Brilio.net - Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Kitab ini juga sekaligus menjadi kitab terakhir setelah Taurat, Zabur, dan Injil yang diturunkan Allah kepada para nabi dan Rasul. Show BACA JUGA : Waktu turun Alquran kurang lebih 22 tahun, 2 bulan, 22 hari. Terdiri atas 30 juz, 114 surat, 6.236 ayat, 74.437 kalimat dan 325.345 huruf. Alquran memberi petunjuk jalan yang lurus dan memberi bimbingan kepada umat manusia di dalam menempuh perjalanan hidupnya, agar selamat di dunia dan di akhirat. BACA JUGA : Sama seperti ibadah-ibadah lainnya, dalam membaca Alquran setidaknya ada 3 hal yang minimal harus dipenuhi dalam menjalankan rukun-rukun membaca Alquran. Rukun membaca Alquran1. Niat Begitupun dalam membaca Alquran, kita harus memiliki niat. Niat tersebut adalah niat Lillahi Ta'ala, atau niat karena Allah. Niat membaca Alquran karena untuk beribadah kepada Allah, maka dalam setiap bacaan Alquran yang kita lantunkan akan memperolah banyak keberkahan dan syafaat atau pertolongan. 2. Qira'at Oleh karena itu, bacaan yang shahih mesti melingkupi tiga syarat, yaitu: sanadnya yang bersambung secara mutawatir, cocok dengan rasm (tulisan) mushaf, serta tidak menyalahi kaidah bahasa Arab fasih yang dipraktekkan di zaman nubuwwah ketika diturunkannya Alquran. Bacaan yang salah akan merusak makna dari sebuah ayat, sehingga melahirkan tadabbur dan pedoman yang salah pula. Untuk menghindari hal tersebut, maka cara membaca Alquran wajib baik dan benar sehingga tidak merusak sisi mukjizatnya maupun makna dan tujuannya. 3. Tartil Membaca Alquran sendiri termasuk ibadah paling utama di antara ibadah-ibadah yang lain, sebagaimana yang diriwayatkan oleh an-Nu'man ibn Basyir: "Qoola rosulullahi shollallahu 'alaihi wasallam: afndolu ibaadati ummati qiroo 'atul quran" Artinya: Keutamaan membaca AlquranBanyak sekali keutamaan membaca ayat Alquran, baik keutamaan membaca ayat Alquran secara umum maupun secara khusus yaitu sebagai berikut: 1. Tak akan merugi jika membaca Alquran "Innallaziina yatluna kitaaballaahi wa aqaamus-aalaata wa anfaqu mimmaa razaqnaahum sirraw wa 'alaaniyatay yarjuna tijaaratal lan tabur" Artinya: "Liyuwaffiyahum ujurahum wa yaziidahum min fadlih innahu gafurun syakur" Artinya: Seseorang tidak akan merugi jika membaca Alquran karena dalam satu hurufnya akan diberikan satu kebaikan dan dilipatkan menjadi 10 kebaikan. Siapapun yang membaca Alquran, baik paham atau tidak paham, maka dia akan mendapatkan pahala sebagaimana yang dijanjikan. Dan sesungguhnya kemuliaan Allah itu Maha Luas, meliputi seluruh makhluk, baik orang Arab atau 'Ajam (yang bukan Arab), baik yang bisa bahasa Arab atau tidak. 2. Mendatangkan kebaikan Artinya: 3. Mendatangkan syafa'at Artinya: Adab membaca AlquranKetika membaca Alquran, kita perlu memperhatikan adab-adab berikut ini untuk mendapatkan kesempurnaan pahala dalam membacanya: 1. Dalam keadaan suci Imam Haromain berkata, "Orang yang membaca Alquran dalam keadaan najis, dia tidak dikatakan mengerjakan hal yang makruh, akan tetapi dia meninggalkan sesuatu yang utama" (At-Tibyan, hal. 58-59) 2. Membaca dengan pelan, tartil dan tidak tergesa-gesa "Siapa saja yang membaca Alquran (khatam) kurang dari tiga hari, berarti dia tidak memahami." (HR. Ahmad) Dari hadits tersebut, Rasulullah telah memerintahkan Abdullah Ibnu Umar untuk mengkhatamkan Alquran setiap satu minggu (7 hari) (HR Bukhori, Muslim). Sebagaimana yang dilakukan Abdullah bin Mas'ud, Utsman bin Affan, Zaid bin Tsabit, mereka mengkhatamkan Alquran sekali dalam seminggu. 3. Membaca dengan khusyu' "Wa yakhirruna lil-azqaani yabkuna wa yaziiduhum khusyu'aa" Artinya: 4. Membaguskan suara saat membaca Alquran Di dalam hadits lain dijelaskan, "Tidak termasuk umatku orang yang tidak melagukan Alquran." (HR. Bukhari dan Muslim). Maksud hadits tersebut adalah membaca Alquran dengan susunan bacaan yang jelas dan terang makhroj hurufnya, panjang pendeknya bacaan, tidak sampai keluar dari ketentuan kaidah tajwid. Dan seseorang tidak perlu melenggok-lenggokkan suara di luar kemampuannya. 5. Dimulai dengan isti'adzah Hal ini terdapat dalam surat An-Nahl ayat 98 yang berbunyi; "Fa izaa qara'tal qur'aana fasta'iz billaahi minasy-syaitaanirrojiim" Artinya:
