Langkah langkah dalam pemeliharaan mesin?

Sahabat IBJS tentu sudah sangat mengerti pentingnya merawat mesin industri, khususnya untuk mesin-mesin yang berukuran besar. Ya, pemeliharaan preventif dan terjadwal secara teratur sangat penting untuk efisiensi demi kelangsungan hidup sebuah mesin. Pertambangan dan pertanian adalah salah satu  industri global yang dapat dikatakan sangat bergantung pada penggunaan mesin-mesin besar agar dapat melakukan produksi dalam skala yang besar. Karena proses operasional industri tersebut tidak akan berjalan tanpa penggunaan alat-alat berat. Sekedar mengingatkan kembali, berikut merupakan 5 hal yang harus dilakukan dalam perawatan mesin-mesin besar industri.

Buat Log Book Harian Terhadap Penggunaan Mesin

Penggunaan dan kerusakan yang terjadi pada mesin besar sering diperburuk oleh penanganan yang tidak tepat atau keterampilan yang tidak memadai. Dengan membuat catatan penggunaan atau log book mesin dan memantau aktivitas operasionalnya sehari-hari dapat membantu menentukan kapan dan dimana mesin digunakan oleh operator yang terampil. Cara untuk mengawasi operasi mesin adalah melalui GPS. Perangkat melacak gerakan dan mencatatnya dalam catatan digital, dengan demikian masalah dapat diketahui lebih awal, dan kerusakan dapat dicegah.

Menyusun dan Patuh Pada Jadwal Pemeliharaan

Adanya komponen mesin yang tidak berfungsi optimal akibat pemakaian memang tidak bisa dihindari. Untuk itu, cobalah untuk membuat estimasi jadwal pergantian dan mematuhi jadwal yang sudah dibuat. Bagian yang bertanggung jawab untuk mengurusi penggantian ini harus dilakukan oleh teknisi yang berpengetahuan. Salah satu contoh komponen dari mesin berat dan mudah rusak atau hangus adalah bantalan. Rumah bantalan ini harus secara teratur dipelihara. Log pemeliharaan juga harus disimpan untuk memastikan pemeriksaan rutin dan kepatuhan dapat diukur.

Frekuensi Pelumasan dan Kebersihan

Menggunakan alat berat membutuhkan perawatan harian. Hal ini tentu akan membuat komponen pada mesin berat mudah kotor karena intensitas yang rutin. Seperti yang sudah Sahabat IBJS baca pada artikel-artikel sebelumnya, beberapa komponen, terutama bagian yang bergerak dalam mesin, harus sering dilumasi. Komponen lainnya, seperti lift hidrolik dan bantalan, harus dipantau dan dilumasi pada tahap awal dibutuhkan. Kontaminasi benda asing dapat menyebabkan kerusakan mesin, dan air adalah sumber utama korosi dan pelumasan dapat mencegah korosi.

Melakukan Pemeriksaan dan Pemantauan Komponen

Sebuah jadwal pemeliharaan yang direncanakan dapat memprediksi keausan komponen. Pemeriksaan komponen secara visual secara berkesinambungan dapat mencegah kerusakan atau kegagalan pada mesin. Komponen yang harus diganti lebih cepat dan mungkin menandakan masalah yang lebih besar yang perlu didiagnosis. Analisis pelumas juga harus menjadi bagian dari jadwal perawatan berkala. Analisis pelumas ini merupakan cara terbaik untuk mendiagnosis masalah dan mencegah mesin dari keausan dan kerusakan.

Melindungi Peralatan Selama Penyimpanan

Untuk menghindari kerusakan selama masa penyimpanan, mesin besar harus disimpan di bawah penutup. Mesin motor, turbin, mixer dan peralatan lainnya harus dirotasi sesering mungkin agar tidak menempel debu dan kotoran terlalu lama. Selain itu, rotasi ini dapat memudahkan proses pembersihan di kemudian hari. Periksa karat mesin yang sedang idle, kondensasi dan kontaminasi. Jangan lupa untuk memeriksa semua pelumas.

