Manusia hanya bisa berencana Allah yang menentukan

Sebuah pepatah mengatakan, “Manusia hanya bisa berencana, Tuhanlah yangmenentukan”. Pepatah ini sangat tepat menggambarkan bahwa Allah adalah al-Wakiil, yangsiap membantu untuk menyelesaikan masalah-masalah kita. Inilah luarbiasanya Allah, Diamempercaya kita untuk menjadi wakil-Nya mengelola alam semesta, namun jika kitamenemukan masalah dalam tugas tersebut, kita diperintahkan-Nya untuk meminta bantuan-Nya. QS Ali Imran/3 : 173 menyebutkan:

Fimela.com, Jakarta Apapun mimpi dan harapanmu tidak seharusnya ada yang menghalanginya karena setiap perempuan itu istimewa. Kita pun pasti punya impian atau target-target yang ingin dicapai di tahun yang baru ini. Seperti kisah Sahabat Fimela ini yang kisahnya ditulis untuk mengikuti Lomba My Goal Matters: Ceritakan Mimpi dan Harapanmu di Tahun yang Baru.

***

Advertisement

Oleh: Endah Lailatul Mu'arofah - Mojokerto

Selamat datang tahun 2019! Hidup lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya sudah pasti diharapkan oleh semua orang. Terkadang kita punya banyak impian di mana impian tersebut terdengar tidak masuk akal untuk terwujud. Di tahun 2019 ini aku ingin mendapat kesempatan untuk membuktikan kalau aku tetap bisa sukses dan punya karir yang bagus. Aku sudah apply banyak lowongan di perusahaan-perusahaan besar dan sering mengikuti seleksi rekrutmen. Tapi nasib bagus masih belum berpihak padaku, aku tidak lolos walaupun sudah mengikuti beberapa tahap dalam seleksi tersebut. Banyak yang berusaha mematahkan semangatku, mereka bilang tidak akan lolos kalau tidak punya koneksi orang besar yang memiliki pengaruh dalam perusahaan tersebut.

Aku akan terus berusaha walaupun berkali-kali gagal. Akan aku habiskan kegagalan-kegagalan itu hingga menemukan keberhasilan. Untuk mencapai keberhasilan tersebut, aku akan lebih fokus padda diriku sendiri seperti meningkatkan kompetensi dan terus mengasah skills. Semoga kegagalan di tahun 2018 bisa memberikan pengalaman menjadi yang lebih baik hingga harapan tersebut tercapai di tahun 2019 ini. Dengan bekal pengetahuan dan pengalaman, aku yakin tahun 2019 bisa mewujudkannya. Harapanku diterima di tempat kerja yang lebih baik dari sekarang, memiliki karier yang bagus, menjadi pegawai profesional yang memiliki kontribusi besar terhadap perusahaan akan tercapai di tahun 2019.

Metroislam.id – Dalam Hadist Qudsi-Nya, Allah berfirman, “Wahai Anak Adam, engkau lah yang mengisi (buku catatan amalmu) dan Aku yang mencatatnya.

وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ -١٠- كِرَاماً كَاتِبِينَ -١١- يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ -١٢-

“Dan sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (perbuatanmu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Infithar 10-12)

هَذَا كِتَابُنَا يَنطِقُ عَلَيْكُم بِالْحَقِّ إِنَّا كُنَّا نَسْتَنسِخُ مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ -٢٩-

(Allah Berfirman), “Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan kepadamu dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Kami telah Menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan.” (Al-Jatsiyah 29)

يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَذَا الْكِتَابِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا -٤٩-

 “Betapa celaka kami, kitab apakah ini, tidak ada yang tertinggal, yang kecil dan yang besar melainkan tercatat semuanya,” (Al-Kahf 49)

Engkau lah yang bersyukur, nanti Aku yang akan menambah.

لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ -٧-

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan Menambah (nikmat) kepadamu.” (Ibrahim 7)

لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُم مِّن فَضْلِهِ -٣٠-

“Agar Allah Menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan Menambah karunia-Nya.” (Fathir 30)

لِّلَّذِينَ أَحْسَنُواْ الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ-٢٦-

“Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya.” (Yunus 26)

Engkau lah yang berusaha, nanti Aku yang akan memenuhinya.

وَمَن جَاهَدَ فَإِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهِ -٦-

“Dan barangsiapa berusaha, maka sesungguhnya usahanya itu untuk dirinya sendiri.” (Al-Ankabut 6)

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا -٦٩-

“Dan orang-orang yang berusaha untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan Tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.” (Al-Ankabut 69)

جَزَاء بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ -١٧-

 “Sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan.” (As-Sajdah 17)

وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَانِ إِلَّا مَا سَعَى -٣٩- وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى -٤٠- ثُمَّ يُجْزَاهُ الْجَزَاء الْأَوْفَى -٤١-

“Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya, dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.” (An-Najm 39-41)

Engkau lah yang bersabar, nanti Aku yang akan membalas (kesabaranmu).

