Runner up Miss Supranational 2018, Wilda Octaviana Situngkir. Instagram Situngkirwilda
TEMPO.CO, Jakarta - Puteri Indonesia Pariwisata 2018, Wilda Octaviana Situngkir, berhasil mengharumkan nama Indonesia di kontes kecantikan Miss Supranational 2018. Di babak final Miss Supranational yang digelar di Hotel Krynica Polandia, pada Sabtu malam 8 Desember 2018, Wilda berhasil meraih posisi keeempat atau runner up yang ke-3. Wilda Octaviana Situngkir masuk dalam peringkat 5 besar, bersama pemenang Miss Supranational 2018 Valeria Vazquez dari Puerto Rico. Posisi berikutnya adalah Katrina Dimaranan dari Amerika Serikat dan tuan rumah Magdalena BiƩnkowska. Dan runner up kedua adalah Diana Romero dari Meksiko. Prestasi perwakilan Indonesia, Wilda Octaviana Situngkir di Miss Supranational 2018. Instagram SitungkirwildaDari kontes kecantikan Miss Supranational 2018, Wilda Octaviana Situngkir juga mendapatkan berbagai gelar lain. Gelar itu adalah Supra Model of Asia 2018, Best National Costume 2018, dan Winner of Global Beauties 2018. Supra Model of Asia adalah kompetisi modeling dalam ajang ini. Best National Costume merupakan seleksi kostum nasional terbaik yang diberikan kepada 9 kontestan. Adapun penghargaan Global Beauties dikenal sebagai "Oscar" kontes kecantikan karena menilai kontestan dari keterampilan tertentu yang dimilikinya. Wilda Octaviana Situngkir, perwakilan Indonesia di Miss Supranational 2018 memakai kostum "The Epic Bloom of Kandelia". Instagram Official Puteri IndonesiaWilda Octaviana Situngkir mengucapkan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak. "Indonesia, prestasi ini untuk Anda," tulis Wilda di Instagram, sambil menunjukkan semua gelar yang diraih di ajang Miss Supranational 2018. Baca juga: Miss Supranational 2018, Indonesia Raih Gelar Kostum Terbaik
Jakarta - Bermahkota kontes kecantikan nasional tak selamanya indah bagi Sonia Fergina Citra, Vania Fitryanti Herlambang dan Wilda Octaviana Situngkir. Selain pujian manis, top 3 Puteri Indonesia 2018 juga harus terbiasa dengan yang namanya bullying alias perundungan. Lantas, bagaimana akhirnya mereka bisa bertahan dari ejekan yang datang bertubi-tubi itu? Jagat media sosial di kalangan penggemar berat kontes kecantikan (baca: pageant lovers) Tanah Air langsung heboh ketika tiga perempuan cantik tersebut terpilih sebagai pemenang Puteri Indonesia 2018 Maret lalu. Wilda keluar sebagai Runner-up II sekaligus menyandang gelar Puteri Indonesia Pariwisata 2018. Lalu, Vania menempati posisi Runner-up I dan dinobatkan sebagai Puteri Indonesia Lingkungan 2018. Sementara itu, gelar utama Puteri Indonesia 2018 jatuh ke tangan Sonia. Ada yang memuji. Tapi tak sedikit pula yang mengkritik, bahkan mengejek dengan kata-kata pedas. "Ya ampun, kalau diingat-ingat, pedasnya minta ampun. Sakit banget setelah membacanya," kenang Wilda saat berbincang dengan Wolipop di Gedung Trans TV, Jakarta Selatan, Jumat (4/1/2019). Miss Sepeda dan Miss Drama adalah sebutan baru untuk Wilda dari para haters-nya. Bagi Vania, salah satu tips terbaik untuk menghadapi bullying adalah selalu berpikiran positif. "And surround yourself with positive people," tambahnya. (asf/asf) Jakarta - Hinaan dan ejekan bertubi-tubi menyerang Wilda Octaviana Situngkir saat dirinya terpilih sebagai Puteri Indonesia Pariwisata 2018 Maret lalu. Namun, pengalaman pahit itulah yang memotivasinya hingga bersinar di ajang Miss Supranational 2018. Miss Drama, Miss Kacamata dan Miss Bicycle menjadi 'panggilan' baru Wilda dari para haters yang mempermasalahkan kemenangan Wilda sebagai runner-up 2 Puteri Indonesia 2018. Ia disebut menjuarai gelar tersebut lantaran terlalu dramatis saat menceritakan sosok ibunya. "Siapa yang nggak nangis saat harus menceritakan sosok ibu yang sudah hampir 12 tahun berpisah di depan orang," ucap perempuan 23 tahun itu saat berbincang dengan Wolipop di Gedung Transmedia, Mampang, Jakarta Selatan, Senin (17/12/2018). Adapun sebutan Miss Bicycle datang manakala Wilda menyebut sepeda sebagai olahraga unggulan Indonesia di Asian Games 2018 dalam babak penentuan pemenang Puteri Indonesia 2018.
