Manakah pernyataan yang benar mengenai pencernaan pada manusia

tirto.id - Makanan yang dikonsumsi manusia setiap hari diproses melalui sistem pencernaan. Sistem pencernaan manusia merupakan proses pengubahan makanan dari ukuran besar jadi lebih kecil, serta proses pemecahan molekul-molekul zat makanan dari kompleks jadi sederhana.

Sistem pencernaan manusia bekerja dengan menggunakan enzim dan organ pencernaan. Makanan yang telah melewati sistem pencernaan bakal diserap nutrisinya, lalu diedarkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah, yang kemudian menjadi penyedia energi atau bahan bakar. Adapun sisa makanan akan dibuang melalui tinja oleh tubuh.

Menurut Modul Pembelajaran SMA-Biologi Kelas XI (2020) terbitan Kemendikbud, pencernaan dibagi menjadi dua jenis, yaitu pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Berikut penjabarannya:

1. Pencernaan Secara Mekanik

Pencernaan secara mekanik merupakan proses pencernaan makanan menjadi molekul yang lebih kecil tanpa melibatkan enzim. Contoh pencernaan secara mekanik adalah ketika gigi sedang mengunyah makanan.

2. Pencernaan secara kimiawi

Pencernaan secara kimiawi adalah proses pemecahan makanan dengan bantuan enzim, zat kimia yang dihasilkan tubuh untuk mempercepat reaksi-reaksi kimia.

Dalam prosesnya, pencernaan makanan melibatkan alat-alat pencerna makanan, yakni saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.

Nantinya, kelenjar pencernaan yang terdiri dari kelenjar air liur, kelenjar getah lambung dan hati serta pankreas akan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses pencernaan kimiawi.

Urutan Sistem Pencernaan Manusia

Berikut ini adalah urutan sistem pencernaan pada manusia:

1. Rongga Mulut

Saat masuk ke mulut, makanan dicerna pertama kali baik secara mekanik maupun kimiawi. Dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah.

Gigi memproses makanan dengan cara menggigit, menyobek, memotong, mengunyah, dan menghaluskan. Lalu, lidah mengatur letak makanan di dalam mulut, mencampur makanan dengan ludah, membantu memproses menelan makanan, dan sebagai indera pengecap (rasa manis, asin, pahit, asam).

Sementara itu, kelenjar ludah menghasilkan air ludah yang berfungsi membasahi makanan, membunuh mikroorganisme, dan mencegah mulut kering.

Dalam air ludah juga terdapat enzim amilase yang mengubah amilum menjadi maltosa. Letak kelenjar ludah berada di bawah telinga (kelenjar parotis), di rahang bawah (kelenjar submaksilaris), dan di bawah lidah (sublingualis).

2. Kerongkongan

Di kerongkongan, tidak terjadi proses pencernaan makanan. Adapun kerongkongan berperan sebagai tempat jalannya makanan menuju lambung. Panjang kerongkongan sekitar 25 cm, berbentuk tabung berdiameter 2 cm, bagian dalam selalu basah karena cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar mukosa.

Pada dinding kerongkongan terdapat otot–otot yang bisa mengembang dan mengempis saat mendorong makanan menuju lambung. Gerakan otot ini disebut gerak peristaltik.

3. Lambung

Lambung berperan sebagai tempat sementara penyimpanan makanan. Lambung terdiri dari bagian atas (kardiak), bagian tengah (fundus), dan bagian bawah (pilorus).

Pada kedua ujung lambung terdapat dua klep (sfingter). Pertama, sfingter esophageal yang berbatasan dengan kerongkongan, berfungsi menjaga makanan agar tetap di lambung, sekaligus akan terbuka ketika ada makanan masuk. Kedua, sfingter pilorus berbatasan dengan usus dua belas jari.

Dinding lambung menghasilkan lendir/mucus, sedangkan fundus menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung antara lain sir, asam klorida (HCl), dan enzim pencernaan (pepsin, renin, lipase).

- Enzim pepsin: menghidrolisis molekul protein menjadi peptida.

- Enzim renin: mengubah kaseinogen menjadi kasein.

- Enzim lipase: menghidrolisis trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol.

Makanan di lambung akan bercampur dengan getah lambung, sehingga makanan menjadi seperti bubur (kim). Otot pilorus akan mengatur keluarnya kim sedikit demi sedikit dari lambung ke usus dua belas jari.