Suara.com - Selain menjadi pedoman hidup, Al-Qur’an bisa menjadi ladang pahala bagi umat muslim yang membacanya. Tak heran jika Al-Qur’an yang diturunkan oleh Allah SWT ini disebut sebagai kitab suci. Lalu, bagaimana hukumnya bila orang memegang Al-Qur’an tanpa wudu sebelumnya? Ini hukumnya yang dilansir dari Dalam Islam. Pendapat dari ulama: Harus suci dari hadas kecil Dari kalangan para sahabat Nabi SAW, ada begitu banyak ulama yang mengharamkan menyentuh mushaf kecuali seseorang sudah suci dari hadas kecil. Di antara mereka yang mengharamkan ini adalah Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Mas’ud, dan Sa’ad bin Abi Waqqash ridhwanullahi ‘alaihim ajmain. Baca Juga: Nekat Gunakan Knalpot Bising? Polisi di Wilayah Ini Berikan Sanksi Baca Al Quran Sedangkan dari kalangan generasi berikutnya adalah Said bin Zain, Atha’, Az-Zuhri, Ibrahim An-Nakha’I, Hammad, dan yang lainnya. Dari Mazhab Al-Malikiyah dan Asy-Syafi’iyah mengatakan, bahwa hukumnya haram bila menyentuh Al-Qur’an dalam keadaan hadas kecil, meski hanya dengan alas atau batang lidi. Sedangkan Al-Hanafiyah mengatakan, meski mengharamkan sentuhan langsung, namun bila hanya menggunakan alas atau batang lidi hukumnya boleh. Syaratnya, alas atau batang lidi tidak mengandung najis. Mengenai dasar ini, umumnya diungkap lewat Surat Al-Waqi’ah ayat 79 sebagai berikut: Laa yamassuhuuu illal mutahharuun. Baca Juga: Mantu SBY Salah Kutip Ayat Alquran, Warganet: Ya Allah Ampunilah Hamba Artinya: Jakarta - Dalam Al Quran surat Al Ankabut ayat 45, Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk membaca Al Quran yang telah diberikan kepada Nabi Muhammad. Sebab, hal tersebut menjadi pengingat kepada Allah. Arab: اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ Latin: utlu mā ụḥiya ilaika minal-kitābi wa aqimiṣ-ṣalāh, innaṣ-ṣalāta tan-hā 'anil-faḥsyā`i wal-mungkar, walażikrullāhi akbar, wallāhu ya'lamu mā taṣna'ụn Artinya: Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. Sebagai kitab suci yang istimewa dan sempurna, tentu ada abad yang perlu diperhatikan. Nah, seperti apa adab membaca Al-Quran bagi wanita dan pria. Berikut 10 Adab Membaca Al Qur'an dikutip dari buku 'Biarkan Al-Quran Menjawab' karya Ust Amin Sumawijaya1. Berwudhu Al Quran merupakan kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT ke bumi. Maka dari itu, tidak ada yang menyentuh Al Quran selain hamba yang disucikan (wudhu) sesuai dalam Quran surat Al Waqiah ayat 77-79 Arab: اِنَّهٗ لَقُرْاٰنٌ كَرِيْمٌۙفِيْ كِتٰبٍ مَّكْنُوْنٍۙ لَّا يَمَسُّهٗٓ اِلَّا الْمُطَهَّرُوْنَۙ Latin:innahụ laqur`ānung karīmfī kitābim maknụn lā yamassuhū illal-muṭahharụn Artinya: dan (ini) sesungguhnya Al-Qur'an yang sangat mulia,dalam Kitab yang terpelihara (Lauh Mahfuzh), tidak ada yang menyentuhnya selain hamba-hamba yang disucikan. 2. Berlindung dari Setan Terkutuk Hal kedua yang harus dilakukan kala membaca Al Quran adalah meminta perlindungan kepada Allah SWT dari setan yang terkutuk. Hal itu dilakukan dengan membaca Taawuz. Arab: فَاِذَا قَرَأْتَ الْقُرْاٰنَ فَاسْتَعِذْ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ Latin: fa iżā qara`tal-qur`āna fasta'iż billāhi minasy-syaiṭānir-rajīm Artinya: Maka apabila engkau (Muhammad) hendak membaca Al-Qur'an, mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. 3. Baca Perlahan-lahan Dalam Al Quran surat Al Muzzammil ayat 4, Allah SWT mengingatkan Umat Islam untuk membaca Quran secara perlahan-lahan. Arab: اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ Latin: au zid 'alaihi wa rattilil-qur`āna tartīlā Artinya: atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan. 4. Tidak Mengeraskan Suara Membaca Al Quran dilakukan sebagai bentuk ibadah mengingat Sang Illahi. Allah SWT dalam Quran surat Al Araf ayat 205 berfirman untuk tidak mengeraskan suara Arab: وَاذْكُرْ رَّبَّكَ فِيْ نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَّخِيْفَةً وَّدُوْنَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْاٰصَالِ وَلَا تَكُنْ مِّنَ الْغٰفِلِيْنَ Latin: ważkur rabbaka fī nafsika taḍarru'aw wa khīfataw wa dụnal-jahri minal-qauli bil-guduwwi wal-āṣāli wa lā takum minal-gāfilīn Artinya: Dan ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, pada waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah.
