Kenapa bayi menangis saat melihat kita

Suara.com - Bayi Ternyata Menangis Jika Melihat Orang Lain Sedih

Bayi ternyata memiliki empati reflektif yang membuat dirinya bisa merasakan apa yang dialami bayi-bayi lain di sekitarnya. Hal inilah yang membuat bayi ikut menangis ketika melihat bayi atau orang di sekitarnya juga merasakan hal yang sama.

"Biasanya memang kalau ada satu bayi menangis, nggak lama ada bayi lainnya yang menangis. Ini namanya empati reflektif yang dimiliki bayi di bawah satu tahun," ujar Psikolog Roslina Verauli dalam temu media belum lama ini.

Vera menambahkan, empati reflektif ini umumnya terjadi spontan. Meski masih berusia sangat dini, bayi kata dia bisa turut memahami perasaan orang atau bayi di sekitarnya.

Baca Juga: Mendongeng untuk si Kecil Mampu Tingkatkan Bonding Time Ibu dan Anak

"Jadi sama saja kalau melihat ibunya menangis atau sedih, bayi akan melihat dan merasakan. Ia akan berempati dengan ikut sedih atau menangis kencang," imbuhnya.

Ia pun membenarkan bahwa empati memang sudah ada di diri setiap manusia sejak dilahirkan. Namun empati perlu diasah agar muncul sesuai kadarnya. Pasalnya kata Vera empati reflektif dapat mendorong emosi yang berlebihan pada bayi. Itu sebabnya orangtua harus mampu melatih buah hatinya dalam mengontrol emosi.

"Empatinya masih sekedar memahami. Belum mampu menangani orang lain yang sedih atu menangis seperti apa. Itu sebabnya anak harus punya kecerdasan berpikir yang harus dilatih sejak dini," imbuhnya.

Anak yang mampu mengembangkan rasa empati, kata Vera maka umumnya memiliki perilaku prososial, yaitu keinginan membantu orang ‘lain tanpa pamrih. Hal inilah yang perlu diasah sejak dini agar anak mampu menyikapi sebuah permasalahan serta memberikan solusi yang tepat dan penuh empati.

“Mengasah rasa peduli dapat dilakukan orang tua sejak dini sesuai dengan tahapan tumbuh kembang anak dengan stimulasi yang bervariasi, dimulai pada usia 1-2 tahun, 3-4 tahun, 5-6 tahun, hingga usia 7 tahun ke atas," imbuhnya.

Baca Juga: Berkat Sugar Daddy, Ibu dan Anak Bisa Operasi Plastik Rp 1 Miliar

Pada usia 3-4 tahun, misalnya, orangtua bisa mengajak anak untuk membantu atau menolong orang lain, atau saat anak berusia 5-6 tahun, libatkan anak dalam ‘emotional talk' dimana mereka bisa menyampaikan apa yang mereka rasakan dan berikan pujian dan penghargaan untuk setiap hal baik yang mereka lakukan.

Bayi umumnya akan terus menangis dan sangat rewel saat lapar atau belum mengganti popok, kemudian baru akan diam dan tenang setelah kebutuhannya terpenuhi. Akan tetapi, kadang si kecil masih tetap menangis keras meski sudah disusui. Jika si kecil mengalaminya, Anda mungkin akan dibuat bingung dan bertanya-tanya mengapa bayi menangis setelah menyusu. Berikut penyebab bayi menangis terus dan cara mengatasinya yang perlu diketahui.

Kenapa bayi menangis saat melihat kita

Tahukah Anda kalau menangis termasuk bahasa bayi? Mengutip dari dari Mayo Clinic, tangisan bayi adalah cara si kecil untuk berkomunikasi dengan orang dewasa. Berikut penyebab bayi menangis terus menerus:

1. Bayi merasa lapar

Jika Anda sudah memberikan susu dari 3 – 4 jam yang lalu, kemudian si kecil bangun dan mulai menangis, mungkin ia merasa lapar. Berikan si kecil susu dan ia akan berhenti menangis sebagaisalah satu perawatan bayi baru lahir.

2. Bayi Anda lelah

Jika si kecil mulai terlihat malas beraktivitas, tidak mau diajak bermain, sering menguap lalu menangis, berarti ia sedang lelah dan ingin tidur.

Sebelum tidur, tidak pula untuk membersihkan badan bayi agar ia tidur dengan nyaman.

3. Bayi merasa tidak nyaman

Penyebab si kecil menangis bisa karena popok terlalu basah, kepanasan, atau kedinginan sampai mengganggu jam tidur bayi. Coba untuk memeriksa kondisi popok dan pakaian si kecil, apakah ada yang membuatnya tidak nyaman.

4. Bayi Anda kesakitan

Bayi Anda akan tiba-tiba menangis dengan kuat sama seperti orang dewasa ataupun anak pada umumnya jika ia merasakan ada yang sakit di tubuhnya.

Anda bisa memeriksa tubuh si kecil, apakah ada ruam popok yang membuatnya kesakitan atau suhu tubuhnya tinggi karena demam.

5. Bayi merasakan stimulasi yang berlebihan

Jika suara di ruangan sangat berisik, terdapat banyak orang, atau ada banyak orang yang berusaha untuk mendapatkan perhatian bayi Anda, ia dapat menangis karena hal tersebut. Pindahkan bayi Anda ke lingkungan yang lebih tenang.

6. Bayi merasa kesepian

Jika bayi Anda tertidur, Anda meninggalkannya di tempat tidurnya sendirian, dan ia mulai menangis ketika ia bangun, mungkin ia merasa dirinya kesepian dan ia tidak suka ditinggal sendirian. Peluk bayi Anda dan berikan kasih sayang.

7. Bayi merasa takut

Jika si kecil tiba-tiba menangis ketika ia digendong oleh orang yang dianggapnya asing, itu menandakan bahwa buah hati Anda merasa takut.

Jelaskan kepada orang tersebut bahwa perlu pendekatan terlebih dahulu kepada bayi agar ia tidak merasa takut dan menangis ketika digendong.

8. Bayi merasa bosan

Jika bayi Anda sedang duduk di kursi bayinya, Anda tidak memperhatikannya dan sibuk makan atau mengobrol, dan ia mulai menangis, mungkin bayi Anda sedang bosan. Berikan ia perhatian dan mainan yang dapat menghilangkan kebosanannya.

9. Bayi menangis karena kolik

Kolik dapat membuat bayi menangis berkepanjangan. Dokter menduga kolik adalah semacam kondisi dimana bayi mengalami masalah pada pencernaannya.

Penyebab kolik sampai saat ini belum diketahui. Bayi dapat menangis terus walaupun ia dalam keadaan sehat dan sudah diberikan makan yang cukup.

Ketika bayi sedang kolik, sangat sulit untuk menenangkan bayi agar berhenti menangis. Namun tidak perlu khawatir, kolik ini hanya bertahan hingga bayi mencapai usia 4 bulan.

10. Bayi menangis karena terlalu banyak gas di perut

Terlalu banyak gas di dalam perut bisa membuat bayi menangis setelah menyusu. Hal ini bisa disebabkan karena bayi menelan banyak udara saat sedang menyusu, terlebih ketika menggunakan botol susu.

Akibatnya, perut bayi akan terasa kembung karena terisi oleh udara sehingga membuatnya risi dan tidak nyaman. Itulah mengapa ia terus menangis meski sudah tidak lagi lapar.

Sementarai jika diberikan ASI dari payudara, udara yang masuk ke dalam perut bayi cenderung lebih sedikit.

Sebagai solusinya, usahakan tubuh bayi dalam posisi tegak usai menyusu, sembari mengelus-elus punggungnya secara perlahan. Cara ini bisa membantu mengeluarkan gas di dalam perut bayi sedikit demi sedikit.

11. Bayi menangis karena GERD

Gastroesophageal reflux disease (GERD) biasanya lebih sering dialami oleh orang dewasa. Namun ternyata, bayi juga bisa mengalaminya terlebih jika Anda sering mendapati si kecil merasa tidak nyaman dan sering menangis usai menyusu.

Penyebab GERD pada bayi adalah karena susu yang baru saja diminumnya, justru naik kembali ke kerongkongan. Normalnya, lambung memiliki cincin otot (sfringter) yang bertugas untuk menahan agar asam lambung tidak kembali naik ke atas.

Namun, kerusakan pada sfringter lambung bisa mengakibatkan naiknya asam lambung dalam jumlah banyak, hingga melewati dada dan kerongkongan.

Kondisi ini yang kemudian menimbulkan gejala berupa mual, perut kembung, nyeri dada, dan berbagai rasa tidak mengenakkan lainnya pada tubuh bayi.

12. Alergi makanan

Bayi yang masih menyusui memang biasanya belum bisa makan bahan makanan tertentu secara langsung.

Hanya saja, bayi tetap berisiko mengalami alergi beberapa jenis makanan dan intoleransi laktosa, khususnya dari makanan dan minuman yang baru saja dikonsumsi sang ibu.

Susu, telur, jagung, kafein merupakan beberapa sumber makanan dan minuman yang digadang-gadang berisiko menimbulkan alergi pada bayi.

Jika bayi terus menangis setelah menyusu, sebaiknya perhatikan makanan dan minuman apa yang baru Anda konsumsi sebelumnya. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter terkait kemungkinan alergi yang dialami buah hati Anda.

13. Bayi menangis karena tumbuh gigi

Si kecil yang sedang tumbuh gigi biasanya akan terus-menerus menangis usai menyusu. Ini karena ia merasakan sakit pada gusi akibat gesekan dengan puting payudara.

Apa yang dapat Anda lakukan agar bayi berhenti menangis?

Kenapa bayi menangis saat melihat kita

Jika Anda belum dapat mengetahui penyebab bayi menangis, mulailah dengan memenuhi kebutuhan dasarnya. Berikan ia susu, ganti popoknya, pastikan ia tidak kedinginan atau kepanasan, dan pakaian yang ia pakai nyaman.

Sudah melakukan hal itu tapi ia masih menangis? Beberapa cara lain bisa dicoba, seperti:

1. Membedong bayi secara longgar

Bedong termasuk dalam perlengkapan bayi baru lahir yang dibutuhkan si kecil. Berada dalam bedongan bisa mencegah tubuh bayi gemetaran, sehingga membuatnya merasa lebih aman dan nyaman.

Di samping itu, cara ini juga bisa membantu bayi tertidur lebih tenang dan nyenyak.

Namun ada yang harus diperhatikan saat membedong si kecil dan tahu bagaimana cara membedong bayi yang benar. Terlalu erat membedong bayi bisa merusak persendian kaki bayi.

Bahkan hingga merusak tulang rawan dari rongga pinggul yang mengarah pada hip dysplasia, yaitu gangguan pembentukan sendi pinggul ketika tulang paha terlepas dan tidak berada tepat di rongga pinggul.

Tidak hanya itu, membedong bayi terlalu kencang juga bisa membuatnya sulit bernapas dengan baik. Cukup membedong si kecil secara longgar seperti sedang menyelimutinya, sehingga ia merasa hangat dan aman.

2. Posisikan bayi meringkuk

Di dalam rahim, bayi menghabiskan sebagian besar waktunya dalam posisi meringkuk. Nah, itu sebabnya menggendong atau membaringkan bayi dalam posisi meringkuk bisa membuat bayi merasa lebih nyaman.

Posisi ini dilakukan dengan mengapit bayi pada sisi tubuh, tepatnya di bawah lengan Anda. Meletakkan bayi Anda dalam posisi seperti ini, hanya dilakukan jika ia terus-menerus menangis.

Sementara dalam kondisi biasa, selalu letakkan bayi Anda dalam posisi telentang.

3. Buat suara yang menenangkan

Di dalam rahim, bayi terbiasa mendengar detak jantung ibu yang suaranya konstan terus menerus. Detak jantung ibu akan terdengar dengan iramanya yang sama dan hal ini membuat bayi tenang.

Jadi, jika sewaktu-waktu si kecil menangis, Anda bisa buat atau memainkan suara yang menenangkan. Misalnya menempelkan bayi di dada, mendengarkan suara rintik hujan, mendengarkan suara ibu yang lembut sebagai pengantar tidurnya.

Selain itu, Anda juga dapat mencoba menciptakan suara ‘white noise’ untuk menenangkan bayi. ‘White noise’ adalah kombinasi suara dari berbagai frekuensi. Sebagai contoh, suara kipas angin atau sekadar suara “ssshhh”.

4. Mengayunkan bayi

Gerakan berirama seperti mengayun atau menggoyangkan bayi secara konstan akan mengingatkan ia ketika masih di dalam perut Anda. Jika semakin kencang tangisan bayi, maka Anda harus semakin kuat pula mengayun si kecil.

Anda bisa mengayun tubuh bayi saat bayi menangis sambil:

  • Saat jalan-jalan
  • Di kursi goyang
  • Bayi diletakan dalam ayunan khusus
  • Berjalan-jalan dengan keranjang bayi

Namun ingat, Anda harus berhati-hati ketika mengayunkan si kecil. Selagi mengayun bayi, Anda bisa menyanyikan lagu dengan tempo lambat dan suara lembut.

5. Sentuhan lembut

Sentuhan bisa merangsang perasaan nyaman di otak bayi. Itu sebabnya, jangan pernah meremehkan pengaruh sentuhan Anda untuk membuat si kecil merasa lebih nyaman.

Meski begitu, bayi Anda juga terkadang membutuhkan lebih dari sekedar sentuhan untuk membuatnya nyaman, seperti menepuk-nepuk punggungnya atau memijatnya dengan lembut.

Sentuhan lembut ini juga berlaku ketika sedang memandikan bayi baru lahir yang bisa membuatnya sangat nyaman.

6. Biarkan ia mengisap sesuatu

Mengisap dot, jari, ataupun puting adalah salah satu cara untuk menenangkan bayi yang menangis terus. Akan tetapi pastikan ini merupakan langkah terakhir yang Anda lakukan apabila beberapa cara yang sudah disebutkan di atas tidak manjur.

7. Pijat atau gosok bagian perut

Pijatan lembut bisa membuat bayi lebih tenang dan Anda bisa melakukan pijat bayi di rumah. Gunakan minyak pijat khusus untuk bayi, sebaiknya bebas pewangi dan sangat ringan di kulit bayi.

Namun ingat, Anda juga harus hati-hati ketika memijat si kecil, salah-salah bisa berdampak buruk baginya.

Terkadang, bayi menangis juga menunjukkan bahwa ia lapar atau merasa tidak nyaman karena popoknya sudah harus diganti. Jadi, selain melakukan tiga hal tersebut, pastikan Anda tahu apa arti tangisan si kecil.

Bila si kecil lapar, segera berikan ia ASI. Dengan begitu, biasanya bayi akan berhenti menangis setelah Anda menyusuinya.

Hal yang harus diperhatikan ketika bayi menangis

Kenapa bayi menangis saat melihat kita

Menangis merupakan cara alami buah hati Anda untuk berkomunikasi dan menyampaikan rasa tidak nyaman atau membutuhkan sesuatu. Sebagian besar bayi menangis karena mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan kehidupan di luar rahim.

Selama 9 bulan bayi terbiasa dengan suasana rahim. Adanya cahaya, warna, tekstur, suara, juga sensasi-sensasi baru seperti rasa lapar atau akan terasa sangat mengganggu bagi mereka.

Oleh karena itu, menciptakan sensasi yang menyerupai kondisi di dalam rahim merupakan cara terbaik untuk menenangkan bayi menangis.

Suara tangisan bayi yang melengking memang sering membuat stres, tapi Anda harus tetap sadar. Mengutip dari NHS, hindari menggoyangkan kepala bayi karena bisa membuat kerusakan pada otak bayi.

Namun jika si kecil menangis terus menerus walaupun Anda telah berusaha menenangkan dengan berbagai cara yang sudah disebutkan di atas, jangan ragu untuk menghubungi dokter.

Terutama apabila Anda juga mengamati beberapa tanda atau gejala yang tidak biasa pada bayi Anda.

Kenapa bayi sering menangis saat melihat kita?

Bayi menangis bisa menjadi tanda ia sedang merasa tidak nyaman, baik karena popoknya sudah basah atau saat ia merasa kedinginan. Selain menangis, bayi juga akan melengkungkan tubuhnya untuk menunjukkan bahwa dirinya tidak nyaman dengan sesuatu.

Kenapa anak bayi seperti ketakutan?

Bayi sering kaget merupakan suatu hal yang wajar, hal ini dapat berlangsung hingga usia 4-6 bulan. Hal ini disebabkan oleh karena respon dari tubuh bayi yakni refleks moro. Refleks moro biasanya dilakukan pada bayi baru lahir jika didaptkan refleks moro positif maka normal.

Bayi takut dengan apa?

Bayi sangat takut akan suara keras Mereka, tidak suka suara keras. Bahkan, kadang, mereka ketakutan dengan suara yang biasa saja di telinga Mama tetapi mengganggu si Kecil. Suara keras membuat ia merasa terancam sehingga tidak heran, ia akan menangis keras.

Kenapa bayi ikut menangis saat kita menangis?

Bayi merasakan dan mentransfer emosi bayi yang menangis ke dirinya sendiri, sehingga mereka menangis bersama. Emosi ini adalah pemindahan langsung rasa sakit orang ke diri sendiri tanpa sadar, dan merupakan empati afektif. Ini biasanya terjadi pada bulan ketiga setelah Si Kecil lahir.