Untuk memudahkan proses perawatan mesin industri Sahabat IBJS, Sahabat perlu menggunakan komponen mesin dengan kualitas terbaik. Hal ini agar operasional Sahabat IBJS dapat lebih efisien dari segi waktu dan materi. PT. Indobeltraco Jaya Semesta sudah bekerja sama dengan brand Internasional sejak tahun 2007. Artinya, kualitas komponen yang disediakan oleh PT. Indobeltraco Jaya Semesta sudah teruji. Stok barangnya pun berlimpah. Sahabat IBJS dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan mesin industri Sahabat.

Jika Sahabat IBJS ingin membeli produk-produk kami atau hanya sekedar ingin berinteraksi dengan kami, dapat melalui email, direct message instagram atau via telepon dan jangan lupa juga untuk senantiasa mengunjungi marketplace kami melalui link dibawah ini.

PT. INDOBELTRACO JAYA SEMESTA

Telp : 021 – 6231 0888

Email:

Instagram: @ibjs_jakarta

Tokopedia: https://www.tokopedia.com/indobeltraco

Bukalapak: https://www.bukalapak.com/u/ptindobeltraco

Jakarta – Pengetahuan mengenai pemeliharaan mesin kendaraan ringan bukan hanya untuk mereka yang menggeluti dunia mekanik. Carmudian yang memiliki mobil pribadi pun bisa mendapatkan manfaat dengan memahaminya.

Sejatinya, pemeliharaan mesin kendaraan ringan merupakan salah satu topik atau mata pelajaran yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Teknik Mesin.

Di dalam kurikulumnya membahas berbagai langkah praktis maupun yang bersifat konseptual terkait perawatan sebuah kendaraan.

Tapi perlu ditekankan, artikel ini akan fokus meringkas langkah-langkah perawatan yang bisa dilakukan oleh seorang pemilik mobil.

Faktanya, bagi mereka yang ingin mendalaminya, tersedia buku panduan yang disediakan oleh situs web Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Langkah langkah dalam pemeliharaan mesin?

Tujuan pemeliharaan kendaraan di antaranya menekan biaya operasional dari kendaraan itu sendiri. (Foto: Pixabay/DokaRyan)

Tujuan Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan

Mengacu pada buku “Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan” yang ditulis Bintoro, perawatan kendaraan itu sendiri bisa dibedakan ke dalam dua jenis.

Pertama adalah perawatan terencana atau yang juga sering disebut perawatan berkala. Sesuai namanya, perawatan jenis ini dilakukan mengacu pada jarak tempuh kendaraan atau masa pakainya. Umumnya perawatan berkala dilakukan setiap 10.000 km.

Selain itu, ada pula yang dinamakan perawatan tidak terencana. Nah, jenis perawatan seperti ini umumnya dilakukan ketika kendaraan mengalami kerusakan sewaktu-waktu. Sehingga perlu menjalani perbaikan atau reparasi agar bisa digunakan kembali.

Jenis Perawatan Kendaraan
Perawatan Berkala Dilakukan berdasarkan jarak tempuh kendaraan atau masa penggunaan. Umumnya dilakukan setiap 10.000.
Perbaikan Tidak Terencana Dilakukan setiap ada kerusakan yang mengharuskan kendaraan menjalani perbaikan atau reparasi.

Adapun tujuan utama dari pemeliharaan kondisi kendaraan ada tiga, meliputi mengoptimalkan kondisi kendaraan, menekan biaya operasional, dan menjaga keamanan serta keselamatan berkendara,

Langkah langkah dalam pemeliharaan mesin?

Memilih peralatan yang tepat menjadi bagian dari perawatan kendaraan. (Foto: Pixabay/Vinayr16)

Tahap Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan

Masih dari sumber yang sama, dijelaskan secara detail tahap-tahap yang perlu dilakukan dalam pemeliharaan kendaraan ringan. Jadi bisa dibilang, bongkar mobil juga ada langkah-langkahnya.

