1. Apa yang menjadi masalah pokok organisasi ekonomi menurut : Show a. Aliran Klasik. Aliran klasik dibagi menjadi : • Konsumsi, setiap kebutuhan manusia atau masyarakat didesak oleh kebutuhan-kebutuhan atau keinginannya dalam menentukan jenis barang-barang dan jasa yang hendak digunakan atau dikonsumsi. • Produksi, masalah produksi berkaitan erat dengan produk (barang dan jasa) apa yang akan diproduksi, untuk siapa barang tersebut diproduksi, menggunakan berapa tenaga kerja. Dalam kegiatan produksi, tidak terlepas dari cara penggunaan bahan mentah, peralatan (modal), tenaga kerja, dan teknologi yang menentukan kapasitas produksi atau kemampuan memproduksi barang dan jasa. • Distribusi, msalah distribusi adalah bagaimana menyalurkan barang dan jasa dari produsen sampai ke konsumen serta saluran distribusi apa yang akan digunakan. misalnya lewat distributor, agen, atau saluran lainnya b. Aliran Modern Masalah ekonomi yang dihadapi setiap masyarakat di era modern meliputi ; 1. Apa (What) Barang dan jasa apa saja yang akan diproduksi dan dalam jumlah berapa, harus ditentukan. Karena tujuan produksi tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan, tapi juga untuk menghasilkan keuntungan maksimum. 2. Bagaimana (How) Dengan cara bagaimana proses produksi akan dilakukan? Madsudnya siapa yang akan melaksanakan, sumber daya apa yang digunakan, dengan teknologi apa barang-barang tersebut dihasilkan, seberapa besar skala produksinya. Jadi sebelum produksi, dilakukan riset untuk membuat perencanaan. Cara produksi dipengaruhi oleh beberapa faktor : a. Tujuan produksi misalnya untuk menyerap tenaga kerja maka produksi dilakukan dengan sistem padat karya. b. Pilihan kombinaasi sumbr daya alam, manusia, dan modal c. Perencanaan proses produksi untuk mendapatkan keuntungan maksimum dengan biaya minimum d. Penentuan teknologi yang digunakan e. Pertimbangan faktor-faktor eksternal seperti harga, perekonomian nasional dan internasional, tingkat suku bunga, biaya parodukaasi, inflasi, kurs valas dan sebagainya. 3. Siapa pelaku produksi(Who) Pada era modern sekarang ini produksi bisa dilakukan oleh siapa saja apakah oleh pemerintah pihak swaasta atau oleh koperasi karena salah satu ciri modernisasi adalah spesialisasi. 4. Untuk Siapa (For Whom) Untuk siapakah barang dan jasa yang dihasilkan itu? Siapa yang harus menerima dan memperoleh manfaat dari barang dan jasa tersebut? Kkarena barang yang diproduksi harus memperhatikan konsumen yang akan menggunakan apakah dari segi umur, jenis kelamin, pendapatan ,selera, kebudayaan dan lainnya.dern 2. Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi? Sistem ekonomi merupakan perpaduan dari aturan–aturan atau cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian. tolong jawaban lengkap Jelaskan pelaku ekonomi dalam RTK, RTP,pemerintah,masyarakat luar negeri berdasarkan circular 2 3 dan 4 No. Data. Apakah aksi yang kita lakukan sekarang untuk mengurangi bahaya sampah untuk generasi kita, atau lebih untuk menjaga keberlangsungan untuk ge … Seperti apa kebutuhan intelektual yang di penuhi pasal 3 kepariwisataan. . diketahui qd = 100 – 2p qs = - 150 3p pajak per unit rp 2,00 hitunglah : a) jumlah dan harga barang dalam keseimbangan sebelum pajak? b) jumlah dan … Bagaimana menurut Anda bentuk kepemilikan yang paling sesuai untuk usaha-usaha sosial?. 