(pay/erd) Page 2Jakarta - Dalam Al Quran surat Al Ankabut ayat 45, Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk membaca Al Quran yang telah diberikan kepada Nabi Muhammad. Sebab, hal tersebut menjadi pengingat kepada Allah. Arab: اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ Latin: utlu mā ụḥiya ilaika minal-kitābi wa aqimiṣ-ṣalāh, innaṣ-ṣalāta tan-hā 'anil-faḥsyā`i wal-mungkar, walażikrullāhi akbar, wallāhu ya'lamu mā taṣna'ụn
Artinya: Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. Sebagai kitab suci yang istimewa dan sempurna, tentu ada abad yang perlu diperhatikan. Nah, seperti apa adab membaca Al-Quran bagi wanita dan pria. Berikut 10 Adab Membaca Al Qur'an dikutip dari buku 'Biarkan Al-Quran Menjawab' karya Ust Amin Sumawijaya1. Berwudhu Al Quran merupakan kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT ke bumi. Maka dari itu, tidak ada yang menyentuh Al Quran selain hamba yang disucikan (wudhu) sesuai dalam Quran surat Al Waqiah ayat 77-79 Arab: اِنَّهٗ لَقُرْاٰنٌ كَرِيْمٌۙفِيْ كِتٰبٍ مَّكْنُوْنٍۙ لَّا يَمَسُّهٗٓ اِلَّا الْمُطَهَّرُوْنَۙ Latin:innahụ laqur`ānung karīmfī kitābim maknụn lā yamassuhū illal-muṭahharụn Artinya: dan (ini) sesungguhnya Al-Qur'an yang sangat mulia,dalam Kitab yang terpelihara (Lauh Mahfuzh), tidak ada yang menyentuhnya selain hamba-hamba yang disucikan. 2. Berlindung dari Setan Terkutuk Hal kedua yang harus dilakukan kala membaca Al Quran adalah meminta perlindungan kepada Allah SWT dari setan yang terkutuk. Hal itu dilakukan dengan membaca Taawuz. Arab: فَاِذَا قَرَأْتَ الْقُرْاٰنَ فَاسْتَعِذْ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ Latin: fa iżā qara`tal-qur`āna fasta'iż billāhi minasy-syaiṭānir-rajīm Artinya: Maka apabila engkau (Muhammad) hendak membaca Al-Qur'an, mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. 3. Baca Perlahan-lahan Dalam Al Quran surat Al Muzzammil ayat 4, Allah SWT mengingatkan Umat Islam untuk membaca Quran secara perlahan-lahan. Arab: اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ Latin: au zid 'alaihi wa rattilil-qur`āna tartīlā Artinya: atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan. 4. Tidak Mengeraskan Suara Membaca Al Quran dilakukan sebagai bentuk ibadah mengingat Sang Illahi. Allah SWT dalam Quran surat Al Araf ayat 205 berfirman untuk tidak mengeraskan suara Arab: وَاذْكُرْ رَّبَّكَ فِيْ نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَّخِيْفَةً وَّدُوْنَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْاٰصَالِ وَلَا تَكُنْ مِّنَ الْغٰفِلِيْنَ Latin: ważkur rabbaka fī nafsika taḍarru'aw wa khīfataw wa dụnal-jahri minal-qauli bil-guduwwi wal-āṣāli wa lā takum minal-gāfilīn Artinya: Dan ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, pada waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah. |