Persiapan

Ada beberapa hal yang mesti dilakukan dalam tahap persiapan, di antaranya lokasi pengerjaan, kemudian peralatan yang dibutuhkan, dan buku manual kendaraan jika memang dibutuhkan.

Pelaksanaan Pekerjaan

Setelah semuanya persiapan beres, Carmudian bisa melakukan pengerjaan terhadap bagian dari kendaraan. Disarankan untuk melakukan pengerjaan sesuai dengan Standard Operational Procedure (SOP) yang berlaku.

Tes Jalan dan Kontrol

Ketika sudah selesai, lakukan kontrol terhadap pekerjaan yang telah dilakukan. Misalnya, memeriksa kekencangan baut, memastikan tidak adanya kebocoran dan sebagainya. Termasuk memastikan tidak ada peralatan yang tertinggal di dalam mesin.

Pembersihan dan Penyerahan Kendaraan

Idealnya, setiap kendaraan yang keluar dari bengkel setelah menjalani perawatan mesti dalam kondisi bersih. Maksudnya tidak ada bekas pengerjaan, seperti oli atau grease yang menempel di body apalagi interior. 

Setelah itu kendaraan pun siap diserahkan kepada konsumen atau Carmudian gunakan kembali. Oiya, tak kalah penting adalah merapikan kembali peralatan yang telah digunakan. 

Jenis Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan

Seperti sudah disebutkan di awal, topik pemeliharaan mesin kendaraan ringan memiliki cakupan yang luas. Mulai dari cara benar mencuci mobil sampai penyetelan bukaan valve.

Carmudian tidak perlu memahami semuanya, cukup beberapa poin sederhana yang bisa bermanfaat untuk menjaga mobil tetap sehat.

Apa saja itu? Cek artikel di bawah ini!

Memeriksa Air Radiator

Radiator memiliki peran penting sebagai bagian dari sistem pendingin mesin kendaraan. Setiap pemilik mobil pun disarankan selalu memeriksa jumlah air radiator pada kendaraannya secara rutin.

Jangan sampai air radiator di bawah batas minimum atau malah habis karena bisa menyebabkan kerugian besar.

Jika air radiator sudah berkurang, Carmudian bisa melakukan pengisian sendiri. Untuk melakukannya pastikan menggunakan produk air radiator, bukan air keran atau air mineral.

Hal penting sebelum melakukannya, pastikan mesin mobil berada dalam kondisi dingin. Karena saat mesin masih panas maka temperatur air radiator juga tinggi.

Jangan sekali-sekali membuka tutup radiator ketika mesin panas karena bisa mengakibatkan cidera serius. Jika mobil habis digunakan, coba tunggu sekitar 30 menit sampai 45 menit untuk mendinginkannya.

Dalam buku “Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan” disebutkan pengisian air radiator bisa dilakukan langsung lewat lubang radiator. Idealnya pengisian dilakukan sampai air menggenangi seluruh sirip-sirip radiator.

Tapi Carmudian juga bisa mengisi air radiator melalui tabung reservoir-nya. Dalam tabung tersebut terdapat tanda batas minimum dan maksimum jumlah air radiator. Isi radiator sampai menyentuh batas maksimum.

Langkah langkah dalam pemeliharaan mesin?

Ilustrasi batas pengisian air radiator langsung dari lubang radiator (gambar 1) dan ilustrasi batas volume pengisian dari tabung reservoir (gambar 2). (Foto: Buku “Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan”)

Memahami Sistem Pelumasan

Bisa dibilang ada dua jenis sistem pelumasan mesin kendaraan, yaitu pelumasan campur dan pelumasan dengan memanfaatkan tekanan.

Pelumasan campur contohnya seperti yang digunakan pada sepeda motor 2-tak. Tapi jenis pelumasan seperti ini sudah mulai ditinggalkan karena tingginya polusi yang dihasilkan dan boros oli.

