Konsep tari yang memiliki gerak lebih bersifat global dan menyeluruh adalah

Konsep tari yang memiliki gerak lebih bersifat global dan menyeluruh adalah

Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at cp.dhafi.link. with Accurate Answer. >>


Konsep tari yang memiliki gerak lebih bersifat global dan menyeluruh adalah

Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :

  1. Tungkai, badan dan lengan
  2. Kepala, tangan dan kaki
  3. Kepala, badan dan lengan
  4. Tangan, kaki dan pundak
  5. Badan, tungkai, dan kepala

Jawaban terbaik adalah A. Tungkai, badan dan lengan.

Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia. Jawaban yang benar untuk Pertanyaan ❝Gerak dalam tari konsep Barat lebih bersifat global dan menyeluruh dengan pusat gerak terletak pada ....❞ Adalah A. Tungkai, badan dan lengan.
Saya Menyarankan Anda untuk membaca pertanyaan dan jawaban berikutnya, Yaitu Ciri tata rias dan kostum dalam tari konsep Timur adalah .... dengan jawaban yang sangat akurat.

Klik Untuk Melihat Jawaban

Apa itu cp.dhafi.link??

Kuis Dhafi Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.


MAKALAH TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

“ SENI TARI TRADISIONAL ”

LILIS SUGIYANTI, S.KOM












Konsep tari yang memiliki gerak lebih bersifat global dan menyeluruh adalah

 

ISNAENI MAESAROH

XI IPS 3

SMAN 2 UNGARAN

2012/2013

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yag telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah dapat  terselesaikan. Tidak lupa pula saya mengucapkan terimakasih kepada :

1.       Lilis sugiyanti, S.Kom selaku guru mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi SMAN 2 Ungaran.

2.       Orang tua saya yang selalu memberikan dukungan.

3.       Teman-teman kelas XI IPS 3.

4.       Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Tiada yang sempurna dikehidupan sehingga penyusun dengan senang hati menerima kritik dan saran guna perbaikan dan penyempurnaan di masa yang akan datang. Demikian makalah yang dapat saya buat, semoga berguna bagi para pembaca pada umumnya sebagai sumber inspirasi.

Pluwang, 23 september 2012

Penyusun

Daftar isi

Kata pengantar ......................................................................................................................... i

Daftar isi ................................................................................................................................... ii

Bab I : Pendahuluan

A.    Latar Belakang ....................................................................................................... 1

B.     Perumusan Masalah................................................................................................ 1

C.     Tujuan .................................................................................................................... 2

Bab II : Kerangka Teoritis

            A . Pengertian Seni Tari ............................................................................................. 3

B.     Unsur-unsur Seni tari ............................................................................................ 4

C.     Fungsi Seni Tari .................................................................................................... 5

D.    Jenis-jenis Seni Tari .............................................................................................. 5

E.     Penciptaan Karya Tari ........................................................................................... 7

F.      Iringan Musik ......................................................................................................... 8

G.    Langkah-langkah Pembuatan Karya Tari ..............................................................11

Bab III : Penutup

A.    Kesimpulan ................................................................................................................. 12

B.     Saran ........................................................................................................................... 12

Daftar Pustaka .................................................................................................................................... 13

BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

                Di zaman global seperti sekarang ini, kebudayaan akan seni tari tradisional sudah mulai tertinggalkan. Kebanyakan para siswa-siswi  sekarang lebih memilih mempelajari tari yang berasal dari luar negeri. Selain itu siswa juga sulit untuk menuangka ide yang mereka dapat ke dalam sebuah tarian. Dalam rangka  menumbuhkan sikap budaya para siswa-siswi, yaitu sikap yang dapat meghargai, menghayati, dan mencintai seni atau karya seni sebagai hasil budaya bangsanya, saya mambuat makalah tentang Seni Tari tradisional.

                Dengan dibuatnya makalah ini dimaksudkan untuk menangulanggi berbagai masalah yang dikeluhkan oleh para  siswa dalam memahami dan memberikan gerakan atau contoh dalam mata pelajaran Seni Tari yang disampaikan di sekolah. Makalah ini disusun berdasarkan tentang perbincangan yang sedang hangat dibicarakan di sekolah khususnya kelas XI.

