Manakah berikut ini yang menunjukkan urutan benar dari perkembangan pada embrio hewan

Halaman artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. Tidak ada alasan yang diberikan. Silakan kembangkan artikel ini semampu Anda. Merapikan artikel dapat dilakukan dengan wikifikasi atau membagi artikel ke paragraf-paragraf. Jika sudah dirapikan, silakan hapus templat ini. (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)

Embriogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan embrio. Proses ini merupakan tahapan perkembangan sel setelah mengalami pembuahan atau fertilisasi. Embriogenesis meliputi pembelahan sel dan pengaturan di tingkat sel. Sel pada embriogenesis disebut sebagai sel embriogenik.

Secara umum, sel embriogenik tumbuh dan berkembang melalui beberapa fase, antara lain:

  1. Sel tunggal/Zigot
  2. Morula
  3. Blastula
  4. Gastrula
  5. Neurula
  6. Fetus / Janin

Model yang sering dipakai dalam penjelasan mengenai embriogenesis terbagi menjadi beberapa golongan seperti amfibi, aves, reptil, pisces, serangga, dan mamalia, karena masing-masing mempunyai pola pertumbuhan dan perkembangan yang sedikit berbeda pada fase embrio.

Pada topik ini, model embrio yang digunakan berasal dari golongan amfibi, yaitu Xenopus laevis.

Fertilisasi hingga pembentukan Blastomer

Pada Xenopus, sel telur yang telah mengalami fertilisasi mengalami pembelahan dan membentuk banyak sel kecil yang akhirnya membentuk struktur blastomer, tanpa terjadi perubahan massa. Dengan kata lain, sel embrio katak tidak bertambah besar, hanya bertambah kompleks, berbeda dengan sel embrio manusia yang terus membesar.

12 pembelahan awal yang terjadi pada embrio katak bersifat sinkron atau bersamaan waktunya, namun membentuk struktur yang asimetris. Perbedaan pembelahan ini dipengaruhi oleh kutub yang terjadi pada sel embrio hewan, yaitu kutub animal dan kutub vegetal. Pada katak, bagian kutub vegetal yang berisi kuning telur terdapat dalam jumlah yang lebih sedikit atau membelah lebih sedikit.

Sel embriogenik ini akan terus membelah dan membentuk struktur blastomer, yaitu struktur kumpulan sel yang membentuk bola padat.

Pembentukan Ektoderm, Mesoderm, dan Endoderm

Blastomer akan melanjutkan pembelahan dan menambah jumlah sel. Saat jumlah sel mencukupi, sel-sel dari kutub animal akan berusaha membungkus sel dari kutub vegetal, yang disebut sebagai proses Gastrulasi, untuk menjadi prekursor awal pembentukan organ dan jaringan tubuh dewasa.

Prekursor jaringan ini mulai dapat diamati dari sejak fase blastomer, saat pembentukan kutub animal dan vegetal mulai terlihat. Prekursor jaringan ini memiliki struktur awal berupa lapisan yang akan terbentuk selama proses Gastrulasi. Lapisan tersebut dapat dibagi menjadi 3, yaitu:

  1. Ektoderm: lapisan yang akan memberi bentuk luar hewan keseluruhan dan merupakan prekursor epidermis dan sistem saraf, dibentuk dari sebagian besar kutub animal.
  2. Endoderm: lapisan yang dibuat dari kutub vegetal dan merupakan prekursor usus dan organ internal, dibentuk dari sebagian besar kutub vegetal.
  3. Mesoderm: merupakan lapisan prekursor otot, jaringan penghubung, dan komponen lainnya yang akan menghubungkan antara ektoderm dan endoderm, dibentuk dari sebagian kutub animal dan kutub vegetal.

Fase Blastula

Blastula terbentuk ketika sel embrio katak (struktur blastomer) terus membelah, bergerak, dan membentuk rongga pada bagian dalam (membentuk struktur bola berongga). Pada katak, rongga ini disebut blastocoel dan terisi cairan internal yang dibatasi oleh sel epitel.

Fase Gastrula

Saat blastula terus mengalami pembelahan dan pertambahan jumlah sel, kutub animal akan berusaha membungkus kutub vegetal dengan bergerak dan melakukan invaginasi, yang sering disebut sebagai proses gastrulasi.

Gastrulasi ini berlangsung dengan urutan kronologis sebagai berikut:

  1. Pembentukan blastopore (saluran invaginasi)
  2. Pembentukan lapisan ektoderm, mesoderm, dan endoderm.
  3. Selanjutnya sel bermigrasi dan berkohesi dengan bantuan senyawa cadherin dan integrin

Video gastrulasi

Fase Neurula dan pembentukan janin

Fase gastrula ini dilanjutkan dengan:

  • Pembentukan neurula dan notochord (pembentukan batang mesoderm sepanjang tubuh calon janin yang nantinya menjadi vertebra / tulang belikat
  • Pembentukan janin (diferensiasi sel saraf, organ, jaringan lainnya)

Setelah seluruh fase berlangsung, sel terus tumbuh dan berkembang sampai keluar dari rahim atau telur dan menjadi organisme dewasa, lalu menghasilkan sel gamet dan melakukan pembuahan sel, dan siklus ini pun terulang kembali.

