Syarat-syarat perencanaan adalah sebagai berikut. Show
Dengan demikian, ada enam syarat yang harus dipenuhi dalam perencanaan. Pengertian perencanaan (planning) adalah menetapkan atau menentukan suatu cara bertindak sebelum tindakan itu sendiri diaplikasikan atau dilaksanakan. Dengan kata lain bahwa dalam perencanaan setiap orang diharuskan untuk bisa berpikir terlebih dahulu mengenai apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, dan siapa yang melakukannya serta yang bertanggungjawab atas semua kegiatan yang dilakukannya tersebut. Dengan melakukan pemikiran tersebut diharapkan bahwa tujuan yang sudah ditetapkan bisa dicapai dengan lebih efektif dan efisien. Sebenarnya, setiap organisasi membutuhkan perencanaan dalam rangka untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya. Apalagi jika organisasi tersebut terus mengalami perkembangan menjadi organisasi yang besar. Maka tanpa adanya suatu perencanaan, tentunya akan mengalami kegagalan dalam mencapai tujuannya tersebut. Nah, dalam artikel ini akan dibahas secara lengkap tentang perencanaan. Berikut merupakan pembahasan nya. Supaya lebih memahami pengertian perencanaan, maka kita bisa merujuk pada beberapa pendapat para ahli berikut ini: 1. Steiner
2. Douglas
3. Alder
4. Becker
5. Erly Suandy
Tujuan PerencanaanTentunya semua organisasi mempunyai tujuan hanya saja tujuan setiap organisasi berbeda-beda dan tentunya perencanaan yang dilakukan berbeda-beda pula. Namun pada umumnya tujuan perencanaan dalam suatu organisasi adalah untuk:
Jenis – Jenis PerencanaanPada umumnya perencanaan ini dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu sebagai berikut. 1. Perencanaan Berdasarkan Jangka Waktu
2. Perencanaan Berdasarkan Ruang Lingkup
3. Perencanaan Berdasarkan Tingkatan
Syarat Perencanaan yang Baik1. Dilandasi PartisipasiAda baiknya, jika dalam membuat suatu rencana dilandasi dengan unsur partisipasi. Karena dengan adanya suatu partisipasi dari setiap pihak yang ada di dalam organisasi, akan diperoleh berbagai masukan yang sangat bermanfaat dalam pembuatan rencana itu sendiri. Dengan adanya partisipasi, sebetulnya organisasi akan mendapatkan keuntungan double. Karena selain rencana menjadi lebih baik atau sempurna, juga akan menimbulkan adanya suatu gairah bekerja serta semangat kerja dari setiap karyawan. Hal tersebut timbul karena para karyawan merasa diikutsertakan dalam pembuatan rencana atau mereka merasa lebih dihargai. 2. Rencana Harus Luwes atau FleksibelSebetulnya, rencana yang baik adalah yang sudah mendasarkan pada penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya secara mendalam. Tentunya sesudah memperhitungkan berbagai kemungkinan yang ada. Tapi dalam realisasi-nya, meskipun rencana sudah dibuat dengan baik, sering ditinjau kembali. Hal tersebut dikarenakan dalam praktiknya, sering muncul berbagai hal yang tidak terduga sebelumnya dan sulit untuk diperhitungkan. Misalnya seperti adanya resesi ekonomi yang bisa berakibat pada perubahan harga barang, perubahan peraturan pemerintah, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, rencana yang dibuat haruslah bersifat fleksibel. Artinya setiap saat bisa dievaluasi sesuai dengan perkembangan organisasi atau situasi dan kondisi yang terjadi pada saat itu. Tapi hal ini bukan berarti bahwa suatu rencana yang sudah dibuat, bisa diubah seenaknya atau sesuka hati. 3. Berdasarkan Pada AlternatifSupaya bisa menentukan dan menetapkan rencana yang baik, maka sebaiknya sebelum membuat atau menetapkan rencana, harus ditentukan terlebih dahulu alternative dari perencanaan. Dengan terdapatnya suatu alternative perencanaan, yaitu dengan mempertimbangkan untuk dan juga ruginya dari setiap alternative, maka bisa kiranya menetapkan suatu alternative rencana yang terbaik. 4. Harus RealistisSama halnya dengan tujuan suatu organisasi, perencanaan haruslah bersifat realistis. Jika rencana yang dibuat tidak realistis, mungkin hanya akan terlihat baik di kertas saja, tapi dalam praktiknya tidaklah baik. Rencana yang tidak realistis ini kemungkinan terjadi karena yang membuat atau menetapkan rencana tidak melihat adanya kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan berbagai batasan yang dimiliki oleh organisasi. Misalnya seperti keterbatasan dalam bidang teknologi, keterbatasan tenaga kerja, keterbatasan dana, dan lain sebagainya. 5. Perencanaan Harus EkonomisMelihat dari berbagai syarat yang sudah disebutkan, terutama terhadap keterbatasan organisasi, rencana harus pula mempertimbangkan aspek ekonomis dalam pembuatan-nya. Jika dalam pembuatan-nya tidak memperhatikan aspek ekonomis, maka dalam pelaksanaannya nanti akan terjadi adanya suatu pemborosan. Baik itu pemborosan tenaga kerja, waktu, dan lain sebagainya. Tentunya hal tersebut akan berdampak pada keuntungan yang diperoleh oleh organisasi. Oleh karena itu aspek ekonomis ini harus benar-benar diperhatikan dalam membuat rencana. Di samping beberapa syarat yang sudah dijelaskan tersebut, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan perencanaan, di antaranya adalah sebagai berikut:
