Kuman mudah menempel pada kulit yang kering atau basah

Sabun biasa dirancang untuk mengurangi tegangan permukaan air sehingga kotoran yang ada di permukaan kulit jadi lebih mudah dibersihkan. Sebenarnya, sabun biasa juga efektif untuk menyingkirkan bakteri. Namun, kadang produk sabun biasa lebih diformulasikan untuk menghilangkan bau pada tangan saja sehingga belum tentu efektif membunuh bakteri.

Sabun biasa yang wangi mengandung parfum tambahan yang kemungkinan bisa membuat kulit jadi kering. Bagi bayi dan juga orang yang memiliki kulit sensitif, sabun yang mengandung parfum sebaiknya dihindari.

3. Cuci tangan pakai sabun antiseptik

Sabun antibakteri adalah produk pembersih yang mengandung tambahan bahan antimikroba, seperti alkohol, benzalkonium klorida, dan bahan antibakteri lainnya. Produk pembersih ini efektif untuk membunuh bakteri sehingga sering digunakan pada rumah sakit, klinik, puskesmas, atau kantor lainnya.

Selain bakteri langsung menempel pada tangan Anda, hewan peliharaan berbulu, seperti kucing atau anjing juga bisa menjadi perantara perpindahan kuman ke tubuh Anda. Jenis bakteri yang menempel pada hewan peliharaan memang tidak menyebabkan kudis, tapi bisa membuat kulit Anda gatal. Nah, untuk mengatasinya Anda bisa menggunakan sabun antibakteri ini.

4. Cuci tangan pakai hand sanitizer

Cuci tangan dengan air dan sabun memang harus diutamakan. Namun, saat air dan sabun tidak ada, bukan berarti Anda tidak perlu cuci tangan. Caranya mudah kok, dengan menggunakan hand sanitizer. Produk pembersih ini tersedia dalam kemasan kecil yang praktis dibawa ke mana-mana, misalnya saat bepergian.

Ketika sedang berada di dalam mobil dan hendak ngemil, Anda tentu tidak akan berhenti sebentar hanya untuk cuci tangan, kan? Nah, inilah keunggulan dari hand sanitizer yang mudah digunakan kapan pun dan di mana pun.

Kandungan hand sanitizer tidak dapat membersihkan minyak atau kotoran seperti halnya mencuci tangan dengan sabun. Sayangnya, tidak semua jenis kuman dapat dibasmi oleh hand sanitizer. Jadi, sebaiknya pilih hand sanitizer yang berbasis alkohol sekitar 60 persen.

Hari Cuci Tangan Dengan Sabun Sedunia yang dirayakan setiap 15 Oktober adalah salah satu upaya menggalakkan kegiatan cuci tangan menggunakan sabun yang pertama kali dirintis oleh Public-Private Partnership of Handwashing (PPPHW) sejak 15 Oktober 2008. Sejak itu, setiap tahunnya masyarakat dan pemerintah memanfaatkan peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia untuk meningkatkan kepedulian dan pemahaman terhadap pentingnya mencuci tangan dengan sabun sebagai cara yang mudah, efektif, dan terjangkau untuk mencegah penyakit. Dilaksanakan di lebih dari 100 negara, kegiatan ini turut didukung oleh organisasi-organisasi seperti WHO, Unicef, dan Unilever.

Tangan yang kotor merupakan gerbang utama masuknya kuman dan bakteri

Tanpa kita sadari, meskipun kadang nampak bersih, di setiap sentimeter permukaan tangan kita sebenarnya mengandung lebih dari 1.500 bakteri yang dapat mengakibatkan penyakit infeksi jika masuk ke dalam tubuh. Karena ukurannya yang kecil, bakteri penyakit tidak bisa dilihat dengan kasat mata. Bayangkan berapa banyak bakteri yang masuk dalam tubuh kita apabila tidak terbiasa mencuci tangan sebelum makan, padahal kita baru selesai beraktivitas, misalnya dari toilet atau membersihkan popok bayi?

Mengapa cuci tangan harus menggunakan sabun?

