Melakukan pembayaran transaksi yang berjumlah besar sehingga lebih efisien merupakan kelebihan dari

Saat ini tren transaksi non tunai atau cashless memang sudah memasuki hampir seluruh lapisan masyarakat. Khususnya masyarakat ibu kota. Hal ini diminati karena kemudahan transaksi dan banyaknya promo yang diberikan untuk transaksi non tunai. Ada beberapa jenis transaksi non tunai yang bisa kamu pilih mulai dari kartu kredit, kartu debit, e-money hingga beberapa dompet digital dari berbagai perusahaan Fintech.

Lebih lanjut, dengan segala kemudahannya, transaksi non tunai tetap memiliki kekurangannya tersendiri. Ya wajar saja setiap layanan tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun, jika ditanya mana yang lebih hemat antara transaksi tunai dan non tunai, kamu harus simak ulasannya sebagai berikut

Kelebihan Transaksi Tunai

Kamu pasti sering melakukan transaksi tunai kan sejak kecil. Transaksi tunai merupakan kegiatan beli-membeli dan bayar-membayar yang dilakukan dengan menggunakan uang sebagai alat tukar. Berikut beberapa kelebihan dari transaksi tunai:

Lebih Universal

Transaksi tunai lebih mudah digunakan dan lebih universal karena kamu bisa gunakan untuk membayar di mall atau di toko dalam pasar yang hanya bisa menerima transaksi tunai. Lebih lanjut, transaksi tunai juga tidak mengenal istilah yang namanya gangguan jaringan. Memang, transaksi non tunai lebih praktis, tetapi kamu tetap memerlukan uang tunai untuk berjaga-jaga jika memang diperlukan.

Tidak Memiliki Utang

Kelebihan transaksi tunai berikutnya adalah kecilnya kemungkinan kamu untuk berutang. Sebagai contoh Dani pergi ke mall dengan membawa uang sebanyak Rp200 ribu, dengan transaksi tunai belanjaan Dani dapat terukur hanya Rp200 ribu saja, dan tidak ada biaya tambahan dan administrasi.

Ketika Dani pergi menggunakan transaksi non tunai, Dani bisa tergoda untuk berutang dengan kartu kredit atau Paylater.

Kekurangan Transaksi Tunai

Punya Risiko Kriminalitas

Nah, selain kelebihan transaksi tunai, ia juga tetap memiliki kekurangan tersendiri. Transaksi tunai memiliki risiko kriminalitas yang tinggi jika kamu membawa uang dalam jumlah besar. Oleh karena itu, biasakan membawa uang tunai secukupnya saja.

Tidak praktis

Membawa uang tunai biasanya tidak praktis karena kamu harus ambil tunai terlebih dahulu atau mencari atm. Terlebih, dompet akan keberatan jika membawa uang tunai dalam jumlah banyak.

Kelebihan Transaksi Non Tunai

Transaksi non tunai banyak dipilih anak muda karena kemudahan dalam bertransaksi. Apa saja kelebihan transaksi non tunai? Simak ulasannya sebagai berikut:

Praktis

Kelebihan transaksi non tunai sudah pasti adalah dari segi kepraktisannya. Transaksi non tunai bisa digunakan lebih cepat karena kamu tidak harus mengambil uang di ATM atau tidak harus menunggu uang kembalian datang setelah transaksi tunai. Kelebihannya juga ada pada ketepatan transaksi. Ketika pergi naik ojek kamu pasti harus membayar lebih banyak karena ojek yang bayarkan tidak memiliki kembalian atau ketika pergi ke minimarket, kasir akan menanyakan apakah uang kembaliannya bisa didonasikan.

Lebih Aman

Transaksi non tunai memiliki keamanan yang terjamin jika dibandingkan transaksi tunai. Alasannya risiko kamu dirampok akan kecil, dan meskipun kamu sudah dirampok, kesempatan pencuri bisa mengambil uang kamu lebih kecil karena kamu bisa langsung memblokir kartu kredit hingga rekening kamu saat terjadi kehilangan.

Kekurangan Transaksi Non Tunai

Memancing Potensi Utang

Transaksi non tunai menawarkan promo dan diskon yang menarik. Kamu bahkan bisa membeli barang dengan cara berutang lewat layanan kartu kredit dan Paylater. Hal ini tentu hal yang buruk, jika kamu tidak dapat mengontrol keuangan kamu dengan benar.