                Judul makalah “ Seni Tari Tradisional” ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap kebudayaan yang telah dimiliki oleh bangsa kita sejak dahulu kala, agar kebudayaan kita tetap bertahan di tengah derasnya akulturasi dan ekspansi budaya barat di era globalisasi ini.

Perumusan Masalah

Berdasarkan pertimbangan di atas, maka permasalahan yang muncul dalam proses belajar seni tari sebagai berikut:

1.      Apakah pengertian dari seni tari tersebut dan hakikat apa saja yang terkandung di dalamnya?

2.      Apakah fungsi dari seni tari tersebut dan unsur apa saja yang ada di dalam seni tari?

3.      Berbagai jenis tari diserti dengan cotohnya.

4.      Irigan musik dalam seni tari.

5.      Bagaimana penciptaan seni tari?

6.      Bagaimanakah cara-cara dalam pembuatan karya tari?

Tujuan

            Makalah ini dibuat dengan tujuan agar:

a.       Setiap pembaca dapat mengetahui arti dan hakikat seni tari yang telah ada sejak zaman kerajaan.

b.      Diharapkan agar setiap pembaca dapat mengetahui hal-hal yang ada di dalam seni tari.

c.       Diharapkan agar setiap pembaca dapat tertarik untuk mempelajari tari.

d.      Selain itu juga untuk melestrikan budaya seni tari yang hampir punah.

                                                                     BAB II

Kerangka Teoritis

1.      Pengertian Seni Tari

Seni tari merupakan salah satu bidang seni yang secara langsug menggunakan tubuh manusia sebagai media, yang merupakan ungkapan nilai keindahan dan keluhuran, lewat gerak dan sikap tubuh, denn penghayatan seni.

Hakikat Seni Tari

Manusia sebagai makhluk psiko-fisis netral selalu memiliki hubungan timbal balik antara jasmani dan rohaninya. Untuk dapat memahami hakikat seni tari perlu mempelajari bidang-bidang seni lainnya yang ada kaitannya dengan seni tari, fisik manusia sebagai media ungkapan seni, mendalami nilai-nilai keindahan dan keagungan, menekuni gerak dan sikap tubuh tari, dan menenal batsan seni budaya.

1.      Bidang-bidang seni dan Kaitannya dengan Seni Tari.

Pembidangan menurut mediannya terdiri atas 5 bidang seni, yaitu:

a.       Bidang seni gerak

Bermedia gerak dan sikap. Yang termasuk bidang seni gerak adalah seni tari, seni bela diri, senem estetika, akrobatik, pantomim, teater minikata, teater gerak indah.

b.      Bidang seni suara

Bermedia nada dan suara, yang terugkapkan sebagai:

1.      Seni suara vokal

Suara manusia yang dapat ditampilkan dalam bentuk:

o   Vokal tunggal, vokal group atau kelompok, vokal menirukan suara instrumen musik

2.      Seni suara instrmental

3.      Seni suara vokal-instrumental

4.      Seni suara berfungsi menunjang seni tari.

c.       Bidang seni rupa

Bermedia garis dan warna. Rias penari, Busana penari, Dekorasi panggung tari, Peralatan tari atau dance property.

d.      Bidang seni bangunan

Arena, Panggung proscenium, Pendapa, Panggung fleksibel (luwes).

e.       Bidang seni sastra

Bermedia kata-kata.

2.      Nilai Keagungan

Nilai keagungan seni sering disebut pula sebagai nilai “adi luhung” atau nilai sublim. Nilai sublim seni berdasarkan kemuliaan tujuan, ketinggian cita-cita,kehebatan garapan, dan kebersihan jiwa mampu meniadakan tekanan batin.

3.      Nilai Keindahan

Nilai keindahan merupakan nilai pokok seni, disamping nilai keluhuran.

2.      Unsur-unsur Tari

Unsur-unsur tari adalah penyangga utama dan mutlak. Ia adalah bahan baku tari,yang merupakan materi inti dan terdapat pada tarian secara umum. Unsur-unsur tari adalah irama,ide, dan harmoni.

