Macam-macam cedera yang sering terjadi saat berolahraga adalah

Berpartisipasi dalam satu atau lebih bidang olahraga merupakan bagian penting dari gaya hidup sehat. Olahraga sangat bagus untuk menjaga kesehatan jantung, pernapasan, dan meningkatkan massa otot. Tentu saja olahraga tidak selamanya berjalan lancar. Salah pergerakan, tidak pemanasan, tersandung, jatuh, dan kejadian buruk lainnya yang menyebabkan cedera olahraga merupakan risiko saat Anda berolahraga.

Macam-macam cedera yang sering terjadi saat berolahraga adalah

Meskipun demikian, risiko operasi cedera olahraga seharusnya tidak menghalangi Anda untuk tetap berolahraga setiap hari. Dalam Polaris Spine & Neurosurgery Center, mereka membagikan apa saja cedera olahraga yang paling umum terjadi, berikut daftarnya.

1. Otot Tegang

Otot tegang adalah cedera yang paling sering dialami dari semua jenis cedera yang berhubungan dengan atletik. Anda menggunakan otot-otot tubuh saat berolahraga dan beraktivitas fisik. Semua bagian otot yang bergerak rentan terhadap peregangan berlebihan atau bergerak dengan cara yang tidak semestinya. Ini berisiko menyebabkan otot robek, rusak, dan nyeri. 

Bagian tubuh yang rentan terkena otot tegang yaitu otot di paha belakang, paha depan, dan pangkal paha. Untungnya, kebanyakan kasus otot tegang ringan bisa sembuh dengan sendirinya setelah istirahat. 

Cara mengurangi risiko otot dan tendon tegang yaitu dengan melakukan pemanasan dan peregangan otot sebelum berolahraga dan beraktivitas berat. 

2. Terkilir

Ligamen terkilir berisiko tinggi saat Anda berolahraga. Ligamen adalah jaringan yang menghubungkan antara tulang satu dengan tulang lainnya. Jika posisi ligamen salah, ini bisa tertarik atau robek yang menyebabkan cedera. 

Pergelangan kaki, lutut, pergelangan tangan, dan siku adalah bagian yang paling rentan terkilir. Cedera olahraga yang satu ini bisa menyakitkan dan membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa sembuh daripada cedera otot tegang. Terkadang membutuhkan imobilisasi (pembatasan gerak fisik) untuk melindungi dari cedera lebih lanjut. 

Itulah mengapa peregangan dan pemanasan sebelum latihan dapat membantu mencegah keseleo, serta melatih teknik terbaik dalam bidang olahraga yang Anda geluti. 

Jika Anda memiliki riwayat lutut atau pergelangan kaki terkilir, sebaiknya sokong sendi tersebut dengan brace (alat bantu berjalan) saat berolahraga. Ini karena riwayat terkilir menyebabkan ligamen melemah dan rentan terkilir lagi di kemudian hari.

3. Cedera Lutut

Persendian lutut sangatlah rumit. Mereka menanggung banyak benturan dan keausan selama Anda beraktivitas, sehingga lebih rentan cedera. Robekan pada anterior cruciate ligament (ACL) seringkali terjadi, seperti tulang rawan robek, dislokasi, dan patah tulang.

Dampak dari cedera lutut bisa sangat menyakitkan dan melemahkan lutut dari waktu ke waktu yang terkadang membutuhkan operasi cedera olahraga. Tindakan operasi ligamen ini dilakukan untuk mengganti ACL yang robek. 

Pemanasan, peregangan, dan postur tubuh yang baik dapat mengurangi risiko cedera lutut. Gunakan bantalan dan penyangga yang tepat, misalnya saat berolahraga yang mengharuskan kontak fisik. 

4. Fraktur Tulang

Gerakan olahraga yang saling berbenturan dan kontak antar pemain seringkali menyebabkan patah tulang. Umumnya pada area lengan dan kaki yang terasa menyakitkan. 

Menurut dr. Tan Ken Jin, seorang dokter bedah tulang dari Mount Elizabeth Novena Hospital Singapura dan Farrer Park Hospital Singapura, rasa sakit dan nyeri karena tulang salah posisi. Jika denyutan mengganggu, sebaiknya lakukan rontgen dan evaluasi cedera bersama dokter. Dibutuhkan waktu berminggu-minggu untuk istirahat dan terkadang memerlukan tindakan operasi. 

