Makanan yang mengandung protein jika ditetesi biuret akan berubah warna

This preview shows page 9 - 13 out of 20 pages.

Pada uji protein menggunakan biuret, warna bahan makanan berubah menjadi ungu. Pada uji gula menggunakan benedict, warna bahan makanan berubah menjadi hijau. Pada uji lemak menggunakan kertas buram dan diamati di bawah sinar matahari, bahan makanan tampak tidak transparan. Uji jagung Pada uji karbohidrat, menggunakan lugol, zat makanan berubah menjadi hitam. Pada uji protein, zat makanan berubah menjadi biru. Pada uji glukosa, zat makanan setelah ditetesi dengan reagen benedict dan memanaskannya di atas pembakar spritus berubah warna menjadi merah bata. Uji lemak, zat makanan dioleskan pada kertas buram. Dan ketika diamati dibawah sinar matahari, kertas buram tampak tidak transparan. Uji ubi Pada uji karbohidrat, menggunakan lugol, zat makanan berubah menjadi hitam. Pada uji protein, zat makanan berubah menjadi kuning. Pada uji glukosa,zat makanan setelah ditetesi dengan reagen benedict dan memanaskannya di atas pembakar spritus berubah warna menjadi merah bata.

Dalam melakukan pengujian bahan makanan dapat dilakukan dengan berbagai reagen, misalnya lugol, biuret, dan benedict.

  • Lugol digunakan untuk menguji kandungan karbohidrat kompleks [amilum, glikogen, atau selulosa]. Sampel makanan yang mengandung karbohidrat [glukosa] akan menghasilkan warna hitam/ gelap setelah ditetesi larutan lugol. Semakin gelap warnanya, maka semakin banyak kandungan karbohidrat dalam makanan tersebut.
  • Biuret digunakan untuk menguji kandungan protein. Sampel makanan yang mengandung protein akan menghasilkan warna ungu setelah ditetesi larutan biuret.
  • Benedict digunakan untuk menguji kandungan glukosa pada makanan. Sampel makanan yang mengandung glukosa akan menghasilkan warna merah bata ketika ditetesi larutan Benedict.

Sehingga, jika suatu makanan ketika ditetesi reagen Biuret mengalami perubahan warna menjadi warna ungu, dengan benedict memunculkan warna merah bata, dan tidak terjadi perubahan warna pada uji lugol, maka makanan tersebut mengandung protein,  glukosa, dan tidak mengandung amilum.

Bahan makanan mengandung protein contohnya adalah kedelai, kacang tanah, daging maupun telur. Bahan makanan mengandung glukosa contohnya adalah gula tebu, gula jawa maupun buah-buahan. Bahan makanan yang tidak mengandung amilum contohnya adalah bayam dan putih telur. 

Uji kandungan makanan dapat dilakukan menggunakan reagen. Uji karbohidrat menggunakan lugol, dimana jika suatu makanan ditetesi lugol berubah warna menjadi biru kehitaman maka positif mengandung amilum. Uji protein menggunakan biuret, dimana jika suatu makanan ditetesi biuret berubah warna menjadi ungu maka positif mengandung protein. Uji glukosa menggunakan benedict, dimana jika suatu makanan ditetesi benedict berubah warna menjadi merah bata maka positif mengandung glukosa.

Dengan demikian, bahan makanan tersebut mengandung protein dan glukosa, contoh tempe

6. kerusakan lapisan ozon mengakibat ultraviolet mampu menerobos atmosfer bumi sehingga bumi terasa makin panas. peristiwa tersebut terjadi karena ada … nya peningkatan konsentrasi suatu jenis gas di atmosfer. gas yang dimaksud adalah ....

Ada banyak gangguan dan penyakit yang menyerang aiatem peredaran darah pada manusia. tuliskan 2 gangguan sistem peredaran darah yang berhubungan denga … n pembuluh darah!

Ada berapa macam system penyediaan air bersih,jleskam

Apa yang akan terjadi jika populasi tanaman tali putri semakin meningkat?

Adakah kaitannya keberadaan enzim dgn penyerapan zat makanan dlm tubu? jlskn pndptmu!