1.      Unsur Irama

Unsur irama yang paling mendasar dalam tari merupakan dimensi waktu. Waktu dalam pengertian kongkret maupun abstrak merupakan pola pembagian tertentu, berulang,dan ajek.

2.      Unsur Ide

Unsur ide mendasar pada dimensi ruang yang makrokosmis (kehidupan manusia sehari-hari) sehingga merupakan aspek kebebasan, ketidak terbatasan, dan kemurnian. 

3.      Unsur Harmoni

Unsur harmoni berdasarkan pada dimensi gerak, dengan aspek-aspek kesesuaian, keenakan, berfungsi sebagai pemadu keterkaitan unsur irama dengan perkembangan  unsur ide, atas watak-watak unsur harmoni, yaitu spontan,dinamis, dan bersahabat. Hal ini menimbulkan keserasian, keseimbangan, keterpaduan, yang mencerminkan keindahan dan keagungan seni.

Unsur-unsur Tari :

Ø  Gerak

§  Gerak murni : gerak yang tidak mempunyai suatu makna atau arti.

§  Gerak maknawi : gerak yang mmpunyai makna atau arti

Ø  Tenaga

§  Tenaga lemah : tenaga yang lemah kan menghasilkan gerak-gerak yang lembut, gemulai.

§  Tenaga kuat : tenaga kuat akan menghasilkan geraka yang tegas, keras.

Ø  Ruang

§  Arah

§  Volume gerak :dimana kita bergerak yang meliputi sempit dan luas.

§  Level : tingkatan tubuh kita yang meliputi atas, tinggi, sedang, medium, rendah, bawah.

Ø  Waktu

§  Ritme dan Tempo : cepat lambatnya di dalam melakukan gerakan.

Ø  Iringan atau musik

§  Musik internal : musik yang ditimbulkan dari diri penari.

§  Musik eksternal : musik yang mengiringi penari.

Ø  Tata rias dan Busana

§  Putra : alus. Gagah, raksasa

§  Putri : luruh, branyak, raksasa putri

3.      Fungsi Seni Tari

Seni tari berfungsi sebagai bagian yang tak dapat ditinggalkan oleh kehidupan manusia. Seni tari mempunyai arti khusus dalam kegiatan hidup dan fungsinya berupa tingkatan kebutuhan yang sekaligus mencerminkan taraf peradaban. Adapun bobot dan mutu garapannya menjadi tolok ukur tinggi rndahnya kebudayaan.

a.       Tari ritual/upacara suku bangsa

Berfungsi melestarikan budaya purba. Tari upacara adat berfungsi untuk merayakan suatu peristiwa penting, seperti bekasan Lawung, tari Tebedau dari Timor Timur, tari Wolang dari Maluku.

      Tari mistik/religius sebgai persembahan kepada roh nenek moyang, para dewa, penguasa semesta, berlangsung dengan penuh penyerahan diri dan kepercayaan, seperti : Tari Mon, Tari Pakelu dari Toraja, Tari Tor-Tor dari suku Batak, Tari Pendet, Tari Gabor dan Tari Kuda Lumping.

b.      Tari hiburan

Merupakan tari pergaulan pria dan wanita, bernapas kemesraan.

v   Tari pergaulan yang bebas :

o    Joged Bumbung Bali

o    Ronggeng Sumatra

o    Cokek Betawi

v  Tari pergalan yang tersusun:

o    Tari Kebal dari pulau Roti

v  Tari Pergaulan sekaligus bermain :

o    Tari dolnan kanak-kanak di Jawa Tengah, Bali, Sulawesi.

v  Taripergaulan yang terikat teknik yang harus dipelajari dan dikuasai oleh penarinya demi pelaksanaan yang serasi dan indah.

c.       Tari pertunjukkan menuntut penampilan artistik.

d.      Tari terapi, khusus penyembuhan anak-anak cacat.

e.       Tari pendidikan terarah secara sengaja dan terencana untuk kepentingan pendidikan, terutama di Taman Kanak-kanak.

