Kenapa penting bergabung ke dalam kelompok?

Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri atau juga secara kebetulan. Dua faktor utama dalam pembentukan kelompok sosial adalah :

1. Kedekatan (proximity)

Kedekatan geografis tempat tinggal. Pengaruh tingkat kedekatan geografis atau kedekatan fisik, terhadap keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita membentuk kelompok bermain dengan orang-orang di sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal. Kelompok tersusun atas individu-individu yang saling berinteraksi, semakin dekat jarak geografis antara dua orang maka semakin mungkin mereka saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi.

2. Kesamaan (similarity)

Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di antara anggota-anggotanya sudah menjadi kebiasaan, orang lebih suka berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau karakter-karakter personal lain.

  • Kesamaan kepentingan
    Dengan adanya dasar utama adalah kesamaan kepentingan maka kelompok sosial ini akan bekerja sama demi mencapai kepentingan yang sama tersebut.

  • Kesamaan keturunan
    Sebuah kelompok sosial yang terbentuk atas dasar persamaan keturunan biasanya orientasinya adalah untuk menyambung tali persaudaraan sehingga masing- masing anggotanya akan saling berkomitmen untuk tetap aktif dalam kelompok sosial ini untuk menjaga tali persaudaraan agar tidak terputus.

  • Kesamaan nasib
    Dengan kesamaan nasib/pekerjaan/profesi, maka akan terbentuk kelompok sosial yang mewadahinya untuk meningkatkan taraf maupun kinerja masing-masing anggotanya (Soerjono Soekanto, 2012).

Manado, 21 Juni 2005
Membangun Kelompok

KELOMPOK adalah sekumpulan orang/individu yang terorganisir, dengan kesamaan kegiatan dan tujuan yang sama. Maka, imbasnya, tujuan kelompok hendaknya ditentukan bersama-sama. Sebagai titik awal dalam membangun kelompok, tujuan kelompok adalah arah bagi berjalannya kelompok dalam melakukan aktifitas atau kegiatan yang akan dilakukan, dan ini menjadi begitu penting dalam membangun kelompok.

Hal kedua yang menjadi penting dalam pembangunan kelompok adalah bagaimana melanggengkan atau mengupayakan eksisnya suatu kelompok. Tentang ini, sangat ditentukan oleh individu-individu yang ada dalam kelompok itu sendiri. Untuk itu, yang harus dimiliki individu-individu yang berkelompok adalah adanya sebuah ikatan sosial diantara mereka yang diharapkan akan menimbulkan rasa kepemilikan dan kepedulian individu pada kelompok yang telah didirikan.

Untuk membangun ikatan sosial, dibutuhkan sebuah kesadaran pada masing-masing individu yang didasari atas masalah dan kebutuhan bersama. Ujungnya, diharapkan akan ada gerakan bersama untuk memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan bersama, yang pada gilirannya, akan terbentuk solidaritas dalam kelompok tersebut.

Solidaritas pada masing-masing individu ini, akan menjadi ikatan tanggung renteng dalam kelompok. Tanggung renteng dalam arti sederhana bisa dianalogikan sebagai saat dimana dalam sebuah kelompok itu ada individu yang sakit, maka individu yang lain ikut merasakannya. Apabila kelompok yang dibentuk sudah mencapai tingkat kesadaran tersebut, kelompok ini akan dapat berkembang dan bisa memecahkan masalah-masalah anggotanya. Dalam hal ini, aturan main yang baku (AD/ART) dalam kelompok, bisa jadi tidak begitu penting, bahkan, bisa jadi tidak diperlukan lagi untuk mengikat individu-individu yang masuk di dalamnya.

Mengapa aturan itu tidak menjadi penting? Asumsinya, dengan adanya aturan, yang terjadi adalah pemaksaan untuk membentuk kelompok dan menjaring anggota-anggotanya. Di sini akan terbangun adanya ketidakpercayaan antar individu dalam kelompok tersebut. Apabila aturan di kelompok tersebut, kemungkinan besar akan dilanggar oleh anggotanya, yang terjadi adalah konflik di antara mereka.

Dari dasar pemikiran diatas, pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana merumuskan cara membangun kelompok dan mewujudkan terbentuknya kelompok yang ideal. Dalam hal ini, perlu adanya penyadaran di tingkat masyarakat atas pentingnya berkelompok, yang diharapkan akan menumbukan kesadaran bahwa masalah tidak dapat diselesaikan dan kebutuhan tidak dapat tercapai secara sendiri, tanpa bantuan orang lain.

Kemudian, perlu adanya penyadaran atas masalah dan kebutuhan bersama. Hal ini disebabkan karena masalah dan kebutuhan, bisa berubah oleh waktu dan kondisi, sehingga, perlu adanya perumusan atas masalah dan kebutuhan tersebut secara terus-menerus. Diharapkan, ini juga akan menyadarkan masyarakat untuk secara terus-menerus melakukan pertemuan dan kesepakatan dalam melakukan kegiatan sebagai pemecahan masalah serta upaya mencapai kebutuhan bersama.

Mula-mula, sebelum membentuk kelompok, tujuan harus dirumuskan dan disepakati bersama. Ini akan menyeleksi dan menyadarkan para anggotanya, terutama saat ada anggota yang tidak setuju, maka ia akan keluar dari lingkaran secara alamiah. Setelah itu, dilakukan upaya membangun kepercayaan di antara anggota dengan jalan menyadarkan mereka untuk melakukan segala hal yang menyangkut kepentingan bersama, didasari atas nilai-nilai kemanusiaan.