Tidak Universal

Kekurangan dari transaksi non tunai adalah tidak universal. Kamu tidak bisa melakukan transaksi non tunai di toko-toko kelontong maupun di pasar.

Jika ditanya mana yang lebih praktis sudah pasti jawabannya adalah transaksi non tunai. Tetapi kalau kamu ingin lebih hemat biasakan menggunakan transaksi tunai agar kamu dapat mengukur berapa jumlah barang yang kamu beli atau uang yang ingin kamu habiskan.

Semoga informasi di atas dapat bermanfaat untuk kamu yang memang sedang ingin berhemat untuk meningkatkan keuangan kamu di akhir bulan. Pastikan kamu sudah merencanakan keuangan kamu di awal bulan agar kamu bisa mengukur keuangan kamu.

Cek manfaat dan jenis-jenis alat pembayaran non tunai berikut ini.

Tak dipungkiri bahwa perkembangan teknologi dalam berbagai bidang cukup bergerak dengan pesat. Rupanya, kemajuan ini juga berpengaruh pada proses transaksi masyarakat. Terbukti dengan munculnya berbagai jenis alat pembayaran non tunai yang berguna dalam kegiatan transaksi sehari-hari.

Dewasa ini, banyak masyarakat lebih memilih menggunakan alat pembayaran non tunai dalam bertransaksi. Kecepatan dan ketepatan yang ditawarkan cukup membantu bagi mereka yang tidak memiliki banyak waktu untuk bertransaksi secara langsung. Untuk memahami apa saja jenis dan manfaat yang diberikan, yuk simak artikel berikut ini.


Pengertian Alat Pembayaran Non Tunai

Alat pembayaran non tunai adalah alat yang digunakan dalam proses pembayaran tanpa menggunakan uang fisik seperti koin dan kertas, melainkan uang non tunai seperti cek, giro, kartu kredit, dan uang elektronik.

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), alat pembayaran non tunai atau kerap disebut cashless dapat menjadi solusi untuk sistem pembayaran dengan transaksi nilai kecil yang mengacu pada transaksi dalam bentuk pembayaran digital.


Pengertian Alat Pembayaran Non Tunai

Secara umum, jenis alat pembayaran non tunai dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu bentuk kertas, kartu, dan elektronik. Ketiganya menjadi salah satu contoh dari berkembangnya sistem pembayaran oleh inovasi teknologi. Berikut ini penjelasan lengkap contoh alat pembayaran non tunai.

  1. Kartu Kredit
    Kartu kredit merupakan contoh alat pembayaran non tunai yang dikeluarkan oleh bank dengan sistem utang. Total transaksi yang Anda lakukan dengan kartu ini nantinya akan diakumulasikan dalam jangka waktu tertentu, misalnya sebulan.

  2. Kartu Debit
    Kartu debit adalah jenis alat pembayaran non tunai dalam bentuk saldo yang diterbitkan oleh pihak bank di tempat Anda menabung rekening. Biasanya, beberapa kartu debit mempunyai batasan tertentu dalam setiap transaksi.

  3. Kartu Prabayar
    Berbeda dengan kartu debit maupun kredit, kartu prabayar tidak mempunyai sistem utang dan juga tidak terkait dengan rekening bank. Kartu prabayar memiliki saldo minimum hingga Rp0, sehingga ketika kartu tersebut kosong, Anda bisa memilih untuk mengisi ulang atau menghentikan pemakaiannya tanpa ada denda.

  4. Cek
    Cek merupakan contoh alat pembayaran non tunai berbentuk kertas, sebagai surat perintah kepada bank untuk mencairkan dana dalam jumlah tertentu atas nama nasabah maupun nama lain yang tertera dalam cek.

  5. Giro
    Sama halnya dengan cek, giro juga menjadi surat perintah kepada pihak bank. Yang membedakan antara keduanya adalah giro tidak digunakan untuk mencairkan dana, melainkan untuk memindahkan dana dari rekening satu nasabah ke rekening nasabah yang lain.

  6. E-money
    Jenis alat pembayaran non tunai berbentuk elektronik ini kerap dikenal sebagai electronic money (e-money). Umumnya, e-money yang sering digunakan dapat berbentuk kartu maupun server. Misalnya, kartu FLAZZ, BRIZZI, Go-Pay, OVO, dan Dana.