4.      Jenis-jenis Tari

Menurut banyaknya pelaku, tari dibedakan menjadi 3 yaitu : Tari Tunggal (Solo), duet (berpasangan), trio (bertiga), kuartet (berempat). Tari-tari tersebut sangat berbeda baik dalam penghayatan, kesan, teknik maupun garapan dan penampilannya.

a.      Tari Tunggal serin disebut tari solo, merupakan susunan baku, yang menuntut kecermatan dan kesempurnaan pelaksanaan dan seluruhnya dibebankan kepada seorang penari. Adapun tari tunggal itu adalah :

§  Pasundanan: tari topeng Koncaran, Graeni, Rahwana, Kandang, dan Monggawa.

§  Bali: Kebyar Terompong, Mergapati, Trunajaya, Panji Semirang.

§  Jawa: Golek, Kelana, Bondan, Prawiraguna, Gambir Anom.

§  Kreasi baru:

ž   Bagong Kussudiardjo: Batik, Kesatria, Layang-layang, Ngrema.

ž   Wisnoe Wardhana: Yogaprana, Pekan Olahraga,introspeksi, Pelita, Adik Bermain, Mansia dan  Kursi.

ž   Sudharso Pringgobroto: Nelayan.

b.      Tari berpasangan biasanya disebut duetm dapat merupakan pasangan putra-putri, putra-putra, putri-putri. Temanya pun dapat bermacam-macam, bahkan hanya merupakan komposisi gerak indah. Kadang-kadang penari saling terpisahsatu ssama lain dan biasanya berpadu satu sama lain. Adapun tari berpasangan yaitu:

§  Sumatra: tari payung, serampang 12

§  Bali: Tumulilingan, Joged Bumbung.

§  Jawa: Menakjingga-Dayun,arjuna-cakil.

§  Sunda: Kupu-kupu, jaipongan.

§  Kreasi baru:

ž   Yulianti L.Parani: Cokek Betawi.

ž   Wisnoe wardhana: Mimi-mintuna, Bonka Yanti,pessta, bercanda,menggaya.

c.       Tari bertiga (trio) jarang ada,tetapi sebenarnya memberikan kemungkinan paling mengasyikkan. Dalam komposisi tari, tari bertiga sudah termasuk kategori tari kelompok.

d.      Tari berempat (kuartet) dapat merupakan lipatan duet, seperti tari serimpi (jawa). Sekalipun demikian, terdapat pula yang aslinya memang harus berempat, seperti tari Bungko(Sunda).

Dilihat secara umum,tari tradisional dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

   Tari tradisional kerakyatan.

Tari yang tumbuh dan berkembang di suatu daerah atau masyarakat tertentu. Ciri-ciri tari kerakyatan:

o   Pengaranggnya tidak diketahui.

o   Pakaian yang dikenakan sederhana.

o   Tidak mempunyai aturan yang baku.

   Tari tradisional klasik.

Tari yang tumbuh dan berkembang di kerajaan atau istana. ciri tari klasik :

o   Pengarangnya diketahui.

o   Pakaiannya sudah ditentukan.

o   Memiliki aturan / patokan yang jelas.

   Tari tradisional kreasi baru.

Tari yang mengambil gerakan dari tari kerakyatan dan tari klasik diuah menjadi tari kreasi baru.

5.      Penciptaan Karya Tari

A.    Memulai karya

Bagong Kussudiardjo, seorang koreografer terkenal dari Yogyakarta, menyatakan bahwa hal terpenting dalam memulai membuat karya tari adalah berani bergerak, tanpa perlu memikirkan teori.

B.     Konsep Garapan dan Pola Gerak

Jika diperhatikan tarian di wilayah Asia memiliki keiripan dengan tarian asli Indonesia, yaitu banyak gerakan rumit. Scara garis besar, perbedaan tari Timur dan Barat terletak pada konsep garapannya. Tarian-tarian sebelah Timur menggunakan desain detail untuk garapa geraknya. Desain detail memusatkan pada gerak tangan kaki,telapak dan jari-jari, serta kepala. Selain gerak yang rumit, konsep kostum tari wilayah Timur juga terkesan berat rumit, gemerlap,dengan risa wajah mencolok yang sangat berbeda dengan penampilan sehari-hari. Tata rias yang relatif tebal untuk mempertegas garis-garis wajah, dan mempertegas perwatakan atau karakter tokoh yang diperankan. Konsep timur tidak hanya mengenai teknis tarian, tetapi juga jiwa/ semangat yang melatarbelakangi penciptaannya.