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ -١٠-

“Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.” (Az-Zumar 10)

وَجَزَاهُم بِمَا صَبَرُوا جَنَّةً وَحَرِيراً -١٢-

“Dan Dia Memberi balasan kepada mereka karena kesabarannya (berupa) surga dan (pakaian) sutera.”(Al-Insaan 12)

Engkau lah yang meminta, nanti Aku yang akan memberi.

وَاسْأَلُواْ اللّهَ مِن فَضْلِهِ -٣٢-

“Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya.” (An-Nisa’ 32)

وَآتَاكُم مِّن كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ -٣٤-

“Dan Dia telah Memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya.” (Ibrahim 34)

*Walaupun dalam Hadist Qudsi lain Allah telah memberi hamba-Nya sebelum meminta.

Engkau lah yang bertaubat, nanti Aku yang akan menerima (taubat itu).

وَهُوَ الَّذِي يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ -٢٥-

“Dan Dia-lah yang Menerima tobat dari hamba-hamba-Nya.” (As-Syuro 15)

غَافِرِ الذَّنبِ وَقَابِلِ التَّوْبِ -٣-

“Yang Mengampuni dosa dan Menerima tobat.” (Ghofir 3)

أَلَمْ يَعْلَمُواْ أَنَّ اللّهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ -١٠٤-

“Tidakkah mereka mengetahui, bahwa Allah Menerima tobat hamba-hamba-Nya.” (At-Taubah 104)

Engkau lah yang berdoa, nanti Aku yang akan mengabulkan.”

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ  -٦٠-

Dan Tuhan-mu Berfirman, ”Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan untukmu.” (Ghofir 60)

وَيَسْتَجِيبُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ -٢٦-

“Dan Dia Mengabulkan (doa) orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan.” (As-Syura 26)

أَمَّن يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ -٦٢-

“Bukankah Dia (Allah) yang Mengabulkan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa kepada-Nya, dan Menghilangkan kesusahan.” (An-Naml 62)

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ -١٨٦-

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku.” (Al-Baqarah 186)

Source: www.khazanahalquran.co

Kata itu gampang dan sangat ringan untuk di ucapkan, namun di balik gampang dan ringan untuk diucapkan memiliki arti yang amat dalam, "..Dengan Izin Allah.." ya begitulah artinya, dari atinya pun sangat simple tapi pemaknaannya sangat dalam tak sedangkal pengucapannya. Segala sesuatu di dunia ini bahkan di Alam semesta ini tidak akan terjadi tanpa kehendak-Nya. Dia lah yang maha berkehendak. kalau di kantor-kantor, kita bisa analogikan, segala sesuatu yang terjadi di kantor harus seizin atasan/manager yang mempunya otoritas tanggung jawab, dan inipun kadangkala banyak kejadian yang terjadi tanpa sepengetahuan atau izin atasan/Manager, bahkan hal yang negatifpun kadang tak terpantau oleh mereka. Tak ada yang luput dari pandangan Allah semuanya dalam gengamannya, jumlah butir pasir di muka bumi inipun Allah mengetahuinya, saya sedang menulis tulisan inipun Allah mengetahuinya. jangankan yang tersurat yang tersirat tersembunyi dalam lubuk hati kitapun Allah pun mengetahuinya. Dia lah Allah, tak ada yang luput dari pandangan-Nya.

Kita manusia kadang lupa akan adanya yang Maha Melihat, Maha Mendengar,dan Maha Kekehendak. Seolah-olah kita hidup dan melangkah di muka bumi ini kita yang mengatur dan kita yang mengedalikan, padahal tidaklah demikian karena segala sesuatu itu telah di rancang oleh Allah jauh sebelum kita dilahirkan atau kata pak Uztad bilang Zaman Azali ( zaman yang tidak ada awalnya), ibarat komputer segala sesuatu telah diprogram ya..tinggal running aja. karena segala suatu telah ada Qadha dan Qaddar-Nya. " yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya". (QS .Al-Furqan ayat 2).