Namun, perempuan berdarah Batak yang besar di Pontianak, Kalimantan Barat, ini tak mau komentar para perundung alias pem-bully tersebut mematahkan semangatnya sebagai Puteri Indonesia Pariwisata yang baru. Pengalaman masa lalu lah yang membuat Wilda kuat menghadapi para haters. Menjadi korban bullying atau perundungan sebenarnya bukan sesuatu yang asing bagi Wilda. Ejekan atau hinaan adalah makanan sehari-harinya sebelum mengikuti ajang kontes kecantikan nasional, terutama ketika duduk di bangku kuliah. Menimba ilmu di sebuah sekolah teknik yang didominasi kaum adam tak pernah mudah bagi Wilda. Apalagi fisiknya yang tinggi dari perempuan kebanyakan. Tiang listrik menjadi panggilannya sehari-hari.Rasa sakit hati dan tersinggung tentu ada. Sebagai manusia biasa, Wilda tak memungkirinya. Namun, ia tak mau larut dalam kesedihan. "Mungkin karena aku orangnya keras, jadi kadang aku cuekin atau balas dengan candaan. Mungkin itu yang membuatku lebih kebal," ucap anak kedua dari tiga bersaudara ini.
Misal terkait sebutan Miss Drama untuknya, ia tak memungkiri bahwa dirinya memang seperti itu. "Aku memang suka drama dan teater. Akting adalah salah satu passion-ku. Jadi, buatku itu bukan masalah," terang Wilda. Begitu pula kata Miss Bicycle yang menurutnya adalah representasi dari gaya hidup sehat. Bersepeda itu menyehatkan tubuh dan membantu mengurangi polusi udara.Di samping itu, Wilda juga menggunakan komentar para haters sebagai motivasi untuk memperbaiki diri demi mencetak prestasi yang lebih gemilang. Ia membuktikan itu di ajang Miss Supranational 2018 yang berlangsung di Polandia, 7 Desember lalu. Wilda keluar sebagai peraih gelar runner-up 3. Pencapaian ini mengulang prestasi terbaik Indonesia di Miss Supranational 2013 ketika Cok Istri Krisnanda Widani dari Bali mewakili Tanah Air.
Tak cuma itu, ia juga menyabet gelar Miss Supramodel Asia pada kompetisi modeling dan berhasil menjadi 9 kontestan teratas dalam kompetisi National Costume.Diakui Wilda, pencapaian tersebut di luar ekspektasinya. "Perjuangan memang tak akan mengkhianati hasil. Mungkin aku tidak bisa seperti ini kalau bukan karena di-bully," tambah Wilda. Wilda yang sering mendapat direct message dari para pengikutnya tentang body-shamming menyadari, masih banyak korban bullying di luar sana yang merasa frustasi dan tak berdaya. Bahkan tak sedikit pula yang ingin mengakhiri hidup mereka. "Tentu sedih melihatnya. Untuk para pem-bully, ayolah... kita kan masyarakat Indonesia yang terkenal ramah dan santun. Jangan sampai perkataan dan jari-jari kita ini menyakiti hati orang lain," pesan Wilda.
[Gambas:Video 20detik] (dtg/dtg)wilda situngkir miss supranational miss supranational 2018 |