Sedangkan konsep Barat memiliki gerak yang lebih bersifat global, dan menyeluruh, dengan pusat garapan pada tungkai, badan,dan lengan. Rias tari wilayah barat bisa dibilang sederhana, kostum yang dipakaipun terkesan ringan, simpel. Riasan wajah sederhana, tipis dan ringan, mirip dengan penampilan sehari-hari.

Selain itu, pola dan sifat gerak juga sangat mempengaruhi dalam seni tari. Secara garis besar, pola garis gerak yang dihasilkan oleh tubuh manusia dibagi menjadi dua, yakni garis simetris dan asimetris. Garis gerak berpola simetris berwatak sederhana, kokoh, tenang namun kurang dinamis, menggambarkan tokoh yang tenang berwibawa, dengan volume gerak yang besar. Jika terlalu banyak menggunakan pola ini tarian akan terkesan membosankan. Sehingga harus disiasati dengan iringan musik yang membawa kesan agung dan berwibawa.

Gerak pola asimetris menimbulkan kesan menarik, dinamis, tetapi kurang kokoh. Jika terlalu banyak menggunakan pola ini bisa menimbulkan kesan melelahkan. Selain geris simetris dan asimetris ada pula garis yang kan bertemu dan geris yang terpisah. Garis yang akan bertemu atau bersilang berwatak kuat da energik, sedangkan garis yang terpisah atau searah berwatak halus dan lembut. Volume juga mempengaruhi perwatakan dalam gerak tari.

C.     Bentuk Penyajian Tari

1.      Tari Tunggal adalah tarian yang dibawakan oleh satu orang penari saja, terdiri dari:

ž   Tari tunggal bebas/lepas, menggambarkan tokoh dengan jelas tapi secara umum.

ž   Tari tunggal terikat, menggambarkan seorang tokoh.

2.      Tari Berpasangan adalah tarian yang dibuat untuk ditarikan oleh dua orang. Terdiri dari:

ž   Tari berpasangan bebas/lepas, menggambarkan tokoh, melainkan secara umum.

ž   Tari berpasangan terikat, menggambarkan seorang tokoh dengan jelas.

3.      Tari Kelompok adalah tari yang sejak awal pembuatannya memang direncanakan untuk dibawakan secara beregu/ berkelompok. Tarian ini juga dibagi menjadi:

ž   Tari kelopok bebas, yaitu tarianang dibawakan oleh sejumlah penari tetapi jumlahnya tidak dibatasi,menurut kebutuhan.

ž   Tari kelompok terikat, yaitu tari yang dibawakan oleh sejumlah penari, dengan peran dan posisi masing-masing dan tidak dapat ditukar-tukar.

D.    Desain Tari

Garis yang berada di alntai disebut desain lantai, sedangkan yang di udara disebut desain atas.

1.      Desain Lantai

Garis yang berada di atas lantai bisa berassal dari perpindahan gerak penri maupun dari komposisi penari kelompok. Garis di lantai secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu garis lurus dan garis lengkung.

2.      Desain Atas

Adalah garis erak dan pose yang mengisi udara di ruang pentas. Ada benyak jenis desain atas di antaranya:

a.       Desain vertikal

b.      Desain kontras

c.       Desain bersudut

d.      Desain terlukis

e.       Desain tertunda

Desain itu tidak akan berdiri sendiri, karena dalam sebuah tarian akan terjadi perpaduan dari beberapa desain.

6.      Iringan Musik

A.    Musik Iringan Tari

Musik dan tari adalah dua hal yang saling beriringan. Sebuah pertunjukan biasanya selalu diiringi musik. Meskipun tidak semua pertunjukan musik membutuhkan tarian untuk mendukung pementasan, namun kedua hal tersebut dapat saling beriringan.