  7. Nota Kredit
    Nota kredit adalah surat yang digunakan oleh nasabah untuk mengirim dan memindahkan uang non tunai ke rekening lain dengan metode kliring. Jenis alat pembayaran non tunai yang satu ini biasanya dilakukan untuk transaksi dengan nominal besar.

  8. Nota Debit
    Biasanya, nota debit digunakan untuk menagih hutang para nasabah dengan nominal dan jangka waktu yang telah ditentukan. Selain itu, nota debit juga dimanfaatkan sebagai keperluan transaksi antar perusahaan.


Manfaat Alat Pembayaran Non Tunai

Mekanisme pembayaran non tunai di Indonesia saat ini semakin maju. Terlebih dengan berkembangnya teknologi e-payment pada beberapa platform digital. Berikut ini manfaat pembayaran tanpa uang tunai.

  1. Proses Transaksi Lebih Cepat
    Sebagai pengguna e-wallet, Anda tidak perlu susah payah membawa uang dalam jumlah banyak, karena semua transaksi dapat dilakukan secara non tunai. Selain itu, transaksi ini juga dapat menghemat waktu karena bisa dilakukan kapanpun melalui ponsel Anda.

  2. Bisa Dilakukan Dimana Saja
    Saat ini, Anda tidak perlu pergi ke ATM untuk melakukan pembayaran tagihan listrik, pulsa, internet, hingga asuransi. Pasalnya, Anda dapat membayarnya melalui m-banking maupun e-wallet dimana saja tanpa perlu mengantri dengan orang lain.

  3. Keamanan Lebih Baik
    Dengan pembayaran non tunai, Anda tidak perlu lagi membawa uang tunai dengan nominal besar. Karena, semua uang tersebut telah tersimpan dengan aman dalam dompet digital yang Anda gunakan.

    Selain itu, sistem keamanannya pun sudah teruji dengan dilengkapi PIN dan nomor OTP yang hanya bisa diketahui oleh Anda. Jika kartu debit, kredit maupun e-money hilang, Anda dapat segera memblokir kartu tersebut sehingga saldo dalam rekening tetap aman.

  4. History Keuangan Tertata Rapi
    Dalam pembayaran non tunai, semua transaksi yang Anda lakukan akan tercatat dengan rapi. Misalnya, pada jenis m-banking, Anda dapat melihat semua pengeluaran dan pemasukkan yang akan dicatat dalam riwayat mutasi rekening.

    Selain itu, e-money juga dapat memudahkan Anda mengatur pengeluaran. Fitur tersebut akan membantu Anda untuk melakukan evaluasi dan menekan pengeluaran kedepannya.

  5. Banyak Diskon dan Promo
    Tidak sedikit penjual yang bekerja sama dengan penyedia pembayaran non tunai untuk memberikan potongan harga hingga cashback, seperti pembelian tiket kereta, pesawat, bioskop, hotel, dan beberapa tempat wisata.


Kekurangan dari Alat Pembayaran Non Tunai

Selain memiliki beberapa manfaat dalam mempermudah transaksi, sistem pembayaran non tunai juga mempunyai kekurangan. Diantaranya sebagai berikut.

  1. Adanya Pembatasan
    Pada setiap transaksi menggunakan uang elektronik, terdapat batasan dalam jumlah maksimum yang dapat Anda lakukan pada rekening per harinya.

  2. Butuh Akses Internet
    Ketika menggunakan sistem cashless, Anda harus selalu terhubung dengan internet. Sehingga, apabila terjadi gangguan koneksi internet maka Anda tidak dapat mengakses e-wallet dan proses pembayaran pun gagal dilakukan.

  3. Ancaman dari Cyber Crime
    Risiko kejahatan cyber akan selalu muncul mengikuti sistem transaksi digital, sehingga banyak pihak bank atau fintech yang membuat sistem keamanan yang lebih kuat untuk menghindari terjadinya cyber crime.


Jka dibandingkan dengan masa sekarang, alat pembayaran non tunai memang cukup praktis. Tak heran jika banyak orang yang lebih memilihnya untuk melakukan transaksi. Bagi Anda yang tertarik menggunakan kartu kredit sebagai alat pembayaran non tunai, OCBC NISP menyediakan produk Kartu Kredit dengan penawaran menarik untuk Anda. Cek sekarang juga!


Baca Juga: