Kram perut tanda hamil berapa lama

Kram perut tanda hamil berapa lama

Kram perut tanda hamil berapa lama
Lihat Foto

Shutterstock/gpointstudio

Ilustrasi kram perut saat hamil, penyebab kram perut saat hamil, kenapa perut kram saat hamil, mengatasi kram perut saat hamil.

KOMPAS.com- Wanita yang sedang mengandung buah hatinya acapkali ketar-ketir ketika merasakan kram perut saat hamil.

Kondisi ini biasanya normal dan muncul ketika rahim tumbuh membesar. Namun, terkadang kram perut saat hamil juga bisa jadi tanda masalah kehamilan.

Berikut ciri-ciri kram perut saat hamil yang normal dan tanda bahaya yang perlu diwaspadai.

Baca juga: 6 Penyebab Kram Perut saat Hamil yang Perlu Diwaspadai

Kram perut saat hamil yang normal

Penyebab kram perut saat hamil bisa dipengaruhi perubahan kondisi fisik dan rahim ibu hamil.

Dilansir dari Verywell Family, kram saat hamil muda atau di trimester awal kehamilan biasanya muncul ketika rahim tumbuh besar.

Kram ini biasanya terjadi di perut bagian bawah atau punggung bawah. Selain sakit, kram ini terkadang rasanya seperti perut ditarik, ditekan, atau nyeri haid biasanya.

Ketika menginjak trimester kedua, kram saat hamil muncul ketika otot rahim mengalami kontraksi.

Penyebab kram saat hamil ini bisa berasal ketika kandung kemih penuh, sembelit, perut begah, kembung, saat olahraga, atau setelah berhubungan seks.

Di trimester akhir kehamilan, sesekali ibu hamil merasakan kram perut saat hamil berupa nyeri di perut bagian bawah.

Baca juga: Kista saat Hamil, Apakah Berbahaya?

Kram perut saat hamil yang perlu diwaspadai

Penyebab kram perut saat hamil yang perlu diwaspadai bisa terkait keguguran, kehamilan etopik, preeklamsia, solusio plasenta, sampai infeksi saluran kencing.

KOMPAS.com - Alat tes kehamilan atau test pack dan ultrasonografi (USG) adalah cara paling tepat untuk mengetahui apakah diri Anda hamil atau tidak.

Tapi, ada beberapa tanda dan ciri-ciri hamil yang mungkin muncul di awal kehamilan.

Sebagai catatan, tubuh setiap wanita berbeda, sehingga tanda dan ciri-ciri hamil yang muncul kemungkinan juga akan berbeda pada tiap wanita, dan bahkan pada setiap kehamilan.

Baca juga: Minum Pil KB tapi Kok Bisa Hamil? Ini Penyebabnya

Ciri-ciri hamil

Kehamilan dihitung berdasarkan tanggal periode menstruasi terakhir Anda. Periode menstruasi terakhir dianggap sebagai minggu pertama kehamilan, bahkan jika Anda belum benar-benar hamil.

Tanggal perkiraan waktu lahir dihitung menggunakan hari pertama periode menstruasi terakhir Anda.

Oleh sebab itu, Anda mungkin tidak merasakan gejala apa pun dan tak ada ciri-ciri hamil yang muncul selama beberapa minggu pertama kehamilan Anda.

Melansir WebMD, ada lima ciri-ciri hamil yang umumnya muncul, yakni sebagai berikut:

1. Tidak menstruasi

Ciri-ciri hamil yang paling jelas -- dan salah satu yang mendorong sebagian besar wanita untuk melakukan tes kehamilan adalah menstruasi yang tak kunjung datang.

Namun, tidak semua menstruasi yang terlewat atau tertunda disebabkan oleh kehamilan, mungkin berat badan Anda naik atau turun terlalu banyak, adanya masalah hormonal, kelelahan, atau mungkin stress bisa jadi penyebabnya.

Beberapa wanita juga melewatkan menstruasi ketika mereka berhenti minum pil KB. Tetapi jika menstruasi terlambat dan kemungkinan hamil, Anda perlu melakukan tes kehamilan.

Selain itu, selama kehamilan, wanita juga mungkin mengalami pendarahan. Jika Anda telah mengetahui diri Anda hamil, tanyakan kepada dokter kapan Anda harus waspada dengan pendarahan, misalnya, kapan pendarahan itu normal dan kapan merupakan tanda kedaruratan?

2. Kram perut dan flek

Setelah pembuahan, sel telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim. Ini dapat menyebabkan munculnya salah satu ciri-ciri hamil, yaitu keluar flek dan terkadang terasa kram.

Itu disebut pendarahan implantasi. Ini bisa terjadi kapan saja pada periode enam hingga 12 hari setelah sel telur dibuahi.

Kram tersebut terasa seperti kram menstruasi, sehingga beberapa wanita salah mengira bahwa kram dan pendarahan atau flek yang muncul sebagai tanda awal menstruasi.

Selain flek, seorang wanita mungkin melihat keluarnya cairan putih susu dari vagina mereka. Itu terkait dengan penebalan dinding vagina, yang dimulai segera setelah pembuahan. Peningkatan pertumbuhan sel-sel yang melapisi vagina menyebabkan keluarnya cairan tersebut.