1.      Jenis Musik Iringan Tari

Musik di dalam tari di bedakan menjadi 2, yaitu:

a.       Musik Internal adalah musik iringan tari yang berasal atau dihasilkan oleh penari itu sendiri.

b.      Musik eksternal adalah iringan tari yang berasal dari alat musik,baik tradisioanal maupun modern.

2.      Fungsi Musik dalam Tari

ü  Pengatur irama

ü  Pembentuk suasana

ü  Mempertegas ungkapan gerak

ü  Ilustrsi

ü  Inspirasi

ü  Pengingat gerak

3.      Alat Musik Tradisional Gamelan

Adalah kumpulan instrumen yang berbentuk bilah maupunm pencon. Gamelan banyak dimainkan dengan cara dipukul. Ada tiga jenis bahan yang bisa dipakai untuk membuat gamelan, yaitu perunggu, kuninggan, dan besi. Kualitas  gamelan yang terbuat dari perunggu menghasilkan suara yang sempurna, kuningan memiliki kualitas menengah, dan gamelan besi bisa dikatakan sebagai gamelan sederhana.

B.     Tata Rias dan Busana

1.      Tata Rias

Tata rias adalah mengubah suatu hal natural menjadi estetik. Tata rias sehari-hari berfungsi untuk menyamarkan kekurangan, sedangkan tata rias pementasan berfungsi untuk memertegas karakter.

Ada beberapa hal lain yang harus diperhatikan untuk tata rias pentas, yaitu: Lighting. Tata cahaya harus diperhitungkan agar rias wajah tetep jelas terlihat, terutama jika penggunaan lampu redup. Jarak penonton dan penari, jika pnonton dan penari berdekatan rias wajah tidak harus mencolok.

Secara garis besar, tata rias tradisional dibedakan menjadi rias tari putri dan rias tari putra,yang bersumber dari cerita wayang.

a.       Rias tari putri, yaitu:

o   Peran putri halus

o   Peran putri keras

o   Peran putri tangguh berada di antara halus dan karas,

o   Peran putri komedi,

o   Peran putri pemarah dan jahat.

b.      Rias tari putra, yaitu:

o   Peran punakawan,

o   Peran kera,

Peran Raja Raksasa,

Peran raja kocak,

Peran yang suka tertawa, meski kadang jahat.

Fungsi rias pertunjukan yaitu:

a.       Mengubah suatu hal yang alami menjadi suatu hal yang bernilai budaya dangan prinsip mendapatkan daya guna yang tepat.

b.      Mengatasi efek lampu yang kuat,

c.       Membuat wajah dan kepala sesuai dengan peranan yang dikehendaki.

2.      Tata Busana

Tata busana atau kostum adalah semua yang dipakai penari diatas panggung, dari ujung rambut sampai ujung kaki. Kostum digolongkan menjadi 5 bagian, yaitu: pakaian dasar,pakaian kaki (sepatu), pakaian tubuh, pakaian kepala, asesoris.

3.      Fungsi, Tujuan, dan Jenis Kostum

Tujuan pemakaian kostum adalah:

a.       Membantu penonton mendapatkan ciri tertentu pada kostum yang dipakai.

b.      Membantu penonton mendapatkan suatu ciri atas pribadi peran.

c.       Membantu memperlihatkan adanya hubungan peran satu dengan yang lain.

Pemakaian kostum memilikin fungsi tersediri, yaitu:

a.       Membantu menghidupkan perwatakan pelaku.

b.      Individualisasi peran.

c.       Memberi fasilitas dan membantu gerak pelaku.

Menurut jenisnya, kostum dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu:

·         Kostum historis, menunjukkan periodisasi sejarah.

·         Kostum modern, kostum yang dipakai masyarakat masa kini.

·         Kostun nasional, kostum yang menjukkan asal tokoh yang dibawakan.

·         Kostum tradisional, kostum yang mewakili karakter spesifikdan simbolis.

4.      Pemakaian Kostum

Kostum bisa dipakai dengan dua cara, tanpa potongan dan dengan potongan. Kostum tanpa potongan berasal dari kain lembaran yang dipakai dengan cara dililitkan atau dikaitkan. Kostum harus memiliki kesesuaian denan jalan cerita. Keselarasan warna kostum dengan setting harus diperhitungkan, karena setting ikut mempegaruhi kostum yang akan dipakai.

Merencanakan kostum agar ssuai dengan tuntutan cerita bisa dilakukan dengan dua hal berikut.

a.       Mempelajari kehidupan dan watak yang akan dibawakan.

b.      Mmpelajari sejarah dan pakaian nasional serta peranan yang akan dibawakan.

7.      Langkah-langkah Pembuatan Karya Tari

1.      Menentukan Tema

Banyak cara untuk memperoleh tema dari tarian yang akan dibuat, antara lain:

a.       Banyak membaca cerita, kisah, dongeng, atau menghayalkan sesuatu. Bisa juga membuat tema berdasarkan pengalaman pribadi/teman.

b.      Mengamati gambar, alam dan lingunan setempat.

c.       Meraba, memegang, atau mengelus sesuatu.

d.      Banyak memiliki perbendaharan gerak dengan sering melihat pertujukan tari, seni bela diri,senam, maupun teater anak-anak.

e.       Mendengarkan musik.

2.      Proses Garapan

Ialah lanjutan dari ide yang akan diwujudkan dalam gerak. Tahapan-tahapannya yaitu:

a.       Proses eksplorasi, berarti penjajakan.merupakan tahapan lanjutan setelah mendapat ide taro yang akan dibuat.

b.      Improvisasi, bergerak sepontan. Dengan improvisasi kita bisa mencari dan menemukan gerak.

c.       Evaluasi, adalah tahapan gerak yang sudah diperoleh ketika tahap improvisasi.

d.      Komposisi/Forming adalah tahap mengurutkan gerak yang sudah dipilih pada tahap evaluasi.

3.      Memilih Musik Pengiring

4.      Merancang  Tata Busana

5.      Merancang Tata Rias

6.      Latihan

Merupakan tahap mematangkan gerak tari. Selain melatih gerak, mintalah pendaat orang lain yang mungkin bisa memberi masukan.

7.      Presentasi Hasil / Pementasan.

Bab III

Penutup

A.    Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab II, dapat ditarik kesimpulan bahwa kebudayaan seni tari pada saat sekarang ini sudah mulai tergantikan oleh kebudayaan barat yang global.  Sedangkan pengertian dari seni tari merupakan salah satu bidang seni yang secara langsug menggunakan tubuh manusia sebagai media, yang merupakan ungkapan nilai keindahan dan keluhuran, lewat gerak dan sikap tubuh, dengan penghayatan seni. Untuk dapat memahami hakikat seni tari perlu mempelajari bidang-bidang seni lainnya yang ada kaitannya dengan seni tari, fisik manusia sebagai media ungkapan seni, mendalami nilai-nilai keindahan dan keagungan, menekuni gerak dan sikap tubuh tari, dan menenal batasan seni budaya.

Selain itu untuk dapat membuat karya tari setiap orang diharuskan untuk mengerti dan memahami fungsi dan unsur-unsur dalam tari agar tari yang di buat lebih indah. Unsur-unsur tari tersebut meliputi unsur irama, unsur ide, unsur harmoni. Dalam penciptaan karya tari ada baiknya mengetahui tentang konsep garapan dan pola gerak dari sebuah tarian. Setelah itu membuat bentuk tarian, membuat desain tari, setelah itu baru merangkai gerakan-gerakan menjadi sebuah tarian. Dalam sebuah pertunjukkan tari biasanya diiringi dengan sebuah alat musik, baik musik eksternal maupun internal.

B.     Saran

Berdasarkan pada pembahasan dan kesimpulan dalam makalah ini. Peneliti mengemukakan saran-saran sebagai berikut:

1.      Sebelum membuat makalah tentang apapun diusahakan untuk mencari bahan referensi sebanyak mungkin.

2.      Perlunya pemberian inovasi pada setiap siswa.

3.      Pada penulisan diharapkan lebih di perhatikan lagi.

Daftar Pustaka

Harjanti, Probo.dkk. 2006. Seni Budaya. Jakarta: Erlangga.

Prof. Dr. Walinono. Hasan. 1990. Pendidikan Seni Tari. Jakarta:  MSPI.


Page 2