Selanjutnya, dilakukan upaya membangun ikatan sosial dengan melakukan kegiatan-kegiatan silaturahmi atau pertemuan-pertemuan rutin untuk mengetahui keadaan, kondisi anggota, dsb. Walaupun kegiatan-kegiatan tersebut dirasa relatif masih kecil manfaatnya, namun ini mempunyai nilai strategis dalam membangun kebersamaan di antara anggota kelompok melalui mekanisme komunikasi di antara mereka.

Langkah dan upaya selanjutnya adalah penyelesaian masalah dengan bermusyawarah dan berkomunikasi (dua arah). Harapannya, dengan ini, akan mampu meminimalisir konflik di antara anggota, karena, melalui penyelesaian masalah dengan cara tersebut, akan muncul sebuah kearifan-kearifan lokal di antara mereka, yang disepakati bersama dan bisa diterima kelompok.

Dari beberapa hal di atas, kesemuanya tidak lepas dari esensi pembelajaran dan penyadaran bagi masyarakat dalam membangun kelompok yang lebih baik, hingga mampu mewujudkan cita-cita maupun harapan bersama, terutama dalam menyelesaikan masalah kemiskinan mereka. Namun diakui, dalam pelaksanaannya, tak semudah membalik telapak tangan, karena senantiasa butuh continuity, kepedulian dan kerja sama antar masyarakat dengan berbagai pihak terkait.

(Penulis: Kasan Pribadi, Faskel Tim 10 Korkot 2, KMW 5 P2KP 2/1; Yanti)

(dibaca 7207)


Page 2

Bagi rekan pelaku dan pemerhati KOTAKU yang ingin mengirimkan tulisan partisipatif, silakan kirim berita/artikel/cerita/feature terkait kegiatan KOTAKU ke Redaksi:

Tulisan yang dikirim berformat document word (.doc) disertai foto dan keterangan foto. Foto sebaiknya berformat .jpg atau .bmp, dikirimkan via email dan dilampirkan terpisah dari dokumen tulisan (tidak di dalam dokumen). Font tulisan Times New Roman ukuran 12, spasi single, 1 - 2 layar atau maksimal 2.500 karakter (tanpa spasi).

Atau, dapat langsung dikirim melalui web (klik "kirim"), syaratnya, Anda sudah terdaftar sebagai member web KOTAKU. Selanjutnya, bila tulisan tersebut dianggap layak, maka tunggu tanggal tayangnya di web KOTAKU.


Page 3

Bagi rekan pelaku dan pemerhati KOTAKU yang ingin mengirimkan tulisan partisipatif, silakan kirim berita/artikel/cerita/feature terkait kegiatan KOTAKU ke Redaksi:

Tulisan yang dikirim berformat document word (.doc) disertai foto dan keterangan foto. Foto sebaiknya berformat .jpg atau .bmp, dikirimkan via email dan dilampirkan terpisah dari dokumen tulisan (tidak di dalam dokumen). Font tulisan Times New Roman ukuran 12, spasi single, 1 - 2 layar atau maksimal 2.500 karakter (tanpa spasi).

Atau, dapat langsung dikirim melalui web (klik "kirim"), syaratnya, Anda sudah terdaftar sebagai member web KOTAKU. Selanjutnya, bila tulisan tersebut dianggap layak, maka tunggu tanggal tayangnya di web KOTAKU.


Page 4

Bagi rekan pelaku dan pemerhati KOTAKU yang ingin mengirimkan tulisan partisipatif, silakan kirim berita/artikel/cerita/feature terkait kegiatan KOTAKU ke Redaksi:

Tulisan yang dikirim berformat document word (.doc) disertai foto dan keterangan foto. Foto sebaiknya berformat .jpg atau .bmp, dikirimkan via email dan dilampirkan terpisah dari dokumen tulisan (tidak di dalam dokumen). Font tulisan Times New Roman ukuran 12, spasi single, 1 - 2 layar atau maksimal 2.500 karakter (tanpa spasi).

Atau, dapat langsung dikirim melalui web (klik "kirim"), syaratnya, Anda sudah terdaftar sebagai member web KOTAKU. Selanjutnya, bila tulisan tersebut dianggap layak, maka tunggu tanggal tayangnya di web KOTAKU.


Page 5

Bagi rekan pelaku dan pemerhati KOTAKU yang ingin mengirimkan tulisan partisipatif, silakan kirim berita/artikel/cerita/feature terkait kegiatan KOTAKU ke Redaksi:

Tulisan yang dikirim berformat document word (.doc) disertai foto dan keterangan foto. Foto sebaiknya berformat .jpg atau .bmp, dikirimkan via email dan dilampirkan terpisah dari dokumen tulisan (tidak di dalam dokumen). Font tulisan Times New Roman ukuran 12, spasi single, 1 - 2 layar atau maksimal 2.500 karakter (tanpa spasi).

Atau, dapat langsung dikirim melalui web (klik "kirim"), syaratnya, Anda sudah terdaftar sebagai member web KOTAKU. Selanjutnya, bila tulisan tersebut dianggap layak, maka tunggu tanggal tayangnya di web KOTAKU.


Page 6

Total pengunjung hari ini: 1283, akses halaman: 1769,
pengunjung online: 239, waktu akses: 0,016 detik.

Kenapa penting bergabung ke dalam kelompok?
Kenapa penting bergabung ke dalam kelompok?
Kenapa penting bergabung ke dalam kelompok?