Keputihan ini, yang dapat berlanjut selama kehamilan, biasanya tidak berbahaya dan tidak memerlukan perawatan.

Tetapi, jika ada bau tidak sedap yang berhubungan dengan keputihan atau sensasi terbakar dan gatal, beri tahu dokter Anda agar mereka dapat memeriksa apakah Anda mengalami infeksi jamur atau bakteri.

Baca juga: Preeklamsia pada Ibu Hamil Seringkali Tak Bergejala, Kapan Harus Waspada dan Deteksi Dini?

Perbedaan ciri-ciri orang hamil dan menstruasi mungkin belum banyak diketahui. Sebab, tak jarang gejala keduanya sangat mirip. Agar Anda tidak salah menduga, tak ada salahnya untuk mengenali perbedaan kedua kondisi tersebut.

Beberapa tanda awal kehamilan dan gejala awal mentruasi atau premenstrual syndrome (PMS) bisa sangat mirip, karena pada kedua kondisi ini terjadi peningkatan hormon progesteron. Walaupun sulit, perbedaan ciri-ciri orang hamil dan menstruasi tetap bisa diketahui.

Kram perut tanda hamil berapa lama

Perbedaan Ciri-Ciri Orang Hamil dan Menstruasi

Bagi pasangan yang sedang mendambakan kehadiran buah hati, mungkin terasa menyebalkan jika ciri-ciri orang hamil yang dirasakan ternyata merupakan gejala awal menstruasi. Oleh karena itu, kenali perbedaan ciri-ciri orang hamil dan menstruasi berikut ini:

1. Nyeri payudara

Salah satu gejala awal hamil dan menstruasi yang paling umum adalah nyeri payudara. Namun, perbedaan ciri-ciri orang hamil dan menstruasi yang satu ini ada pada berapa lama rasa nyeri bertahan.

Pada saat PMS, nyeri payudara terjadi sebelum menstruasi dan biasanya akan berkurang saat menstruasi dimulai atau selama menstruasi. Sementara itu, nyeri payudara yang menjadi gejala hamil bisa terjadi pada awal kehamilan.

Selain itu, nyeri payudara karena hamil juga terasa lebih sakit, sensitif, dan padat daripada yang disebabkan oleh PMS.

2. Perubahan suasana hati

Saat PMS dan di awal kehamilan, umumnya wanita mengalami perubahan suasana hati, misalnya menjadi lebih mudah emosi dan gampang menangis. Perubahan suasana hati ini terjadi karena adanya perubahan hormonal.

Namun, terdapat perbedaan ciri-ciri orang hamil dan menstruasi tentang perubahan suasana hati. Jika disebabkan oleh PMS, ketidakstabilan suasana hati biasanya akan membaik saat menstruasi dimulai.

Sementara itu, suasana hati ketika hamil bisa naik turun sepanjang masa kehamilan, terutama pada trimester pertama.

3. Peningkatan nafsu makan dan ngidam

Perbedaan ciri-ciri orang hamil dan menstruasi yang terlihat jelas adalah meningkatnya nafsu makan dan ngidam.

Saat PMS, Anda bisa menjadi lebih nafsu makan dan lebih menginginkan makanan yang tinggi karbohidrat, gula, atau garam. Namun, peningkatan nafsu makan ini masih dalam batas wajar dan tergolong ringan.

Sementara itu, saat sedang hamil, jenis makanan yang diinginkan bisa menjadi sangat spesifik. Anda mungkin juga akan menolak makanan tertentu karena menimbulkan rasa mual saat mencium baunya.

4. Kelelahan

Tingkat kelelahan yang dirasakan juga bisa menjadi perbedaan ciri-ciri orang hamil dan menstruasi. Rasa lelah yang muncul saat PMS biasanya akan hilang begitu menstruasi berlangsung.

Sementara itu, pada wanita hamil, kelelahan dapat muncul sejak trimester pertama dan bertahan selama masa kehamilan.

5. Kram perut

Kram perut bisa terjadi saat PMS maupun awal kehamilan. Sebagai gejala PMS, kram perut berlangsung sekitar 1–2 hari sebelum menstruasi dimulai. Kram ini bisa terasa sangat sakit hingga membuat seseorang tidak bisa melakukan apa-apa.

Sementara itu, kram perut pada awal kehamilan biasanya terjadi karena peregangan otot dan ligamen akibat membesarnya rahim. Hal ini cenderung normal, terutama pada trimester pertama kehamilan. Nyerinya pun tergolong ringan dan berlangsung cepat.

Penting untuk mengetahui perbedaan ciri-ciri orang hamil dan menstruasi, terlebih jika Anda memang sedang merencanakan kehamilan. Jika mengalami berbagai gejala di atas, Anda perlu memperhatikan apakah itu gejala hamil atau PMS.

Gejala PMS biasanya berlangsung hingga 14 hari sebelum menstruasi dimulai. Nah, jika setelah jangka waktu ini Anda tidak kunjung menstruasi, sebaiknya lakukan tes kehamilan atau periksakan diri ke dokter. Semakin cepat kehamilan Anda terdeteksi, semakin baik pula pemantauan kesehatan ibu dan janin dapat dilakukan oleh dokter.