyesuaian karena ada pemakaian. Akun beban dibayar di muka, yang memerlukan penyesuaian karena waktu telah dijalani/jatuh tempo. Akun aktiva tetap, yang memerlukan penyesuaian karena ada penyusutan aktiva.

Mengapa perlu dibuatkan jurnal penyesuaian dan akun apa yang memerlukan jurnal penyesuaian?

Jurnal penyesuaian dibuat dengan tujuan agar dapat memberikan gambaran secara menyeluruh tentang pendapatan yang ada di dalam akun-akun nominal di akhir periode yang juga dapat diartikan bahwa jurnal penyesuaian akan memberikan gambaran terkait jumlah beban serta jumlah pendapatan secara valid.

Akun

Akun-akun yang Memerlukan Jurnal Penyesuaian di Akhir Periode.
Akun perlengkapan. Akun ini memerlukan penyesuaian dikarenakan adanya pemakaian..
Akun aktiva tetap. Ini terjadi karena adanya penyusutan aktiva di setiap akhir periode..
Akun pendapatan diterima di muka. ... .
Akun beban dibayar di muka. ... .
Akun pendapatan. ... .
Akun beban..

Kenapa jurnal penyesuaian perlu disesuaikan?

Sesuai dengan namanya, manfaat jurnal penyesuaian adalah untuk menyesuaikan nilai dalam neraca saldo. Jadi, jurnal ini dibuat dalam proses pencatatan perubahan saldo dalam akun sehingga bisa mencerminkan jumlah yang sebenarnya.