Saya teringat cerita teman saya, dikisahkan ada sorang bapak kepala keluarga yang hidup mewah, bapak tersebut seorang pejabat dari sebuah kantor pemerintahan, hidup berweh-mewahan membuat bapak itu lupa akan jati dirinya sebagai ciptaan Allah. segala sesuatu yang ia ingin miliki pasti bisa ia miliki, bahkan pengeluarannya (cost of life)/biaya hidup dari keluarganya lebih besar dari pendapatan (income) resmi dari bapak itu, tapi semua itu bisa diatasi oleh si bapak, bahkan masih bisa punya deposito lagi. Di balik gagah dan hebatnya si bapak ada sosok istri yang soleh ( tidak sperti kebanyakan istir pejabat lainya, si ibu ini justru sebaliknya sangat takut hal-hal yang berbau dosa), walaupun sang suami yang gampang marah dan selalu mementingkan urusan dunia (hedonisme), si ibu tetap bersabar dan kadang kala harus bersimpu di hadapan Allah, tempat satu-satunya untuk mengadu. si ibu kadang miris dengan apa yang di hadapinya, sesekali ia meragukan kehalalan rezeki yang di dapat suaminya, ia sadar betul bahwa bukan dari makanan yang bergizi saja yang membuat keluarganya sehat, tapi bagaimana cara mendapatkan rezeki untuk membeli makan sehat itu lebih diutamakan (halalan thoyibah). pada suatu hari si bapak akan berangkat ke luar kota untuk menemui rekanan kantornya, " mami, besok papi mau berangkat ke luar kota mau menemui rekanan kerja papi, mungkin dua hari papi di sana", kata si bapak. " ya ..Insya Allah papi " si ibu mendoakan dengan nada yang lembut. "ah..ini bukan Insya Allah lagi, tiket sudah dibeli...,semunya sudah di atur sama rekanan kantor papi, papi tinggal berangkat aja lagi", si bapak menjelaskan. "bukan begitu pi, siapa tau besok gak jadi berangkat, kan kita berencana tapi Allah yang memutuskan" imbuh si ibu. "oh...jadi mami tidak suka papi berangkat, mami harusnya mendukung papi, papi banting tulang hilir mudik hanya semata mencari uang mi, demi keluarga kita", dengan nada yang tinggi si bapak kelihatan emosi.dan si ibu pun nampak kelimpungan dengan nada bicara si bapak yang mulai marah sambil berkata " iya pi, mami mendukung usaha papi, maaf kan mami pi"..

Besok harinya si bapak sangat sumeringah, nampak sangat senang sekali sibapak akan berangkat jam 10 pagi ini sebelunya akan ke kantor terlebih dahulu, tapi setelah tiba di kantor si bapak terkejut sekali, orang kejaksaan telah menunggunya untuk di bawa kekejaksaan untuk dimintakan keterangan atas adanya penyimpangan dana dan proyek yang tak sesuai standar ( ada dugaan korupsi yang dilakukan sang Bapak), si bapak itu sempat berkilah dan meronta untuk di bawa ke kejaksaan, ia mengatakan bahwa saya ada tugas keluar kota, dan meminta untuk ditunda karena pesawat yang akan membawanya segera berangkat. setelah dibawa ke kejaksaan untuk diperiksa si bapak sempat melihat televisi ada berita tentang berita Jatuhnya pesawat, semua Crew dan penumpang pesawat tewas semua. Nampak muka si bapak berubah semakin pucat, lama-kelamaan mulai butiran-butiran air mata nampak mengalir dari raut mukanya yang putih memucat seraya berucap " ya Allah memang semua Engkau yang kendalikan ya Allah, ampunilah hambaMu yang sombong ini ya Allah, segala sesuatu tak ada yang tak luput dari pandangan-Mu ya Allah, terima kasih ya Allah Engkau masih beri aku hidup ya Allah, akan ku gunakan waktu ku sebaiknya ya Allah" lantas si bapak bersujud di lantai kejaksaan, dan orang di kejaksaan pun heran, ada apakah gerangan dengan si bapak?. Dan si bapak menjelaskan ke pada orang di sekelilingnnya "saya sangat bersyukur sekali telah di bawa bapak kemari, ini adalah kehendak-Nya, kalau bapak tidak datang tadi pagi untuk menjemput saya, pastilah saya akan bersama orang-orang yang tewas dalam pesawat itu" ternyata pesawat yang jatuh itu adalah pesawat yang harusnya di naiki oleh sang bapak keluar kota. Maha besar Allah dengan segala kehendak-Nya.

Manusia adalah hamba yang dhoif (lemah), sepatutnya lah kita berserah diri kepada Allah atas segala sesuatu yang kita kerjakan. kita boleh punya rencana, tapi yang paling akhitr menentukan ialah Allah Azawazalah. Insya Allah memang dangkal dalam pengucapan tapi sangat dalam artinya. semoga cerita tulisan saya ini bermanfaat, insya Allah....., Amin...


Manusia hanya bisa berencana Allah yang menentukan

Lihat Humaniora Selengkapnya