Unsur – Unsur Perencanaan1. FalsafahFalsafah adalah kepribadian, jiwa, pandangan hidup, dan dasar suatu organisasi dalam mencapai tujuan tertentu. 2. KebijakanKebijakan adalah suatu pernyataan umum yang memberikan suatu pedoman atau saluran pemikiran dan tindakan dalam setiap pengambilan keputusan. Kebijaksanaan lebih cenderung pada pemecahan suatu permasalahan yang akan memberikan keleluasaan gerak dan inisiatif dengan berbagai batasan tertentu. Dengan begitu manajer akan bisa mendelegasikan dan mengendalikan para bawahannya. 3. Tujuan (Objectives, Goals, Purpose, Target)Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai oleh organisasi. Pada umumnya terdapat 3 dasar tujuan dari organisasi, yaitu tujuan sosial, tujuan finansial, dan tujuan barang. Jika dikelompokkan menjadi 2 macam, maka terdiri dari tujuan komersial dan tujuan ideal. 4. StrategiStrategi adalah suatu rencana yang menyeluruh, yang memadukan semua aspek atau bagian organisasi dalam mencapai tujuan komprehensif dengan memakai semua sumber daya yang ada. 5. ProsedurProsedur adalah suatu rangkaian tentang urutan tindakan yang harus dilaksanakan atau dilakukan supaya bisa dilaksanakan secara tertib dan terkendali, tanpa harus membutuhkan suatu pemikiran yang mendalam. 6. ProgramProgram adalah keseluruhan dari kebijakan, prosedur, tujuan, dan berbagai aturan yang kompleks. Terkadang suatu program dilengkapi dengan dana yang diperlukan. Program meliputi berbagai langkah yang harus ditempuh, sumber daya yang dipakai, dan tindakan lainnya untuk poses pelaksanaan mencapai tujuan. Suatu program utama terdiri dari beberapa program turunannya atau sub program. Berbagai sub program tersebut diatur saat koordinasi dan pelaksanaannya untuk mendukung program utama. 7. Aturan atau PeraturanAturan atau peraturan adalah suatu bentuk perencanaan yang paling sederhana. Aturan adalah suatu tindakan yang spesifik yang harus dilaksanakan atau dilakukan atau yang harus ditinggalkan pada situasi tertentu. Aturan bisa sebagai bagian atau bukan bagian dari prosedur. Misalnya seperti peraturan yang mengharuskan memakai helm selama bekerja, peraturan dilarang merokok dalam suatu ruangan tertentu. 8. JadwalJadwal adalah daftar ketika dimulainya dan selesainya suatu pekerjaan tertentu. Pada umumnya suatu pekerjaan akan dipecah menjadi beberapa bagian yang lebih spesifik lagi. 9. AnggaranAnggaran adalah salah satu bentuk dari rencana kegiatan, yang dinyatakan dalam bentuk angka atau kuantitatif. Anggaran juga bisa sebagai alat control dalam pelaksanaan kegiatan, namun dalam penyusunan anggaran merupakan kegiatan dari perencanaan. Fungsi Perencanaan
Tahap – Tahap Penyusunan Perencanaan1. Merumuskan dan Menetapkan Tujuan atau Permasalahan yang Akan Dipecahkan Penetapan tujuan ini harus didasarkan pada falsafah dan misi yang dimiliki oleh organisasi. Perumusan dari tujuan ini dipengaruhi oleh berbagai nilai yang diatur oleh para eksekutif dan berbagai nilai atau tanggung jawab sosial pada saat itu. 2. Melakukan Analisis Kesempatan Organisasi harus melakukan suatu analisis atau pengamatan terhadap lingkungan sekitar. Lingkungan yang selalu berubah-ubah ini akan selalu memberikan kesempatan dan ancaman apakah akan dimanfaatkan atau dihadapi atau dihindari. 3. Melakukan Analisis Sumber Daya Selain aspek lingkungan yang harus dianalisis, organisasi juga harus melakukan analisis terhadap sumber daya yang dimiliki. Dari analisis tersebut bisa diketahui kekuatan dan/atau kelemahan dari organisasi yang bisa dimanfaatkan atau diatasi. Sumber daya tersebut bisa berupa sumber daya manusia, dan sumber daya lainnya seperti fasilitas, dana, fisik dan lain sebagainya. 4. Identifikasi dan Pengembangan Alternatif Dalam hubungannya dengan pengambilan suatu keputusan, maka langkah selanjutnya yang harus diambil adalah mengembangkan berbagai alternative/pilihan dari berbagai sumber daya dan data yang dimiliki oleh organisasi. Dari berbagai macam alternative tersebut bisa dipilih yang terbaik. 5. Implementasi Strategi Kemudian dilakukan suatu perincian ke dalam bentuk berbagai program dan anggaran yang lebih terperinci atau detail sehingga akan lebih mudah untuk diaplikasikan. 6. Pelaksanaan Keputusan Rencana yang sudah disusun tidak mempunyai arti jika tidak atau belum diaplikasikan. Kemudian pelaksanaan rencana memerlukan suatu pengendalian dan pengawasan, sejauh mana penerapan mencapai hasil seperti yang sudah ditetapkan sebelumnya. Akhir Kata Demikianlah pembahasan tentang perencanaan. Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi kamu dan bisa menambah wawasan kamu. Jika ada kritik, saran, atau pertanyaan silakan sampaikan di kolom komentar. Terima kasih. |