5 jenis sumberdaya menurut george robert terry dan penjelasannya. Penjualan motor di sebuah daerah di jawa barat sejak 5 tahun yang lalu. Manajer penjualan telah memperikan pada tahun 2006 sampai 2007 penjualan akan … Firman melakukan pengadaian TV kepada pak Andi 450 000 dengan bunga 20% tenor 1 bulan,berapa kah jumlah uang Untuk nebus tv firman ke pak andi. 1. tentukan yang mana dari fungsi berikut yang termasuk sebagai fungsi permintaan atau fungsi penawaran, kemudian tuliskanlah bentuk fungsi permintaan … ♔ About | Materi Pelajaran | Gerbang Informasi | Peta Situs ♔ Laman ini adalah tampilan mode baca. Klik di sini untuk keluar dari mode baca: Masalah Dasar Organisasi Ekonomi (Apa, Bagaimana, Untuk Siapa) Kita tahu bahwa masalah dasar ekonomi adalah kelangkaan (en: scarcity) yang terjadi karena keinginan manusia yang tidak terbatas dalam dunia yang memiliki sumber daya yang terbatas.[1] Akibatnya muncul tiga pertanyaan dalam organisasi ekonomi, yaitu: (1) Apa (what) yang sebaiknya diproduksi dan seberapa banyak? (2) Bagaimana (how) sumber daya digunakan dalam memproduksi barang tersebut? (3) Untuk siapa (for whom) barang tersebut dihasilkan? Terkait dengan pendistribusian penghasilan dan konsumsi pada kelas dan individu yang berbeda.[2] Pertanyaan inilah yang akan kita coba jawab dan diskusikan pada bab ini. Masalah Dasar Organisasi EkonomiSetiap peradaban manusia pasti harus menghadapi dan menyelesaikan tiga masalah dasar organisasi ekonomi. Tiga masalah dasar tersebut adalah:[2]
Konsep Untuk Menjawab Masalah Dasar Organisasi EkonomiMasih ingatkah Anda tentang prinsip ekonomi yang dibahas ketika kita SMP dahulu?
Prinsip tersebut sebenarnya mengarahkan kita agar bertindak efisien dalam menghadapi keterbatasan sumber daya. Pertanyaan apa dan bagaimana mengajak kita untuk berfokus pada efisiensi. Efisiensi berarti bahwa masyarakat mendapatkan manfaat terbesar dari sumber daya yang terbatas. Kemudian pertanyaan untuk siapa, selain berfokus pada efisiensi, juga berfokus pada unsur keadilan. Keadilan (en: equality) berarti bahwa manfaat tersebut didistribusikan secara merata antar anggota masyarakat.[3] Efisiensi dan keadilan dapat dicapai apabila kita mengerti konsep-konsep berikut ini: Input dan OutputUntuk menjawab masalah dasar organisasi ekonomi, kita harus mengerti konsep input dan output. Dalam ekonomi, istilah input / faktor produksi / sumber daya adalah sesuatu (bahan baku atau jasa) yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan output (barang jadi atau jasa). Output adalah berbagai barang atau jasa hasil proses produksi yang memiliki nilai untuk dikonsumsi atau digunakan kembali pada produksi selanjutnya. Faktor produksi tersebut dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu:[2][4][5]
Catatan: modal yang berupa uang (modal finansial) bukanlah faktor produksi karena tidak digunakan secara langsung untuk proses produksi. Efisiensi Produktif (Productive Efficiency)Untuk menjawab masalah dasar ekonomi, kita harus mengerti konsep efisiensi produktif. Efisiensi produktif atau efisiensi produksi terjadi ketika ekonomi tidak dapat menghasilkan tambahan suatu barang tanpa mengorbankan (mengurangi) produksi barang lain. Hal ini terjadi ketika ekonomi beroperasi pada batas kemungkinan produksi (PPF). Efisiensi produktif ini mengukur apakah ekonomi menghasilkan produk sebanyak mungkin tanpa menyia-nyiakan sumber daya yang berharga. Ketika ekonomi tidak dapat memproduksi tambahan suatu barang tanpa mengorbankan barang lain, maka tingkat produksi maksimum telah tercapai.[6] The law of diminishing returns menyatakan bahwa setelah titik tertentu, apabila suatu input variabel ditambahkan dengan menahan input-input yang lain tetap, maka pertambahan bertahap (marginal) output akan berkurang. Dengan kata lain, produsen akan menghasilkan output yang semakin sedikit apabila mereka menambah unit suatu input variabel ketika input-input yang lain tetap.[2][3]