Sebagai perbandingan, berikut ini adalah video pembentukan janin manusia. Video pembentukan janin manusia

  • Alberts B, Johnson A, Lewis J, Raff M, Roberts K, Walter P. 2002. Molecular Biology of The Cell. New York and London: Garland Science NCBI Books
  • [ISCR] Institute for Stem Cell Research. Of frogs, mice and man: adaptation is the key to ensuring stem cells. By Ana Coutinho, Gillian Morrison and Josh Brickman ISCR[pranala nonaktif permanen]

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Embriogenesis&oldid=18165164"

Setiap makhluk hidup akan mengalami beberapa fase yang berbeda dalam hidupnya, hal ini merupakan bagian dari tahapan pola pertumbuhan dan perkembangan. Secara umum, pola pertumbuhan dan perkembangan yang dialami makhluk hidup, termasuk manusia, tidak jauh berbeda antara satu dan lainnya. Dimana diawali dengan terjadinya pembuahan sel telur dengan sel sperma. Pun demikian dengan pola pertumbuhan dan perkembangan pada hewan.

Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran dan bersifat irreversible, sedangkan perkembangan merupakan proses perubahan menuju kematangan dan bersifat kualitatif. Adapun, pola pertumbuhan dan perkembangan pada hewan terbagi menjadi dua fase yaitu fase embrionik (zigot hingga embrio) dan fase pascaembrionik (individu sempurna).

Fase embrionik

Fase embrionik merupakan fase pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi dari zigot hingga embrio. Selanjutnya terjadi pembelahan zigot (2n) menjadi embrio yang disebut embryogenesis. Kutub zigot sendiri terbagi dua yaitu kutub animal dan kutub vegetal, dimana banyaknya kuning telur pada kutub akan mempengaruhi kecepatan pembelahan karena proses pembelahan terhalangi. Contohnya, pada katak, kuning telur lebih banyak dibagian kutub vegetal.

Fase embrionik sendiri terbagi menjadi beberapa tahap yang meliputi pembelahan sel, blastulasi, gastrulasi, diferensial, serta organogenesis.

• Pembelahan Sel

Pembelahan sel merupakan proses pembelahan berdasarkan pola pembelahan kutub pada zigot. Pola pembelahan sel terbagi menjadi pembelahan sempurna (pembelahan membagi yolk), contohnya bulu babi dan katak, yang kedua pemelahan tidak sempurna (pembelahan tidak membagi yolk) contoh manusia dan ayam.

• Blastulasi

Proses setelah pembelahan sel menghasilkan banyak sel berukuran kecil disebut dengan blastomer dan terus melakukan pembelahan mitosis secara terus-menerus membentu rongga blastosol yang berisi cairan disebut dengan blastula.

• Gastrulasi

Blastosol pada embrio mulai menghilang sebagai akibat dari proses diferensiasi. Pembelahan sel-sel pada kutub fungsional terjadi dengan cepat sehingga terbentuk lekukan kearah dalam (invaginasi) pada sel kutub negative. Inavigasi ini akan membentuk dua lapisan pada sel, yaitu lapisan dalam (endoderm) dan lapisan luar (ectoderm).

(Baca juga: Mengintip 4 Fase Pertumbuhan Bakteri, Apa Saja?)

Diantara kedua lapisan ini, terdapat lapisan mesoderm yang merupakan hasil dari diferensial endoderm. Tahap terbentuknya 3 lapisan embrionik tersebut gastulasi.

• Morfogenesis

Pola pertumbuhan dan perkembangan pada hewan yang satu ini diawali dengan perubahan bentuk, sel-sel bermigrasi saat gastrulasi, terbentuk sel-sel baru dan pergerakkan jaringan

• Diferensiasi dan Spesialisasi

Diferensiasi dan spesialisasi terjadi diferensiasi struktur dan fungsi sel yang dikendalikan oleh gen sebagai faktor internal hereditas.

• Imbas Embrionik

Imbas embrionik terjadi saat sel-sel yang berdekatan mempengaruhi diferensiasi sel sebelahnya bukan hanya pengaruh dari gen saja, Contohnya dalam Perkembangan mata. Lapisan ektoderm, mesoderm dan neural ektoderm membantu dalam pembentukkan mata

• Organogenesis

Organogenesis adalah proses pembentukan organ dari turunan tiga lapisan embrionik.

Fase Pascaembrionik

Fase pascaembrionik merupakan fase pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi dari makhluk hidup dilahirkan atau telah menetas menuju kematangan individu hingga sempurna. Adapun, tahap pasca embrionik pada hewan meliputi:

• Metamorfosis adalah Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dimana ia menjadi individu dewasa setelah menetas atau melahirkan dengan terjadinya perubahan bentuk, ukuran dan bagian tubuh dari stadium satu ke stadium berikutnya.

• Regenerasi adalah proses perbaikan sel, jaringan atau bagian tubuh yang rusak, mati ataupun hilang. Perbaikan ini dikendalikan oleh sel-sel yang belum terdiferensiasi dalam tubuh hewan.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA