Kenapa bayi tidur tangan keatas

Kenapa bayi tidur tangan keatas
Ilustrasi. Banyak mitos yang beredar soal tidur bayi, mulai dari tidur di ruangan yang sunyi hingga posisi tidur yang salah. (christianabella/Pixabay)

Jakarta, CNN Indonesia -- Bukan hanya mengendarai mobil yang membutuhkan latihan telaten, tapi juga menjadi orang tua baru. Banyak mitos yang beredar soal mengurus si buah hati, termasuk soal tidur bayi.

Sebagai orang tua baru, tentunya Anda akan mendapatkan banyak nasihat soal mengurus bayi dari orang tua atau teman-teman yang telah lebih dulu memiliki bayi. Berbagai informasi soal mengurus bayi didapat, meski tak semuanya 100 persen benar adanya.

Soal bayi tidur, misalnya, yang dilingkupi oleh banyak mitos. Beberapa kondisi dianggap dapat menimbulkan sudden infant death syndrom (SIDS) atau kematian mendadak pada bayi.

Mengutip berbagai sumber, berikut beberapa mitos tentang bayi tidur.

1. Bayi akan tidur nyenyak di ruangan yang sunyi
Alih-alih membuat terlelap, keheningan total justru dapat membuat bayi sulit tidur.

Anda perlu ingat bahwa rahim adalah sebuah 'ruang' yang berisik selama 24 jam dalam sehari. Mengutip CNN, selama sembilan bulan, si kecil tidur di antara desakan darah yang mengalir melalui plasenta. Bagi bayi, ketenangan adalah sesuatu yang 'berisik'.

2. Tak boleh membangunkan bayi yang sedang tertidur
Tidak benar. Anda harus selalu membangunkan bayi yang sedang tertidur dengan menggunakan beberapa teknik kecil dan sederhana. Gaya ini dapat mengajarkan si kecil bagaimana cara untuk menenangkan diri.

Bangunkan si kecil sedikit demi sedikit. Gelitik leher atau kakinya, hingga matanya kembali mengantuk. Segera setelah itu, si kecil akan kembali tertidur.

Hal yang perlu dicatat adalah bahwa dalam beberapa detik kondisi setengah terjaga itu, bayi pelan-pelan belajar menenangkan dirinya untuk kembali tidur.

3. Bayi tak boleh tidur dalam kondisi dibedung
Banyak orang beranggapan bahwa kualitas tidur bayi akan lebih buruk jika dibedung. Padahal, faktanya tak selalu demikian.

Mungkin saja pada awalnya bayi akan menolak saat dibedung. Namun, bayi tak membutuhkan kebebasan.

Alih-alih kebebasan, bayi justru membutuhkan perasaan aman sebagaimana yang mereka miliki dalam rahim. Tanpa pembungkus seperti bedung, bayi akan mengibaskan lengannya, memukul wajahnya sendiri, dan mudah kaget sepanjang malam.

4. Orang tua harus mengajarkan bayi tidur di kamarnya sendiri
Bayi tak bisa mandiri begitu saja. Butuh proses dan waktu yang lama untuk membuat si kecil belajar mandiri.

Anda disarankan untuk tidak terlalu terburu-buru. American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar bayi tidur di kamar orang tua selama setidaknya enam bulan lamanya.

Bayi disarankan tidur dengan posisi berbaring bertumpu pada punggung atau terlentang. Posisi tidur ini telah disarankan oleh American Academy of Pediatrics karena terbukti mengurangi risiko SIDS.

Kenapa bayi tidur tangan keatas
Ilustrasi. Berbagai mitos berkembang soal tidur bayi. (Istockphoto/damircudic)

5. Tak apa-apa menidurkan bayi dalam posisi miring
Faktanya, untuk mengurangi risiko SIDS, bayi harus selalu ditidurkan secara terlentang, bukan tengkurap atau dalam posisi miring.

Mengutip Parents, ahli kesehatan anak Andrew Adesman mengatakan, posisi tidur paling aman untuk bayi adalah terlentang. "Sayangnya beberapa dokter anak masih memberikan informasi yang salah kepada orang tua," kata dia.

6. Bedung adalah metode usang yang tak diperlukan lagi
Jika dilakukan dengan benar, teknik membedung dapat menjadi efektif dan menenangkan.

Adesman mengatakan, membedung adalah teknik yang sangat membantu untuk menenangkan bayi. "Beberapa orang tua khawatir bayi merasa panas. Tapi jika bayi mengenakan pakaian yang tepat, seharusnya itu [bedung] tak jadi masalah," kata dia.

7. Memberi sereal beras sebelum tidur
Banyak orang beranggapan, memberikan sereal beras dapat membantu bayi tidur nyenyak sepanjang malam. Namun, belum ada bukti ilmiah yang mengkonfirmasi hal tersebut.

Alih-alih membuat tidur lebih nyenyak, pemberian sereal terlalu dini justru tidak aman untuk bayi.

"Orang tua sering mencoba untuk mempercepat proses alami, tapi praktik ini benar-benar tidak dianjurkan," ujar Adesman.

[Gambas:Video CNN]

(asr/asr)

Mengapa bayi kalau tidur tangannya ke atas?

Itu biasanya terjadi sekitar usia 3 hingga 6 bulan, ketika bayi Anda mulai merasa lebih aman dan mendapatkan lebih banyak kendali atas gerakan mereka," ujar Richard Polin, MD, direktur divisi neonatologi di Columbia University Medical Center, di New York City, dikutip dari Parents.

Bagaimana posisi tidur bayi yg baik?

Untuk mengurangi risiko terjadinya masalah kesehatan akibat tidur miring, sebaiknya bayi selalu ditidurkan pada posisi terlentang. Jadi, Anda perlu memastikan Si Kecil selalu tidur dalam posisi telentang hingga usianya 1 tahun. Posisi tidur terlentang terbukti dapat menurunkan risiko SIDS hingga 50%.

Bolehkah posisi tidur bayi 0 3 bulan?

Posisi tidur bayi 0-3 bulan yang paling aman adalah terlentang. Sementara yang kurang aman adalah telungkup dan tidur miring. Sebab, kedua posisi itu bisa meningkatka risiko sindorm kematian bayi mendadak.

Amankah kepala bayi miring saat tidur?

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan dalam situs resminya bahwa si kecil sebaiknya tidak tidur dalam posisi miring. Pasalnya, efek samping bayi tidur miring adalah sindrom kematian bayi mendadak atau Sudden Infant Death Syndrome (SIDS).