Adakah ungkap pemberitahuan pada gambar tersebut? ada berapa ungkapan pemberitahuan pada gambar tersebut? sebutkan ungkapan pemberitahuan yang ada pad … a gambar

Ahmad ingin menjalankan satu eksperiman berkaitan sample mikrob. cadangkan peralatan yang perlu digunakan

Air buangan industri yang masuk ke lingkungan perairan akan menimbulkan pencemaran [ada lingkuhngan tersebut

tolong bantu jawab segera mau dikumpulkan​

Alat alat yg prinsip kerjanya berdasarkan hukum archimedes

Bahan makanan yang diuji tersebut mengandung gula pereduksi dan protein. Adanya gula pereduksi ditandai dengan warna merah bata pada pengujian dengan benedic. Adapun adanya protein ditandai dengan munculnya warna ungu pada uji dengan biuret.

Pembahasan

Identifikasi bahan makanan dapat dilakukan dengan beberapa uji berikut. Diantara uji berikut dapat dilakukan untuk beberapa bahan di antaranya adalah karbohidrat, protein, dan lemak.

Identifikasi Karbohidrat

1. Uji Molisch

Dengan cara meneteskan larutan alfanaftol pada larutan atau suspense karbohidrat, kemudian asam sulfat pekat secukupnya, sehingga terbentuk dua lapisan cairan dengan batas kedua lapisan berwarna merah-ungu.

2. Uji Fehling

Dengan cara meneteskan reagen fehling A [tembaga[II] sulfat] atau fehling B [ KOH dan natrium kalium tartarat]. Uji ini dilakukan untuk mengidentifikasi adanya gula pereduksi [glukosa, fruktosa, galaktosa, maltosa, dan laktosa] dalam sampel. Jika positif terdapat gula pereduksi maka pada larutan akan terbentuk endapan merah bata [Cu₂O].

3. Uji Benedic

Dengan cara meneteskan reagen yaitu reagen yang mengandung natrium sitrat, Natrium karbonat anhidrat, dan tembaga sulit heptahidrat. Prinsip uji reagen ini hampir sama dengan pengujian dengan larutan fehling yaitu untuk menguji adanya gula pereduksi. Jika positif terdapat gula pereduksi maka pada larutan akan terbentuk endapan merah bata [Cu₂O].

4. Uji Tollens

Dengan cara meneteskan reagen tollens yaitu reagen yang dibuat dengan menambahkan NaOH ke dalam perak nitrat yang membentuk endapan coklat Ag₂O. Prinsip uji reagen ini hampir sama dengan pengujian dengan larutan fehling yaitu untuk menguji adanya gula pereduksi. Jika positif terdapat gula pereduksi maka pada larutan akan terbentuk cermin perak.  

3. Uji Iodin/ Lugol

Polisakarida penting, seperti amilum, glikogen, dan selulosa dapat ditunjukkan dengan cara ditetesi larutan iodin sehingga terbentuk warna biru ungu untuk amilum, cokelat merah untuk glikogen, dan cokelat untuk selulosa.

Identifikasi Protein

1. Uji Biuret

Uji ini digunakan untuk mengetahui adanya protein. Zat yang akan diselidiki mula-mula ditetesi larutan NaOH, kemudian larutan CuSO4 yang encer. Jika terbentuk warna ungu, berarti zat itu mengandung protein. Uji biuret positif bagi semua zat yang mengandung ikatan peptida.

2. Uji Xantoproteat

Uji ini digunakan terhadap protein yang mengandung gugus fenil [cincin benzena]. Jika protein yang mengandung cincin benzene dipanaskan dengan asam nitrat pekat, maka terbentuk warna kuning yang kemudian menjadi jingga bila dibuat alkalis [basa] dengan larutan NaOH.

3. Uji Belerang

Untuk mengetahui ada tidaknya unsur belerang dalam suatu protein, mula-mula larutan protein dengan larutan NaOH pekat [+ 6 M] dipanaskan, kemudian diberi beberapa tetes larutan timbal asetat. Jika terbentuk endapan hitam [PbS], maka itu menunjukkan adanya belerang.

