Kenapa memilih dosen dan kelas tersebut sebagai bahan penelitian

Selama duduk di bangku kuliah, pasti banyak kisah mengenai pengalaman belajar dengan berberapa dosen yang mengajar mata kuliah. Seperti contoh, kita jadi menyukai ilmu biologi karena dosen tersebut menggunakan alat peraga yang membuat kita lebih mudah mengerti , begitu juga saat dulu kita menyukai ilmu mengenai sejarah karena dosen tersebut menggunakan video dokumenter saat berada di kelas sehingga kita lebih mengingat peristiwa sejarah apa yang terjadi. Namun sebaliknya, tak jarang juga kita merasa bosan saat belajar hanya karena mendengarkan dosen bercerita saja, sehingga kita merasa pelajaran itu sulit dan nilai yang didapat pun menurun. Meskipun seharusnya tidak ada mata pelajaran atau ilmu apapun yang sulit apabila disampaikan dengan cara yang tepat.

Pertanyaannya, bagaimana  cara meciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi mahasiswa sehingga mereka lebih mudah memahami materi yang dijelaskan oleh dosen? Tentunya dengan memilih metode belajar yang tepat menjadi point utama yang harus diperhatikan. Dosen harus tepat memilih media dan metode belajar dalam penyampaian materi sesuai dengan karakter siswa yang diajarnya. Berdasarkan hal tersebut, para pendidik dapat memilih metode dan media belajar tersebut dengan menerapkan teori Kerucut Pengalaman yang diciptakan oleh Edgar Dale. Kerucut Pengalaman atau yang biasa dikenal dengan “cone of experience” merupakan salah  satu teori dasar dalam dunia pendidikan yang digunakan sebagai acuan dalam memilih metode belajar. Kerucut pengalaman Edgar Dale digambarkan sebagai berikut :

Kenapa memilih dosen dan kelas tersebut sebagai bahan penelitian
Kerucut Pengalaman Edgar Dale

Disebut kerucut karena terdapat susunan tingkatan yang semakin ke atas semakin mengerucut. Pada kerucut ini dijelaskan bahwa ada hubungan antara kegiatan belajar yang dilakukan dengan hasil dari materi yang diingat. Semakin ke atas, persentase banyaknya materi yang diingat semakin berkurang dibandingkan bagian bawah. Hal tersebut berkaitan juga dengan penggunaan media belajar yang digunakan. Berdasarkan kerucut tersebut dapat kita lihat  ketika seseorang belajar hanya dengan membaca buku saja , maka teori tersebut menyebutkan bahwa hanya 10% saja materi dari buku tersebut yang diingat. Sebaliknya, ketika seseorang melakukan simulasi atau langsung mempraktekan secara nyata apa yang ia pelajari, maka 90% dari materi tersebut akan diingat.

Lalu apa saja kiat yang harus dilakukan dalam memilih metode belajar agar kegiatan belajar menyenangkan dan mudah diingat mahasiswa, berikut penjelasannya :

1. Tentukan Karakter Pengguna

Tentukan terlebih dahulu karakter secara umum dari mahasiswa yang diajarkan. Anda dapat memperkirakan ilmu dasar (tacit knowledge) yang sudah dimiliki oleh mahasiswa tersebut. Seperti contoh, mahasiswa tingkat dasar biasanya masih minim dalam pengenalan materi sehingga butuh metode yang membuat mereka tertarik untuk belajar seperti dengan menggunakan video pembelajaran atau infografis.  Sedangkan mahasiswa tingkat akhir mayoritas sudah memiliki pemahaman mendalam tentang suatu topik, sehingga mahasiswa tersebut hanya butuh pengembangan berdasarkan pemikiran sendiri dengan menggunakan metode studi kasus atau forum group disccusion.

2. Tentukan Jenis Materi yang Disampaikan

Dosen juga berperan sebagai Subject Material Expert (SME) , tentunya dosen sudah sangat memahami secara detail materi yang ingin disampaikan. Seorang dosen juga dapat mengindentifikasikan golongan materi yang bersifat abstrak dan lebih sulit dipahami  dan juga golongan materi yang mudah dipahami meskipun hanya lewat hanya dengan narasi atau tulisan. Apabila materi yang disampaikan bersifat abstrak, gunakan media belajar seperti video interaktif,, dan simulasi (berdasarkan teori kerucut Edgar dale) . Sedangkan materi yang bersifat non-abstrak bisa menggunakan media belajar seperti buku dan media gambar atau infografis.

3. Tentukan tujuan dari materi yang disampaikan

Sebelumnya dosen juga harus menentukan tujuan materi yang disampaikan. Tujuan yang dimaksud adalah dosen harus menetapkan informasi apa saja yang harus dimiliki oleh mahasiswa setelah mendapatkan materi. Sehingga tujuan tersebut dapat menajdi tolak ukur dalam menentukan metode dalam kegiatan belajar.

Bila ketiga hal tersebut dilakukan, dosen akan semakin mudah untuk menentukan metode dan media belajar . Banyak sekali metode belajar yang dapat digunakan dan disamping itu juga kemajuan teknologi mendukung munculnya media belajar yang lebih canggih. Oleh sebab itu penting bagi para pendidik untuk lebih memperhatikan lagi dalam memilih metode dan media belajar .

References :

http://www.tintapendidikanindonesia.com/2019/03/teori-kerucut-pengalaman-belajar-edgar.html

Pictures :

Unsplash.com
Library BINUS

Kesibukan dosen yang segunung membuat mereka cenderung sulit untuk ditemui atau berpartisipasi dalam banyak acara. Hal ini tentu disadari betul oleh mahasiswa tingkat akhir yang mengalami kesulitan untuk bertemu dengan dosen pembimbingnya. 

Dosen memang memiliki seabrek kesibukan, selain mengajar di satu kampus kadang juga mengajar di kampus lain. Belum lagi dengan kesibukan penelitian, menyusun laporan penelitian, menjadi pembicara seminar, dan lain-lain. 

Menariknya, meskipun kesibukan dosen ini terbilang padat namun banyak diantara mereka yang mengajar di lebih dari satu kampus. Minimal dua dan bisa juga lebih, dan masih ditambah dengan kesibukan khas profesi dosen lainnya. Mengapa pada akhirnya mereka memutuskan mengajar di beberapa tempat sekaligus? 

Kesibukan Dosen Mengajar di Dua Kampus

Tugas pokok profesi dosen seperti yang tertuang di dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi menyebutkan ada tiga poin. Poin yang paling mudah dilihat oleh orang awam adalah tugas pengajaran dan pendidikan. 

Yakni, dosen mengajar mahasiswa di sebuah kelas baik online maupun offline dalam rangka membagikan ilmu yang dikuasainya. Kegiatan dosen mengajar menjadikan profesi ini sebagai profesi yang mulia, sebab ikut berkontribusi mencerdaskan generasi bangsa. 

Kesibukan dosen dalam menjadi pengajar sebenarnya diperbolehkan untuk dilakukan di lebih dari satu kampus. Khususnya untuk kampus yang memang mengizinkan dosen-dosen di dalamnya mengajar di beberapa kampus sekaligus, sebab beberapa memang tidak memperbolehkan hal ini. 

Kampus yang memberikan kemudahan bagi dosen untuk mengajar di beberapa tempat, kemudian dimanfaatkan secara optimal. Dosen pun memilih untuk mengajar di beberapa kampus sekaligus, dan didorong oleh sejumlah alasan. 

Baca Juga: 12 Rekomendasi Kerja Sampingan untuk Dosen yang Patut Dipertimbangkan 

Alasan Kesibukan Dosen dengan Memilih Mengajar Beberapa Kampus

Berikut adalah beberapa alasan yang membuat dosen memilih mengajar di beberapa kampus sekaligus: 

1. Ingin Memanfaatkan Waktu Luang

Alasan pertama yang membuat seorang dosen dengan berbagai kesibukannya memilih mengajar di dua kampus atau bahkan lebih. Adalah karena ingin memanfaatkan waktu luang untuk kegiatan atau hal-hal yang positif. 

Namun, dengan segala kesibukan dosen apakah mungkin punya banyak waktu luang? Umumnya dosen muda yang belum memiliki jabatan struktural di kampus asal akan memiliki beberapa slot waktu yang kosong. 

Waktu kosong inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh dosen yang bersangkutan untuk mengajar di kampus kedua. Selain dimanfaatkan untuk mengajar di kampus lain, waktu luang ini juga digunakan dosen tersebut untuk hal-hal lain. 

Misalnya melakukan kegiatan penelitian yang juga menjadi tugas pokok seorang dosen. Bisa juga dimanfaatkan untuk menjalankan program PKM (Pengabdian kepada Masyarakat). 

2. Karakter Dosen yang Selalu Ingin Berbagi Ilmu

Di lingkungan kampus mungkin akan menjumpai beberapa atau bahkan banyak dosen dengan gelar S3 dan sudah menjadi profesor. Namun tetap mengajar di dua kampus yang berbeda. 

Padahal kesibukan dosen di tingkat tersebut tentu sangat padat, bisa jadi keputusan mengajar di dua kampus bukan karena banyaknya waktu luang. Sebab mereka dijamin hanya punya waktu luang yang sangat sedikit. 

Secara umum alasan mereka memutuskan mengajar di dua kampus adalah karena memang memiliki karakter yang suka berbagi ilmu pengetahuan. Sehingga tidak bisa hanya diam saja dan bersantai di waktu luang. 

Mereka akan cenderung menikmati kegiatan mengajar di kelas, sekalipun mengikis waktu istirahat yang dimiliki. Sebab memang mereka menyukai kegiatan mengajar tersebut bukan karena tuntutan tertentu. 

3. Memperluas Relasi atau Kenalan

Alasan berikutnya yang membuat dosen memilih mengajar di beberapa kampus adalah untuk memperluas relasi. Sebab luasnya relasi atau kenalan baru akan memberi banyak sekali manfaat dalam kehidupan dosen tersebut. 

Misalnya bisa saling bertukar informasi, atau muncul ajakan untuk melakukan penelitian kolaborasi. Sehingga dosen pun sama seperti mahasiswa, di tengah kesibukan dosen yang padat mereka juga berusaha memperluas relasi. 

Selain mengajar, dosen juga bisa memperluas relasi dan kenalan dengan cara lain. Misalnya dengan menjalin kerjasama antar kampus, mengikuti pertemuan ilmiah, atau bergabung dalam sebuah organisasi profesi. 

Mencoba fokus dan maksimal selama menekuni profesi dosen, bisa mencoba meningkatkan kesibukan secara perlahan. Sebab dibalik kesibukan tersebut, dosen akan memiliki kesempatan memperluas relasi. 

Relasi ini kedepannya bisa memberi kemudahan bagi dosen yang bersangkutan untuk menekuni karir dosen dengan lebih baik. Memunculkan kesempatan-kesempatan emas dalam karir dosen tersebut. 

Baca Juga: Kiat Produktif Publikasi Jurnal untuk Menaikkan Angka Kredit Dosen

4. Melihat Dinamika Pendidikan

Kebanyakan dosen akan berusaha untuk tidak menjadi katak dalam tempurung, sehingga tidak ingin berkutat hanya di satu kampus jika memang kondisi memungkinkan. 

Sehingga muncul keinginan untuk mengajar di kampus lain yang meskipun menambah kesibukan dosen, namun juga memberi lebih banyak pengalaman. Keuntungan lainnya adalah bisa melihat dan mengikuti perkembangan dinamika pendidikan. 

Sebab antara satu kampus dengan kampus lainnya ada kemungkinan menerapkan kurikulum pendidikan yang berbeda. Dosen yang mengajar di beberapa kampus berkesempatan untuk mengajar di dua iklim yang berbeda tersebut dan melakukan perbandingan. 

Dosen pun memiliki kesempatan untuk mendapatkan fasilitas mengajar yang lebih baik. Sekaligus mencoba kurikulum pendidikan yang lebih baik juga, sehingga meningkatkan kemampuan mengajar sebagai dosen. 

Perlahan dengan kesibukan dosen yang lebih padat tersebut maka dosen bisa lebih profesional dalam mengemban profesinya. Selain itu juga bisa meningkatkan kualitas menjadi pengajar, yakni mampu menyampaikan materi kuliah dengan lebih baik. 

5. Ingin Menambah Penghasilan

Alasan berikutnya dan juga yang menjadi alasan umum kenapa dosen memutuskan untuk meningkatkan kesibukan dosen tersebut. Adalah untuk menambah penghasilan, sehingga bisa memenuhi kebutuhan hidup dan keinginannya. 

Hal ini wajar dan dimaklumi oleh semua pihak, karena untuk dosen yang baru lulus S1 atau S2 biasanya masih mendapat gaji yang minim di kampus asal. Begitu juga di kampus kedua, karena belum memperoleh tunjangan. 

Sebab belum menjabat jabatan struktural sekaligus belum mendapatkan sertifikasi dosen. Sehingga banyak dari mereka mencoba mendapat penghasilan tambahan dengan mengajar di kampus lain. 

Selama proses menunggu kesempatan ikut sertifikasi, diangkat menjadi dosen tetap, dan sebagainya. Maka dosen perlu fokus menekuni profesi mulia ini, salah satunya dengan aktif mengajar dan menikmati setiap kesibukan dosen yang dirasakan d masa awal meniti karir akademisi. 

6. Ada Permintaan dari Kampus Lain

Alasan terakhir adalah karena dosen mendapat permintaan untuk mengajar di kampus yang bersangkutan. Bisa karena dipandang memiliki keahlian di suatu bidang keilmuan. 

Sehingga teman sejawat atau relasi meminta dosen tersebut menjadi dosen tamu. Bisa juga diminta untuk menjadi dosen yang memegang penuh suatu mata kuliah. Hal inilah yang kemudian membuat dosen dengan gelar tinggi bisa mengajar di dua kampus berbeda. 

Ini juga yang menjadi manfaat tambahan ketika dosen rutin menjalin relasi baru. Sebab bisa mendapatkan kesempatan untuk menjadi Dosen Luar Biasa, Dosen Tamu, dan sebagainya. 

Sehingga pengalaman mengajar pun akan semakin berwarna. Tidak tertutup kemungkinan dengan adanya peningkatan kesibukan dosen maka kemampuan manajemen waktu menjadi lebih baik, dan bisa produktif menjalankan tugas pokok lainnya. 

Baca Juga: 8 Cara Menjadi Dosen yang Sukses Sejak Muda

Manfaat Mengajar di Dua Kampus Sekaligus

Menambah kesibukan dosen dengan mengajar di dua kampus tentu bukan keputusan yang keliru. Sebab selain karena alasan yang logis dan tepat di atas, pilihan ini juga memberi banyak manfaat bagi dosen yang bersangkutan. Manfaat tersebut antara lain: 

1. Punya Penghasilan Lebih

Memutuskan untuk mengajar di dua kampus sekaligus akan memberi dua sumber pemasukan setiap bulannya. Sehingga bisa meningkatkan penghasilan yang tentu bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup. 

Penghasilan tambahan mungkin bukan fokus utama untuk dosen senior yang sudah lulus S3 dan menjadi Guru Besar maupun profesor. Namun bagi dosen muda, hal tersebut bisa menjadi fokus utama. 

Sebab meskipun dosen adalah profesi yang mulia, namun mereka juga membutuhkan penghasilan yang layak agar bisa terus berkarya menjadi dosen. Sehingga tidak heran jika banyak dosen muda berjuang meniti karir dengan mengajar di beberapa tempat sekaligus. 

Kadang kala tidak hanya mengajar di kampus-kampus namun juga memiliki pekerjaan sambilan lain. Entah itu membuka tempat les atau memberi les privat, atau bisa juga mendirikan bisnis kecil-kecilan untuk membantu menopang hidup. 

2. Pengalaman Mengajar Lebih Banyak

Mengajar di dua tempat sekaligus memberi suasana di dua iklim kampus yang berbeda, bertemu dengan karakter mahasiswa yang lebih banyak, dan menikmati fasilitas pengajaran yang lebih beragam. 

Meskipun kesibukan dosen akan meningkat, karena tidak hanya sibuk mengajar di dua tempat. Namun juga mempelajari dua kurikulum pengajaran yang berbeda, sekaligus mempelajari teknologi yang diterapkan di salah satu kampus. 

Namun semua hal tersebut memberikan pengalaman yang lebih luas dan lebih baik. Sehingga menjadikan dosen tersebut sebagai dosen yang kaya pengalaman dan punya banyak keahlian,sekaligus melek teknologi. 

3. Mengasah Kreatifitas

Keuntungan atau manfaat lain dengan meningkatkan kesibukan dosen lewat menambah jadwal mengajar, adalah bisa mengasah kreativitas. Salah satunya bisa lebih kreatif dalam menyampaikan materi di kelas karena memiliki pengalaman menikmati kurikulum pengajaran yang berbeda di dua kampus. 

Bertemu dengan lebih banyak mahasiswa dengan karakter masing-masing membuat dosen punya pengalaman lebih dalam mengajar. Sehingga mendorong dirinya untuk meningkatkan kemampuan dalam menyampaikan materi di kelas. 

Hal inilah yang kemudian menjadikan dosen tersebut selalu semangat untuk mengupgrade ilmu yang dimiliki. Sekaligus mencoba mengikuti perkembangan teknologi yang ada. 

Terbiasa dengan segala hal yang sifatnya dinamis, akan membuat dosen tersebut lebih kreatif dan juga inovatif. Sehingga tidak hanya berjalan di satu titik saja melainkan terus berkembang dan bisa mencetak mahasiswa berkualitas. 

4. Tetap Produktif

Dosen yang memang kebetulan memiliki banyak waktu luang, tentu tidak merasa ada masalah ketika memutuskan untuk meningkatkan kesibukan dosen yang dimiliki. 

Yakni dengan menambah jam mengajar namun di kampus yang berbeda. Hal ini akan membantu dosen tersebut untuk lebih bijak dalam memanfaatkan waktu luang. Yakni tetap produktif dalam mengajar, yang tentu bisa membantu mencetak generasi yang berkualitas. 

Sehingga untuk kalangan dosen yang masih memiliki kesibukan minim bisa mencoba mengajar di beberapa kampus sekaligus. Sehingga bisa meningkatkan keterampilan, memperluas relasi, dan sebagainya. 

Waktu yang berlimpah pun terasa diisi dengan kegiatan produktif, sehingga tidak pernah menyesalinya. Apalagi yang namanya waktu tidak akan pernah bisa diputar balik. Selama masih bisa produktif, kenapa harus terlalu santai? 

Padahal dosen akan memiliki segunung kesibukan dosen, sebab selain mengajar. Seiring berjalannya waktu nilai angka kredit dosen akan bertambah dan membuka kesempatan bagi dosen muda memperoleh jabatan struktural. 

Disinilah kesibukan mulai meningkat dan tidak tertutup kemungkinan kesempatan mengajar di kampus lain sudah tertutup. Sebab saking sibuknya, sehingga ketika masih bisa menikmatinya silahkan dimanfaatkan sebaik mungkin. 