Namun demikian, mencuci tangan tidak cukup hanya dengan air bersih saja. Riset medis menunjukan bahwa penggunaan sabun dengan air terbukti lebih efektif dalam membasmi kuman atau bakteri berbahaya yang menempel pada kulit daripada mencuci tangan dengan air bersih saja. Cuci tangan pakai sabun telah dibuktikan dapat membersihkan kotoran lebih efektif. Menurut penelitian, cuci tangan pakai air hanya dapat membunuh kuman sebanyak 10 persen saja,  sedangkan ketika menggunakan sabun, 80 persen kuman bisa mati. Dengan demikian, risiko kuman atau bakteri berbahaya masuk ke dalam tubuh akan semakin kecil. Cuci tangan pakai sabun juga merupakan cara paling efektif untuk menghilangkan sisa kotoran minyak atau lemak yang tertinggal. Dengan demikian, tangan Anda akan bersih dan terlindungi dari bakteri maupun kuman penyebab penyakit.

WHO menyatakan bahwa pola hidup bersih seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas dengan sabun bisa mengurangi kematian pada balita hingga 50 persen, akibat penyakit seperti diare, kecacingan, serta pneumonia.

Seberapa sering kita harus mencuci tangan?

Menurut Global Hygiene Council, kita harus mencuci tangan tidak kurang dari 7 kali dalam sehari. Jika kita makan setidaknya 3 kali sehari maka kita harus mencuci tangan sebelum makan sebanyak 3-4 kali dalam satu hari. Belum lagi jika kita habis dari kamar mandi, buang air kecil atau BAB maka akan semakin sering mencuci tangan. Sehingga bisa dikatakan bahwa kita harus mencuci tangan kurang lebih 10 kali dalam sehari.

Tata cara mencuci tangan yang baik dan benar juga harus diperhatikan agar bakteri dan kuman yang ada di tangan benar-benar menghilang. Pakailah air mengalir dan sabun yang bersih (usahakan dengan sabun cair yang lebih higienis)_kemudian ikuti langkah mencuci tangan yang benar. Setelah mencuci tangan, segera keringkan tangan karena tangan yang basah 1000 kali lebih mungkin untuk menyebarkan bakteri penyakit dibandingkan dengan tangan yang kering.

Satu hal yang tidak kalah penting, selalu pastikan kualitas air untuk mencuci tangan. Mencuci tangan dengan air penuh dengan kuman penyakit tentu saja menjadi pekerjaan yang sia-sia, bukan? Gunakan air bebas dari bakteri dan berdesinfektan seperti air Aetra Air Jakarta yang sudah terjamin kualitasnya sesuai Standar Permenkes kualitas air minum untuk membersihkan diri sehari-hari, termasuk saat mandi dan mencuci tangan. 

Mari biasakan diri untuk cuci tangan pakai sabun dan air mengalir

Kenapa cuci tangan harus pakai sabun?
Tangan melakukan banyak hal seperti memegang hewan peliharaan, membersihkan kotoran, menyiapkan makanan, memberi makan anak, menyusui bayi dan lain-lain jika tidak dicuci maka dapat memindahkan kuman penyakit. Kulit tangan kita selalu lembab karena secara alami mengandung lemak. Oleh karena itu kuman/kotoran mudah menempel di tangan kita dan akan berpindah ke benda/makanan yang kita pegang. Kuman-kuman penyakit senang berada di tempat yang kotor.

Cuci tangan harus pakai sabun dengan air mengalir, karena dengan memakai sabun dapat membersihkan tangan dari kotoran yang mengandung kuman penyakit.

Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir dapat mencegah Penyakit diare, infeksi saluran pernafasan atas hingga lebih dari 50%, menurunkan 50% insiden avian influensa, hepatitis A, kecacingan, penyakit kulit dan mata.

5 waktu penting CTPS : 1. Sebelum makan 2. Setelah BAB 3. Sebelum menjamah makanan 4. Sebelum menyusui

5. Setelah beraktifitas

6 langkah cuci tangan yang benar yaitu : 1. Basahi tangan, gosok sabun pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut dengan arah memutar  2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian 3. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih 4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci 5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian

6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan. Bilas dengan air bersih dan keringkan

http://promkes.kemkes.go.id/flyer-6-langkah-cuci-tangan-pakai-sabun-ctps

Jakarta, CNN Indonesia --

Mencuci tangan dengan baik dan benar menjadi kunci agar tidak tertular virus corona. Namun, tanpa disadari banyak dari kita yang masih melakukan kesalahan saat #CuciTangan sehingga upaya pencegahan tidaklah optimal.