Identifikasi Lemak

1. Uji kertas buram

Dilakukan dengan meletakkan zat ke atas kertas buram. Uji kertas buram bereaksi positif dengan seluruh jenis lemak. Hasil positif ditunjukkan jika kertas buram yang digunakan menjadi transparan.

2. Uji Sudan III

Dilakukan dengan meneteskan pereaksi Sudan III berwarna merah. Uji Sudan III bereaksi positif dengan seluruh jenis lemak. Hasil positif ditunjukkan jika larutan yang diuji berubah warna menjadi cokelat.

Pada kasus diatas

Hasil uji dan hasil identifikasinya adalah sebagai berikut

  • Pada saat ditetesi lugol tidak terjadi perubahan warna sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel yang diuji tidak mengandung amilum, glikogen, dan selulosa
  • Pada saat ditetesi benedic muncul warna merah bata dapat disimpulkan bahwa sampel yang diuji mengandung gula pereduksi [glukosa, fruktosa, galaktosa, laktosa atau maltosa]
  • Pada saat ditetesi biurey muncul warna ungu sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel yang diuji mengandung protein.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sampel yang diuji mengandung gula pereduksi dan protein.

Pelajari lebih lanjut

manfaat benedic, lugol, biuret: brainly.co.id/tugas/5428905

Detil jawaban

Kelas: XII

Mapel: Kimia

Bab: Biomolekul

Kode: 12.7.10

Kata kunci: biuret, benedic, lugol, protein, gula

Video yang berhubungan

Pengujian Zat Makanan – Jenis, Fungsi, Persyaratan, Alat dan Bahan, Cara Kerja, Data, Hasil Pengujian : Zat makanan merupakan bahan-bahan yang diperlukan oleh tubuh supaya kita dapat bertahan hidup, maka dari itu kita juga harus mengetahui semua jenis zat makanan yang baik bagi tubuh kita.

Jenis Zat Makanan

Ada dua jenis zat makanan yaitu:

  1. Zat makanan makro (Karbohidrat, lemak, protein, air).
  2. Dan zat makanan mikro (vitamin, mineral).

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian, Klasifikasi dan 4 Fungsi Karbohidrat Beserta

Fungsi Makanan

Ada beberapa fungsi pada makanan yang diantara lain seperti:

  • Untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
  • Untuk pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh yang telah rusak atau tua.
  • Untuk pengaturan metabolisme tubuh.
  • Penjaga keseimbangan cairan tubuh.
  • Pertahanan tubuh terhadap penyakit.
  • Sebagai penghasil energi.

Persyaratan Makanan Yang Baik

Makanan yang baik yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:

  • Higienis yaitu tidak mengandung kuman-kuman penyakit dan zat racun yang membahayakan tubuh.
  • Bergizi yaitu cukup mengandung kalori, karbohidrat, lemak dan protein yang mengandung 10 asam amino esensial.
  • Mudah dicerna.
  • Bervitamin dan bermineral.
  • Cukup mengandung air.

Alat dan Bahan

Berikut Ini Merupakan Alat dan Bahan Yang Digunakan.

  1. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian antara lain :
  • Tabung reaksi dengan raknya
  • Pipa tetes
  • Cawan petri
  • Mortal
  • Spatula
  • Pembakar bunsen
  • Penjepit tabung reaksi
  • Kertas buram
  • Korek api
  • Tissue
  1. Bahan bahan makanan yang kami gunakan dalam penelitian ini diantaranya :
  • Roti
  • Tempe
  • Putih telur
  • Kentang
  • Margarin
  • Nasi
  • Jeruk

Cara Kerja Pengujian Makanan

Berikut Ini Merupakan Cara Kerja Pengujian Makanan.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Sumbernya Secara Lengkap