Fraktur tulang atau patah tulang berisiko tinggi terjadi pada sebagian besar atlet, tapi Anda bisa mengurangi risikonya dengan mengenakan bantalan yang sesuai, pemanasan, dan menjaga kekuatan otot. 

Sebaiknya Anda tidak memaksakan beraktivitas saat masih terasa sakit atau nyeri. Terkadang, rasa sakit mengindikasikan cedera otot tegang atau terkilir yang menyebabkan tulang rentan patah.

Terlepas dari namanya, Anda tidak harus bermain tenis untuk mengalami tennis elbow. Orang-orang yang bekerja sebagai pemain golf, tukang ledeng, pelukis, tukang kayu, dan tukang daging berisiko mengalami tennis elbow.

Cedera tennis elbow (lateral epicondylitis) adalah peradangan pada area sendi di sisi luar siku Anda. Ligamen di siku tegang karena aktivitas berlebihan dan dilakukan secara berulang.

Cara terbaik untuk menghindari risiko tennis elbow yakni mengatur kecepatan diri sendiri. Beristirahatlah dengan cukup, lakukan aktivitas lain, dan selalu pemanasan sebelum berolahraga.

6. Plantar Fasciitis & Shin Splints

Plantar fasciitis adalah penyebab nyeri tumit yang melibatkan peradangan pada pita jaringan yang membentang di bagian bawah kaki dan menghubungkan tulang tumit ke jari-jari kaki (plantar fascia). 

Kondisi ini menyebabkan nyeri tumit setiap Anda melangkah di pagi hari. Saat Anda bangun dan bergerak, rasa sakit biasanya berkurang, tapi bisa kambuh setelah terlalu lama berdiri atau saat Anda berdiri setelah duduk. 

Shin splints atau tulang kering berdenyut dan sakit setelah melakukan aktivitas harian mungkin disebabkan oleh stres pada tulang kering dan jaringan ikat yang menempelkan otot ke tulang Anda. Singkatnya, shin splints menggambarkan peradangan otot di kaki bagian bawah. 

Baik plantar fasciitis maupun shin splints bisa terjadi pada pelari, pemain sepak bola, pemain bola basket, dan lain-lain. Peregangan yang tepat dan istirahat sesekali adalah langkah pencegahan terbaik. 

7. Cedera Punggung

Punggung dan tulang belakang yang mengalami stres setiap berolahraga mengindikasikan adanya cedera punggung. Seiring waktu, stres akan menumpuk menjadi peradangan di sekitar tulang belakang dan otot punggung yang. Terkadang kondisi ini menyebabkan cedera pada cakram dan nyeri punggung atas atau bawah. 

Benturan keras secara tiba-tiba juga memicu cedera punggung akut. Dibutuhkan perawatan punggung untuk segera mengatasinya. Perawatan punggung sangat bervariasi, tergantung kondisi cederanya, mulai dari istirahat, terapi fisik, hingga operasi cedera olahraga. 

Cara terbaik untuk mengurangi risiko nyeri dan cedera punggung adalah dengan menjaga otot punggung tetap kuat dan fleksibel, rutin beraktivitas yang tidak rentan cedera, melakukan pemanasan, dan diet sehat. 

Olahraga yang membutuhkan kontak antar pemain, seperti sepak bola sangat rentan terkena cedera gegar otak. Ini terjadi sangat cepat ketika kepala tiba-tiba terbentur yang menyebabkan otak bergeser ke dalam tengkorak, atau terkadang merusak jaringan yang menahannya. 

Ada gegar otak ringan dan gegar otak berat. Gejalanya dimulai dari sakit kepala, pusing, mengantuk, dan kehilangan kesadaran sementara (pingsan). Mintalah bantuan dokter untuk mengevaluasi tulang dan otak, karena terkadang gejala yang lebih serius dapat terjadi setelah kejadian benturan di kepala. 

Sebaiknya jangan melanjutkan olahraga jika Anda memiliki gejala gegar otak, meski biasanya gegar otak bisa sembuh dengan sendirinya jika istirahat selama seminggu hingga beberapa minggu setelah benturan. 