Hukum hasil yang semakin berkurang dapat kita lihat dari pertambahan output pada jumlah karyawan >6. Saat itu semakin banyak karyawan yang ditambahkan, pertambahan output malah akan berkurang. Konsep ini penting agar kita tidak hanya memperhatikan total output, tetapi juga memperhatikan efisiensi input variabel. Hukum ini hanya berlaku apabila kita menganggap input-input yang lain tidak berubah. Biaya Kesempatan (Opportunity Cost)Untuk menjawab masalah dasar organisasi ekonomi, kita harus mengerti konsep biaya kesempatan. Biaya kesempatan (en: opportunity cost) adalah kerugian (biaya) dari hilangnya potensi keuntungan dari suatu pilihan ketika kita mengambil pilihan yang lain. Kita akan mencoba menghitung biaya kesempatan dari produksi pertanian suatu negara, perhatikan tabel contoh di bawah ini.
Misalnya pada titik D, negara tersebut ingin meningkatkan produksi beras dari 1.200 ton menjadi 1.400 ton (+200 ton beras). Hal yang akan terjadi adalah negara tersebut akan kehilangan produksi kopi dari 450 ton menjadi 250 ton (-200 ton kopi). Dalam contoh ini, biaya kesempatan dari penambahan 200 ton beras adalah kehilangan 200 ton kopi. Batas Kemungkinan Produksi (Production Possibility Frontier)Artikel utama: Batas kemungkinan produksi (PPF) Untuk menjawab masalah dasar ekonomi, kita harus mengerti konsep batas kemungkinan produksi. Batas kemungkinan produksi (PPF) adalah representasi grafik dari kombinasi dua barang yang mungkin dihasilkan dari sumber daya dan pengetahuan teknologi yang tetap.[7] PPF berasumsi bahwa semua input telah digunakan secara efisien. Berikut ini adalah grafik berdasarkan tabel kemungkinan produksi sebelumnya. Grafik batas kemungkinan produksi (PPF) | Gambar berlisensi hak cipta Tentorku
Sampai pada pembahasan ini, kita sudah membahas konsep-konsep mengenai efisiensi, bagian selanjutnya kita juga akan membahas konsep keadilan dalam kaitannya untuk menjawab masalah dasar organisasi ekonomi. Sistem EkonomiSistem perekonomian adalah sistem dari produksi, alokasi sumber daya, serta distribusi barang dan jasa dalam masyarakat pada suatu wilayah geografis (umumnya negara). Sistem perekonomian suatu negara dapat dinilai dengan poin-poin berikut:
Umumnya terdapat dua sistem perekonomian yang paling "murni," yaitu:[2][8][9]
*Mekanisme pasar adalah proses di mana individu atau perusahaan sepakat untuk bertukar barang dan jasa, umumnya melalui pembayaran dalam bentuk uang. Pasar menentukan alokasi sumber daya, berapa banyak barang yang harus dihasilkan, dan berapa harganya; sesuai dengan permintaan dan penawaran. Spektrum sistem ekonomi | Gambar berlisensi hak cipta TentorkuAkan tetapi, sistem perekonomian ini seolah-olah adalah suatu spektrum (skala), sehingga tidak ada suatu negara yang benar-benar murni komando atau pasar bebas. Kita dapat berargumen bahwa posisi Amerika Serikat jauh berada pada sistem ekonomi pasar bebas, sedangkan posisi RRC jauh berada pada sistem ekonomi komando. Kita juga mengenal sistem ekonomi campuran, yang merupakan "perpaduan" atau "kompromi" dari dua sistem ekonomi tersebut. Pada sistem ekonomi campuran ini, negara mengatur apa yang "penting" dan membebaskan sisanya pada mekanisme pasar. Referensi
|