Sementara itu sistem pelumasan dengan tekanan bisa ditemui pada mobil-mobil berbahan bakar bensin ataupun mesin diesel. Sistem pelumasan seperti ini dinilai lebih baik karena kerjanya kontinyu, teratur, dan merata. 

Oli yang digunakannya memiliki usia pakai tertentu dan mesin diganti umumnya setiap 10.000 km.

Nah, oli atau pelumas yang ada di dalam mesin memiliki beberapa fungsi sekaligus, di antaranya mengurangi gesekan sehingga komponen tidak cepat aus, mendinginkan komponen, mengisi celah-celah antara komponen, dan membersihkan komponen.

Dalam melakukan pemeliharaan mesin kendaraan ringan juga perlu memilih oli yang tepat. Hal ini bisa dilakukan dengan melihat kode SAE (Society of Automotive Engineering). 

Kode SAE sebuah oli bisa dilihat pada kemasannya. Sedangkan spesifikasi oli yang dibutuhkan untuk setiap kendaraan tercantum dalam buku manual pemilik.

Semakin besar kode SAE maka oli akan semakin kental. Sebagai contoh SAE 20 (encer), SAE 30 (sedang), SAE 50 (kental).

Kini di pasaran kita bisa menemukan yang dinamakan oli multigrade. Ciri-cirinya, oli semacam ini memiliki kode tambahan setelah kode SAE-nya, misal SAE 20W-50. 

Untuk membaca kode tersebut, “SAE 20W” berarti pada kondisi dingin kekentalan oli seperti pada umumnya oli SAE 20. Huruf “W” yang terdapat pada kode tersebut memiliki arti “winter” atau musim dingin.

Kemudian, kode “50” yang ada di belakangnya berarti oli memiliki kekentalan seperti oli SAE 50 pada kondisi panas.

Dikatakan, penggunaan oli multigrade tidak memberi banyak keuntungan untuk penggunaan kendaraan di Indonesia. Hal ini dikarenakan suhu udara yang cenderung merata.

Mengetahui Kondisi Mesin dari Warna Busi

Mayoritas Carmudian mungkin sudah tak asing dengan komponen yang satu ini. Bukan hanya sebagai bagian dari sistem pengapian, namun busi juga bisa menjadi indikator kondisi mesin.

Hal itu dapat dilakukan dengan melihat warna atau kondisi dari elektrodanya. Penjelasan detailnya bisa Carmudian simak di bawah ini.

Langkah langkah dalam pemeliharaan mesin?

Ilustrasi kondisi busi (Foto: Buku “Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan”)

No. 1 (normal): Isolator berwarna kuning atau coklat muda. Puncak isolator bersih, permukaan rumah isolator kotor berwarna coklat muda atau abu-abu. Artinya kondisi kerja mesin baik, pemakaian busi dengan nilai panas yang tepat.

No. 2 (terbakar): Elektroda terbakar dan pada permukaan isolator terdapat partikel kecil mengkilat dan menempel. Isolator berwarna putih atau kuning. Penyebabnya nilai oktan bensin terlalu rendah, campuran bahan bakar terlalu kering, pengapian terlalu awal, busi terlalu panas.

No. 3 (berkerak karena oli): Kaki isolator dan elektroda sangat kotor berwarna coklat. Penyebabnya oli bocor, penghantar katup aus.

No. 4 (berkerak karbon): Kaki isolator, elektroda, kaki busi berkerak karbon atau jelaga. Penyebabnya campuran bahan bakar dan udara terlalu basah, tipe busi terlalu dingin.

No. 5 (isolator retak): Percikan api bisa loncat dari isolator langsung ke massa. Akibatnya tidak terdapat bunga api di celah busi. Penyebabnya jatuh, kelemahan bahan.

Nah, dengan mengetahui beberapa hal dasar dari pemeliharaan mesin kendaraan ringan di atas harapannya Carmudian bisa lebih baik lagi dalam merawat kendaraannya. Dengan begitu mobil tetap nyaman digunakan dan bisa mempertahankan harga jualnya.

Baca Juga:

Penulis: Mada Prastya

Editor: Dimas