Show
Insomnia merupakan gangguan tidur dengan gejala sulit untuk tidur, sering terbangun di malam hari dan sulit untuk tidur kembali, bangun terlalu pagi, dan merasa lelah setelah bangun tidur. Insomnia dapat dibedakan menjadi 2 (jenis) yakni insomnia primer dan insomnia sekunder. Perbedaan dari kedua jenis insomnia ini adalah hubungan dengan masalah kesehatan lain. Pada insomnia primer gangguan tidur tidak disebabkan oleh masalah kesehatan lain sedangkan insomnia sekunder muncul akibat keterkaitan dengan masalah kesehatan lain misal depresi atau menderita gangguan kesehatan seperti asma. Banyak faktor yang menjadi penyebab munculnya gangguan tidur ini seperti penyakit, stress, efek obat, lingkungan yang berisik atau penerangan yang terlalu terang. Efek yang muncul dari insomnia adalah rasa kantuk di siang hari, kelelahan, mudah marah, dan mengalami masalah dengan konsentrasi atau daya ingat.Masalah lain yang ditimbulkan adalah munculnya penyakit-penyakit sebagai berikut:
Efek di atas tentu mengganggu dalam kehidupan sehari-hari, maka cara yang dapat dilakukan secara alami untuk penderita insomnia adalah :
, By Admin| 24 Agustus 2015| Kesehatan | Dilihat = 6889 kali| Masalah Tidur dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, 07 Maret 2022 Insomnia (susah tidur) adalah gangguan yang ditandai kesulitan untuk memulai atau menjaga tidur. Ini penyebab, gejala, pengobatan insomnia.
PengertianKeadaan sulit tidur atau insomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan untuk memulai atau mempertahankan tidur. Jumlah durasi waktu tidur yang dibutuhkan setiap orang memang berlainan. Akan tetapi, kebutuhan tidur orang dewasa rata-rata adalah 7- 8 jam per hari. Simak penjelasan lengkap soal apa itu insomnia di sini. PenyebabPenyebab sulit tidur/insomnia dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu:
Artikel Lainnya: Kondisi Medis yang Membuat Anda Susah Tidur GejalaTerdapat beberapa gejala sulit tidur yang umum dirasakan penderitanya, seperti:
Coba konsultasikan kepada dokter jika Anda mengalami gejala-gejala di atas via Tanya Dokter. Faktor RisikoBerikut adalah beberapa faktor risiko yang membuat seseorang sangat mungkin mengidap penyakit insomnia:
Orang yang berusia di atas 60-65 tahun lebih mungkin mengalami insomnia daripada orang yang lebih muda.
Penyakit kronis tertentu, khususnya yang melibatkan nyeri kronis derajat sedang hingga berat, dapat meningkatkan risiko terjadinya insomnia.
Obat-obatan seperti dekongestan, obat pelangsing, steroid, obat tekanan darah, teofilin, fenitoin dan levodopa dapat menimbulkan efek samping berupa gangguan tidur.
Insomnia lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. Kehamilan dan perubahan hormonal seperti sindrom pramenstruasi (PMS) atau menopause juga dapat mengganggu tidur.
Gangguan cemas, depresi, dan bipolar sangat berpotensi menimbulkan insomnia.
Perubahan waktu tidur yang tak teratur, merokok, dan peminum alkohol berat akan sangat mungkin mengalami insomnia.
Pekerja shift malam akan memaksa ritme biologis seseorang menjadi sedikit berantakan. Hal ini akan mengganggu siklus bangun dan tidur seseorang.