  • 5 bahan makanan digerus secara terpisah(Roti, tempe, putih telur, pisang, dan kemiri) lalu di tempatkan di cawan petri
  • Dari hasil gerusan diambil secukupnya, dimasukkan kedalam plat tetes dan masing-masing diberi label
  • Penampilan awal di dokumentasikan
  • Kemudian masing masing bahan makanan ditetesi dengan 5 tetes lugol/kalium iodida
  • Perubahan warna yang terjadi diamati, dicatat dan didokumentasikan
  • Semua bahan makanan yang ada dioleskan secara terpisah di atas kertas buram yang telah disediakan
  • Kertas buram yang sudah dioleskan kemudian didiamkan sampai kering
  • Diamati dibawah cahaya
  • Bahan makanan yang sudah digerus terlebih dahulu dimasukkan kedalam tabung reaksi
  • Masing-masing tabung reaksi diberi label
  • Kemudian ditetesi 5 tetes benedict dan dipanaskan diatas bunsen
  • kemudian didiamkan selama beberapa menit
  • perubahan warna yang terjadi pada tabung reaksi pada bahan makanan diamati dan dicatat hasil pengamatannya
  • Bahan makanan yang sudah digerus terlebih dahulu dimasukkan kedalam tabung reaksi
  • Masing-masing tabung reaksi diberi label
  • Diteteskan dengan 3 tetes NaOH kemudian 3 tetes CuSO4
  • Perubahan warna yang terjadi diamati dan dicatat sebelum dan sesudah ditetesi

Tabel Data Pengamatan

Makanan yang mengandung protein jika ditetesi biuret akan berubah warna

Makanan yang mengandung protein jika ditetesi biuret akan berubah warna

Hasil Pengujian Menggunakan Reagen

Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Lemak Beserta Fungsinya Terlengkap

Lugol

digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum). Bila makanan yang ditetesi lugol berubah menjadi biru hitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin gelap warnyanya berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.

Biuret

adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi sebagau berikut : Kompleks koordinasi antara Cu2+ dengan gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis, akan membentuk warna lembayung.

Benedict

adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan. Hasil reaksi menghasilkan warna merah bata ketika reagen Benedict dicampur dan dipanaskan dengan glukosa. Glukosa memiliki sebuah elektron untuk diberikan, tembaga (salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna.

Kertas Buram

adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di panaskan di atas pembakar sepritus sehingga kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.

Hasil Pengujian Makanan

Dari hasil pengamatan yang kami dapatkan di peroleh hasil pengujian sebagai berikut:

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Penjelasan Replikasi DNA Semikonservatif Dalam Biologi

Uji Roti

  • Uji amilum, roti di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna biru Tua. Maka dari itu roti mengandung amilum.
  • Uji Protein, roti tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna Hijau hanya sedikit diatas dan sisanya hanya warna putih.
  • Uji glukosa, setelah ditetesi benedict dan di panaskan di atas bunsen berubah menjadi Coklat. Hal ini menunjukkan bahwa roti mengandung glukosa.
  • Uji lemak, roti yang di oleskan pada kertas buram meninggalkan noda transparan . Hal ini berarti roti memiliki kandungan lemak.

Uji Telur

  • Uji amilum, putih telur di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna orange Kuning. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur memiliki amilum karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman.
  • Uji protein, putih telur mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi ungu.
  • Uji glukosa, putih telur ditetesi benedict kemudian di panaskan di atas bunsen ternyata berwarna Hijau. Hal itu menunjukkan bahwa putih telur mengandung sedikit glukosa.
  • Uji lemak, putih telur yang di oleskan pada kertas buram tidak meninggalkan noda transparan. Maka putih telur tidak mengandung lemak.

Uji Mentega

  • Uji amilum, mentega di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna hitam. Maka dari itu roti mengandung amilum.
  • Uji Protein, mentega tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna biru.
  • Uji glukosa, setelah ditetesi benedict dan di panaskan di atas bunsen tidak berubah. Hal ini menunjukkan bahwa mentega tidak mengandung glukosa.
  • Uji lemak, roti yang di oleskan pada kertas buram meninggalkan noda transparan . Hal ini berarti roti memiliki kandungan lemak.
  • Mentega hanya digunakan pada saat uji lemak. Hasil dari pengamatan yang kami dapatkan adalah margarin memiliki kandungan lemak karena ketika mentega dioleskan pada kertas buram meninggalkan noda transparan.

Uji Jeruk

Sari jeruk hanya digunakan pada saat uji Vitamin C. Hasilnya, sari  jeruk memiliki banyak kandungan Vitamin C.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Jenis dan Fungsi Protein Terlengkap

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari