Lebih mudah menerima pendapat orang lain merupakan sifat masyarakat modern yaitu bersifat

Oleh: Aspariyana
Mahasiswa Sosiologi FISIP UMRAH

Modernisasi merupakan suatu transformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional atau pra modern dalam artian teknologis serta organisasi sosial kearah pola-pola ekonomis dan politis yang menjadi ciri negara-negara barat yang stabil (Soerjono Soekanto: 2007). Modernisasi yang terjadi membawa dampak positif maupun negatif. Salah satu dampak positif ialah berkembangnya IPTEK mempermudah masyarakat mencari berbagai informasi, merubah mindset dari masyarakat tradisional (irasional) menjadi masyarakat modern (rasional), sedangkan dampak negatif yang dirasakan misal kenakalan remaja didukung dengan semakin mudahnya mengakses situs dengan bebas, munculnya sikap individualistik yang membuat sebagian masyarakat lupa akan kedudukan dirinya sebagai makhluk sosial, dan lunturnya jati diri suatu bangsa karena dengan bangga masyarakat mengangunggkan hal yang bersifat western (kebarat-baratan) dalam hal kuliner, lifestyle, d.s.b.

Dalam konteks tersebut di lihat akibat moderinisasi prilaku terhadap kebudayaan kebudayaan di indonesia yang sekarang hanya dipegang lalu dilestarikan dan diimani oleh kalangan orang tua saja dan generasi muda hampir tidak ada upaya dalam melestarikan budaya tersebut dari hal yang terkecil, salah satunya bahasa, “Sebanyak 726 dari 746 bahasa daerah di indonesia terancam punah karena generasi muda enggan mengunakan bahasa tersebut. Bahkan kini hanya tersisa 13 bahasa daerah yang memiliki penutur di atas satu juta orang. Itupun sebagian generasi tua (Kompas,14/11/2007)”. Sedangkan anak muda di kota ini berbondong-bondong mengunakan bahasa yang tren agar mencari jati diri sebagai generasi milenial atau ‘kids jaman now’ sehingga dalam melestarikan bahasa daerah tersebut hilang tergerusnya zaman.

Khususnya di Kepulauan Riau, Saat ini peranan budaya dan adat istiadat tidak sekental dahulu, sehingga semakin lama semakin menipis dan melemah, tidak dipungkiri peran pemerintah kurang mensosialisasinya betapa pentingnya melestarikan budaya hingga etika dan prilaku orang melayu akibatnya banyak sudah unsur westernisasi yang masuk ke dalam masyarakat yang menghantam generasi muda. Indikasi yang banyak muncul salah satunya ialah fenomena pergaulan bebas. Jika dahulu saya melihat anak muda orang melayu sangat sopan-santun dan mengetahui apa yang pantas dan tidak pantas dilakukan, sehingga saya berpikir inilah budaya melayu yang sesungguhnya. Namun saat ini pergaulan remaja antara pria dan wanita seakan tiada batas penghalang karena kurangnya wawasan serta warisan orang tua terdahulu tidak melekat dalam jiwanya sendiri. Bagaimana tidak, seringkali kita jumpai sampai kesudut kota pasangan muda-mudi bergandengan, berpelukan sampai tinggal bersama dalam satu atap. Hal ini tak selayaknya dilakukan mengingat pasangan tersebut belum sah dimata agama dan hukum, mereka pun juga berdomisili di tempat ini dimana khasanah melayu akan moral dijunjung. Tak khayal membuat masyarakat geram dengan prilaku yang tidak pantas ini. Dalam fakta empiris tidak satupun masyarakat sekitar yang menegurnya dalam prilaku menyimpang karena lemahnya etika hingga norma budaya orang melayu tersebut.

Studi kasus salah satu mahasiswa Sosiologi FISIP UMRAH dalam skripsinya membahas tentang fenomena prilaku pergaulan bebas masyarakat di rumah kos kelurahan sungai jang kota Tanjungpinang yang menjelaskan prilaku pergaulan bebas bisa terjadi dikalangan pelajaran maupun mahasiswa karena jauh dari pantauan orang tua hingga mereka berani melakukan hal yang tak pantas itu. Namun hal ini dilakukan tak lepas karena kurangnya pengawasan dari warga sekitar. Kurangnya kontrol sosial dengan lingkungan masyarakat yang ada dikawasan sungai jang dan penghuni kos dengan bebasnya bisa melakukan segala sesuatu yang melanggar aturan-aturan, norma sosial. Menunjukkan begitu kurangnya kontrol sosial yang dilakukan masyarakat terhadap lingkungan sekitar. Yang konon masyarakat melayu itu menjunjung nilai keramah-tamahan, peduli sekitar. Sekarang telah berubah menjadi individu yang apatis (tidak peduli akan lingkungan sekitar). Sangat disayangkan degradasi moral mulai terjadi. Padahal Jika dilihat diawal tentang penjabaran nilai kemelayuan yang kokoh sangat berbanding tebalik dengan kenyataan saat ini. Dan ini perlu kajian lebih dalam mengingat kota Tanjungpinang bagian dari falsafah kemelayuan.

Gelombang modernisasi yang kian menerpa seakan sangat mudah menenggelamkan orang-orang yang tidak siap dengan perkembangan zaman, mau tak mau masyarakat harus mengikutinya. Dilihat dari segi geografis, salah satunya di kota Tanjungpinang merupakan bagian dari wilayah berbudaya melayu. Dan masih terasa sekali kentalnya nilai budaya melayu tempo dulu. Awalnya, masyarakat melayu ialah masyarakat yang sangat menunjung tinggi nilai adat sopan santun melekat di dalam diri setiap orang melayu. Secara historis tertuang dalam ‘Gurindam 12’ yang tiap pasalnya berisikan pepatah bijak, pesan moral, dan nasehat. Bukan hanya karya tulis, Kepulauan Riau juga memiliki kekayaaan adat resam melayu yang seringkali kita dengar ‘adat bersendikan syara, syara bersandikan kitabullah’. Secara harfiah dapat diartikan bahwa adat melayu bersendikan hukum agama dan hukum agama bersendikan kitab Allah, yaitu Al-quran. Maknanya norma-norma sosial di dalam masyarakat dijadikan adat dan dijadikan sebagai pegangan hidup dan mengaktualisasikan diberbagai aspek kehidupan.

Alangkah baiknya sebagai generasi muda melayu ikut andil dalam meneruskan nilai kemelayuan, mencintai budaya sendiri serta ikut menerapkan nilai positif dalam berbagai aspek kehidupan. Sebab, jika bukan kita yang menjaga, mempertahankan akan membuat hilang diterpa derasnya modernisasi. Seperti yang dikatakan Gubernur Kepri Nurdin Basirun yang baru-baru ini berpesan kepada generasi muda Kepri agar tidak melupakan budaya dan sejarah negeri ini. Dan sayang sekali jika nilai kearifan itu hilang membuat generasi seterusnya tidak akan mengenal budaya sendiri.***

Jakarta -

Modernisasi adalah suatu proses perubahan dari keadaan tradisional menuju masyarakat yang lebih maju (modern) atau masa kini.

Proses tersebut merupakan pergeseran sikap dan mentalitas sebagai masyarakat untuk dapat hidup sesuai dengan tuntutan masa kini.

Dilansir dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, secara historis, modernisasi adalah proses perubahan menuju tipe sistem sosial, ekonomi, dan politik yang telah maju di Eropa Barat dan Amerika Utara dari abad ke- 17 hingga 19. Sistem sosial baru itu kemudian menyebar ke negara Eropa lainnya dan baru abad ke-20 ke negara-negara Amerika Selatan, Asia, dan Afrika.

Mengutip dari modul Sosiologi oleh Rizka Ariestianti, bahwa pada dasarnya pengertian modernisasi mencakup transformasi total kehidupan bersama yang tradisional, dalam arti teknologi serta organisasi sosial kearah pola-pola ekonomis dan politis. Hal itu telah menjadi ciri negara-negara Barat yang stabil.

Pengalaman yang berat mengenai industrialisasi merupakan model untuk industrialisasi dunia menjadi modern, yakni dengan masyarakat industri seperti masyarakat Barat.

Sebenarnya istilah modern, mengandung berbagai macam arti dan tambahan arti. Namun, secara umum istilah modern digunakan untuk menunjukan tentang terjadinya perubahan yang lebih maju.

Contoh modernisasi yang bisa kita lihat dari penggunaan gadget dan internet yang terus semakin berkembang. Selain itu, contoh modernisasi juga terdapat dalam penggunaan traktor oleh petani. Penggunaan traktor itu telah menyebabkan pekerjaan petani di lahan menjadi ringan dan cepat.

Pengertian Modernisasi

Berikut adalah beberapa pengertian modernisasi menurut para ahli:

1. Soerjono Soekanto

Menurut Soerjono Soekanto, modernisasi diartikan sebagai bentuk dari perubahan sosial, secara terarah (directed change) yang didasarkan dalam suatu perencanaan (social palnning).

2. Widjojo Nitisastro

Modernisasi merupakan transformasi total dari kehidupan tradisional dalam hal organisasi sosial dan teknologi ke arah yang lebih maju.

3. Wilbert E Moore

Modernisasi adalah bentuk transformasi total pra-modern dalam hal teknologi maupun organisasi sosial dalam hal pola ekonomi dan politik yang menjadi ciri negara-negara Barat yang stabil.

4. Johan Willem Schoorl

Modernisasi adalah suatu penerapan pengetahuan ilmiah dalam semua kegiatan, bidang kehidupan, dan aspek kemasyarakatan.

Ciri-ciri Modernisasi

Secara umum ciri modernisasi akan ditandai dengan adanya perubahan pada aspek sosio demografi dan struktur sosial, yang mencangkup unsur-unsur sosial, ekonomi, dan psikologi manusia.

Ciri-ciri modernisasi adalah sebagai berikut:- Masyarakatnya sangat memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meringankan kehidupan sehari-hari.- Adanya perubahan pada alat transportasi yang lebih canggih.- Banyak terjadi perubahan pada unsur-unsur dan norma masyarakat.- Transformasi demokratis dalam sistem politik, telah membuka peluang bagi tindakan kolektif rakyat.- Meningkatnya sikap individualisme dan disiplin diri yang tinggi.

- Adanya diferensiasi dalam hal tenaga kerja.

Pandangan Modern


Modernisasi telah membuat berbagai perubahan keadaan masyarakat, sehingga hal tersebut akan memicu terjadinya konflik.

Menurut Stoner dan Freeman, keduanya memberikan dua pandangan mengenai konflik sosial, yakni dengan pandangan tradisional dan modern. Dalam pandangan tradisional konflik sosial bisa saja dihindari, dengan cara meminimalisasikan munculnya konflik dalam sebuah kelompok.

Sementara itu, pandangan modern justru menjelaskan bahwa suatu konflik tidak dapat dihindari. Hal tersebut nantinya akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti perbedaan persepsi, perbedaan tujuan, struktur organisasi, nilai-nilai, dan lain sebagainya

Ciri-ciri Manusia Modern

Dikutip dari buku Modernisasi Pembelajaran Bahasa Indonesasi karya yayah Rokayah, S.Pd., berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Inkeles kepada masyarakat yang industrinya sudah maju. Ia pun mengemukakan secara detail tentang tanda ciri-ciri atau karakteristik manusia dan masyarakat modern.

Berikut ciri-ciri manusia dan masyarakat modern,diantaranya:

1. Bersikap TerbukaHal ini bisa berkaitan dengan sebuah hal-hal maupun pengalaman baru, dan tidak menutup diri terhadap adanya perubahan. Artinya, jika masyarakat dihadapi oleh sebuah ajakan mengenai hal-hal baru yang dirasa lebih menguntungkan untuk kehidupannya kedepan, maka mereka akan cenderung untuk selalu memikirkan dan menerimanya. 2. Selalu Siap Menghadapi Perubahan SosialManusia modern akan siap untuk memahami dan menerima perubahan yang terjadi disekitarnya. Contohnya berpartisipasi dalam bidang politik ekonomi dan lain lain. 3. Memiliki Pandangan yang LuasMasyarakat modern mau memahami perbedaan berupa pendapat maupun sikap orang lain. Pendapat tidak hanya berdasarkan apa yang ada pada dirinya, tapi juga mau menerima pendapat dari luar. 4. Memiliki Ambisi dan Rasa Ingin Tahu yang KuatDorongan untuk selalu berusaha memperoleh informasi tentang apa yang sedang terjadi di lingkungannya, dengan selalu mencari manfaat sebagai cara untuk meningkatkan kehidupannya. 5. Berorientasi Pada Masa Sekarang dan Masa DepanManusia modern tidak hanya mengenang suatu kejayaan maupun kegagalan di masa lalu, tapi mereka lebih aktif untuk berfikir bagaimana tentang masa kini dan masa yang akan datang. 6. Percaya Pada Perencanaan (Social Planning)Dalam kehidupan manusia modern hidupnya cenderung direncanakan, perencanaan tersebut baik jangka panjang maupun jangka pendek. 7. Lebih Percaya Pada Hasil Pemikiran dan Perhitungan ManusiaHal ini menandakan bahwa manusia barin percaya bahwa manusia dapat mengontrol kejadian di sekitarnya dan tidak melulu percaya terhadap takdir atau pembawaan. 8. Menghargai Keterampilan TeknikManusia modern akan menghargai keterampilan juga penggunaan suatu Teknik sebagai dasar pemberian imbalan. 9. Berwawasan Pendidikan dan PekerjaanSalah satu karakteristik manusia modern adalah mereka cenderung lebih berpandangan terhadap pendidikan dan pekerjaan. 10. Menyadari dan Menghargai Orang LainManusia modern lebih menghargai kemuliaan seseorang, khususnya seperti wanita, orang yang lemah, anak-anak, atau bawahan. 11. Memahami Perlunya Produksi

Dalam mengambil dengan manusia modern akan selalu mempertimbangkan sejauh mana dampak terhadap hasil produksi dari suatu industri. Contohnya ketika ia sebagai pegawai perusahaan maka juga ikut mengenai menyadari akan kepentingan perusahaannya tersebut.

Dampak Modernisasi Pada Masyarakat


Adanya modernisasi tentunya akan memberikan dampak ke masyarakat, baik itu langsung maupun tidak langsung dan secara positif maupun negatif. Berikut adalah beberapa contoh dampak dari adanya modernisasi:

a. Dampak Positif Modernisasi

- Mampu meningkatkan kehidupan bermasyarakat yang berubah menjadi lebih baik.- Adanya efektivitas dan efisiensi dalam melakukan suatu hal.- Perubahan nilai dan sikap, yang ditandai dengan menguatnya integrasi masyarakat, sehingga membuat masyarakat mampu untuk lebih terbuka.- Meningkatnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), Industri dan juga Transformasi.

- Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam hal politik dan demokrasi.

b. Dampak Negatif Modernisasi

- Terjadinya kesenjangan masyarakat di bidang ekonomi dan sosial.- Banyaknya pencemaran lingkungan pada alam.- Meningkatnya konflik dan kasus kriminalitas.- Terbentuknya paham dan cara pandang Barat yang berlebihan.- Memunculkan pergeseran nilai-nilai pada kebudayaan lokal, yang mampu menghilangkan adat istiadat yang sudah diturunkan secara turun temurun.

- Adanya kesenjangan teknologi (digital divide) dalam masyarakat.


Nah, itu tadi penjelasan mengenai modernisasi beserta ciri-ciri masyarakatnya. Apakah detikers, sudah termasuk dalam masyarakat yang modern? Jangan lupa selalu bersikap bijak menghadapi modernisasi ya!

Simak Video "Waspadai Ciri Penyakit Asam Lambung dan GERD"



(lus/lus)