Jetlag adalah ketidakmampuan untuk tidur akibat melintasi banyak zona waktu dalam waktu singkat. Kondisi ini dapat mengganggu ritme biologis. Anda pun jadi tidak bisa tidur nyenyak sampai tubuh dapat menyesuaikan diri dengan zona waktu yang baru. Artikel Lainnya: Ini Alasannya Wanita Lebih Rentan Insomnia Dibanding Pria DiagnosisPenentuan diagnosis pada sulit tidur/ insomnia dapat dilakukan melalui serangkaian wawancara medis. Melalui wawancara ini dapat diketahui riwayat penyakit, riwayat pengobatan, dan pola tidur. Dokter mungkin akan meminta Anda mencatat jadwal tidur selama dua minggu atau lebih untuk melihat pola tidur. Selain itu juga dapat dilakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan laboratorium juga mungkin akan dilakukan jika Anda dicurigai menderita hipertiroid. PengobatanUntuk mengatasi sulit tidur, harus diketahui dulu penyebab agar pengobatan tepat sasaran. Secara umum penanganan terhadap insomnia dibagi menjadi beberapa cara, yaitu: 1. Perubahan Perilaku (Behaviour Therapy)Behaviour therapy merupakan terapi lini pertama untuk mengatasi insomnia. Terapi ini terdiri bisa dilakukan dengan membuat kebiasaan tidur yang baik. Misalnya, dengan membuat jadwal tidur yang teratur, menghindari aktivitas yang dapat membuat Anda tetap terbangun, dan membuat lingkungan yang nyaman untuk tidur. 2. Cognitive Behavioural TherapyTerapi ini membantu Anda mengontrol atau mengeliminasi pikiran negatif dan rasa khawatir yang membuat Anda tetap terjaga. 3. Teknik RelaksasiRelaksasi otot dan latihan pernapasan dapat mengurangi gangguan cemas. 4. Stimulus Control TherapyTerapi ini bertujuan untuk membatasi aktivitas di tempat tidur yang membuat Anda tetap terbangun. Selain itu, Anda juga akan diminta untuk menjadikan tempat tidur hanya untuk tidur dan melakukan aktivitas seksual. Bukan untuk membaca, bekerja, menonton TV, atau makan. 5. Pemberian Obat-obatanObat-obatan diberikan jika insomnia tidak berhasil diatasi dengan terapi. Obat tidur hanya boleh diberikan oleh dokter spesialis kejiwaan (psikiater) dan tetap berada dalam pengawasan dokter. Dokter biasanya tidak merekomendasikan penggunaan obat tidur dalam jangka waktu lama. Berikut adalah beberapa obat dari gangguan tidur yang mungkin diresepkan dokter:
Artikel Lainnya: Cara Alami Mengatasi Insomnia Tanpa Obat-obatan PencegahanPenyakit insomnia dapat dicegah dengan beberapa cara, di antaranya:
KomplikasiBerikut adalah komplikasi yang dapat terjadi akibat penyakit susah tidur:
Kapan Harus ke Dokter?Setelah melakukan pencegahan atau pengobatan di rumah, Anda harus meminta pertolongan medis ke dokter apabila secara konsisten:
(HNS/AYU) Terakhir Diperbaharui: 18 Februari 2022 Diperbaharui: dr. Muhammad Iqbal Ramadhan Ditinjau Oleh: dr. Muhammad Iqbal Ramadhan Referensi:
Apa sebutan untuk orang yang susah tidur?Insomnia merupakan gangguan tidur yang terjadi ketika seseorang mengalami kesulitan untuk tidur. Kondisi ini membuat pengidapnya tidak memiliki waktu tidur yang dibutuhkan tubuh. Hal tersebut menyebabkan kondisi fisik pengidap insomnia menjadi tidak cukup fit untuk melakukan aktivitas keesokan harinya.
Apa bedanya insomnia dan susah tidur?Susah Tidur Malam Tidak Selalu Berarti Insomnia
Namun sebenarnya susah tidur ketika malam hari tidak selalu berarti kita mengalami insomnia, lo, teman-teman. Insomnia merupakan gangguan tidur di mana kita merasa sangat sulit untuk tidur, sulit untuk tidur nyenyak, atau mengalami keduanya.
Insom itu apa artinya?Apa arti insom sebenarnya? Insomnia atau insom adalah gangguan tidur yang menyebabkan penderitanya tidak bisa tidur sama sekali walau ada cukup waktu dan kesempatan. Kondisi susah tidur seperti ini cukup umum ditemui, namun hanya beberapa yang bisa berujung pada masalah kesehatan kronis.
Apa saja jenis insomnia?Insomnia terbagi menjadi dua jenis, yaitu insomnia primer dan insomnia sekunder. Insomnia primer adalah gangguan tidur yang tidak terkait dengan kondisi medis lain. Sementara itu, insomnia sekunder adalah gangguan tidur yang terjadi akibat adanya kondisi lain, misalnya: Radang sendi.
|