4. Kelenjar Pankreas

Kelenjar pankreas terletak di bagian belakang bawah lambung, berwarna keputihan. Pankreas menghasilkan enzim pencernaan yang disalurkan ke usus.

Berikut enzim yang dihasilkan oleh pankreas beserta fungsinya:

- Enzim amilase: mengubah amilum menjadi glukosa

- Enzim lipase: mengubah lemak menjadi asam lemak dan mengubah lemak menjadi gliserol.

- Enzim tripsin: mengubah protein menjadi senyawa asam amino.

5. Kelenjar Hati

Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia, terletak pada rongga perut sebelah kanan, tepat di bawah diafragma. Pada bagian depan hati terdapat kantung empedu yang berguna untuk menampung cairan empedu.

Empedu dibuat dari perombakan sel-sel darah merah yang telah mati atau rusak. Setiap harinya, setengah liter cairan empedu yang dihasilkan berguna untuk mengemulsi lemak agar lebih mudah diserap dan disalurkan oleh darah ke seluruh tubuh.

6. Usus Halus

Panjang usus halus kurang lebih 8,25 meter. Usus halus terdiri dari atas:

a. Usus dua belas jari (duodenum): Bermuara dua saluran yaitu dari pankreas dan dari kantung empedu.

b. Usus kosong (jejunum): Memproses makanan secara kimiawi.

Berikut enzim yang terdapat pada usus kosong beserta fungsinya:

- Enterokinase: mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.

- Laktase: mengubah laktosa menjadi glukosa.

- Erepsin: mengubah dipeptida atau pepton menjadi senyawa asam amino.

- Maltase: mengubah maltosa menjadi glukosa.

- Disakarase: mengubah disakarida menjadi monosakarida.

- Peptidase: mengubah polipeptida menjadi senyawa asam amino.

- Sukrase: mencerna sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.

- Lipase: mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak.

c. Usus penyerapan (ileum) : Terdapat lipatan-lipatan yang disebut vili (jonjot) usus yang kaya akan pembuluh kapiler. Vili berfungsi memperluas permukaan usus, sehingga penyerapan sari makanan lebih sempurna.

7. Usus Besar

Melansir laman resmi Kemendikbud, usus besar tidak memiliki jonjot usus, tetapi memiliki daya regang yang cukup besar. Bagian dari usus besar terdiri dari sekum, kolon asenden, kolon transenden, kolon desenden dan kolon sigmoid serta rektum.

Makanan yang masuk ke dalam usus besar merupakan sisa penyerapan dari usus halus, tetapi masih mengandung air yang cukup tinggi, sehingga air tersebut akan diserap oleh usus besar. Jika sisa makanan mengandung sedikit air maka usus besar akan menambahkan air.

Pembentukan feses pada usus besar dibantu oleh bakteri Escherichia coli. Bagian akhir dari saluran pencernaan adalah rektum. Rektum dapat berkontraksi yang aktivitas kontraksinya dapat menimbulkan terjadinya defekasi, yaitu proses pengeluaran zat-zat sisa hasil pencernaan makanan melalui anus.

8. Anus

Anus merupakan tempat terakhir dari proses pencernaan. Sebelum sisa pencernaan dibuang, feses ditampung lebih dulu pada bagian rektum. Apabila feses telah siap dibuang maka otot sfingter rektum mengatur pembukaan dan penutupan anus.

Otot sfingter disusun oleh dua jenis otot, yakni otot polos dan otot lurik. Oleh sebab itu, proses defekasi (buang air besar) dilakukan secara sadar, dipicu oleh kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot spingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat terdorong ke luar.

Baca juga:

  • Organ Sistem Pencernaan Manusia dan Fungsinya: Mulut hingga Usus
  • Contoh Soal dan Jawaban Sistem Pencernaan pada Manusia
  • Penyebab Sakit Perut Sebelah Kiri: Gangguan Pencernaan-Hernia?

Baca juga artikel terkait SISTEM PENCERNAAN MANUSIA atau tulisan menarik lainnya Rofi Ali Majid
(tirto.id - rof/ulf)


Penulis: Rofi Ali Majid
Editor: Maria Ulfa
Kontributor: Rofi Ali Majid

Subscribe for updates Unsubscribe from updates