Baca Juga: Sebelum Menekuni Profesi Dosen, Kenali Seluk Beluknya Disini

Tips Mengajar di Dua Kampus dengan Lancar

Memutuskan untuk mengajar di kampus kedua tentu membuat kesibukan dosen bertambah banyak. Supaya tetap bisa bertanggung jawab atau mengajar dengan baik dan lancar. Tidak ada salahnya menerapkan beberapa tips berikut ini: 

1. Mengatur Waktu dengan Baik

Kunci untuk bisa tetap produktif menjadi dosen dengan segambreng kesibukan, adalah manajemen waktu yang baik. Hal ini bahkan menjadi kunci utama, supaya bisa tetap memiliki waktu untuk istirahat dan bersantai atau bahkan berlibur bersama keluarga. 

Jadi, dengan adanya peningkatan kesibukan dosen maka usahakan untuk memanfaatkan waktu dengan efisien. Hindari menabung tugas atau menunda tugas, sekecil dan sejauh apapun deadline tugas tersebut. 

2. Menyiapkan Materi Sedini Mungkin

Tips berikutnya adalah menyiapkan materi sedini mungkin, bisa satu minggu sebelum jadwal mengisi kelas dilakukan. Mengapa? Sebab dengan mengajar di dua kampus berbeda, ada kemungkinan materi yang disampaikan akan berbeda. 

Apalagi jika mengampu dua jenis mata kuliah yang berbeda, oleh sebab itu dosen perlu waktu lebih untuk menyiapkan materi kuliah dengan matang. Sehingga di hari H sudah tahu harus memulai kelas dengan cara apa dan metode seperti apa yang dipakai untuk menyampaikan materinya. 

3. Memanfaatkan Teknologi Terkait

Tingginya kesibukan dosen ketika memutuskan untuk mengisi jabatan struktural, menjadi anggota parlemen, dan sibuk mengajar di dua kampus berbeda. Ada baiknya memanfaatkan teknologi yang ada saat ini. 

Sebab beberapa jenis aplikasi membantu tugas dosen dalam memberi tugas, mengoreksi tugas, mengatur jadwal kegiatan, mencari bahan untuk materi di kelas, dan lain-lain. Sehingga teknologi ini akan membantu meningkatkan efisiensi waktu maupun tenaga. 

4. Patuhi Kebijakan Masing-Masing Kampus

Tips selanjutnya agar kegiatan mengajar di dua kampus atau lebih tetap lancar adalah selalu mengikuti aturan yang ada. Jika memang di kampus asal tidak diperkenankan untuk mengajar di kampus lain, maka tidak ada alasan untuk melanggarnya. 

Selain itu, ketika kampus justru memberikan izin atau memperbolehkan ada kemungkinan terikat aturan tambahan. Pahami aturan dan kebijakan di kampus masing-masing agar bisa mengajar dengan nyaman, dimana hati lebih tenang dan pikiran pun bebas was-was. 

Sebab karir utama dan kesibukan dosen yang utama pada dasarnya ada di kampus asal. Sehingga usahakan lebih fokus disana, dan di kampus kedua memilih jam mengajar yang lebih singkat atau lebih sedikit. 

Melalui pemaparan diatas, tentunya tidak akan rugi jika dosen memutuskan untuk mengajar di dua kampus sekaligus. Hanya saja pastikan keputusan ini dibarengi dengan tanggung jawab, karena dijamin akan mengalami peningkatan kesibukan. 

Selain itu, disesuaikan juga dengan peraturan dari kampus utama. Apakah boleh mengajar di kampus lain atau tidak. Sebab setiap kampus memiliki pertimbangan berbeda dalam menyusun kebijakan. Ketika ada larangan mengajar di kampus lain, maka ada alasan logis yang mendasarinya dan tentu setiap dosen perlu memakluminya.