Kendati terbilang sederhana, dalam praktiknya masih banyak terjadi kesalahan saat mencuci tangan yang justru dapat menimbulkan masalah baru. Berikut 7 kesalahan saat mencuci tangan yang harus segera diubah agar bisa mencegah penularan Covid-19, melansir Readers Digest. 

1. Cuci tangan terlalu cepat

Kesalahan umum saat mencuci tangan di antaranya terburu-buru ketika membersihkan tangan. Berdasarkan Journal of Environmental Health, 95 persen orang kurang lama saat mencuci tangan sehingga kurang efektif membunuh kuman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam studi tersebut diketahui rata-rata lama waktu orang mencuci tangan hanya berlangsung sekitar enam detik. Padahal mencuci tangan dianjurkan dengan sabun dan air mengalir sekurang-kurangnya 20 detik agar virus yang menempel di tangan musnah.

Lama waktu yang dibutuhkan setara dengan menyanyikan lagu 'Selamat Ulang Tahun' sebanyak dua kali.

2. Tidak menggosok sela-sela jari

Kesalahan yang sering dilakukan saat mencuci tangan yakni luput mencuci sela-sela jari. Jika Anda hanya menggosokkan sabun di kedua telapak tangan tanpa mencuci sela-sela jari, itu artinya tangan masih kotor.

Spesialis gastroenterologi dan internis dari NYU, Dr. Roshini Raj menyebut kuman suka bersembunyi di bawah kuku dan di sela-sela jari. Jadi jangan lupa menggosok area ini setiap kali mencuci tangan untuk menghilangkan kotoran, minyak, dan kuman.

3. Tangan dibiarkan basah

Memastikan tangan benar-benar kering sebelum meninggalkan kamar mandi dapat menghindari risiko virus kembali bersarang ke tangan yang telah bersih.

Menurut Dr. Raj, kuman mudah berkembang biak di tempat yang lembap, termasuk tangan yang masih basah. Anda dapat menggunakan tisu kering atau blower pengering untuk memastikan tangan benar-benar kering setelah mencuci tangan.

4. Mencuci tangan hanya setelah dari toilet

Mencuci tangan tak hanya ketika selesai menggunakan toilet. Cucilah tangan setiap kali menyentuh permukaan benda yang berada di tempat-tempat publik, seperti tombol lift, gagang pintu, mesin ATM, atau pegangan kereta.

Menurut Dr. Raj, kebanyakan orang mengira kewajiban untuk mencuci tangan hanya dilakukan seusai dari kamar mandi. Namun faktanya, Anda juga harus mencuci tangan secara berkala, terutama setelah beraktivitas dari luar.

5. Tidak pakai sabun

Air saja tidak seluruhnya efektif untuk menghilangkan bakteri yang menempel pada tangan.

Agar lebih maksimal, #CuciTangan dengan sabun dan air mengalir sangat ampuh dalam melawan kuman dan bakteri termasuk virus corona.

6. Langsung menyentuh permukaan benda setelah mencuci tangan

Pakar kesehatan dari National Sanitation Foundation, hampir seluruh permukaan benda mengandung bakteri yang berbahaya bagi kesehatan.

Untuk itu, sebaiknya bersihkan benda yang akan dipegang sekalipun itu barang pribadi seperti meja kerja, laptop, telepon genggam dengan cairan disinfektan agar kebersihan tangan tetap terjaga.

7. Mencuci tangan dari sabun isi ulang di tempat umum

Menurut penelitian dalam jurnal Applied and Environmental Microbiology sabun cair di kamar mandi yang biasa kita temukan di sekolah, tempat makan, dan toilet dapat mengantarkan virus ke tangan 26 kali lebih tinggi dibandingkan dengan mencuci tangan dari sabun yang dibawa sendiri.

Guna menghindari paparan kuman dari tempat sabun cuci tangan isi ulang yang tersedia di tempat umum, ada baiknya membawa sendiri sabun dalam botol kecil agar lebih higienis dan praktis.

Itulah 7 kesalahan saat mencuci tangan yang patut diperhatikan agar kita tidak mudah tertular virus Covid-19.

(nly/fef)

[Gambas:Video CNN]