Cara terbaik untuk mengurangi risiko gegar otak yaitu memakai pelindung kepala yang sesuai dengan bidang olahraga Anda, seperti hoki, bersepeda, atau bermain skateboard.

Macam-macam cedera yang sering terjadi saat berolahraga adalah

Oleh:

Bisnis.com Cedera lutut.

Bisnis.com, JAKARTA – Olahraga menawarkan banyak manfaat kesehatan untuk segala usia, karena itu tidak heran jika banyak orang menyempatkan waktunya untuk berolahraga. Namun, cedera olahraga bisa menjadi harga yang harus Anda bayar, terutama jika Anda melakukannya secara berlebihan atau tidak diawali dengan pemanasan yang benar. Dalam arti luas, istilah cedera olahraga mengacu pada jenis cedera yang paling sering terjadi selama olahraga atau latihan. Meskipun hampir semua bagian tubuh Anda dapat terluka selama olahraga, istilah ini biasanya digunakan untuk cedera yang melibatkan sistem muskuloskeletal, yang meliputi otot, tulang, dan jaringan terkait seperti tulang rawan, mengutip Very Well Health, Kamis (4/11/2021). 

Lalu apa saja jenis-jenis cedera olahraga? Berikut jenis-jenis olahraga yang paling umum ditemui, melansir Ciputra Medical Center, Kamis (4/11/2021).

1. Terkilir

Terkilir merupakan cedera yang paling banyak ditemui saat berolahraga. Cedera ini terjadi akibat robeknya ligamen, jaringan yang menghubungkan dua tulang satu sama lain dalam satu sendi. Kurang pemanasan atau berlari di area yang tidak rata dapat memicu risiko terkilir.

2. Cedera lutut

Cedera lutut sering dialami oleh atlet lari, basket, voli, sepak bola dan olahraga lainnya yang bertumpu pada lutut. Biasanya, cedera ini terjadi akibat terlalu lama melakukan gerakan dengan lutut sebagai tumpuan atau melakukan gerakan yang tidak lazim.

Baca Juga : Sinyal Kamu Olahraga Berlebihan dan Bahayanya

3. Strain atau cedera otot

Cedera otot ini melibatkan robekan tendon atau jaringan yang menghubungkan tulang ke otot. Ini adalah cedera akut non-kontak yang dihasilkan dari peregangan berlebihan atau kontraksi berlebihan.  Strain seringkali disalah artikan sebagai keseleo.

4. Cedera achilles tendon

Achilles tendon merupakan tendon pipih dan kuat di bagian belakang pergelangan kaki. Saat Anda berolahraga, tendon ini bisa terbelah atau robek.   Kondisi ini biasanya terjadi pada otot tumit hingga betis Anda.  Saat ini terjadi, Anda akan merasakan nyeri hebat dan kesulitan berjalan.

5. Patah tulang

Patah tulang adalah kondisi ketika tulang patah sehingga posisi atau bentuknya berubah. Cedera ini terkadang sulit dihindari, dan paling sering terjadi di tulang kaki, tangan, pinggul, rusuk dan selangka. Selain benturan yang kuat, patah tulang  juga dapat terjadi akibat benturan ringan bila tulang Anda sudah mengalami pengeroposan.

6. Dislokasi

Dislokasi terjadi akibat bergesernya tulang atau sendi dari posisi normal. Semua persendian yang ada di tubuh dapat mengalami kondisi ini, terutama saat terjadi benturan akibat terjatuh saat berolahraga atau kecelakaan saat berkendara. Biasanya, dislokasi menyebabkan rasa sakit dan menyebabkan pembengkakan.

7. Cedera manset rotator

Robeknya manset rotator menjadi penyebab umum nyeri bahu. Manset rotator membuat bahu dapat bergerak ke segala arah. Apabila terjadi robekan pada salah satu otot ini, kekuatan sendi bahu Anda akan menjadi lemah. Umumnya, cedera ini paling sering dialami para atlet yang sering melakukan gerakan berulang seperti, perenang, pelempar bola bisbol dan petenis.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Editor: Mia Chitra Dinisari